Menantu Hebat - Bab 19 Suatu Hari Nanti
Sesampainya Andrew Yang di Kabupaten Zhongjiang, dia tidak pergi ke rumah kontrakannya, melainkan pulang ke rumah dengan senang.
Setelah setengah hari tidak berjumpa, dia mulai merindukan istri cantiknya, Andrew Yang teringat akan Alice Lin yang tersipu malu semalam, lalu dengan tidak sabaran dia membuka pintu rumah.
Ibu dan Anak yang sedang menonton televisi di ruang tengah mendengar suara pintu terbuka, langsung mengarahkan pandangan mereka ke sana.
“Andrew Yang?”
Alis Helen Liu mengerut, meski Alice Lin telah memberitahunya tentang masalah konferensi keamanan tingkat provinsi, tetap saja dia tidak suka melihat tampang Andrew Yang, dia masih saja memandang rendah Andrew Yang.
Bukankah Andrew Yang hanya sedikit hebat dalam berkelahi saja?
Sebaliknya Amanda Lin yang sebelumnya tidak menyukai segala sesuatu tentang Andrew Yang, kali ini dengan wajah gembira berlari menghampirinya.
“Kakak ipar, akhirnya kamu pulang juga, akulah yang salah sebelumnya, tidak seharusnya aku memfitnahmu tanpa mengetahui kebenarannya terlebih dulu dan membuat seluruh keluarga juga salah paham padamu, maaf, kakak ipar, maafkan aku ya?”
Amanda Lin mengenakan baju terusan berwarna putih, rambut panjangnya terurai dan tampak berkilau, kakinya tampak ramping dan jenjang, membuatnya kelihatan semakin anggun.
Saat ini matanya sedang memancarkan sorot tidak berdosa, memeluk lengan Andrew Yang dan memohon dengan manja.
Andrew Yang sedikit tidak terbiasa dengan sikap Amanda Lin yang mendadak ramah, dia mencoba menarik tangannya beberapa kali namun tidak berhasil, jadi langsung saja dengan seseorang yang memeluk lengannya, dia meletakkan barang bawaannya terlebih dahulu.
“Nona besar, aku sudah memaafkanmu, tolong lepaskan dulu tanganmu, jika tidak kamu lepas……”
Tatapan mata Andrew Yang mengarah pada kelembutan yang ada pada lengannya.
Muka Amanda Lin menjadi merah, seolah tangannya terkena uap panas dan langsung meloncat mundur, dia langsung meletakkan tangannya di depan dada dan tampak sedikit salah tingkah.
Sesaat, Helen Liu tidak senang melihat Andrew Yang berhasil membalikkan keadaan, sikap orang di sekitarnya Andrew Yang juga berubah terhadap Andrew Yang, lalu dengan tidak senang Helen Liu berkata: “Bukankah cuma berkelahi beberapa kali saja, langsung kamu menganggap dirimu cukup hebat, lihatlah Alice Lin yang sampai sekarang masih sibuk di kantor sampai tidak punya waktu untuk pulang dan makan, sementara kamu? Masih saja sempat bermain ke provinsi? Tidak bisa membantu apapun? Isi otakmu sederhana, hanya ototmu saja yang bekerja, kamu ini orang bodoh yang hanya tahu bersenang-senang”.
Perusahaan Weili menduduki posisi pertama di konferensi keamanan kemarin, pasti banyak orang yang menawarkan kerja sama, apa lagi kemarin dia mengatakan bahwa Perusahaan Weili menerima murid, sangat wajar jika Alice Lin sangat sibuk hari ini.
Sementara Helen Liu senantiasa bersikap jahat padanya, Andrew Yang sudah terbiasa dengan itu, dia juga malas berdebat dengan Helen Liu.
“Bu, bagaimana bisa kamu berbicara seperti itu pada kakak ipar, kali ini jika bukan kakak ipar yang muncul tiba-tiba di pertemuan itu dan berusaha membalikkan keadaan kemarin, serta memperjuangkan perusahaan Toni Lin dan kakek, lalu mendapatkan posisi pertama di pertemuan itu, keadaan perusahaan Weili juga tidak akan seperti sekarang ini, bisa memiliki kesempatan untuk bangkit kembali”.
Amanda Lin menatap Andrew Yang dengan wajah memuja seperti sedang melihat seorang pahlawan.
Amanda Lin hanya mendengar cerita dari kakaknya secara garis besar saja tentang situasi saat itu, dia sudah langsung sangat bersemangat, bisa dibayangkan situasi di tempat kejadian pasti lebih memacu adrenalin, sayangnya dia tidak menyaksikannya secara langsung……
Andrew Yang menggaruk-garuk mukanya dengan malu, jarang-jarang wajahnya tampak sedikit merah, dia berdiri di ambang pintu, terlihat salah tingkah.
Helen Liu seketika itu membisu, matanya masih tampak tidak puas, namun dia tidak lagi mempersulit Andrew Yang.
“Kakak ipar, jangan berdiri saja, cepat masuk dan duduk”.
Amanda Lin lupa akan kecanggungan sebelumnya, dia kembali merangkul lengan Andrew Yang lagi dan menarik Andrew Yang berjalan menuju sofa.
“Kakak ipar bagaimana caranya kamu bisa menjadi sehebat ini, boleh ajarkan aku tidak, lain kali jika aku bertemu dengan lelaki hidung belang, aku bisa menggunakan beberapa jurus untuk mengatasi mereka”.
Amanda Lin terus berceloteh dan bergantung pada lengan Andrew Yang seperti seekor koala, dari pada mengatakan Amanda Lin yang menarik Andrew Yang berjalan, akan lebih tepat jika dikatakan Andrew Yang yang menyeret Amanda Lin berjalan, mimik muka Andrew Yang tampak tidak berdaya.
“Cklek”
Pintu sekali lagi dibuka.
“Kakak”.
Saat ini, Alice Lin kebetulan sudah pulang dari kantor, dia mengenakan kemeja berwarna putih, rok span selutut berwarna perak abu-abu dan stoking seksi berwarna hitam. Dia sekarang sedang sedikit membungkukkan badannya, satu tangannya bersandar pada dinding, lalu mengganti sepatu hak tinggi berwarna putih perak yang ada di kaki mungilnya.
Mata Andrew Yang seketika bercahaya, pandangan matanya terasa panas.
“Andrew Yang sudah pulang?”
Alice Lin menangkap tatapan mata Andrew Yang yang panas, langsung saja mukanya berubah memerah, detik itu juga dia teringat akan kejadian mereka tidur semalam, ekspresi wajahnya sekarang tampak sedikit tersipu malu.
“Kalau sudah pulang, kita mulai makan saja”.
Di meja makan, cukup langka karena Helen Liu tidak mencari masalah pada Andrew Yang, Alice Lin dan Amanda Lin yang merasa bersalah karena masalah sebelumnya, terus-menerus memasukkan sayur ke piring Andrew Yang.
Andrew Yang melihat piringnya yang penuh dengan makanan terasa tak berdaya.
“Mendapatkan posisi pertama dalam Konferensi Keamanan adalah hal yang baik, namun dalam waktu singkat muncul begitu banyak tawaran kerja sama dari berbagai perusahaan, aku juga tidak mungkin bekerja sama dengan semuanya, jika bekerja sama dengan yang satu, pasti harus melepaskan kerja sama dengan pihak yang lain, dengan begitu pasti akan menyinggung orang lain, perusahaan Weili sekarang sedang dalam proses berkembang.....……”
Alice Lin tiba-tiba meletakkan sumpitnya, wajahnya tampak resah.
Andrew Yang menyumpit paha ayam yang diberikan oleh Alice Lin untuknya, setelah menggigit paha ayam itu Andrew Yang berkata: “Kerjasama boleh saja, tapi jangan pertimbangkan jika mencairkan dana, jika melakukan pencairan dana dengan orang lain, maka saham Perusahaan Weili harus dibagi keluar, nantinya saham di luar sana akan melampaui 50%, maka Perusahaan Weili tidak lagi bisa kamu kendalikan”.
Alice Lin berpikir sejenak, benar juga.
Helen Liu malah menjatuhkan sumpitnya, dengan tidak puas berkata: “Sekarang ini rantai modal perusahaan sudah terputus, perusahaan sangat membutuhkan uang, jika tidak melakukan pencairan dana, darimana datangnya uang-uang itu?”
Suasana di meja makan sejenak membeku, Helen Liu melirik Andrew Yang dengan sorot mata merendahkan, lalu lanjut berkata: “Kamu ini hanya lulusan SMA, apa kamu mengerti tentang bisnis? Jangan ikut campur jika kamu tidak tahu apa-apa”.
“Bu, bisa tidak kamu jangan terus-menerus menyerang Andrew Yang, apa yang dikatakan Andrew Yang juga benar, lagi pula Andrew Yang melakukan ini demi kebaikan perusahaan, bukankah lebih baik jika kita sekeluarga hidup damai, dan saling bekerja sama menghadapi kesulitan ini?
Setelah mengalami beberapa masalah belakangan ini, Alice Lin sudah sangat percaya pada Andrew Yang, dia mengira setelah Helen Liu melihat banyak hal yang dilakukan Andrew Yang untuk keluarga ini, Helen Liu akan sedikit mengubah pandangannya tentang Andrew Yang, tapi tidak disangka Helen Liu tetap saja sama seperti dulu bersikap tidak segan terhadap Andrew Yang.
Kepala Alice Lin terasa sakit, hatinya juga merasa lelah.
Ekspresi Helen Liu terlihat kesal dan ingin melanjutkan perkataannya, namun tidak disangka anak bungsunya juga berbicara melawan dirinya.
“Bu, kakak ipar benar-benar sudah sangat hebat sekarang, Ibu juga sudahlah, mari kita hidup dengan damai”.
“Kalian…… Kalian sudah merasa hebat, iya kan? Setelah membesarkan kalian, sekarang kalian mengeluhkan keberadaanku ini mengganggu”. Helen Liu melihat satu keluarga menyerang dirinya, matanya memerah lalu menendang kursi sambil berkacak pinggang dan berteriak: “Kalian semua membantunya bicara, kalau begitu suruh saja dia mengatasi masalah modal perusahaan”.
Alice Lin dan adiknya seketika itu membisu.
Andrew Yang menelan makanan yang ada di dalam mulutnya, dengan santai bertanya: “Istriku, sekarang ini masih ada berapa banyak dana yang masih bisa digerakkan?”
Alice Lin tetegun, meski tidak mengetahui untuk apa Andrew Yang menanyakan hal ini, namun dia tetap menjawab dengan jujur: “Tidak kurang dan tidak lebih hanya 1 juta RMB (sekitar 2 milliar rupiah) saja”.
“Sudah cukup”.
Alice Lin dan adiknya dengan wajah penuh pertanyaan melihat ke arah Andrew Yang yang meletakkan mangkuk dan sumpitnya, tapi Helen Liu malah dengan emosi berkata: “Apanya yang cukup? Kita tidak perlu lagi pusing memikirkan ini jika sudah cukup”.
Andrew Yang membersihkan ujung bibirnya, dengan tenang bangkit berdiri dan menjulurkan satu jarinya: “Tidak lewat dari satu bulan, aku akan melipat gandakan uang 1 juta RMB ini menjadi seratus kali lipat”.
Seratus kali lipat, itu berarti 1 miliar RMB.
“Seratus kali lipat?” Suara sindiran Helen Liu berubah tajam, “Berani sekali kamu membual.”
Alice Lin dan Amanda Lin juga merasa Andrew Yang tampaknya sedikit mengada-ada, tidak sampai satu bulan, membuat 1 juta RMB menjadi 1 miliar RMB, orang kaya pertama sekarang Pablo Yang saja tidak dapat melakukannya saat pertama kali mendirikan Perusahaan Han’s, apa lagi Andrew Yang yang belum pernah berbisnis sebelumnya, namun mereka berdua tidak mengatakan apapun.
“Ibu……sudah cukup”.
Alice Lin menyuruh agar ibunya berhenti berbicara, entah kenapa, sekarang ini dia memiliki rasa percaya yang entah dari mana datangnya terhadap Andrew Yang.
“Aku percaya pada Andrew Yang”.
Andrew Yang juga tahu bahwa akan sulit untuk membuat orang lain percaya jika hanya mengandalkan perkataannya, sehingga dia tidak banyak menjelaskan, sampai pada saatnya biarkanlah fakta yang berbicara dan membuktikan.
Namun istrinya yang jelas-jelas tampak ragu terhadap dirinya, pada akhirnya tetap saja membelanya tanpa memperdulikan apapun, ini membuat Andrew Yang merasakan sedikit rasa manis dalam hatinya.
“Kamu…… Lihat saja, kamu akan dibuat Andrew Yang si parasit ini kehilangan semua harta bendamu”.
Henny Liu dengan penuh amarah, membuka pintu dan pergi keluar mencari teman-temannya.
Alice Lin dan adiknya menghela napas dengan perasaan yang sama, prasangka Ibu terhadap Andrew Yang sudah mendarah daging, akan sangat sulit diselesaikan hanya dengan sepatah dua patah kata, sama halnya seperti mereka yang dulu.
“Andrew Yang, maaf, Ibu dia hanya ingin……”
Mengetahui Alice Lin juga berada di posisi yang sulit, Andrew Yang memotong penjelasan Alice Lin yang terdengar parau, tatapan matanya sangat dalam lalu berkata: “Tidak apa-apa, suatu hari nanti aku akan membuat ibu mertua mengakui diriku.”
Novel Terkait
My Beautiful Teacher
Haikal ChandraHabis Cerai Nikah Lagi
GibranAwesome Guy
RobinThis Isn't Love
YuyuWanita Yang Terbaik
Tudi SaktiIstri ke-7
Sweety GirlThe Great Guy
Vivi HuangPredestined
CarlyMenantu Hebat×
- Bab 1 Kembali
- Bab 2 Menagih Hutang
- Bab 3 Tidak Terduga
- Bab 4 Kesalahpahaman terselesaikan
- Bab 5 Makan Bersama
- Bab 6 Orang Luar
- Bab 7 Rekaman
- Bab 8 Kebenaran
- Bab 9 Kompetisi
- Bab 10 Mengikuti Kompetisi
- Bab 11 Kurang Baik
- Bab 12 Fajar
- Bab 13 Pertarungan
- Bab 14 Mengalahkan
- Bab 15 Pertandingan Final
- Bab 16 Kemenangan
- Bab 17 Bernilai
- Bab 18 Keluarga Long
- Bab 19 Suatu Hari Nanti
- Bab 20 Pelatihan Khusus
- Bab 21 Masa Depan
- Bab 22 Terlambat
- Bab 23 Bagus
- Bab 24 Kekuatan
- Bab 25 Bajingan
- Bab 26 Pijat
- Bab 27 Pertandingan Bernyanyi
- Bab 28 Bergabung dengan Perusahaan Widjaya Karya
- Bab 29 Kesialan Daniel Yu
- Bab 30 Tersenyum Licik
- Bab 31 Sesuatu yang Menarik
- Bab 32 Kondisi Mendesak
- Bab 33 Andrew Yang Datang
- Bab 34 Menekan
- Bab 35 Tak Berdaya
- Bab 36 Menyayat Hati
- Bab 37 Perusahaan Tulin
- Bab 38 Sudah Ceroboh
- Bab 39 Deal
- Bab 40 Saingan
- Bab 41 Tidak Ada Jalan Lain
- Bab 42 Obat Apa?
- Bab 43 Tutup Mulut
- Bab 44 Kesalahpahaman
- Bab 45 Tunggu Aku
- Bab 46 Tidak Menyerah
- Bab 47 Merasa Sulit
- Bab 48 Merasa Tidak Bersalah
- Bab 49 Penyiksaan
- Bab 50 Cepat Kembali
- Bab 51 Pernikahan
- Bab 52 Kembali
- Bab 53 Perlombaan
- Bab 54 Hasil
- Bab 55 Tidak Tahu Malu
- Bab 56 Kemenangan
- Bab 57 Obat
- Bab 58 Tertuduh
- Bab 59 Hentikan
- Bab 60 Air Dingin
- Bab 61 Ternyata Begitu
- Bab 62 Roh
- Bab 63 Menyerang Diam-Diam
- Bab 64 Tanpa Keraguan
- Bab 65 Mengundang
- Bab 66 Kehilangan
- Bab 67 Menertawakan
- Bab 68 Bertamasya
- Bab 69 Berenang
- Bab 70 Ikan Hiu
- Bab 71 Menolong
- Bab 72 Napas
- Bab 73 Ikan Panggang
- Bab 74 Siuman
- Bab 75 Bertindak Lagi
- Bab 76 Rasa Malu
- Bab 77 Pergi Bersama
- Bab 78 Taruhan
- Bab 79 Tempat Sandaran
- Bab 80 Sudah Boleh Pergi
- Bab 81 Perampokan
- Bab 82 Pendidikan
- Bab 83 Keluar
- Bab 84 Ketidaksabaran
- Bab 85 Profesor Marah
- Bab 86 Kritikan Pedas
- Bab 87 Tunggu Pembalasanku
- Bab 88 Jeritan Tanpa Suara
- Bab 89 Orang-Orang Jahat Datang
- Bab 90 Pelelangan
- Bab 91 Palsu
- Bab 92 Menjelaskan
- Bab 93 Omong Kosong
- Bab 94 Kebenaran
- Bab 95 Bagus
- Bab 96 Melihat Perubahan
- Bab 97 Silakan Tunggu Sebentar
- Bab 98 Mengalami Musibah
- Bab 99 Pembunuhan yang Kejam
- Bab 100 Cemas
- Bab 101 Tidak Ada Jalan Keluar
- Bab 102 Pesta Ulang Tahun
- Bab 103 Hadiah
- Bab 104 Amarah
- Bab 105 Hanya Kurang Gadis Cantik
- Bab 106 Campur Tangan
- Bab 107 Topik Utama
- Bab 108 Membuatmu Terlihat Menyedihkan
- Bab 109 Mengurungkan Niat
- Bab 110 Bertindak Sesuai Ucapan
- Bab 111 Tujuan
- Bab 112 Bekerja Sama
- Bab 113 Kompas
- Bab 114 Terkejut
- Bab 115 Pilihan
- Bab 116 Apa Yang Telah Terjadi
- Bab 117 Peti Mati Kayu
- Bab 118 Berbagi Barang
- Bab 119 Serangan Balik
- Bab 120 Bertarung
- Bab 121 Sudah Puas Larinya?
- Bab 122 Kembali ke Zhongjiang
- Bab 123 Berakhir
- Bab 124 Tidak Bertindak
- Bab 125 Beradu
- Bab 126 Dihabisi Dalam Sekejap
- Bab 127 Ruang Bawah Tanah
- Bab 128 Menolongnya
- Bab 129 Mengkambinghitamkan Orang Lain
- Bab 130 Kena Batunya
- Bab 131 Tuhan Tidak Melupakanku
- Bab 132 Sudah Kembali
- Episode 133 Berkumpul
- Bab 134 Pembalasan Dendam
- Bab 135 Penghargaan
- Bab 136 Cincin Sakti
- Bab 137 Memiliki Kekuatan Rahasia
- Bab 138 Menjadi Hal Buruk
- Bab 139 Memiliki Kehidupan Sendiri
- Bab 140 Membantu Polisi Wanita
- Bab 141 Membandingkan
- Bab 142 Pisau
- Bab 143 Cuaca Berubah
- Bab 144 Teh Susu
- Bab 145 Lawan
- Bab 146 Pertempuran yang Akan Dimulai
- Bab 147 Pertempuran Dimulai
- Bab 148 Tidak Bisa Menerima
- Bab 149 Hal yang Harus Dilakukan
- Bab 150 Diare
- Bab 151 Tidak Tahu Baik dan Buruk
- Bab 152 Kedengkian
- Bab 153 Konspirasi
- Bab 154 Cepat Pergi
- Bab 155 Gawat
- Bab 156 Dibawa Kabur
- Bab 157 Seorang Sarjana
- Bab 158 Contohkan
- Bab 159 Pantas
- Bab 160 Kecurigaan
- Bab 161 Mungkinkah!?
- Bab 162 Bagaimana Kabur
- Bab 163 Bunuh
- Episode 164 Menarik Jaring
- Bab 165 Cukup Sampai di Sini Saja
- Bab 166 Semakin Meningkat
- Bab 167 Apa Yang Sudah Terjadi?
- Bab 168 Paparazzi
- Bab 169 Merasa Nyaman
- Bab 170 Tugas
- Bab 171 Batal
- Bab 172 Seorang Diri
- Bab 173 Suara Keras
- Bab 174 Jalan Hidup
- Bab 175 Tidak Sampai Tiga Detik
- Bab 176 Pelit
- Bab 177 Konsekuensi
- Bab 178 Teman Kuliah
- Bab 179 Cemilan Malam
- Bab 180 Lemah
- Bab 181 Kemampuan dalam Menilai Orang
- Bab 182 Dalam kondisi yang berbahaya
- Bab 183 Penonton
- Bab 184 Teman Lama
- Bab 185 Meraung Marah
- Bab 186 Ternyata Kamu
- Bab 187 Lebih dari Cukup
- Bab 188 Rebut wanita
- Bab 189 Tamu yang Tidak Diundang
- Bab 190 Patah Kaki
- Bab 191 Berbicara Secara Pelan-Pelan
- Bab 192 Tersenyum Sinis
- Bab 193 Keputusasaan
- Bab 194 Menghina
- Bab 195 Pemakaman
- Bab 196 Perbedaan yang Sangat Besar
- Bab 197 Sudah Boleh Mati
- Bab 198 Semua Kekuatan Sudah Tidak Berfungsi
- Bab 199 Pindah Perusahaan
- Bab 200 Nasihat
- Bab 201 Sangat Menggangu
- Bab 202 Keluarga Suami
- Bab 203 Fiona Xiang
- Bab 204 Kekuatan Toni Lin
- Bab 205 Kamu Istirahat Dulu
- Bab 206 Mencari Mati
- Bab 207 Reaksi
- Bab 208 Berebutan
- Bab 209 Markas
- Bab 210 Orang Terkuat
- Bab 211 Tidak Perlu Pergi
- Bab 212 Rileks
- Bab 213 Membuntuti
- Bab 214 Bersih-bersih
- Bab 215 Profesor Liang
- Bab 216 Tersenyum
- Bab 217 Mempermalukan
- Bab 218 Beban
- Bab 219 Tingkat Pelatihan Caroline Yun
- Bab 220 Jurus Abal-abal
- Bab 221 Jangan Tinggalkan Aku Sendirian
- Bab 222 Kesulitan
- Bab 223 Menjadi Mata-Mata
- Bab 224 Tidak Mungkin
- Bab 225 Pertarungan
- Bab 226 Orang Terkuat
- Bab 227 Awal Baru
- Bab 228 Aku Juga Tidak Ingin Kamu Pergi
- Bab 229 Memulai
- Bab 230 Terlalu Munafik
- Bab 231 Sangat Pantas
- Bab 232 Tidak Bisa Diremehkan
- Bab 233 Lima Menit
- Bab 234 Metode Mediasi Air
- Bab 235 Begitu Juga Andrew Yang
- Bab 236 Buruk
- Bab 237 Buat Apa
- Bab 238 Luar Biasa
- Bab 239 2 Kali Lipat
- Bab 240 Menyerah
- Bab 241 Tergerak
- Bab 242 Tidak Ada Masalah
- Bab 243 Ayo Masuk
- Bab 244 Kesempatan Terakhir
- Bab 245 Memalukan
- Bab 246 Mengalahkan
- Bab 247 Sihir Pelindung
- Bab 248 Ruang Sihir Pelindung
- Bab 249 Bangunlah
- Bab 250 Tidak Boleh Diremehkan
- Bab 251 Belum Tentu Lawan
- Bab 252 Gunung Besar
- Bab 253 Kenapa?
- Bab 254 Gosip
- Bab 255 Ternyata Seperti ini
- Bab 256 Bukan Orang Luar
- Bab 257 Laki-laki dan Perempuan yang Tidak Tahu Diri
- Bab 258 Perlakukan Sesuai Keinginan Kamu
- Bab 259 Konsekuensi
- Bab 260 Terhormat
- Bab 261 Mendukung
- Bab 262 Tidak Berguna
- Bab 263 Pilihan Terbaik
- Bab 264 Berakhir
- Bab 265 Barang Palsu
- Bab 266 Pelelangan
- Bab 267 Obat Penguat Jiwa Seribu Tahun
- Bab 268 Rebut Tawaran
- Bab 269 Transaksi Sendiri
- Bab 270 Scarman Yang Kuat
- Bab 271 Jurus Pamungkas
- Bab 272 Serangan Membunuh
- Bab 273 Owl Eleven
- Bab 274 Perlombaan Berburu
- Bab 275 Keluarga Nangong
- Bab 276 Serangan Tidak Terduga
- Bab 277 Hart Dongfang
- Bab 278 Christian Ximen
- Bab 279 Metode Batu
- Bab 280 Semuanya Lenyap
- Bab 281 Krisis Keluarga Tuoba
- Bab 282 Ben Nangong Si Pengkhianat
- Bab 283 Membalikkan Keadaan
- Bab 284 Menyusun Rencana
- Bab 285 Mata-Mata
- Bab 286 Masuk ke Dalam Maskas Musuh
- Bab 287 Membuat Keributan
- Bab 288 Menyebabkan Perselisihan
- Bab 289 Berubah Arah
- Bab 290 Rex
- Bab 291 Pewaris
- Bab 292 Mengungkapkan Identitas
- Bab 293 Menyatukan Kekuatan
- Bab 294 Hart Dongfang Menghadapi Bahaya
- Bab 295 Wallance Huo Mati
- Bab 296 Juara Satu Perlombaan Berburu
- Bab 297 Membunuh
- Bab 298 Kembali Pulang
- Bab 299 Kembali ke Zhongjiang
- Bab 300 Pertemuan
- Bab 301 Pelelangan Dimulai
- Bab 302 Alasan Sebenarnya
- Bab 303 John Tang
- Bab 304 Melepaskan Belenggu Hati
- Bab 305 Jojo Dongfang
- Bab 306 Menampar
- Bab 307 Datangnya Orang dari Keluarga Dongfang
- Bab 308 Penyegelan
- Bab 309 Mengumpulkan Informasi
- Bab 310 Mohon Tuan Keluar dari Gunung
- Bab 311 Lelaki Tua
- Bab 312 Charm Girl
- Bab 313 Tidak Mampu Bertaruh
- Bab 314 Petunjuk
- Bab 315 Pembunuhan
- Bab 316 Kompromi Wanita
- Bab 317 Menuju
- Bab 318 Melakukan Dua Pekerjaan Pada Saat Bersamaan
- Bab 319 Menculik Wanita
- Bab 320 Menanggung Beban
- Bab 321 Golden Barrett
- Bab 322 Pembunuhan
- Bab 323 Pacar?
- Bab 324 Setengah Terbuka
- Bab 325 Sikap Pelayan
- Bab 326 Pahlawan Penyelamat
- Bab 327 Membunuh Putin Lin
- Bab 328 Membayar Sewa
- Bab 329 Bicara dengan Bos
- Bab 330 Membalasnya dengan Cara yang Sama
- Bab 331 Dipermalukan
- Bab 332 Mengubur Bom
- Bab 333 Trigun Kembali
- Bab 334 Mengubur Bom
- Bab 335 Rencana Lain
- Bab 336 Keberuntungan Sesepuh Agung
- Bab 337 Membunuh Sesepuh
- Bab 338 Membentuk Organisasi Intelejen
- Bab 339 Masuk ke Dalam Kabut
- Bab 340 Charm Girl yang Terbuka
- Bab 341 Malfungsi
- Bab 342 Fungsi
- Bab 343 Ditemukan
- Bab 344 Pertarungan Sengit
- Bab 345 Memanipulasi
- Bab 346 Aura Pembunuh
- Bab 347 Membiarkan Mirza Pergi
- Bab 348 Umpan
- Bab 349 Semuanya Terbunuh
- Bab 350 Kembali ke Lin Group
- Bab 351 Berlatih Tanding
- Bab 352 Darah Putih
- Bab 353 Misi Ken Bai
- Bab 354 Kedatangan Nyonya Thatcher
- Bab 355 Perbincangan Malam Hari
- Bab 356 Percakapan Bersama Nyonya
- Bab 357 Joy Liu
- Bab 358 Kehidupan Malam yang Tidak Beraturan
- Bab 359 Akting
- Bab 360 Merayu
- Bab 361 Terpancing Umpan
- Bab 362 Kematian Molita
- Bab 363 Matt Hu
- Bab 364 Saling Membunuh
- Bab 365 Kemunculan Orang X
- Bab 366 Pertempuran Orang Dalam
- Bab 367 Memeriksa Keadaan
- Bab 368 Percakapan Vanny Hu
- Bab 369 Pembunuhan
- Bab 370 Kecerdasan Joy Liu
- Bab 371 Memahami Kejadian
- Bab 372 Clan Wolf
- Bab 373 Terjebak dalam Pengepungan
- Bab 374 Identitas Terungkap
- Bab 375 Frustasi Kalah Telak
- Bab 376 Pantang Menyerah
- Bab 377 Dua Puluh Tetes
- Bab 378 Menyebut Sebagai Saudara
- Bab 379 Terobsesi
- Bab 380 Penyitaan
- Bab 381 Menjadi Sangat Sarkastik
- Bab 382 Apapun Tidak Dilakukan
- Bab 383 Menurutmu Apakah Mereka Cocok?
- Bab 384 Data
- Bab 385 Turun Tangan Sendiri
- Bab 386 Kekuatan Terlalu Buas
- Bab 387 Paman Kakek
- Bab 388 Bonie
- Bab 389 Pemicu
- Bab 390 Berangkat
- Bab 391 Bisnis Bagaimana?
- Bab 392 Terlalu Sulit Dilalui
- Bab 393 Terlalu Sombong
- Bab 394 Membahasnya dengan Baik-baik
- Bab 395 Kedatangan Morgan Beiming
- Bab 396 Bergabung ke Keluarga Beiming
- Bab 397 Perjamuan Makan Malam
- Bab 398 Pengalaman Buruk Rafael Beiming
- Bab 399 Berhasil Bekerja Sama
- Bab 400 Perdebatan Argumen
- Bab 401 Kejadian Sebenarnya
- Bab 402 Identitas Arnold Zhang
- Bab 403 Rafael Beiming Menghilang
- Bab 404 Kekacauan Keluarga Beiming
- Bab 405 Mencapai Kesepakatan
- Bab 406 Hubungan Ayah dan Anak
- Bab 407 Cerita Sebenarnya
- Bab 408 Perut Besar Mendapat Masalah
- Bab 409 Bruce Long
- Chapter 410 Menemukan Target
- Bab 411 Masuk ke Dalam Gua
- Bab 412 Keadaan Terbalik
- Bab 413 Virus
- Bab 414 Mulai Bertindak
- Bab 415 Hke Ximen
- Bab 416 Pergi dengan Marah
- Bab 417 Luxe North
- Bab 418 Pertarungan yang Sengit
- Bab 419 Kedatangan dari Keluarga Ximen
- Bab 420 Terkepung
- Bab 421 Terluka Parah
- Bab 422 Menaklukkan
- Bab 423 Amarah
- Bab 424 Rencana Pertahanan
- Bab 425 Mata-Mata
- Bab 426 Kepercayaan
- Bab 427 Empat Kekuatan Besar Tiba
- Bab 428 Keadaan yang Berbalik
- Bab 429 Kembali ke Crouching Dragon
- Bab 430 Bertemu Pemimpin
- Bab 431 Rambut Putih Seketika
- Bab 432 Andrew Yang Sudah Sadar
- Bab 433 Persatuan Karena Pernikahan
- Bab 434 Perubahan Diri Sendiri
- Bab 435 Eko Huo
- Bab 436 Pesta Perjamuan
- Bab 437 Mencari Kompensasi
- Bab 438 Berhasil Kerja Sama
- Bab 439 Rencana Jahat Eko Huo
- Bab 440 Rahasia Jahat Terkuak
- Bab 441 Menyelidiki Eko Huo
- Bab 442 Mulai Beraksi
- Bab 443 Musuh Datang
- Bab 444 Satu Lawan Dua
- Bab 445 Tembakan Jitu
- Bab 446 Orang Hebat Misterius
- Bab 447 Bersiap Pergi ke Eropa
- Bab 448 Tiba Di Negara R
- Bab 449 Pertemuan Bisnis Bebas
- Bab 450 Mencari Senjata
- Bab 451 Pedang Sabit
- Bab 452 Pelatihan
- Bab 453 Melepaskan Diri
- Bab 454 Dr.Lan yang Misterius
- Bab 455 Pergerakkan yang Membuat Orang Curiga
- Bab 456 Kunjungan Kali Ini
- Bab 457 Bersembunyi
- Bab 458 Darah Tidak Murni
- Bab 456 Membawa Pergi Darah
- Bab 460 Mayat Puluhan Ribu Tahun
- Bab 416 Menghentikan Pembunuhan
- Bab 462 Permintaan Tidak Masuk Akal
- Bab 463 Dalam Keputasaan
- Bab 464 Permintaan
- Bab 465 Keberhasilan Darah Putih
- Bab 466 Ajaran Lelaki Tua
- Bab 467 Nyata Tapi Palsu?
- Bab 468 Perencanaan
- Bab 469 Pertikaian
- Bab 470 Masalah Lagi
- Bab 471 Keluarga Hatter
- Bab 472 Angin Besar
- Bab 473 Mendapatkan Bukti
- Bab 474 Menginterogasi
- Bab 475 Mengulur Waktu
- Bab 476 Tertahan di Depan Pintu
- Bab 477 Pengusiran
- Bab 478 Pacar
- Bab 479 Kepergian Keluarga Ximen
- Bab 480 Kematian Mendadak
- Bab 481 Pengkhianatan
- Bab 482 Pertempuran Berdarah
- Bab 483 Mundur Tanpa Alasan
- Bab 484 Keahlian Menyetir
- Bab 485 Diserang
- Bab 486 Akhir Perang
- Bab 487 Setelah Peperangan Berakhir
- Bab 488 Pertemuan Kembali dan Akhir Cerita (Tamat)