Menantu Hebat - Bab 387 Paman Kakek

Cyclops mendengar perkataan ini, melirik sahabat-sahabat yang ada di sekelilingnya dan langsung tertawa dengan kencang: "Tidak mau melepaskan kita? Walaupun dia akan bertindak, apakah kita akan takut dengan dia? Di sekeliling ini, aku tidak pernah takut dengan siapapun."

"Sahabat, bunuh mereka, demi membalaskan dendam sahabat kita." Setelah berkata, para bajak laut mengeluarkan senyuman yang jahat, mengambil pisau yang ada di pinggangnya, bersiap-siap untuk membunuh mereka.

Pada saat ini Andrew Yang membuka sepasang matanya dan sedikit menggelengkan kepalanya: "Benar-benar sampah, masalah kecil saja tidak bisa dilakukan dengan baik."

Selesai berkata, sebuah bayangan lewat, meninggalkan kamar sendiri, saat baru jalan keluar langsung terlihat momen saat para bajak laut bersiap-siap untuk bertindak. Sepasang tangannya menunjuk. cepat bertindak, pisau emperor yang ada ditangannya terus berputar, memotong leher beberapa orang yang akan bertindak.

Adegan ini tiba-tiba mengejutkan semua orang, awalnya bajak laut yang senang, dalam sekejap jadi panik, mereka tidak pernah melihat orang bertindak secepat itu.

"Siapa kamu?" Cyclops sedikit panik, dalam hatinya berpikir. Meskipun bertindak juga bukan lawan Andrew Yang.

"Siapapun aku, jika sekarang meninggalkan tempat ini, aku bisa melepaskan nyawamu. Dan kalau masih tidak bertobat dan terus bertindak, aku hanya dapat membunuh kalian." Andrew Yang menyipitkan matanya, memantau pergerakan mereka.

Cyclops terjebak di dua situasi sulit ini, jika saat ini meninggalkan tempat ini, maka dapat menyelamatkan nyawa dirinya, tapi gengsi di antara saudara-saudaranya akan hilang. Jika bertindak, masih tidak yakin dapat membunuh Andrew Yang.

Setelah ragu sejenak, dia merasa nyawa masih lebih penting, berteriak berkata: "Kita segera pergi dari tempat ini, berharap tuan bisa menepati janjinya, jangan melukai kami."

Andrew Yang tidak bersuara, dengan pelan menganggukan kepala.

Setelah itu Cyclops membawa sahabatnya sendiri dan juga bajak laut yang sudah mati meninggalkan tempat ini. Andrew Yang tidak menghentikannya, dalam hatinya sebenarnya tidak berniat ingin membunuh mereka.

Saat menunggu mereka meninggalkan tempat ini, membalikkan badan memandang kapten kapal, terus berkata: "Cepat jalan, jangan membuang-buang waktu."

Momen tadi membuat kapten kapal terkejut, mendengar perkataan Andrew Yang baru tersadar, tergesa-gesa berkata: "Aku akan segera menyetir, dengan cepat sampai ke negara H."

Andrew Yang menganggukan kepalanya, membalikkan badan kembali ke kamarnya.

Kapten kapal melihat kondisi ini, dengan lega menghembuskan napasnya."Momen tadi sungguh menakutkan, aku kira nyawaku akan hilang."

Para awak kapal juga menghembuskan napasnya, mereka tidak ingin melihat dirinya mati di sini.

"Jika tidak ada apa-apa, cepat setir kapalnya, jangan menganggu siapapun." Semua orang mendengar perkataan ini, tiba-tiba menjadi semangat, kembali ke pekerjaannya masing-masing.

Andrew Yang baru saja kembali beberapa menit, kapten kapal mengirimkan makanan ke depan dia, dengan rasa hormat berkata: "Terima kasih bantuannya tuan."

Andrew Yang melambaikan tangannya, dia sama sekali tidak membawa masalah ini ke dalam hati.

"Ada satu hal yang tidak seharusnya aku tanya, tapi aku sedikit tidak tenang. Apakah tuan boleh beritahu aku, sampai di negara H untuk apa?" Kapten kapal berkata dengan teliti, takut tidak sengaja menyinggung dia, dan membuat dirinya sendiri terjatuh.

"Tenang, aku tidak menargetkan kalian, hanya meminjam kapal kalian agar bisa sampai ke negara H saja, tidak ada tujuan lain." Nada datar Andrew Yang membuat dia panas dingin.

"Baiklah kalau begitu. Jangan salahkan aku, tuan, aku juga mempertimbangkannya demi awak-awak kapal." Kapten kapal dengan penuh tekad menanyakan hal ini. Mereka tidak mengenal Andrew Yang, jika perkataannya sampai menyinggung, membuat dia marah, dapat dengan mudah membuat diri sendiri terjatuh.

"Apakah ada hal lain lagi?" Andrew Yang melihat kapten kapal tidak bermaksud untuk meninggalkan tempat ini dan terus bertanya.

Kapten kapal dengan tergesa-gesa melambaikan tangannya, berkata: "Tidak apa-apa, aku juga harus mengucapkan terima kasih untuk bantuanmu kali ini."

Andrew Yang tersenyum, kapten kapal ini sedikit unik.

Setelah lewat beberapa belas hari di perjalanan, akhirnya terlihat permukaan tanah. Semua awak kapal berteriak kegirangan, mereka kali ini hampir mati, jika tidak bertemu dengan Andrew Yang, mereka tidak dapat kembali lagi.

Kapten kapal tidak khawatir lagi, namun datang ke depan kamar Andrew Yang, dengan rasa hormat berkata: "Tuan, sudah sampai, bersiap-siap membereskan barang dan turun dari kapal."

Andrew Yang dengan santai membereskan barang-barang dia dan dipandu oleh kapten kapal turun bersama Arnold Zhang.

"Aku pertama kali datang ke negara ini, sepertinya lumayan bagus." Warga di sini semua memakai pakaian nasional mereka sendiri, terutama ciri khas warna kebangsaan mereka.

"Lumayan, meskipun di sini tidak begitu berkembang, tapi juga merupakan suatu tempat yang bagus. Warga di sini sangat sederhana, baik hati, tidak ada tipu jahat atau hal negatif lainnya, juga termasuk tempat yang baik untuk ditinggal." Kapten kapal menjelaskan.

Andrew Yang merasa sedikit aneh, meskipun menyelamatkan nyawanya, juga tidak perlu begitu hormat pada dirinya. Berpikir sejenak, menggelengkan kepala, biarkan saja.

Setelah itu kapten kapal membawa mereka ke suatu tempat yang sangat besar, setelah masuk ke dalam, pandangan dia menjadi terang. Di dalam ini terdapat banyak bangunan kuno yang sangat unik, penuh dengan gaya retro. Tapi di dalamnya malah berbeda, semuanya benar-benar dibangun sesuai kesukaan pemilik.

"Siapa yang tinggal di tempat ini, sangat mewah." Andrew Yang berkata.

"Ini adalah tempat tinggal paman kakek, dia bukan warga negara sini. Saat dia kemari, sangat senang di sini, jadi ia menetap di sini." Kapten kapal terus memperkenalkannya.

"Untuk apa kita kemari?" Andrew Yang sedikit aneh, dia sama sekali tidak berniat untuk mengetahui tentang paman kakek.

"Pada saat kalian naik ke kapal, orang yang berkomunikasi dengan aku mengingatkan aku harus membawa kalian ke sini. Alasanya mengapa, aku juga tidak tahu." Setelah kapten kapal mengambil uangnya, ia langsung membawa Andrew Yang ke tempat ini.

Apakah Leon Han mencari suatu identitas untuk menutup dirinya sendiri? Hal yang dipikirkan olehnya hanya ada satu alasan.

Saat dia jalan masuk ke dalam ruang tamu, seorang yang badan dan kakinya kurus, orang tua dengan pelipis putih itu duduk tegak di atas. Setelah melihat Andrew Yang dan beberapa orang lainnya datang, melakukan suatu gerakan tangan dan tidak berkata apapun.

Setelah beberapa orang dari mereka duduk, kapten kapal berkata: "Beberapa teman dari tuan Han, khusus menyuruh aku membawa kamu kemari."

Paman kakek menganggukan kepala, dalam hatinya sudah tepikir idetitas kedua orang Andrew Yang, kemudian melambaikan tangannya, menyuruh kapten kapal pergi meninggalkan tempat ini.

"Keduanya sekali lihat sudah merasakan sedikit aneh, oleh karena tuan Han yang memperkenalkan, jadi aku tidak banyak bertanya lagi. 3 hari kemudian , kita ada tim bisnis yang akan ke negara kalian, pada saat itu kamu bersama mereka saja. Setelah sudah sampai, kalian boleh pergi sendiri." Nada paman kakek sangat dadar, tidak begitu ramah kepada mereka.

"Karena aku sudah sampai sini, tidak boleh sia-sia datang, benar tidak. Dapat dilihat, paman kakek adalah senior bisnis, bagaimana jika kita bicarakan suatu bisnis?" Andrew Yang berpikir sejenak, ada rencana kedepan di dalam hatinya.

"Bisnis? Aku sangat suka membahas bisnis, katakanlah biar aku bisa dengar." Paman kakek merasa menarik, yang awalnya mukanya dingin tiba-tiba menjadi hangat.

Novel Terkait

Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
4 tahun yang lalu