Menantu Hebat - Bab 81 Perampokan

Andrew Yang sama sekali tidak menganggap dia, April Xiao kesal sekali, sedangkan dirinya belum menyentuh orang itu sama sekali, sudah kalah, dia sangat kesal tapi tidak bisa berbuat apa-apa.

April Xiao istirahat beberapa lama, kesakitan di tubuhnya baru berkurang, hanya terlihat dia sambil memegang pinggang, pelan-pelan bangun, dan matanya yang melototi Andrew Yang terlihat sangat tidak rela.

"Jangan kira sudah kalahkan aku, aku akan menganggap kamu."

Melihat Andew Yang tidak menjawab, di saat April Xiao melewati Andrew Yang, suaranya sedikit serak."

"Di dalam hatiku ketua Grup C hanyalah Calvin, kamu selamanya jangan harap dianggap oleh kami."

Andrew Yang pun tidak peduli dan menaikkan pundaknya, lagipula dia juga hanya datang untuk menyelesaikan misi, kalau Grup C tidak menganggapnya juga tidak masalah bagi dia.

Untung saja saat April Xiao pergi tidak lihat ekspresi Andrew Yang, kalau tidak pasti akan kesal sekali, dan dengan penuh amarah mengajak bertengkar sekali lagi.

April Xiao yang tidak ingin pergi dengan kaki pincang, saat keluar menahan pegangan pintu, dia pun tidak balik badan dan berkata sesuatu.

"Jangan kira kamu lebih hebat dari aku, sudah bisa selesaikan misi sendiri, kami sudah gagal beberapa kali, pada akhirnya malah...."

Suara April Xiao sedikit tersedak, lalu langsung kembali menjadi keras.

"Pokoknya para perampok makam itu sedikit aneh, aku sarankan jangan tidak tahu kemampuan diri sendiri, daripada menyia-nyiakan nyawa sendiri."

Apakah ini termasuk kebaikan bebek dengan mulut keras? Andrew Yang mengangkat alis, dan sedikit tersenyum.

Setelah mengetahui kondisi Grup C dari Jack Xing, dia juga tidak berpikir ingin berbaur, sekarang mereka begitu kompak, dan juga ada ketua yang mengorbankan nyawa demi mereka, mau berbaur pun sudah pasti susah, harus menghabiskan banyak waktu.

Andrew Yang tidak ada tenaga itu, dan juga tidak ada perasaan santai untuk mengurus masalah hubungan, kalau ada waktu itu lebih baik dia sendiri menyelesaikan misi.

Tidak sangka Grup C yang dia tidak begitu sukai, jelas-jelas tidak suka dia, tapi sebelum pergi, April Xiao bisa dengan baiknya memperingati dia mengenai keanehan perampok makam.

Namun peringatan itu, yang anehnya dia merasa lucu, namun omongan yang kaku itu malah ada kebaikan yang tulus.

Andrew Yang pun tersenyum, melaksanakan misi kali ini, bantu anggota Grup C, juga bukannya tidak bisa.

Setelah membereskan rumah sewaan dia di kota Lingnan, Andrew Yang makan siang lalu naik bis ke Universitas Lingnan, siap untuk daftar di sekolah.

Andrew Yang baru saja naik bis, sudah dilihat orang dengan tatapan tidak baik, melihat pakaian Andrew Yang yang sederhana, sudah tahu kalau dia bukan berasal dari keluarga berada, orang-orang pun tidak tertarik dan mengalihkan pandangan, semua melakukan hal masing-masing.

Andrew Yang mengerutkan alis, berpikir keamanan kota Lingan sungguh mengkhawatirkan, keinginan mereka untuk merampok orang kaya sudah kelewatan.

Andrew Yang menggeleng, di perbatasan begitu kacau, dia sendiri ingin membantu keamanan negara juga ada niat tidak ada kemampuan, sekarang lebih baik menyelesaikan masalah depan mata dulu, Andrew Yang pun melangkah langsung ke tempat duduk kosong.

"Halo, wanita cantik, bolehkah aku lewat?"

Andrew Yang memakai kemeja putih, celana bahan hitam, sepatu kulit hitam, dan jaket coklat muda, walaupun terlihat sederhana, tetapi sangat elegean, ditambah tampangnya, juga bisa disebut pria tampan yang elegan.

Cara ini terlalu kuno!

Michelle Chen mendengar pertanyaan berdasarkan pengalaman didekati pria, dia harus menolak, namun saat dia mengangkat kepala, dia menyadari bahwa pria di depan mata memiliki mata yang sangat jernih.

Michelle Chen melihat sekitarnya, memang hanya tersisa tempat dekat jendela di sampingnya yang kosong. Michelle Chen tidak berkata apa-apa, dan berdiri agar dia bisa lewat.

Michelle Chen saat memutar kepala, mata Andrew Yang pun bersinar.

Dia melihat akan ditemani wanita dengan terusan putih, dengan pinggang yang bisa dirangkul, depan belakang berisi, dengan wajah seperti malaikat, membuat matanya bersinar, dan dengan bola mata yang indah, membuatnya semakin tertarik.

Sungguh merupakan wanita cantik dengan kualitas tinggi!

Andrew Yang pun dengan sopan tersenyum ke wanita di depan matanya, berterima kasih, dan duduk diam di tempat duduk dekat jendela.

Sepanjang jalan banyak orang yang turun dan naik dari bis, tidak lama kemudian, bis yang tadinya kosong, sekarang pun menjadi sangat ramai, setelah naik bis Andrew Yang hanya melihat ke luar jendela, dalam otak memikirkan bahan yang ditinggalkan April Xiao.

Tadinya Michelle Chen yang percaya diri dengan kecantikan diri sendiri sekarang sudah tidak puas, dikejar oleh begitu banyak pria dia merasa risih, namun pria di samping dia sejak naik bis terus melihat arah luar jendela, mengabaikan keberadaan dia, seperti tidak tertarik dengan dia, hal itu membuat dia gelisah.

Apakah pemandangan di luar begitu indah, atau pesona dia menurun, Michelle Chen melihat pakaian dirinya yang biasa, tanpa sadar mulai meragukan pesona dirinya.

Di saat Michelle Chen meragukan pesona dirinya menurun, sampai merasa dirinya terlihat jelek di mata Andrew Yang, tiba-tiba bis itu mengerem.

Perjalanan ini sedikit terpencil, jarak tempat berhenti juga agak jauh, tiba-tiba rem sebelum sampai di tempatnya, banyak orang yang kaget, dan terdorong, sampai ada orang yang dahinya berdarah.

"Pak, bagaimana kamu menyetirnya..."

"Aduh, ini saja belum sampai, mengapa berhenti, kepala saya..."

"Sudah tidak mau hidup ya, kalau begitu juga jangan bawa kami semua..."

.....

Di dalam bis sangat kacau, banyak sekali ocehan, para penumpang pun menyalahkan supir yang tiba-tiba menginjak rem.

Tetapi supir itu seperti tidak mendengar omelan mereka, melihat ke arah depan dengan badan gemetaran, lalu pelan-pelan angkat tangan.

Para penumpang tidak mengerti, hanya terus marah, namun supir itu tiba-tiba menurunkan satu tangan dan memencet sebuah tombol.

Para penumpang belum sempat melihat jelas apa yang dilakukan supir, pintu depan bis tiba-tiba terbuka, dan ada 2 orang dengan pistol naik.

"Semuanya angkat tangan, perampokan!!"

Semua orang di bis pertama kaget dan terdiam, lalu segera berusaha keluar ingin kabur.

Suara pistol terdengar, dan semua orang ketakutan.

"Siapapun yang berani lari atau asal teriak, akan aku tembak."

Salah satu perampok yang berkumis itu, menembak kaki orang yang ingin kabur dari jendela.

Orang itu pun berteriak, dia jatuh keluar dengan wajah mengarah ke darat, dengan mendengar suara jatuhnya saja sudah tahu bagaimana parahnya wajah orang itu.

Kondisi di dalam bis menjadi semkain pengap, orang-orang dengan pelan menelan ludah, takut pergerakan yang terlalu besar akan mengakibatkan dirinya tertembak.

"Apakah kamu masih mau kabur?"

Salah satu perampok mengarahkan pistol ke seorang anak muda yang pegang kunci pas, wajah orang itu pun jadi pucat, dengan ketakutan menggeleng, orang lain melihat itu pun, diam-diam mengembalikan kaki dan tangan yang ingin kabur.

"Sekarang semua orang, keluarkan barang berharga kalian, yang ingin menyembunyikan, hm, orang yang tertembak tadi adalah pelajaran untuk kalian."

Novel Terkait

Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
4 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu