Menantu Hebat - Bab 215 Profesor Liang

Hati Andrew Yang merasa sulit.

Di hatinya menebak, jika dia sekarang bertindak, maka beberapa orang ini pasti mencoba untuk mengekang dirinya, meskipun dia tahu kekuatan Joko An dan Resti Zhu tidak sepadan dengan dirinya.

Namun sekarang ada seorang yang tidak diketahui seberapa kuat orang itu, yaitu Caroline Yun.

Lalu Andrew Yang menatap Caroline Yun sambil melamun, Caroline Yun memutar badannya dan tersenyum kepada dirinya.

Dia memandang Andrew Yang dengan serius, meskipun itu bukan maksudnya untuk turun tangan, tetapi dia tahu bahwa Andrew Yang bukan lawan yang mudah.

Memikirkan hal ini, dia tersenyum dan berkata: "Paman ini memang agak hebat, tetapi kamu tidak boleh menyerang Paman An dan Bibi Zhu ..."

Ini tidak hanya mengingatkan tentang Joko An tdan Resti Zhu, tetapi juga memperingatkan Andrew Yang.

Dia tidak takut padanya!

Andrew Yang tidak ada takut sedikit pun dan berkata: "Tapi cepat atau lambat aku pasti akan membunuhmu".

"Haha, itu berarti kamu tidak bisa melakukannya sekarang?"

Dia terdiam, di dalam hatinya dia sangat merasa kusut, setelah mengetahui masa lalu Caroline Yun, dia merasa simpatik terhadap gadis ini.

Jadi selama dia tidak kehilangan kendali, maka Andrew Yang tidak akan melakukan apa pun.

“Siapa yang tahu” Andrew Yang menggelengkan kepalanya, tetapi dia sudah memberikan jawabannya sendiri.

Senyum Caroline Yun semakin tebal ketika dia melihat Andrew Yang yang sedang kesulitan.

Resti Zhu kemudian mulai bangun, kemudian berjalan ke Caroline Yun tanpa rasa takut sama sekali, meletakkan tangannya di pundaknya, "Caroline, ada sesuatu hal yang harus kamu beritahu padaku......"

Caroline Yun tampaknya telah memikirkan sesuatu, dan senyum itu perlahan menghilang.

"Tanyalah".

Joko An kemudian juga berjalan mendekat, meskipun Neymar Pei tidak mengetahui permasalahan tetapi dia terus mendengar apa yang akan di bicarakan.

“Kamu tidak.....membunuh Profesor..... Liang kan?” Suara Resti Zhu dengan putus-putus bertanya.

Dia menatap Caroline Yun, seolah-olah ingin tahu apakah bisa melihat wajah bohong dari Caroline Yun.

Ini adalah pertanyaan yang memiliki maksud curiga.

Resti Zhu tidak bertanya apakah kamu yang membunuhnya, tetapi langsung menegaskan kenyataanya.

Bagi orang biasa, mungkin tidak ada mendengar sebuah perbedaan, tetapi Resti Zhu adalah anggota dari Crouching Dragon, dalam segi pengalaman dalam mengintograsi dia sudah mahir dan berpengalaman dalam bidang psikologi.

Metode tanya jawab seperti sebenarnya telah menjelaskan hasilnya.

Hanya dengan Caroline Yun mengganggukkan kepala, maka semuanya akan menjadi jelas.

Namun, gadis itu agak sedih pada awalnya, dan kemudian dia mengumpulkan kekuatan untuk mengatakannya, lalu dengan memberikan tatapan yang jelas.

Serangkaian perubahan ekspresi menjelaskan hasil akhirnya, kemudian Resti Zhu mendengar sebuah hasil yang tidak ingin di dengar.

"Aku yang membunuhnya".

Kata-kata gadis itu seperti angin yang bertiup dan sampai di telinga Joko An dan Neymar Pei.

Andrew Yang tidak terkejut, tetapi diam-diam memperhatikan dari tempat dia berdiri.

"Tidak, ini tidak benar! Seharusnya tidak seperti ini!" Resti Zhu tiba-tiba berkata dengan panik dan tangannya melambaikan ke wajah Caroline Yun, “Apakah kamu ada sesuatu yang kamu sembunyikan? Profesor Liang bukan kamu yang membunuhnya! Kamu harus katakan padaku yang sebenarnya, aku akan kembali dan berkata baik baik dengan bos....."

Caroline Yun tersenyum, dan meletakkan tangannya di tangan Resti Zhu, kemudian menutup matanya dan menggosoknya tangannya secara perlahan.

“Kak Zhu, ini benar” kata dia sambil berbisik.

Resti Zhu menggelengkan kepalanya, air mata mengalir dari matanya.

Joko An dengan mengeluarkan pukulannya, kemudian kekuatan alam bawah sadar dari Andrew Yang memberitahunya.

"Meow ~" Tiba-tiba, kucing hitam berlari dan dengan lembut menarik baju Caroline Yun dengan cakarnya.

"Sudahlah, aku pergi dulu......" Caroline Yun kemudian menggendong kucing hitam itu, lalu membawanya pergi.

Hanya dalam sekejap, dengan beberapa gerakan tubuh yang berputar, Caroline Yun langsung melompati beberapa pohon besar, kemudian menuruni air terjun yang berada di atas gunung dan perlahan menghilang.

...

Resti Zhu berada dalam suasana hati yang sangat buruk, bertemu siapa dan akan memarahi siapa, terlebih lagi Joko An, sudah berapa kali kena amukan dari dia.

Joko An tidak pandai berbicara, tetapi orang baik sajapun memiliki sebuah titik kesabaran. Kemudian dia tidak mau lagi bertengkar dengan Resti Zhu.

Resti Zhu adalah seorang wanita dan kemampuannya tidak lebih tinggi dari Joko An, akhirnya mereka berdua hanya bicara beberapa kata agar tidak menghilangkan wajah mereka.

Andrew Yang memandangi pasangan itu dan tidak bisa tidak menghela napas.

Tidak tahu alasan mengapa Jack Xing memanggil kedua orang ini. Apakah mungkin ingin menggunakan sebuah perasaan untuk menghadapi Caroline Yun?

Andrew Yang tahu betul bahwa meskipun gadis itu tampaknya memiliki kepribadian yang lembut, tetapi terlihat dia memiliki sikap yang keras kepala.

Mereka telah mengikuti Caroline Yun selama tiga hari, dan Andrew Yang menemukan hal yang menarik, Resti Zhu adalah seorang yang memiliki kemampuan terendah, setiap kali tidak bisa mengikuti, maka Caroline Yun akan melambatkan gerakan kakinya.

"Dalam berlari saja Caroline Yun harus menjagamu, dia benar-benar seorang yang paling rendah.."

Namun, kayu tetaplah berasal dari akar kayu, meskipun di wajahnya terlihat biasa, tetapi di wajahnya tersimpan rasa tidak sabar.

Dari sudut pandang Andrew Yang melihat, Joko An ini tinggi dan kuat, meskipun sedikit buruk, tetapi penuh dengan sifat gentle.

Bersama dengan seorang wanita seperti Resti Zhu, mungkin menjadi sebuah keluarga yang bahagia.

Ketika keduanya ribut, berkelahi, Andrew Yang berjalan ke Neymar Pei.

"Bagaimana situasinya?"

Neymar Pei mengerutkan kening, kemudian menunjuk beberapa ranting yang telah dipatahkan.

"Jejaknya tidak begitu jelas, hanya terasa tenaga dalam di udara yang masih tersisa, dan sekarang jarak dia dan kita tidak lebih dari dua kilometer. Tapi..... ".

Setelah mengatakan ini, dia sedikit ragu, dan kemudian berkata.

"Tapi, jika berjalan 100 kilometer lagi, maka kita akan sampai di suatu tempat clan tersebut, mengikuti jejak dari Caroline Yun selama satu dua hari, maka kita akan tahu tujuan dia di sana....."

Nada suaranya sedikit kesulitan, semakin lama dia berpikir, semakin sulit dia merasa.

Andrew Yang berpikir lalu bertanya.

"Sejauh yang aku tahu, Caroline Yun adalah senjata yang digunakan oleh clan tersebut".

"Dan dia telah terlepas dari kendali Crouching Dragon, sekarang dia pergi ke clan itu, apa tujuannya sekarang?"

Neymar Pei menggelengkan kepalanya dan menghela napas.

"Kamu bertanya padaku, aku juga tidak tahu."

...

10 hari yang lalu di kota Beijing.

Seorang pria paruh baya dengan perasaan senang pergi ke pasar sayur, dia ingin membeli sesuatu, dan pulang memasak sesuatu, kemudian membawanya dan memaskan untuk dia.

Hal semacam ini dilakukan setiap hari Jumat.

Dengan senyum bahagia di wajah Profesor, sepasang tangan yang sungguh sangat berharga ini digunakan untuk melakukan penelitian ilmiah, tapi pada saat ini dia dengan sangat hati-hati memilih bahan-bahan makanan yang segar.

"Caroline Yun tidak dalam kesehatan yang baik, jadi makan barang apapun harus dalam keadaan segar sedikit".

Profesor Liang telah sendirian di dunia ini, dia pernah memiliki seorang istri, yang sangat dicintainya, tetapi karena terkena penyakit istrinya meninggal.

Kemudian, dia juga berpikir tentang menemukan pasangan, tetapi dia tidak dapat menemukan perasaan yang seperti dulu, tetapi suatu hal yang paling disesalkan adalah wanita yang sangat dia cintai tidak meninggalkannya seorang keturunan.