Menantu Hebat - Bab 110 Bertindak Sesuai Ucapan
"Tidak mau." jawab Alice Lin tanpa keraguan sedikitpun di wajahnya. Selain itu, Alice Lin juga sangat benci dan jijik dengan segala kelakuan dan sifat dari semua keluarga Yuan. Selama Andrew Yang tiada, Alice Lin pun ditangkap. Dengan ilmu bela diri Yuan yang hebat mereka tidak takut untuk menjadikan Alice Lin sebagai sandera memancing Andrew Yang keluar. Awalnya fokusnya adalah Andrew Yang, namun kali ini semua perhatian malah tertuju pada diri Alice Lin.
Alice Lin merasa keluarga Yuan memang sudah keterlaluan dan tidak tau malu. Dia menjawab pertanyaan yang dilemparkan oleh Ronald Yuan dengan sikap meremehkan sembari membuang ludah ke tanah. Wajah penjaga ruang bawah yang tak sengaja mendengar jawaban Alice Lin pun kaget tercengang.
"Apa? beraninya dia menolakku? Tidak bersedia untuk menjadi nyonya di keluarga Yuan! Dengan begitu mudahnya dia menolak pinangan dari seorang pangeran di keluarga Yuan ini?", pikir Ronald Yuan gusar.
Wushu keluarga Yuan sangatlah terkenal luas. Setiap keluarga besar maupun perusahaan besar manapun, sebagaimana sulit pun akan berusaha untuk berhubungan dengan keluarga Yuan. Bahkan banyak orang yang berusaha masuk ke keluarga Yuan dengan cara memasukan putra dan putri mereka ke keluarga ini, hanya sekedar untuk mendapatkan sedikit relasi dengan keluarga ini. Tapi malah sekarang tahanan rendahan di depan matanya ini dengan sepelennya menolak kesempatan emas ini, menolak permintaan darinya.
Beberapa penjaga ruang bawah tanah yang iri dan marah mendengar jawabannya itu pun masuk dan berseru, "Wanita ini ditahan sampai menjadi bodoh kah?!" Tetapi respon dari Ronald Yuan malah berbeda dengan yang lainnya. Biasanya wanita yang dijumpainya selalu mau dan menurut langsung kepadanya, tetapi kali ini berbeda, Ronald Yuan sudah benar jatuh hati kepada Alice Lin.
"Tidak ada artinya apabila aku memakai cara lama", pikir Ronald Yuan. Dia lalu tersenyum sambil bertanya kepada Alice Lin, "Jangan terburu-buru dulu menolakku. aku dengar kamu ditahan disini oleh keluargaku karna melakukan kesalahan apa? Tapi aku jamin, kalau kamu mau menikah denganku, aku pastikan kamu akan baik saja!" Kali ini Ronald Yuan menunjukkan sifat layaknya pahlawan, tidak salahnya mencoba cara ini. Tetapi kali ini jawabannya masih dingin dan membuat Roland Yuan tidak berdaya. " Aku tidak mau!" jawab Alice Lin.
Alisnya mengkerut, lalu pelan-pelan kembali senang. Ronald Yuan berpikir, "Kalau seperti wanita biasa lainnya, pasti gampang sekali diterima. Supaya tak cepat bosan, wanita jutek seperti inilah yang ku mau. Perlu dibujuk pelan-pelan, dengan begitu baru ada artinya."
Ronald Yuan pun tak lagi gelisah, juga tak lagi memaksa Alice Lin. Pintu kembali ditutup dan dia kembali mencari kakeknya, Edgar Yuan.
"Kek, kamu hari ini capek tidak? Aku pijit-pijit ya?", tanya Ronald Yuan merayu. Ronald Yuan tak langsung menyampaikan maksud dan niatnya. Dia lalu memijat pundak kakeknya seperti sedang meminta akan sesuatu.
"Huh, bocah ini! Setiap ada maunya pasti pakai cara ini. Coba bicara kali ini ada permintaan apa? Bukan karena bertemu dengan wanita itu lalu hati berniat akan sesuatu kan?" tanya Edgar Yuan sembari menyesap secangkir teh. Dia sudah paham betul akan sikap cucunya ini, bagaimana mungkin tidak tau apa maunya dia.
Walaupun Alice Lin dimanfaatkan untuk memancing Andrew Yang keluar, tapi sampai hari ini walaupun informasi sudah tersebar kemana-mana tetap saja orang luar tidak akan tau apa yang akan terjadi pada Alice Lin selama menjadi tahanan, jadi tidak ada salahnya apabila membiarkan cucunya bermain dengan Alice Lin. Bahkan, walau Alice Lin sampai dibunuh pun, dari sisi keluarga Yuan tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
"Tetap kakekku yang paling pintar!" jawab Ronald Yuan sambil melanjutkan. "Kalau begitu aku tidak akan menyembunyikannya lagi. Kek, aku ingin menikahi wanita itu dan menjadikannya istriku." ucap Ronald Yuan. "A...Apa? Wanita yang mana?" tanya kakek sambil menyemburkan teh yang baru saja diminumnya.
Kakek merasa apakah dia tidak salah dengar, cucu kesayangannya malah mau menikahi Alice Lin sebagai istrinya? Bagaimana bisa? Keluarga Yuan di mata dunia berstatus apa itu sudah sangat jelas. Di dalam dunia bela diri, bela diri Yuan-lah yang terhebat. Walaupun perusahaan Alice Lin tergolong lumayan besar, tetapi tetap saja tidak setara jika dibandingkan dengan keluarga Yuan. Dan yang paling penting, Alice Lin sudah menikah, mau suaminya dibunuh pun, tetaplah akan menjadi pernikahan yang kedua kalinya. Apabila sampai tersebar keluar, pasti akan mencoreng nama baik keluarga Yuan.
"Ya wanita manalagi, jelas wanita yang ditahan di bawah tanah itu. Wanita tercantik di kota Zhongjiang!" jawab Ronald Yuan dengan bersemangat. terlihat jelas di wajahnya seperti ingin secepatnya mempersunting Alice Lin.
"Tidak boleh! Wanita itu spesial, dan juga dia telah menikah, sama sekali tidak pantas untukmu!" jawab kakek dengan wajah serius. Ini juga pertama kalinya kakek begitu tegas terhadapnya.
"Betul sekali! Wanita itu begitu kotor jelata, kalau kamu sampai meminangnya, bukankah malah seperti mencoreng muka sendiri? Mempermalukan diri sendiri?" tambah Toni Lin yang juga tidak setuju dengan permintaan Ronald Yuan.
"Sialan, aku sampai menghabiskan seluruh uangku supaya kalian bisa membantuku untuk menghabisi nyawa Andrew Yang dan Alice Lin. sekarang malah mau menjadikan Alice Lin sebagai istri? Bukankah dengan begitu Alice Lin nantinya akan menjadi bagian dari keluarga Yuan? Sudah sekian lama menunggu, target tidak jadi mati, malah status dia jadi lebih tinggi dariku?" gumam Toni Lin.
"Ini urusan rumah tangga keluarga Yuan, kamu tidak ada hak untuk ikut campur!", jawab Ronald Yuan dengan ketus. Dia yg masih galau lantaran ditolak Alice Lin, kini ditambah lagi ucapan ikut campurnya Toni Lin, layaknya menambahkan minyak di nyala api.
Seperti tersentak Toni Lin mendengar kata-kata marah dari Roland Yuan. Dia pun tak bisa berbuat apa-apa, hanya dapat menahan rasa kesal yang tak dapat diungkapkan. Dan kakek di sebelahnya yang mendengar nada marah Ronald Yuan pun hanya dapat menghela napas dan berkata, "Kalau memang kamu begitu yakin ingin menjadikannya istrimu, maka coba katakan pada kakekmu ini. Apa bagusnya wanita ini? Dalam waktu sesingkat itu mampu membuatmu jatuh cinta seperti ini. Dan apakah kau pernah berpikir, nanti ketika sudah menikah dengannya, nama baik keluarga Yuan mau taruh di mana?"
"Kek, aku akui dulu aku memang mesum, terhadap yang namanya cinta aku tak pernah serius. Tetapi kali ini, aku benar-benar merasakan jantung ku berdetak kencang, membuatku merasakan adanya cinta yang sesungguhnya. Dan lagi, untuk urusan nama baik keluarga, kakek tenang saja. Tidak ada orang luar yang akan berani membicarakan hal buruk di belakang kita. Apabila ada pun, kita beri saja mereka pelajaran, supaya mereka selalu ingat bahwa keluarga Yuan sangatlah kuat. Dengan begitu apakah kakek masih khawatir dengan kata-kata orang di luar sana?" jawab Ronald Yuan sombong tanpa ragu.
Sejenak kakek terdiam lalu tertawa, "Haha! Bolehlah cucuku ini! Memang begitu seharusnya keluarga Yuan. Keluarga kita tidak takut apapun, mau berbuat apa ya berbuat apa, tiada hal yang dikhawatirkan!", jawab kakek dengan pernuh percara diri. "Kakek mendukung kamu menikahi wanita itu! Tapi untuk sekarang ini wanita itu masih sangat berguna. Urusan pernikahan kita tidak salahnya kita tunda sementara." terusnya.
Mendengar perkataan yang keluar dari mulut kakeknya membuat Ronald Yuan senang gembira. "Kek, aku juga sudah tahu bahwa wanita itu ditahan di sini untuk memancing suaminya keluar. Dengar kabar suaminya juga lumayan jago. Nanti apabila dia datang, biar aku saja yang menghadapinya, biar wanita itu melihat bahwa aku lebih hebat dari suaminya. Dengan begitu dia pun akan beralih untuk mencintaiku. Mana ada wanita yang tidak cinta dengan pria yang kuat dan macho?" balas Ronald Yuan sambil tertawa jahat dan terlihat begitu percaya diri.
Pikir kakek ilmu dari seorang prajurit lanjutan juga sudah lumayan hebat. "Tidak perlu pisau khusus untuk menyembelih seekor ayam. Tidak rugi juga membiarkan Ronald Yuan menghadapi Andrew Yang. Ya hitung-hitung memberikan Andrew Yang sedikit muka, bisa mati di tangan seorang keturunan hebat dari keluarga Yuan." Pikir Edgar Yuan sambil tersenyum. Namun Toni Lin yang tegak di sebelahnya tidak puas dan berkata, "Guru besar Yuan...Kesepakatan kita sebelumnya ......"
"Aku tahu kamu mau bicara apa. Tapi saat yang paling penting adalah memenuhi permintaan cucuku!" jawab Edgar Yuan sambil melotot menatap Toni Lin.
Walaupun Andrew Yang yang membuat Charles Lin sampai stres lalu lompat gedung bunuh diri, tetapi dia juga sangat membenci Alice Lin. Toni Lin sangat tidak setuju dengan percapakan antara cucu dan kakek ini.
"Andrew Yang bisa kubunuh tapi Alice Lin tidak. Karena Alice Lin juga masih adik sepupumu, tarif yang kupasang dalam kesepakatan kita sebelumnya aku anggap lunas.” terus Edgar Yuan.
"Ha? Lunas? Dengan kata lain, Andrew Yang mati dan seluruh kepemilikan lelulur keluarga Lin akan menjadi milikku?" jawab Toni Lin tertegun dengan mimik wajah yang berbeda dari sebelumnya. Aura kebahagiaan yang terpancar dari dalam dirinya pun terlihat jelas di mimik wajahnya.
"Kalau semua perusahaan Lin bisa balik nama, ya sebenarnya kondisi seperti ini juga tidak ada salahnya sih." jawab Toni Lin. "Kita keluarga Yuan bertindak sesuai dengan ucapan!" jawab Edgar Yuan.
"Keluarga Lin yang sekarang hanya seperti perusahaan yang sedang bobrok. Nanti juga kalau Alice Lin telah menikah dengan Ronald Yuan, perusahaan Tulin milik Alice Lin juga pasti akan menjadi milik keluarga Yuan. Tidak butuh lagi sampah seperti Toni Lin." gumam Edgar Yuan dengan senyuman jahat.
Novel Terkait
Kisah Si Dewa Perang
Daron JayCinta Dibawah Sinar Rembulan
Denny AriantoKembali Dari Kematian
Yeon KyeongMi Amor
TakashiCinta Yang Berpaling
NajokurataCinta Yang Paling Mahal
Andara EarlySi Menantu Dokter
Hendy ZhangMenantu Hebat×
- Bab 1 Kembali
- Bab 2 Menagih Hutang
- Bab 3 Tidak Terduga
- Bab 4 Kesalahpahaman terselesaikan
- Bab 5 Makan Bersama
- Bab 6 Orang Luar
- Bab 7 Rekaman
- Bab 8 Kebenaran
- Bab 9 Kompetisi
- Bab 10 Mengikuti Kompetisi
- Bab 11 Kurang Baik
- Bab 12 Fajar
- Bab 13 Pertarungan
- Bab 14 Mengalahkan
- Bab 15 Pertandingan Final
- Bab 16 Kemenangan
- Bab 17 Bernilai
- Bab 18 Keluarga Long
- Bab 19 Suatu Hari Nanti
- Bab 20 Pelatihan Khusus
- Bab 21 Masa Depan
- Bab 22 Terlambat
- Bab 23 Bagus
- Bab 24 Kekuatan
- Bab 25 Bajingan
- Bab 26 Pijat
- Bab 27 Pertandingan Bernyanyi
- Bab 28 Bergabung dengan Perusahaan Widjaya Karya
- Bab 29 Kesialan Daniel Yu
- Bab 30 Tersenyum Licik
- Bab 31 Sesuatu yang Menarik
- Bab 32 Kondisi Mendesak
- Bab 33 Andrew Yang Datang
- Bab 34 Menekan
- Bab 35 Tak Berdaya
- Bab 36 Menyayat Hati
- Bab 37 Perusahaan Tulin
- Bab 38 Sudah Ceroboh
- Bab 39 Deal
- Bab 40 Saingan
- Bab 41 Tidak Ada Jalan Lain
- Bab 42 Obat Apa?
- Bab 43 Tutup Mulut
- Bab 44 Kesalahpahaman
- Bab 45 Tunggu Aku
- Bab 46 Tidak Menyerah
- Bab 47 Merasa Sulit
- Bab 48 Merasa Tidak Bersalah
- Bab 49 Penyiksaan
- Bab 50 Cepat Kembali
- Bab 51 Pernikahan
- Bab 52 Kembali
- Bab 53 Perlombaan
- Bab 54 Hasil
- Bab 55 Tidak Tahu Malu
- Bab 56 Kemenangan
- Bab 57 Obat
- Bab 58 Tertuduh
- Bab 59 Hentikan
- Bab 60 Air Dingin
- Bab 61 Ternyata Begitu
- Bab 62 Roh
- Bab 63 Menyerang Diam-Diam
- Bab 64 Tanpa Keraguan
- Bab 65 Mengundang
- Bab 66 Kehilangan
- Bab 67 Menertawakan
- Bab 68 Bertamasya
- Bab 69 Berenang
- Bab 70 Ikan Hiu
- Bab 71 Menolong
- Bab 72 Napas
- Bab 73 Ikan Panggang
- Bab 74 Siuman
- Bab 75 Bertindak Lagi
- Bab 76 Rasa Malu
- Bab 77 Pergi Bersama
- Bab 78 Taruhan
- Bab 79 Tempat Sandaran
- Bab 80 Sudah Boleh Pergi
- Bab 81 Perampokan
- Bab 82 Pendidikan
- Bab 83 Keluar
- Bab 84 Ketidaksabaran
- Bab 85 Profesor Marah
- Bab 86 Kritikan Pedas
- Bab 87 Tunggu Pembalasanku
- Bab 88 Jeritan Tanpa Suara
- Bab 89 Orang-Orang Jahat Datang
- Bab 90 Pelelangan
- Bab 91 Palsu
- Bab 92 Menjelaskan
- Bab 93 Omong Kosong
- Bab 94 Kebenaran
- Bab 95 Bagus
- Bab 96 Melihat Perubahan
- Bab 97 Silakan Tunggu Sebentar
- Bab 98 Mengalami Musibah
- Bab 99 Pembunuhan yang Kejam
- Bab 100 Cemas
- Bab 101 Tidak Ada Jalan Keluar
- Bab 102 Pesta Ulang Tahun
- Bab 103 Hadiah
- Bab 104 Amarah
- Bab 105 Hanya Kurang Gadis Cantik
- Bab 106 Campur Tangan
- Bab 107 Topik Utama
- Bab 108 Membuatmu Terlihat Menyedihkan
- Bab 109 Mengurungkan Niat
- Bab 110 Bertindak Sesuai Ucapan
- Bab 111 Tujuan
- Bab 112 Bekerja Sama
- Bab 113 Kompas
- Bab 114 Terkejut
- Bab 115 Pilihan
- Bab 116 Apa Yang Telah Terjadi
- Bab 117 Peti Mati Kayu
- Bab 118 Berbagi Barang
- Bab 119 Serangan Balik
- Bab 120 Bertarung
- Bab 121 Sudah Puas Larinya?
- Bab 122 Kembali ke Zhongjiang
- Bab 123 Berakhir
- Bab 124 Tidak Bertindak
- Bab 125 Beradu
- Bab 126 Dihabisi Dalam Sekejap
- Bab 127 Ruang Bawah Tanah
- Bab 128 Menolongnya
- Bab 129 Mengkambinghitamkan Orang Lain
- Bab 130 Kena Batunya
- Bab 131 Tuhan Tidak Melupakanku
- Bab 132 Sudah Kembali
- Episode 133 Berkumpul
- Bab 134 Pembalasan Dendam
- Bab 135 Penghargaan
- Bab 136 Cincin Sakti
- Bab 137 Memiliki Kekuatan Rahasia
- Bab 138 Menjadi Hal Buruk
- Bab 139 Memiliki Kehidupan Sendiri
- Bab 140 Membantu Polisi Wanita
- Bab 141 Membandingkan
- Bab 142 Pisau
- Bab 143 Cuaca Berubah
- Bab 144 Teh Susu
- Bab 145 Lawan
- Bab 146 Pertempuran yang Akan Dimulai
- Bab 147 Pertempuran Dimulai
- Bab 148 Tidak Bisa Menerima
- Bab 149 Hal yang Harus Dilakukan
- Bab 150 Diare
- Bab 151 Tidak Tahu Baik dan Buruk
- Bab 152 Kedengkian
- Bab 153 Konspirasi
- Bab 154 Cepat Pergi
- Bab 155 Gawat
- Bab 156 Dibawa Kabur
- Bab 157 Seorang Sarjana
- Bab 158 Contohkan
- Bab 159 Pantas
- Bab 160 Kecurigaan
- Bab 161 Mungkinkah!?
- Bab 162 Bagaimana Kabur
- Bab 163 Bunuh
- Episode 164 Menarik Jaring
- Bab 165 Cukup Sampai di Sini Saja
- Bab 166 Semakin Meningkat
- Bab 167 Apa Yang Sudah Terjadi?
- Bab 168 Paparazzi
- Bab 169 Merasa Nyaman
- Bab 170 Tugas
- Bab 171 Batal
- Bab 172 Seorang Diri
- Bab 173 Suara Keras
- Bab 174 Jalan Hidup
- Bab 175 Tidak Sampai Tiga Detik
- Bab 176 Pelit
- Bab 177 Konsekuensi
- Bab 178 Teman Kuliah
- Bab 179 Cemilan Malam
- Bab 180 Lemah
- Bab 181 Kemampuan dalam Menilai Orang
- Bab 182 Dalam kondisi yang berbahaya
- Bab 183 Penonton
- Bab 184 Teman Lama
- Bab 185 Meraung Marah
- Bab 186 Ternyata Kamu
- Bab 187 Lebih dari Cukup
- Bab 188 Rebut wanita
- Bab 189 Tamu yang Tidak Diundang
- Bab 190 Patah Kaki
- Bab 191 Berbicara Secara Pelan-Pelan
- Bab 192 Tersenyum Sinis
- Bab 193 Keputusasaan
- Bab 194 Menghina
- Bab 195 Pemakaman
- Bab 196 Perbedaan yang Sangat Besar
- Bab 197 Sudah Boleh Mati
- Bab 198 Semua Kekuatan Sudah Tidak Berfungsi
- Bab 199 Pindah Perusahaan
- Bab 200 Nasihat
- Bab 201 Sangat Menggangu
- Bab 202 Keluarga Suami
- Bab 203 Fiona Xiang
- Bab 204 Kekuatan Toni Lin
- Bab 205 Kamu Istirahat Dulu
- Bab 206 Mencari Mati
- Bab 207 Reaksi
- Bab 208 Berebutan
- Bab 209 Markas
- Bab 210 Orang Terkuat
- Bab 211 Tidak Perlu Pergi
- Bab 212 Rileks
- Bab 213 Membuntuti
- Bab 214 Bersih-bersih
- Bab 215 Profesor Liang
- Bab 216 Tersenyum
- Bab 217 Mempermalukan
- Bab 218 Beban
- Bab 219 Tingkat Pelatihan Caroline Yun
- Bab 220 Jurus Abal-abal
- Bab 221 Jangan Tinggalkan Aku Sendirian
- Bab 222 Kesulitan
- Bab 223 Menjadi Mata-Mata
- Bab 224 Tidak Mungkin
- Bab 225 Pertarungan
- Bab 226 Orang Terkuat
- Bab 227 Awal Baru
- Bab 228 Aku Juga Tidak Ingin Kamu Pergi
- Bab 229 Memulai
- Bab 230 Terlalu Munafik
- Bab 231 Sangat Pantas
- Bab 232 Tidak Bisa Diremehkan
- Bab 233 Lima Menit
- Bab 234 Metode Mediasi Air
- Bab 235 Begitu Juga Andrew Yang
- Bab 236 Buruk
- Bab 237 Buat Apa
- Bab 238 Luar Biasa
- Bab 239 2 Kali Lipat
- Bab 240 Menyerah
- Bab 241 Tergerak
- Bab 242 Tidak Ada Masalah
- Bab 243 Ayo Masuk
- Bab 244 Kesempatan Terakhir
- Bab 245 Memalukan
- Bab 246 Mengalahkan
- Bab 247 Sihir Pelindung
- Bab 248 Ruang Sihir Pelindung
- Bab 249 Bangunlah
- Bab 250 Tidak Boleh Diremehkan
- Bab 251 Belum Tentu Lawan
- Bab 252 Gunung Besar
- Bab 253 Kenapa?
- Bab 254 Gosip
- Bab 255 Ternyata Seperti ini
- Bab 256 Bukan Orang Luar
- Bab 257 Laki-laki dan Perempuan yang Tidak Tahu Diri
- Bab 258 Perlakukan Sesuai Keinginan Kamu
- Bab 259 Konsekuensi
- Bab 260 Terhormat
- Bab 261 Mendukung
- Bab 262 Tidak Berguna
- Bab 263 Pilihan Terbaik
- Bab 264 Berakhir
- Bab 265 Barang Palsu
- Bab 266 Pelelangan
- Bab 267 Obat Penguat Jiwa Seribu Tahun
- Bab 268 Rebut Tawaran
- Bab 269 Transaksi Sendiri
- Bab 270 Scarman Yang Kuat
- Bab 271 Jurus Pamungkas
- Bab 272 Serangan Membunuh
- Bab 273 Owl Eleven
- Bab 274 Perlombaan Berburu
- Bab 275 Keluarga Nangong
- Bab 276 Serangan Tidak Terduga
- Bab 277 Hart Dongfang
- Bab 278 Christian Ximen
- Bab 279 Metode Batu
- Bab 280 Semuanya Lenyap
- Bab 281 Krisis Keluarga Tuoba
- Bab 282 Ben Nangong Si Pengkhianat
- Bab 283 Membalikkan Keadaan
- Bab 284 Menyusun Rencana
- Bab 285 Mata-Mata
- Bab 286 Masuk ke Dalam Maskas Musuh
- Bab 287 Membuat Keributan
- Bab 288 Menyebabkan Perselisihan
- Bab 289 Berubah Arah
- Bab 290 Rex
- Bab 291 Pewaris
- Bab 292 Mengungkapkan Identitas
- Bab 293 Menyatukan Kekuatan
- Bab 294 Hart Dongfang Menghadapi Bahaya
- Bab 295 Wallance Huo Mati
- Bab 296 Juara Satu Perlombaan Berburu
- Bab 297 Membunuh
- Bab 298 Kembali Pulang
- Bab 299 Kembali ke Zhongjiang
- Bab 300 Pertemuan
- Bab 301 Pelelangan Dimulai
- Bab 302 Alasan Sebenarnya
- Bab 303 John Tang
- Bab 304 Melepaskan Belenggu Hati
- Bab 305 Jojo Dongfang
- Bab 306 Menampar
- Bab 307 Datangnya Orang dari Keluarga Dongfang
- Bab 308 Penyegelan
- Bab 309 Mengumpulkan Informasi
- Bab 310 Mohon Tuan Keluar dari Gunung
- Bab 311 Lelaki Tua
- Bab 312 Charm Girl
- Bab 313 Tidak Mampu Bertaruh
- Bab 314 Petunjuk
- Bab 315 Pembunuhan
- Bab 316 Kompromi Wanita
- Bab 317 Menuju
- Bab 318 Melakukan Dua Pekerjaan Pada Saat Bersamaan
- Bab 319 Menculik Wanita
- Bab 320 Menanggung Beban
- Bab 321 Golden Barrett
- Bab 322 Pembunuhan
- Bab 323 Pacar?
- Bab 324 Setengah Terbuka
- Bab 325 Sikap Pelayan
- Bab 326 Pahlawan Penyelamat
- Bab 327 Membunuh Putin Lin
- Bab 328 Membayar Sewa
- Bab 329 Bicara dengan Bos
- Bab 330 Membalasnya dengan Cara yang Sama
- Bab 331 Dipermalukan
- Bab 332 Mengubur Bom
- Bab 333 Trigun Kembali
- Bab 334 Mengubur Bom
- Bab 335 Rencana Lain
- Bab 336 Keberuntungan Sesepuh Agung
- Bab 337 Membunuh Sesepuh
- Bab 338 Membentuk Organisasi Intelejen
- Bab 339 Masuk ke Dalam Kabut
- Bab 340 Charm Girl yang Terbuka
- Bab 341 Malfungsi
- Bab 342 Fungsi
- Bab 343 Ditemukan
- Bab 344 Pertarungan Sengit
- Bab 345 Memanipulasi
- Bab 346 Aura Pembunuh
- Bab 347 Membiarkan Mirza Pergi
- Bab 348 Umpan
- Bab 349 Semuanya Terbunuh
- Bab 350 Kembali ke Lin Group
- Bab 351 Berlatih Tanding
- Bab 352 Darah Putih
- Bab 353 Misi Ken Bai
- Bab 354 Kedatangan Nyonya Thatcher
- Bab 355 Perbincangan Malam Hari
- Bab 356 Percakapan Bersama Nyonya
- Bab 357 Joy Liu
- Bab 358 Kehidupan Malam yang Tidak Beraturan
- Bab 359 Akting
- Bab 360 Merayu
- Bab 361 Terpancing Umpan
- Bab 362 Kematian Molita
- Bab 363 Matt Hu
- Bab 364 Saling Membunuh
- Bab 365 Kemunculan Orang X
- Bab 366 Pertempuran Orang Dalam
- Bab 367 Memeriksa Keadaan
- Bab 368 Percakapan Vanny Hu
- Bab 369 Pembunuhan
- Bab 370 Kecerdasan Joy Liu
- Bab 371 Memahami Kejadian
- Bab 372 Clan Wolf
- Bab 373 Terjebak dalam Pengepungan
- Bab 374 Identitas Terungkap
- Bab 375 Frustasi Kalah Telak
- Bab 376 Pantang Menyerah
- Bab 377 Dua Puluh Tetes
- Bab 378 Menyebut Sebagai Saudara
- Bab 379 Terobsesi
- Bab 380 Penyitaan
- Bab 381 Menjadi Sangat Sarkastik
- Bab 382 Apapun Tidak Dilakukan
- Bab 383 Menurutmu Apakah Mereka Cocok?
- Bab 384 Data
- Bab 385 Turun Tangan Sendiri
- Bab 386 Kekuatan Terlalu Buas
- Bab 387 Paman Kakek
- Bab 388 Bonie
- Bab 389 Pemicu
- Bab 390 Berangkat
- Bab 391 Bisnis Bagaimana?
- Bab 392 Terlalu Sulit Dilalui
- Bab 393 Terlalu Sombong
- Bab 394 Membahasnya dengan Baik-baik
- Bab 395 Kedatangan Morgan Beiming
- Bab 396 Bergabung ke Keluarga Beiming
- Bab 397 Perjamuan Makan Malam
- Bab 398 Pengalaman Buruk Rafael Beiming
- Bab 399 Berhasil Bekerja Sama
- Bab 400 Perdebatan Argumen
- Bab 401 Kejadian Sebenarnya
- Bab 402 Identitas Arnold Zhang
- Bab 403 Rafael Beiming Menghilang
- Bab 404 Kekacauan Keluarga Beiming
- Bab 405 Mencapai Kesepakatan
- Bab 406 Hubungan Ayah dan Anak
- Bab 407 Cerita Sebenarnya
- Bab 408 Perut Besar Mendapat Masalah
- Bab 409 Bruce Long
- Chapter 410 Menemukan Target
- Bab 411 Masuk ke Dalam Gua
- Bab 412 Keadaan Terbalik
- Bab 413 Virus
- Bab 414 Mulai Bertindak
- Bab 415 Hke Ximen
- Bab 416 Pergi dengan Marah
- Bab 417 Luxe North
- Bab 418 Pertarungan yang Sengit
- Bab 419 Kedatangan dari Keluarga Ximen
- Bab 420 Terkepung
- Bab 421 Terluka Parah
- Bab 422 Menaklukkan
- Bab 423 Amarah
- Bab 424 Rencana Pertahanan
- Bab 425 Mata-Mata
- Bab 426 Kepercayaan
- Bab 427 Empat Kekuatan Besar Tiba
- Bab 428 Keadaan yang Berbalik
- Bab 429 Kembali ke Crouching Dragon
- Bab 430 Bertemu Pemimpin
- Bab 431 Rambut Putih Seketika
- Bab 432 Andrew Yang Sudah Sadar
- Bab 433 Persatuan Karena Pernikahan
- Bab 434 Perubahan Diri Sendiri
- Bab 435 Eko Huo
- Bab 436 Pesta Perjamuan
- Bab 437 Mencari Kompensasi
- Bab 438 Berhasil Kerja Sama
- Bab 439 Rencana Jahat Eko Huo
- Bab 440 Rahasia Jahat Terkuak
- Bab 441 Menyelidiki Eko Huo
- Bab 442 Mulai Beraksi
- Bab 443 Musuh Datang
- Bab 444 Satu Lawan Dua
- Bab 445 Tembakan Jitu
- Bab 446 Orang Hebat Misterius
- Bab 447 Bersiap Pergi ke Eropa
- Bab 448 Tiba Di Negara R
- Bab 449 Pertemuan Bisnis Bebas
- Bab 450 Mencari Senjata
- Bab 451 Pedang Sabit
- Bab 452 Pelatihan
- Bab 453 Melepaskan Diri
- Bab 454 Dr.Lan yang Misterius
- Bab 455 Pergerakkan yang Membuat Orang Curiga
- Bab 456 Kunjungan Kali Ini
- Bab 457 Bersembunyi
- Bab 458 Darah Tidak Murni
- Bab 456 Membawa Pergi Darah
- Bab 460 Mayat Puluhan Ribu Tahun
- Bab 416 Menghentikan Pembunuhan
- Bab 462 Permintaan Tidak Masuk Akal
- Bab 463 Dalam Keputasaan
- Bab 464 Permintaan
- Bab 465 Keberhasilan Darah Putih
- Bab 466 Ajaran Lelaki Tua
- Bab 467 Nyata Tapi Palsu?
- Bab 468 Perencanaan
- Bab 469 Pertikaian
- Bab 470 Masalah Lagi
- Bab 471 Keluarga Hatter
- Bab 472 Angin Besar
- Bab 473 Mendapatkan Bukti
- Bab 474 Menginterogasi
- Bab 475 Mengulur Waktu
- Bab 476 Tertahan di Depan Pintu
- Bab 477 Pengusiran
- Bab 478 Pacar
- Bab 479 Kepergian Keluarga Ximen
- Bab 480 Kematian Mendadak
- Bab 481 Pengkhianatan
- Bab 482 Pertempuran Berdarah
- Bab 483 Mundur Tanpa Alasan
- Bab 484 Keahlian Menyetir
- Bab 485 Diserang
- Bab 486 Akhir Perang
- Bab 487 Setelah Peperangan Berakhir
- Bab 488 Pertemuan Kembali dan Akhir Cerita (Tamat)