Menantu Hebat - Bab 19 Suatu Hari Nanti

Sesampainya Andrew Yang di Kabupaten Zhongjiang, dia tidak pergi ke rumah kontrakannya, melainkan pulang ke rumah dengan senang.

Setelah setengah hari tidak berjumpa, dia mulai merindukan istri cantiknya, Andrew Yang teringat akan Alice Lin yang tersipu malu semalam, lalu dengan tidak sabaran dia membuka pintu rumah.

Ibu dan Anak yang sedang menonton televisi di ruang tengah mendengar suara pintu terbuka, langsung mengarahkan pandangan mereka ke sana.

“Andrew Yang?”

Alis Helen Liu mengerut, meski Alice Lin telah memberitahunya tentang masalah konferensi keamanan tingkat provinsi, tetap saja dia tidak suka melihat tampang Andrew Yang, dia masih saja memandang rendah Andrew Yang.

Bukankah Andrew Yang hanya sedikit hebat dalam berkelahi saja?

Sebaliknya Amanda Lin yang sebelumnya tidak menyukai segala sesuatu tentang Andrew Yang, kali ini dengan wajah gembira berlari menghampirinya.

“Kakak ipar, akhirnya kamu pulang juga, akulah yang salah sebelumnya, tidak seharusnya aku memfitnahmu tanpa mengetahui kebenarannya terlebih dulu dan membuat seluruh keluarga juga salah paham padamu, maaf, kakak ipar, maafkan aku ya?”

Amanda Lin mengenakan baju terusan berwarna putih, rambut panjangnya terurai dan tampak berkilau, kakinya tampak ramping dan jenjang, membuatnya kelihatan semakin anggun.

Saat ini matanya sedang memancarkan sorot tidak berdosa, memeluk lengan Andrew Yang dan memohon dengan manja.

Andrew Yang sedikit tidak terbiasa dengan sikap Amanda Lin yang mendadak ramah, dia mencoba menarik tangannya beberapa kali namun tidak berhasil, jadi langsung saja dengan seseorang yang memeluk lengannya, dia meletakkan barang bawaannya terlebih dahulu.

“Nona besar, aku sudah memaafkanmu, tolong lepaskan dulu tanganmu, jika tidak kamu lepas……”

Tatapan mata Andrew Yang mengarah pada kelembutan yang ada pada lengannya.

Muka Amanda Lin menjadi merah, seolah tangannya terkena uap panas dan langsung meloncat mundur, dia langsung meletakkan tangannya di depan dada dan tampak sedikit salah tingkah.

Sesaat, Helen Liu tidak senang melihat Andrew Yang berhasil membalikkan keadaan, sikap orang di sekitarnya Andrew Yang juga berubah terhadap Andrew Yang, lalu dengan tidak senang Helen Liu berkata: “Bukankah cuma berkelahi beberapa kali saja, langsung kamu menganggap dirimu cukup hebat, lihatlah Alice Lin yang sampai sekarang masih sibuk di kantor sampai tidak punya waktu untuk pulang dan makan, sementara kamu? Masih saja sempat bermain ke provinsi? Tidak bisa membantu apapun? Isi otakmu sederhana, hanya ototmu saja yang bekerja, kamu ini orang bodoh yang hanya tahu bersenang-senang”.

Perusahaan Weili menduduki posisi pertama di konferensi keamanan kemarin, pasti banyak orang yang menawarkan kerja sama, apa lagi kemarin dia mengatakan bahwa Perusahaan Weili menerima murid, sangat wajar jika Alice Lin sangat sibuk hari ini.

Sementara Helen Liu senantiasa bersikap jahat padanya, Andrew Yang sudah terbiasa dengan itu, dia juga malas berdebat dengan Helen Liu.

“Bu, bagaimana bisa kamu berbicara seperti itu pada kakak ipar, kali ini jika bukan kakak ipar yang muncul tiba-tiba di pertemuan itu dan berusaha membalikkan keadaan kemarin, serta memperjuangkan perusahaan Toni Lin dan kakek, lalu mendapatkan posisi pertama di pertemuan itu, keadaan perusahaan Weili juga tidak akan seperti sekarang ini, bisa memiliki kesempatan untuk bangkit kembali”.

Amanda Lin menatap Andrew Yang dengan wajah memuja seperti sedang melihat seorang pahlawan.

Amanda Lin hanya mendengar cerita dari kakaknya secara garis besar saja tentang situasi saat itu, dia sudah langsung sangat bersemangat, bisa dibayangkan situasi di tempat kejadian pasti lebih memacu adrenalin, sayangnya dia tidak menyaksikannya secara langsung……

Andrew Yang menggaruk-garuk mukanya dengan malu, jarang-jarang wajahnya tampak sedikit merah, dia berdiri di ambang pintu, terlihat salah tingkah.

Helen Liu seketika itu membisu, matanya masih tampak tidak puas, namun dia tidak lagi mempersulit Andrew Yang.

“Kakak ipar, jangan berdiri saja, cepat masuk dan duduk”.

Amanda Lin lupa akan kecanggungan sebelumnya, dia kembali merangkul lengan Andrew Yang lagi dan menarik Andrew Yang berjalan menuju sofa.

“Kakak ipar bagaimana caranya kamu bisa menjadi sehebat ini, boleh ajarkan aku tidak, lain kali jika aku bertemu dengan lelaki hidung belang, aku bisa menggunakan beberapa jurus untuk mengatasi mereka”.

Amanda Lin terus berceloteh dan bergantung pada lengan Andrew Yang seperti seekor koala, dari pada mengatakan Amanda Lin yang menarik Andrew Yang berjalan, akan lebih tepat jika dikatakan Andrew Yang yang menyeret Amanda Lin berjalan, mimik muka Andrew Yang tampak tidak berdaya.

“Cklek”

Pintu sekali lagi dibuka.

“Kakak”.

Saat ini, Alice Lin kebetulan sudah pulang dari kantor, dia mengenakan kemeja berwarna putih, rok span selutut berwarna perak abu-abu dan stoking seksi berwarna hitam. Dia sekarang sedang sedikit membungkukkan badannya, satu tangannya bersandar pada dinding, lalu mengganti sepatu hak tinggi berwarna putih perak yang ada di kaki mungilnya.

Mata Andrew Yang seketika bercahaya, pandangan matanya terasa panas.

“Andrew Yang sudah pulang?”

Alice Lin menangkap tatapan mata Andrew Yang yang panas, langsung saja mukanya berubah memerah, detik itu juga dia teringat akan kejadian mereka tidur semalam, ekspresi wajahnya sekarang tampak sedikit tersipu malu.

“Kalau sudah pulang, kita mulai makan saja”.

Di meja makan, cukup langka karena Helen Liu tidak mencari masalah pada Andrew Yang, Alice Lin dan Amanda Lin yang merasa bersalah karena masalah sebelumnya, terus-menerus memasukkan sayur ke piring Andrew Yang.

Andrew Yang melihat piringnya yang penuh dengan makanan terasa tak berdaya.

“Mendapatkan posisi pertama dalam Konferensi Keamanan adalah hal yang baik, namun dalam waktu singkat muncul begitu banyak tawaran kerja sama dari berbagai perusahaan, aku juga tidak mungkin bekerja sama dengan semuanya, jika bekerja sama dengan yang satu, pasti harus melepaskan kerja sama dengan pihak yang lain, dengan begitu pasti akan menyinggung orang lain, perusahaan Weili sekarang sedang dalam proses berkembang.....……”

Alice Lin tiba-tiba meletakkan sumpitnya, wajahnya tampak resah.

Andrew Yang menyumpit paha ayam yang diberikan oleh Alice Lin untuknya, setelah menggigit paha ayam itu Andrew Yang berkata: “Kerjasama boleh saja, tapi jangan pertimbangkan jika mencairkan dana, jika melakukan pencairan dana dengan orang lain, maka saham Perusahaan Weili harus dibagi keluar, nantinya saham di luar sana akan melampaui 50%, maka Perusahaan Weili tidak lagi bisa kamu kendalikan”.

Alice Lin berpikir sejenak, benar juga.

Helen Liu malah menjatuhkan sumpitnya, dengan tidak puas berkata: “Sekarang ini rantai modal perusahaan sudah terputus, perusahaan sangat membutuhkan uang, jika tidak melakukan pencairan dana, darimana datangnya uang-uang itu?”

Suasana di meja makan sejenak membeku, Helen Liu melirik Andrew Yang dengan sorot mata merendahkan, lalu lanjut berkata: “Kamu ini hanya lulusan SMA, apa kamu mengerti tentang bisnis? Jangan ikut campur jika kamu tidak tahu apa-apa”.

“Bu, bisa tidak kamu jangan terus-menerus menyerang Andrew Yang, apa yang dikatakan Andrew Yang juga benar, lagi pula Andrew Yang melakukan ini demi kebaikan perusahaan, bukankah lebih baik jika kita sekeluarga hidup damai, dan saling bekerja sama menghadapi kesulitan ini?

Setelah mengalami beberapa masalah belakangan ini, Alice Lin sudah sangat percaya pada Andrew Yang, dia mengira setelah Helen Liu melihat banyak hal yang dilakukan Andrew Yang untuk keluarga ini, Helen Liu akan sedikit mengubah pandangannya tentang Andrew Yang, tapi tidak disangka Helen Liu tetap saja sama seperti dulu bersikap tidak segan terhadap Andrew Yang.

Kepala Alice Lin terasa sakit, hatinya juga merasa lelah.

Ekspresi Helen Liu terlihat kesal dan ingin melanjutkan perkataannya, namun tidak disangka anak bungsunya juga berbicara melawan dirinya.

“Bu, kakak ipar benar-benar sudah sangat hebat sekarang, Ibu juga sudahlah, mari kita hidup dengan damai”.

“Kalian…… Kalian sudah merasa hebat, iya kan? Setelah membesarkan kalian, sekarang kalian mengeluhkan keberadaanku ini mengganggu”. Helen Liu melihat satu keluarga menyerang dirinya, matanya memerah lalu menendang kursi sambil berkacak pinggang dan berteriak: “Kalian semua membantunya bicara, kalau begitu suruh saja dia mengatasi masalah modal perusahaan”.

Alice Lin dan adiknya seketika itu membisu.

Andrew Yang menelan makanan yang ada di dalam mulutnya, dengan santai bertanya: “Istriku, sekarang ini masih ada berapa banyak dana yang masih bisa digerakkan?”

Alice Lin tetegun, meski tidak mengetahui untuk apa Andrew Yang menanyakan hal ini, namun dia tetap menjawab dengan jujur: “Tidak kurang dan tidak lebih hanya 1 juta RMB (sekitar 2 milliar rupiah) saja”.

“Sudah cukup”.

Alice Lin dan adiknya dengan wajah penuh pertanyaan melihat ke arah Andrew Yang yang meletakkan mangkuk dan sumpitnya, tapi Helen Liu malah dengan emosi berkata: “Apanya yang cukup? Kita tidak perlu lagi pusing memikirkan ini jika sudah cukup”.

Andrew Yang membersihkan ujung bibirnya, dengan tenang bangkit berdiri dan menjulurkan satu jarinya: “Tidak lewat dari satu bulan, aku akan melipat gandakan uang 1 juta RMB ini menjadi seratus kali lipat”.

Seratus kali lipat, itu berarti 1 miliar RMB.

“Seratus kali lipat?” Suara sindiran Helen Liu berubah tajam, “Berani sekali kamu membual.”

Alice Lin dan Amanda Lin juga merasa Andrew Yang tampaknya sedikit mengada-ada, tidak sampai satu bulan, membuat 1 juta RMB menjadi 1 miliar RMB, orang kaya pertama sekarang Pablo Yang saja tidak dapat melakukannya saat pertama kali mendirikan Perusahaan Han’s, apa lagi Andrew Yang yang belum pernah berbisnis sebelumnya, namun mereka berdua tidak mengatakan apapun.

“Ibu……sudah cukup”.

Alice Lin menyuruh agar ibunya berhenti berbicara, entah kenapa, sekarang ini dia memiliki rasa percaya yang entah dari mana datangnya terhadap Andrew Yang.

“Aku percaya pada Andrew Yang”.

Andrew Yang juga tahu bahwa akan sulit untuk membuat orang lain percaya jika hanya mengandalkan perkataannya, sehingga dia tidak banyak menjelaskan, sampai pada saatnya biarkanlah fakta yang berbicara dan membuktikan.

Namun istrinya yang jelas-jelas tampak ragu terhadap dirinya, pada akhirnya tetap saja membelanya tanpa memperdulikan apapun, ini membuat Andrew Yang merasakan sedikit rasa manis dalam hatinya.

“Kamu…… Lihat saja, kamu akan dibuat Andrew Yang si parasit ini kehilangan semua harta bendamu”.

Henny Liu dengan penuh amarah, membuka pintu dan pergi keluar mencari teman-temannya.

Alice Lin dan adiknya menghela napas dengan perasaan yang sama, prasangka Ibu terhadap Andrew Yang sudah mendarah daging, akan sangat sulit diselesaikan hanya dengan sepatah dua patah kata, sama halnya seperti mereka yang dulu.

“Andrew Yang, maaf, Ibu dia hanya ingin……”

Mengetahui Alice Lin juga berada di posisi yang sulit, Andrew Yang memotong penjelasan Alice Lin yang terdengar parau, tatapan matanya sangat dalam lalu berkata: “Tidak apa-apa, suatu hari nanti aku akan membuat ibu mertua mengakui diriku.”

Novel Terkait

My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu