Menantu Hebat - Bab 27 Pertandingan Bernyanyi

Setelah sampai di waktu yang tepat, Andrew Yang pun masuk ke dalam kamar Alice Lin. Matanya pun terlihat melotot ketika ia masuk dan melihat seorang gadis cantik sedang berbaring di atas kasur.

Dia hanya mengenakan korset kuno berwarna merah ditambah dengan selendang berwarna hitam pada pundaknya. Di tengah perpaduan warna merah dan hitam itu, ia juga terlihat mengenakan sebuah stoking tipis berwarna hitam. Ditambah lagi dengan kedua kakinya yang putih dan mulus itu, dia benar-benar terlihat begitu indah.

Andrew Yang menelan liurnya dan dia merasa panas di dalam dirinya. Kedua matanya mulai menatap dengan serius dan memikirkan apakah Alice Lin sedang memberikan aba-aba kepadanya?

“Aku sudah memberimu gaji, silahkan mulai bekerja!”

Andrew Yang lalu segera memijat tubuhnya dengan penuh hati-hati dan dia berpikir kalau dia pastilah akan mendapatkan bonus lebih jika dia menyelesaikannya dengan cepat.

Tangan yang sedikit bergetar itu mulai menyentuh tubuh yang memiliki kulit yang sangat halus itu. Kedua mata Andrew Yang terasa semakin panas dan dia merasa angin sedang bertiup di dalam hatinya.

“Sangat geli.”

Alice Lin lalu menggerakkan pinggangnya dan baju yang awalnya tidak terlalu rapat itu kembali terbuka dan terlihat bagian tubuhnya yang begitu putih dan mulus itu. Hal itu membuat semua orang tidak bisa mengalihkan pandangan.

Jantung Andrew Yang berdegup kencang dan dia mulai berkeringat. Dia juga merasa sedikit tersiksa di tengah kebahagiaan ini.

Tubuh yang indah seperti ini memanglah sangat menguji tingkat kesabaran seorang lelaki.

Andrew Yang lalu mulai beralih ke bagian atas dan perlahan memijat lengannya yang kecil dan juga mulus itu. Dia lalu menjatuhkan padangannya di bagian pinggul Alice.

Dikarenakan selendangnya yan terlalu pendek, bagian tersebut tidak lagi tertutup dan terlihat bagian melengkung yang sangatlah berisi.

Kedua mata Andrew Yang beralih begitu cepat dan dia pun menatap ke bagian tengah selendang tipis itu, dia bisa membayangkan betapa indahnya bagian dalam di balik selendang tersebut.

Andrew Yang lalu menatap ke arah kantong celananya sendiri dan gunung kecil yang tidak kecil itu berkata kalau dirinya tidak bisa menunggu untuk lebih lama lagi.

Andrew Yang lalu menarik napas yang dalam, kini kedua tangannya telah dibasahi oleh keringat. Setelah mengeringkan keringat pada tangannya itu, dia pun melandaskan kedua tangannya pada kaki Alice Lin yang telah dia idamkan.

Sangatlah licin dan terasa sangat lembut layaknya seperti sutra.

Tidak bisa, tidak bisa lagi, dia tidak lagi bisa menahan dirinya sendiri. Andrew Yang yang tidak bisa menahan dirinya itu pun mulai meraih kedua paha yang mulus itu.

Ketika dia ingin menyuruh Alice Lin untuk membalikkan badannya, dia pun tersadar kalau gadis cantik yang menggoda ini telah terlelap dalam tidurnya.

Bagian seperti gunung besar pada tubuh Andrew Yang seketika ingin menangis, namun tidak memiliki air mata.

Setelah menyelesaikan pengujian kemampuan selama satu malam, Andrew Yang tetap saja merasa capek meskipun dia memiliki semangat yang baik.

Keesokan harinya, Andrew Yang pun mengantar Alice Lin pergi ke perusahaan. Andrew Yang merasa tidak tenang akan Amanda Lin dan dia khawatir kalau akan kembali terjadi masalah pengelolaan. Oleh karena itu, dia pun memutuskan untuk pergi ke perusahaan Widjaya karya.

“Presdir, ini adalah rekaman pertandingan yang kamu inginkan.”

Andrew Yang lalu menonton video yang ada di dalam komputernya dengan serius. Meskipun dia bukan merupakan orang yang ahli di bidang ini, namun dia juga bisa melihat kalau kemampuan Amanda Lin berbeda dari orang lain dan dia terlihat begitu spesial, bahkan juga mengalahkan begitu banyak orang.

Namun, hasil pertandingan semalam.......

Andrew Yang menatap ke arah beberapa juri yang ada di dalam video itu, dia tidak memberitahu Melissa Jin kalau Daniel Yu melakukan hal-hal yang tidak sesuai hukum terhadap peserta wanita.

“Sekretaris Melissa, pergilah untuk menjadi juri pada pertandingan hari ini dan pilihlah pemenang yang layak. Aku akan menonton siaran langsung dari sini dan melihat kemampuan asli para peserta tersebut.”

Meskipun Melissa Jin merasa sedikit murung karena dia yang merupakan sekretaris dari seorang presdir ditugaskan untuk menilai pertandingan tersebut. Namun Presdir sendiri juga ingin memeriksanya dari dalam ruangan, dapat dilihat kalau dia sangat menganggap penting pertandingan ini. Oleh karena itu, Melissa Jin mulai bersikap serius dan dia memutuskan untuk menunjukkan kemampuannya yang sebenarnya.

Pertandingan hari ini hanya tersisa 5 peserta, oleh karena itu, ruang busana hari ini terlihat lebih sibuk dibandingkan kemarin.

Amanda Lin yang datang lebih awal ke perusahaan Widjaya Karya telah merias wajahnya sendiri. Setiap riasan pada wajahnya selalu membuat dirinya terlihat semakin cantik.

Meskipun dia tidak begitu yakin akan hasil pertandingan hari ini, namun Amanda Lin tetap memutuskan untuk merias dirinya dengan baik dan membuat semua orang merasa terkejut.

Ini merupakan rasa hormatnya terhadap setiap pertandingan, ini juga merupakan tanda kalau dia begitu bertanggung jawab akan segala pekerjaan. Ini juga merupakan kebiasaannya sebagai seorang model. Dia harus bersikap lebih perfeksionis dan harus menunjukkan bagian terbaik dari dirinya.

“Selesai.”

Kata Amanda Lin dengan puas sambil berdiri di depan kaca dan menganggukkan kepalanya.

Terlihat seorang peri cantik di depan kaca tersebut.

Beberapa bagian tubuh Amanda Lin yang montok itu ditutupi oleh plat hitam yang kilau. Kulitnya yang mulus itu dihiasi dengan corak garis berwarna merah dan hijau. Rambutnya yang berwarna hitam kilau itu ia masukkan ke dalam batang kayu berwarna coklat dan terkadang membuat beberapa rambutnya rontok.

Dia terlihat begitu santai.

Jika dulunya Amanda Lin dianggap sebagai wanita yang elegan dan seksi, kali ini Amanda Lin memiliki aura menggoda di tengah keseksiannya. Kecantikannya juga mengejutkan semua orang.

“Nona Lin, bagaimana pun caramu merias wajahmu, kamu tetap saja terlihat begitu cantik!”

Semua khayalan Amanda Lin terpotong begitu saja. Dia lalu menoleh ke belakang dan melihat keberadaan Daniel Yu di sana. Dia lalu bangkit berdiri dan pergi dari ruangan busana itu.

“Nona Lin, berhati-hatilah, kalau tidak mungkin saja nantinya kamu akan kehilangan kesempatan untuk menyesal.”

Daniel Yu lalu memasang ekspresi wajah yang santai sambil mengulurkan tangannya untuk menghalangi Amanda Lin.

“Perusahaan Widjaya Karya memiliki relasi yang sangat luas, jikalau kamu menjadi artis di perusahaan ini, maka selain menjadi artis di bidang musik yang terkenal, mungkin kamu juga akan menjadi Fenny Li yang selanjutnya. Bahkan mungkin kamu akan lebih hebat darinya…..”

Amanda Lin tidak menghiraukannya dan dia merasa jijik melihat Daniel Yu. Dia sedang memikirkan untuk berteriak agar menarik perhatian semua orang untuk datang mengusirnya. Mungkin pria ini tidak akan datang untuk menganggunya lagi setelah dihajar.

Daniel Yu awalnya mengira kalau Amanda Lin tertarik akan perkataannya. Terlihat aura jahat pada tatapannya dan dia ingin mencuri kesempatan ini untuk melakukan pertukaran syarat dengannya.

“Asalkan malam ini kamu……”

Wajah Amanda Lin terlihat begitu cuek dan dia lalu menolak dengan tanpa segan: “Terimakasih akan niat baikmu, namun silakan berikan kebaikanmu itu kepada orang lain.”

“Dasar brengsek, kamu bahkan tidak menghargaiku.”

Daniel Yu pun mengancamnya, namun pada saat ini, terdengar suara dari luar ruangan. Daniel Yu tidak berani untuk tinggal lebih lama di sana. Dia lalu pergi sambil memarahinya sebelum orang lain mendekat.

Amanda Lin pun merasa lega, dia lalu menepuk pelan wajahnya yang cantik itu agar semangatnya kembali terkumpul. Suasana hatinya tidak boleh berubah hanya karena hal ini.

“Peserta kelima silahkan masuk ke atas panggung.”

Amanda Lin lalu menarik napas yang dalam dan naik ke atas panggung dengan penuh senyuman.

Amanda Lin naik ke atas panggung dengan cara berjalan yang elegan. Namun ketika melihat Daniel Yu duduk di posisi juri, senyuman pada wajahnya pun menghilang.

Sepertinya keberuntungan tidak terus mengikuti Amanda Lin. Senyumannya yang awalnya hilang itu telah kembali terlihat.

Sudahlah, Dia tetap harus menunjukkan kemampuannya sesempurna mungkin karena dia telah naik ke atas panggung. Ini merupakan visinya selama ini.

“Keempat peserta lainnya silahkan turun untuk beristirahat, peserta selanjutnya dipersilakan….”

Novel Terkait

Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
4 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu