Menantu Hebat - Bab 345 Memanipulasi

Setelah beberapa lama, beberapa orang dari keluarga Maidun berteriak karena berhasil menyerang bagian dada lawan, membentuk sebuah lubang lingkaran dan itulah titik lemahnya.

“Dari arah ini.” Setelah anggota keluarga Maidun melihat keadaan ini, mereka langsung mengabaikan pihak lawan dan berlari ke arah tersebut.

Tetapi anggota dari pihak lawan terlalu banyak, jika hal ini berlanjut mereka tidak akan memiliki kesempatan untuk melarikan diri. Dalam kondisi yang begitu terpuruk, seorang pemuda merasa tidak berdaya, akhirnya dia membuang sebuah bungkusan untuk mengalihkan perhatian.

Semua orang tahu bungkusan itu berisi persenjataan. Pihak lawan langsung mengabaikan keluarga Maidun dan berusaha mendapatkan bungkusan tersebut.

Andrew Yang tetap terlihat tenang, dia sedang menunggu kesempatan yang tepat untuk bertindak.

Saat ini, Andrew Yang menyadari keluarga Maidun berlari ke arah yang berlawanan. Pemuda itu tersenyum ketika melihat mereka mengejar bungkusan tersebut.

Andrew Yang merasa aneh karena melihat senyuman pemuda tersebut. Orang itu harusnya merasa kecewa karena sudah membuang barang yang begitu berharga, tetapi kenapa dia masih bisa tersenyum? Pemikiran itu langsung terlintas di benaknya, apakah bungkusan yang dibuang bukanlah persenjataan?

Setelah sadar akan hal ini, Andrew Yang langsung bergerak dan mengejar keluarga Maidun. Kurang lebih satu jam, keluarga Maidun mendadak berhenti dan beristirahat di bawah pohon.

“Bagaimana selanjutnya? Kita tidak mendapatkan apapun, apakah kita harus pulang dengan tangan kosong dan menunggu hukuman?” Seorang bawahan berkata dengan perasaan kesal.

“Siapa bilang kita tidak mendapatkan apapun?” Pemuda itu berkata dengan tersenyum.

“Apa maksud perkataan Tuan Muda?” Bawahan bertanya dengan penasaran.

“Barang masih berada di tangan kita, yang aku lemparkan tadi adalah barang palsu, hanya untuk memanipulasi mereka.” Dia berkata dengan bangga sambil mengeluarkan sebuah plastik yang berwarna putih. Ukurannya sama besar dengan senjata trigun dan ada sedikit lumpur di atas plastik.

“Ini?” Bawahan bertanya dengan curiga.

“Apakah ini adalah bungkusan persenjataan?” Setelah itu, pemuda membuka bungkusan dengan pelan. Di dalam ada dua buah pistol, salah satu adalah senapan dan sisanya adalah peluru, juga ada sebuah papan perintah yang berwarna hitam.

Tujuan dia yang sebenarnya adalah papan perintah. Pemuda itu langsung mengambil papan perintah tersebut dan berkata: “Akhirnya aku mendapatkan kamu. Aku hampir kehilangan nyawa demi kamu.”

Saat ini, Andrew Yang tiba-tiba muncul di antara mereka, dia tertawa dan berkata: “Kamu benar, beberapa hari ini aku juga berjuang untuk papan perintah ini.”

Semua orang dari keluarga Maidun langsung melihat Andrew Yang dan langsung berdiri. Kehadiran Andrew Yang telah membuat mereka terkejut.

“Apa yang membuat kamu datang ke sini?” Pemuda merasa tidak mengerti. Sampai sejauh ini, hanya dia sendiri yang mengetahui keberadaan papan perintah, bahkan para bawahan juga tidak tahu. Tetapi kenapa Andrew Yang bisa tahu?

“Awalnya aku juga tidak mengira barang-barang ini masih berada di tangan kamu. Tetapi sewaktu kamu memanipulasi yang lain dengan melempar sebuah bungkusan, di wajahmu terlihat ada senyuman, makanya aku menebak semua barang pasti berada di tanganmu.” Andrew Yang mengatakan semua ini dengan sikap yang serius.

“Saat pertama kali bertemu dengan kamu, aku merasa kamu adalah orang hebat yang sulit ditaklukkan. Tetapi kamu jangan lupa, sekarang kami berlima dan kamu hanya sendirian. Aku merasa kamu juga tidak akan bisa berbuat apa-apa walaupun mengetahui keberadaan barang-barang ini.” Pemuda mengatakan hal yang menghina dan tidak memandang Andrew Yang.

Andrew Yang tertawa: “Awalnya aku masih mengakui kehebatan yang kalian miliki. Tetapi sekarang kalian sudah kehabisan begitu banyak tenaga, dalam keadaan seperti ini, kalian sama sekali bukan saingan aku.”

Pemuda langsung tertawa ketika mendengar perkataan tersebut: “Apakah kamu tidak salah? Walaupun kami sudah kehilangan setengah tenaga, tetapi melawan kamu sama sekali tidak bermasalah bagi kami.”

Andrew Yang menggelengkan kepala: “Sebenarnya kita sama-sama mengerti. Kamu tidak akan bertele-tele begitu lama jika merasa masih sanggup melawan aku. Dan aku tidak akan mencari kamu kalau aku tidak sanggup menghadapi kamu. Jika tidak percaya percaya, kita bisa buktikan sekarang juga.”

Pemuda menyimpan kembali semua barang dan langsung memerintahkan bawahan untuk menyerang Andrew Yang.

Andrew Yang cukup tenang karena dia melawan orang yang sama sekali bukan saingan dirinya.

Semua anggota keluarga Maidun langsung menyerang Andrew Yang.

Andrew Yang sedikit pun tidak merasa panik, dia memulai serangan dengan satu teriakan. Kedua pihak saling menyerang dengan gerakan yang begitu gesit.

Walaupun Andrew Yang begitu hebat, tetapi dia juga merasa kewalahan menghadapi lima orang sekaligus. Andrew Yang terus hanya fokus dengan si pemuda dan salah satu bawahannya, dia berusaha menghindari tiga orang yang lain.

Pemuda menyadari gerak-gerik dari Andrew Yang dan merasa dia memang tidak tahu diri. Tetapi dia sempat terkejut karena kehebatan Andrew Yang. Pemikiran itu tidak hanya muncul di benak pemuda itu, tetapi semua orang juga memikirkan hal yang sama.

Tiga orang yang lain menghentikan serangan. Tetapi si pemuda dan salah satu bawahan masih bertindak, Andrew Yang terpaksa harus mundur beberapa langkah ke belakang untuk menahan serangan dari dua orang itu.

Melihat Andrew Yang melangkah mundur, tiga orang bawahan mengambil kesempatan dan kembali menyerang Andrew Yang. Setelah beberapa serangan, mereka tiba-tiba berhenti karena merasa kewalahan.

Saat ini, pemuda itu mengakui kehebatan Andrew Yang dan dia sendiri yang belum cukup mampu.

“Semuanya, serang bersama, jangan berikan kesempatan kepada dia.” Pemuda langsung bertindak setelah memberikan perintah kepada semua bawahannya.

Andrew Yang mengerti, pemuda itu bukanlah orang yang hanya mengandalkan bawahan, dia lebih hebat dibandingkan si Jubah putih.

Andrew Yang tetap tenang dalam menghadapi serangan dari lima orang tersebut. Walaupun mereka terlihat begitu hebat, tetapi dia sendiri sudah cukup membuat mereka kewalahan dan sama sekali tidak memiliki kesempatan untuk menyerang Andrew Yang.

Setelah beberapa kali pukulan, Andrew Yang akhirnya mengerti, mereka bukanlah kurang berkemampuan, tetapi kurang pengalaman dan sama sekali tidak kompak.

“Cepat serahkan persenjataan itu dan aku akan langsung melepaskan kalian. Aku tidak berniat mencari masalah dengan keluarga Maidun, tetapi hanya ingin mendapatkan persenjataan yang berada di tangan kalian. Setelah serahkan, kalian boleh langsung pergi dari tempat ini, dan aku tidak akan menghalangi.” Andrew Yang tertawa dan memperlihatkan sisi baiknya.

Si pemuda melihat semua bawahan sambil menggelengkan kepala dengan perasaan pasrah: “Berikan persenjataan itu kepada orang ini karena kita tidak akan terlepas dari dia.”

Para bawahan merasa tidak senang ketika mendengar perkataan tersebut, salah satu di antara mereka berkata: “Kami berempat akan menghalangi orang ini, kamu bawa saja bungkusan itu dan cepat pergi dari sini. Kami hanya berharap suatu hari kamu akan membalas dendam supaya kami pergi dengan tenang.”

Pemuda itu melihat ekspresi mereka yang begitu pasrah sambil menggelengkan kepala.

Novel Terkait

Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
4 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
3 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
4 tahun yang lalu