Menantu Hebat - Bab 28 Bergabung dengan Perusahaan Widjaya Karya

Setelah pembawa acara mengumumkan pertandingan dimulai, terlihat seseorang datang meghampirinya dan pertandingan itu langsung dihentikan.

Amanda Lin yang ada di bawah panggung itu terkejut. Dia melihat seorang wanita menghampiri tempat duduk juri dan Daniel Yu yang menjijikkan itu sedang memiringkan pinggangnya untuk berbicara dengan wanita itu.

Daniel Yu yang duduk di kursi juri itu pun melihat datangnya sekretaris Melissa Jin yang memakai seragam bekerja dan memiliki aura yang sangat kuat ke arahnya.

Dia lalu berdiri dengan penuh hormat lalu pergi menyambutnya.

“Sekretaris Jin, dari kejauhan aku sudah melihat kedatanganmu. Kedatanganmu ini telah mengalihkan semua pusat perhatian yang ada di sini kepadamu. Tidak ada yang bisa fokus untuk memerhatikan pertandingan ini lagi.”

Setiap wanita pastilah menyukai pujian seperti ini. Meskipun Daniel Yu bukanlah orang yang begitu disenangi, namun caranya memuji orang lain sangatlah hebat, bahkan Melissa Jin juga merasa seperti itu.

Melissa Jin lalu menghampiri kursi juri dan Daniel Yu seketika merasa sedikit murung. Dia lalu mulai bertanya.

“Apa yang terjadi? Hal apa yang membuat kamu yang begitu sibuk bisa menghadiri pertandingan ini?”

Beberapa juri lainnya juga bersikap hormat dan menatap Melissa Jin yang duduk di tengah kursi juri itu dengan perasaan yang terkejut. Mereka seketika terlihat begitu kebingungan.

“Kalian boleh pergi untuk melakukan hal lain, aku akan menjadi juri pertandingan hari ini.”

Apa? Beberapa juri itu terkejut dan ekspresi Daniel Yu pun berubah dengan drastis.

Setelah Melissa Jin melihat ekspresi Daniel Yu, dia pun merasa kalau Daniel merasa tidak puas. Dia pun segera melambaikan tangannya dan berkata, “Hal kecil seperti ini serahkan saja kepadaku. Kalian tidak perlu berkata lebih lagi dan segera pergi.”

Setelah para juri itu melihat Melissa Jin yang ingin mengurus hal ini, mereka juga tidak berani berkata lebih lagi dan mereka pun pergi setelah berpamitan dengan Melissa Jin.

Namun, Daniel Yu terlihat begitu panik.

Ketika awal penyaringan, Amanda Lin merupakan salah satu peserta yang paling menonjol di antara peserta lainnya. Namun peserta lainnya juga tidak begitu buruk, Daniel Yu tidak ingin melepaskan setiap peserta begitu saja. Di waktu yang bersamaan, dia juga seolah-olah seperti melemparkan kail. Kelima peserta sekarang merupakan peserta yang sangat menggoda.

Salah satunya merupakan seorang wanita bernama Fransiska Zhang. Meskipun dia tidak secantik Amanda Lin, namun dia tergolong cantik jika dibandingkan dengan orang biasa. Fransiska Zhang tidak bisa menahan dirinya dari godaan dan mengorbankan dirinya kepada Daniel Yu hanya karena janji dari Daniel untuk membuatnya juara.

Semalam, mereka telah bermain dengan puas.

Fransiska Zhang telah mengorbankan dirinya, namun janji Daniel….

Daniel Yu sedikit sakit kepala melihat kemunculan Melissa Jin yang tiba-tiba ini.

Jika melihat dari kemampuan asli Fransiska Zhang, dia tidak memiliki kemampuan yang cukup untuk mencapai posisi lima besar. Namun dia bisa bertahan di posisi ini hanya karena kecantikannya.

Sekarang, Melissa Jin telah menjadi juri. Jika dilihat dari sifatnya, dia akan bersikap lebih adil. Jika dilihat dari kemampuan Amanda Lin, pastilah dia akan menjadi artis terkenal di perusahaan Widjaya Karya. Fransiska Zhang yang mencapai posisi ini hanya karena relasi yang ia miliki, pastilah akan kembali jatuh ke posisi terendah.

Daniel Yu mulai memikirkan ide untuk memperbaiki kondisi ini. Situasi ini sangatlah parah dan dia sepertinya hanya bisa menyerah.

Lagipula Fransiska Zhang hanyalah wanita yang lemah, biarkan saja kalau dia memanglah tidak berguna.

Lagipula hari ini dia juga telah pergi secara diam-diam untuk menemui Amanda Lin, berarti sejak awal dia telah memiliki rencana untuk mengkhianati Fransiska Zhang. Fransiska Zhang tidak ada gunanya lagi.

Amanda Lin yang pernah dia marahi itu akan menjadi artis perusahaan Widjaya Karya selanjutnya.

Daniel Yu menatap Amanda Lin yang di atas panggung itu tanpa senyuman.

Dirinya juga merupakan wakil presdir di perusahaan tersebut, apakah dirinya harus takut pada seorang karyawan baru?

“Aku adalah Amanda Lin, Peserta kelima. Lagu yang akan aku bawakan hari ini adalah "Perkembangan", aku berharap segala mimpiku bisa berkembang bagaikan bunga yang mekar dan menarik perhatian banyak orang.

Aura Amanda Lin sangatlah kuat dan nada suaranya tidaklah terdengar santai. Nada suaranya semakin melengking seiring jalannya waktu.

Dulunya, suara Amanda Lin dikatakan seperti sebuah bisikan yang pelan. Namun sekarang, suaranya terdengar seperti deruan kuat di tengah lautan yang luas. Suaranya begitu tinggi dan juga penuh semangat. Hal ini mengejutkan semua orang.

Melissa Jin juga tersentuh mendengar itu, dia lalu bangkit berdiri dan memberikan tepuk tangan untuknya.

Semua orang yang ada di sana juga ikut bertepuk tangan dengan keras.

Meskipun suasana hati Amanda Lin tidak begitu bagus, namun dia tetap mempertunjukkan kemampuan terbaiknya. Setelah melihat pergantian juri, dia juga merasa lebih tenang. Dia lalu tersenyum senang ketika melihat juri yang baru itu bertepuk tangan atas pertunjukkannya.

Ternyata perusahaan Widjaya Karya masih memiliki karyawan yang bisa dipercayai, ternyata perkataan kakak ipar memanglah benar!

“Pemenang pertandingan kali ini adalah peserta kelima, Amanda Lin.”

Akhirnya Amanda Lin pun menjadi pemenang akhir pada pernyaringan peserta kali ini.

Melissa Jin menatap Amanda Lin yang hampir mencapai level sempurna itu dengan tatapan yang pasti. Dia berpikir kalau perusahaan Widjaya Karya tidak jauh lagi masa kejayaan. Dia merasa senang akan hal ini.

Amanda Lin begitu hebat, namun hasil yang didapat olehnya semalam malah…..

Melissa Jin sangat hebat dalam penglihatannya. Ketika Amanda Lin baru mulai bernyanyi, dia sudah merasakan adanya masalah di tengah semua ini. Kemampuan bernyanyi Amanda Lin lebih bagus dibandingkan dengan peserta lainnya, namun kenapa dia malah mendapatkan posisi terendah kemarin?

Kebahagiaan datang begitu cepat. Amanda Lin sedikit terbengong. Meskipun dia bisa melihat kalau juri sangat kagum akan pertunjukannya, namun dia tetap trauma akan permainan belakang. Dia tetap saja merasa tidak tenang akan hasil akhir kali ini. Dia tidak berharap begitu banyak. Dia juga tidak menyangka kalau dirinya akan mendapat posisi pertama di pertandingan pernyaringan peserta kali ini.

Setelah sadar dari khayalannya, Amanda Lin pun tersenyum bahagia dan semakin yakin kalau perkataan kakak iparnya tidaklah salah.

Untung saja dia mendengar perkataan kakak iparnya, kalau tidak, mungkin saja dia akan kehilangan kesempatan bagus kali ini.

Peserta lainnya menunggu hasil pertandingan di samping panggung, Fransiska Zhang yang telah mengorbankan diri sebelumnya, namun setelah mendengar hasil pertandingan itu, dia merasa sangat marah karena hal yang telah dijanjikan tidaklah terjadi. Dia lalu menatap Daniel Yu dengan tatapan penuh amarah. Dia terlihat begitu dendam terhadap pria tua yang bergigi kuning itu.

Setelah menyadari tatapan Fransiska Zhang yang mengerikan itu, Daniel Yu pun merasa sedikit bersalah. Dia lalu menghiraukan tatapan itu.

Meskipun dia tidak takut kepada Fransiska Zhang, namun dia benar-benar kehabiskan kata-kata akan hal ini dan dia merasa kalau dia sangat tidak bertanggung jawab akan hal ini.

“Amanda Lin, selamat bergabung di perusahaan Widjaya Karya.”

Kata Melissa Jin dengan tulus sambil mengulurkan tangannya untuk menjabat tangan Amanda yang putih mulus itu.

Amanda Lin pun meletakkan kembali kontrak perusahaan Widjaya Karya yang baru saja dia tanda tangani dan dengan tulus menyerahkan karir dan juga masa depannya.

Setelah pertandingan itu selesai, Melissa Jin pun menawarkan kontrak bekerja sama di antara perusahaan Widjaya Karya dengan Amanda Lin.

Jika dilihat dari sikap wakil presdir yang penuh sopan kepada Melissa Jin, dapat dirasakan kalau jabatan Melissa Jin tidaklah rendah. Mungkin saja dia adalah pemimpin perusahaan Widjaya Karya.

Setelah mendapat dukungan dari Melissa Jin, Amanda Lin merasa kalau karirnya di dunia entertainment ini akan semakin lancar. Setidaknya dia tidak akan merasa begitu kaku. Setelah memikirkan hal itu, Amanda Lin pun menyetujui perkataannya.

Melihat semua ini, Andrew Yang pun merasa bangga sambil mengangukkan kepalanya. Kemampuan adik iparnya sesuai dengan yang diperkirakannya. Ini juga merupakan sebuah hal yang sukacita. Dia juga bisa merayakan hal ini bersama istrinya nanti. Hati Andrew Yang juga sedikit tergerak ketika memikirkan adegan luar biasa tadi malam.

Novel Terkait

Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu