Menantu Hebat - Bab 216 Tersenyum

Orang-orang takut akan sendirian, sehingga Profesor Liang ingin memelihara hewan peliharaan seperti kucing atau anjing, bahkan dia tidak punya waktu untuk mengurusi pekerjaannya.

Kemudian, ada seorang teman yang membantu membelikan seekor burung kecil.

Tapi berapa lama burung bisa hidup?

Beberapa tahun kemudian burung itu mati, Profesor Liang akan selalu mengingat kejadian ketika ia melepaskan burung itu dari kandang.

Burung yang sudah sekarat itu, berjuang mati-matian untuk terbang keluar dari jendela, dan akhirnya terus jatuh di samping jendela.

Dia termenung, dan dia menghela napas.

Setelah kejadian ini telah berlalu, Dalam beberapa hari setelah kejadian ini, ia menerima instruksi dari eselon atas untuk menumbuhkan bakat untuk berurusan dengan sekte tersebut.

Itu adalah seorang anak perempuan.....

Pertama kali Profesor Liang melihatnya, dia berpikir, jika istrinya memiliki anak perempuan pada saat itu, dia pasti terlihat seperti anak ini.

Pada hari ini, Profesor Liang membuat makan sambil memikirkan masa lalu, tiga macam sayur dan satu sup, cukup untuknya dan Caroline Yun makan.

Ketika di tempat latihan, Caroline Yun menutup matanya untuk menenangkan dirinya, tetapi kemarin tenaga dalamnya meledak, kemudian melukai tubuh Profesor Liang, tapi tidak ada masalah besar, dan dengan beberapa pil yang khusus digunakan untuk menekan tenaga dalam saja sudah bisa baik.

Ledakan dari tenaga dalam itu, perlahan menjadi stabil.

Kejadian seperti itu semakin sering terjadi, biasanya dalam satu tahun hanya berapa bulan sekali, tapi sekarang dua minggu bisa dua kali terjadi, keadaan ini membuat Caroline Yun frustasi.

"Caroline ayo makan”, kata Profesor Liang mengeluarkan makanan dari kotak.

Profesor Liang berbicara dengan Caroline Yun tentang apa yang terjadi di luar dengan tersenyum, lalu makan malam itu seperti seorang ayah dan anak perempuan yang begitu terasa harmonis dan hangat.

Kejadian indah tersebut menjadi hancur.

Tiba-tiba tenaga dalam meledak lagi, membuat seluruh meja makan terpental, Caroline Yun merasakan kesakitan pada dadanya.

Pembuluh darah dari gadis itu serasa akan meledak.

Profesor Liang mengulurkan tangannya untuk memeriksa, tetapi ketika dia akan menyentuhnya, tenaga dalam itu tampaknya memiliki kekuatan magis, dan terus-menerus menyerang tubuhnya.

Dulu jika tenaga dalam akan meledak pasti ada tanda-tanda, dan Profesor Liang pasti akan mempersiapkan pencegahan, tetapi kali ini ...

Duk duk duk!

Detak jantungnya semakin cepat, dan Profesor Liang hanya merasa tubuhnya terkoyak oleh kekuatan yang besar, dan daging serta darahnya sepertinya terpisah.

Dia bukan seorang Meditator, jadi jika dia menerima kekuatan dari tenaga dalam maka tubuhnya pasti tidak bisa menerimanya.

Rasa sakit, tidak berdaya, ragu, Profesor Liang teringat pada burung yang selalu disimpan dalam sangkar.

Bukankah Caroline Yun seperti burung itu?

Terlahir, bukan untuk menjalani hidup sendiri!

Dan pada saat istrinya meninggal, bukankah dia selalu dipenjara dalam ingatan, tidak dapat membebaskan dirinya?

Dalam benaknya, ekspresi menyakitkan Caroline Yun yang meminum pil penahan rasa sakit itu terus-menerus melintas.

Dia tahu betul seberapa kuat jenis obat itu, dan sangat banyak efek buruk ke tubuh bagi seorang pemakai.

Tapi dia tidak pernah bertanya pada Caroline Yun apakah dia ingin menjadi "senjata" dari Crouching Dragon.

"Uhuuk uhuuk..."

Profesor Liang batuk darah.

Dia tidak peduli dengan kondisi fisiknya sendiri, dia langsung bergegas ke ruang obat, dengan panik mencari pil penahan tenaga dalam.

Kemudian berteriak pada asistennya, "Cepat cepat cepat, beri dia ini!"

"Anggota kelompok satu bersiap, sekarang keadaan darurat”.

"Anggota kelompok dua tim medis, periksa tenaga dalam Caroline Yun dalam keadaan stabil".

Dia dengan cepat memberi perintah.

"Profesor, kamu terluka ..."

“Jangan pedulikan ini, yang terpenting sekarang adalah dia!!” kata Profesor Liang.

Caroline Yun siuman, sudah dua hari kejadian ini berlalu.

Profesor Liang duduk di tangga batu, sambil merokok satu per satu.

Kemudian, Caroline Yun dengan tubuh lemah berjalan keluar, kemudian menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Merokok itu tidak baik untuk tubuh, dulu kamu pernah berjanji padaku untuk tidak merokok".

"Haha ... oh iya, sejak kapan aku berhenti merokok? Oh ... setelah meninggal mungkin".

Setelah Profesor Liang selesai berbicara, dia melirik Caroline Yun dan tidak ada respon apapun lalu lanjut bicara..

"Dalam dua hari ini, aku banyak pikiran".

Caroline Yun memiringkan kepalanya dan terlihat serius.

"Setelah tubuh kamu baikkan, aku akan menjelaskan ke atasan Crouching Dragon, agar kamu bisa santai dalam beberapa waktu ini"

"Tapi……"

"Apakah kamu takut tenaga dalammu tidak stabil dan dapat melukai orang? " Profesor Liang tersenyum dan mengeluarkan pil dari sakunya. "Tidak apa-apa, ini yang kemarin aku baru kembangkan, ini dapat menahan tenaga dalam di bawah pusarmu, dan nama pil ini belum kupikirkan".

"Benda ini bagus ya bagus, tetapi masih memiliki kekurangan, semakin lama menahan maka dapat juga berbalik menyakitkan, dan ini nanti akan lebih kuat lagi".

Caroline Yun langsung meletakkan pil ke tangannya, matanya berkilau dengan kegembiraan.

Profesor Liang tiba-tiba batuk hebat.

Ekspresi kegembiraan Caroline Yun membuat ekspresi Profesor Liang menjadi cemas.

Profesor Liang tersenyum pahit.

"Itu tidak menghalangi, tidak menghalangi, ckckck, tiba-tiba aku ingin pergi ke toilet....." Dia berdiri, dan hanya berjalan dua langkah, seketika, dia memuntahkan darah dari mulutnya.

Profesor Liang hanya merasa pusing, seluruh dunia terasa bergetar di depan matanya.

Caroline Yun memapahnya, dengan begitu cepat dan cemas melihat luka kejadian tersebut.

Profesor Liang menahan sakitnya di hatinya, dan tenaga dalam yang tersisa dalam tubuhnya, seperti dihisap oleh Caroline Yun, dan dia hampir tidak bisa mengendalikannya dan hampir pingsan.

Tapi rasa sakit ini ditahan olehnya.

"Aku akan memanggil tim medis ..." Caroline Yun panik, dan air mata jatuh di wajah Profesor Liang setetes demi setetes.

Saat dia akan berdiri, Profesor Liang menahannya.

“Masalah tadi.... mungkin aku tidak bisa pergi”. Wajah Profesor Liang pucat, tubuhnya dingin dan berkeringat, dan suaranya sangat lemah.

"Simpan barang yang kuberikan padamu tadi....." Profesor Liang berjuang untuk bangun, dan kemudian memberinya kunci.

"Aku pikir, aku bisa mendedikasikan diri untuk penelitian ilmiah, tapi aku telah kehilangan istri".

"Aku tidak bisa mewujudkan mimpinya untuk berjalan ke sebuah pemandangan gunung dan sungai yang indah, sayangnya untuk menggantikan dirinya melakukan ini sajapun, aku tidak bisa".

"Bisakah kamu bantu aku untuk pergi menggantikanku?"

Caroline Yun menatapnya, dan menggangukan kepalanya dengan berat hati.

"Hahaha..... saatnya memberimu kebebasan, kunci ini untuk membuka pintu besar, saat penjaga mencoba menahan tolong perlahankan kekuatanmu".

Tubuh Profesor Liang bersandar di kursi, Caroline Yun ingin membantunya, tetapi dia menolak.

"Ayo pergi, cepat pergi, aku dapat memberikan laporan kepada atasan, tenang saja, kita lakukan dulu saja dan nanti kita baru laporkan, bagaimana menurutmu??" Profesor Liang berkata dengan bercanda.

Caroline Yun begitu ragu, seolah-olah dia memiliki firasat, berbalik untuk menatap Profesor Liang ketika dia berjalan ke pintu.

"Ingat, harus tersenyum! Hahaha, maka nanti pasti akan ada orang yang menyukaimu kelak" kata Profesor Liang menyaksikan Caroline Yun perlahan menghilang, dan akhirnya tidak bisa menahannya.

Napas yang telah ditahan untuk waktu yang lama tiba-tiba di keluarkan dan kemudian, tenaga dalam yang tersisa menghancurkan hatinya.

Seluruh tubuh Profesor Liang terbarik lemah dan tidak ada tenaga sama sekali.

"Burung, akhirnya terbang ke langit dengan bebas ..."

Profesor Liang penuh dengan senyum dan ketenangan.

Di sebuah kamar sakit, istrinya dia duduk di samping ranjang, dan melihat sebuah senyuman gadis yang sangat manis dan lucu.

Novel Terkait

Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
3 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu