Cutie Mom - Bab 3 Menjual Keperawannya

"Tidak! Aku tidak akan pernah menyesal!" Dia dengan tegas berkata kepadanya.

Pada saat yang bersamaan dia juga berbicara pada diri sendiri, dia tidak boleh menyerah, demi ibunya, demi keluarga, dia rela menjual dirinya.

"Apakah kamu tahu selanjutnya apa yang akan terjadi?" Laki-laki itu melihatnya dengan tatapan tenang. Ekspresi di balik topengnya adalah ekspresi yang agak lembut.

Sue Wu diangkat dan ditaruh secara ringan oleh dia di atas tempat tidur, dia bangun dari tempat tidur, dengan elegan melepaskan jaketnya, dan membuka kancing kemejanya satu per satu, tidak tergesa-gesa tidak lambat juga, secara sistematis. Tapi menurut Sue Wu ketidakraguan adalah sebuah siksaan.

Sue Wu melihat dia bergerak dengan cermat dan hati-hati, dia merasa laki-laki ini mempunyai penyakit mysophobia.

"Tentu saja aku tau!" Dia dengan gigih dan keras kepala menjawab, tidak takut apapun. Demi menyembuhkan penyakit ibu, dia rela melakukan hal apapun!

Tiba-tiba! Sebuah kekuatan besar yang membuat dia kesakitan hampir membuat dia menjerit mengeluarkan suara. Dengan mata yang kabur melihat ekspresinya yang dingin, mengerutkan bibir tipisnya "Jiwa bisa saja dijual, kamu masih tahu malu! Sebegitu sukanya ya dengan uang!?"

Hatinya terasa bagaikan telah tercabik-cabik dengan kuat! Sue Wu berusaha menahan air matanya agar tidak mengalir keluar.

Bagaimana bisa dia adalah wanita yang tak tahu malu! Dia sudah kehabisan solusi dan tidak memiliki cara lain lagi!

Dia tidak bisa membiarkan ibunya meninggal! Demi kesehatan ibunya, menjual keperawanannya itu sendiri, bukanlah masalah besar.

Ibunya telah menanggung penderitaan dengan membesarkannya selama 18 tahun, dia ingin membalas jasa ibunya, dia sangat percaya apa yang telah dia lakukan semuanya itu layak!

Sue Wu berusaha menghibur diri sendiri, meskipun dihina, disepak terus kenapa, dia rela memberikan segalanya, karena dia tahu apa yang dia butuhkan.

Sue Wu tidak menjelaskan apapun, karena dia membutuhkan uang, makanya dia datang untuk menjadi pengganti kehamilan bagi orang lain.

Melihatnya diam, laki-laki itu dengan dingin mengerang, secara brutal menekan suatu tempat dan bertanya apakah kamu belum pernah di sentuh?

Dia sangat malu dan marah! Sebelumnya dia belum pernah berpengalaman dengan laki-laki, secara naluri mengambil selimut menutup diri sambil menaiki samping tempat tidur.

Di lubuk hati terdalamnya ada suara keras yang menyuruhnya lari, tapi jika dia kabur, dia tidak akan bisa mendapatkan uang sebanyak ini?

Tangan laki-laki itu mengangkatnya kembali, seperti setan dan berbicara di dekat telinganya "Melarikan diri? Kamu sudah tidak butuh uang ya? Jika kamu kabur, kamu tidak akan mendapatkan bayaran kamu!"

"Jangan! Jangan! Aku mohon, bolehkan kamu mengganti hari!" Sue Wu dengan panik berteriak, menggunakan sekuat tenaga mendorong tubuh laki-laki itu, dengan putus asa menjauh.

Laki-laki ini adalah setan! Dia sangat takut, benar-benar sangat ketakutan!

Laki-laki itu tiba-tiba melepaskannya, senyum dengan dingin, berkata "humph! Sudah tidak butuh uang? Baiklah, keluar dari sini sekarang!"

Sue Wu tercengang, dan tiba-tiba tersadar. Apa yang telah dia lakukan!

Dia tidak memedulikan semuanya, dan memegang tangan laki-laki itu, dengan suara rendah gemetar, "Tuan, aku tidak akan menghindar lagi!"

Bibir laki-laki itu seperti berpikir dan merenungkan, lalu meraih.

Membuat takut Sue Wu sampai dia membuka lebar matanya, tapi begerak pun dia tidak berani.

Dia dengan gila meminta, Sue Wu melihatnya dengan dua mata yang terlihat panik, laki-laki dengan gambaran seperti setan itu dengan jelas ada di pikirannya, pada tahun-tahun berikutnya dia terus menerus bermimpi buruk.

"Jangan! Tidak mau!"

Dia secara tidak sadar melindungi rahasianya sendiri.

"Tangan! Buka!"

Dia sedikitpun tidak merasa kasihan, nafasnya bahkan lebih kejam, sedikitpun tidak memperhitungkan teriakannya Sue Wu.

"Aaa!"

Tubuh Sue Wu yang tidak memiliki persiapan, merasakan kejang, rasa sakit yang intens terasa di seluruh tubuhnya, karena tidak bisa menahannya dia menjerit dengan keras!

Sekelilingnya berubah menjadi putih, dia melihat dengan tidak jelas, air mata yang mengalir keluar telah membasahi bantal, tubuhnya terasa bukan seperti tubuhnya lagi, jiwanya juga bukanlah jiwa lagi.

Demi kehidupan ibu, dia mau hidup dengan menggertak gigi, yang lainnya dia sudah tidak berdaya untuk berpikir.