Menantu Hebat - Bab 46 Tidak Menyerah

Saat Helen Liu melihat di hadapannya ada sebaris orang yang mengklaim dirinya sebagai penasihat hukum dan sekretaris eksekutif Perusahaan Lin, hatinya bergetar. Bersamaan dengan itu, bagaimana pun juga ia tidak berani mempercayai bahwa Andrew Yang ternyata benar-benar adalah pemilik legal Perusahaan Tulin. Siang tadi ia berkata akan mengantar Alice Lin, sorenya surat kontrak peralihan kepemilikan pun datang.

“Mana Andrew Yang?” Alice Lin melihat sekitar, tetapi tidak menemukan Andrew Yang. Kegelisahan dalam hatinya bertambah besar.

“Direktur Yang sudah meninggalkan Zhongjiang, mengenai masalah detailnya Direktur Yang tidak menjelaskan.” Sekretaris eksekutif Perusahaan Tulin bukanlah Veronika Liu, melainkan Cynthia Dong, orang yang diutus Veronika Liu yang memiliki kompetensi yang juga bagus.

Sebelum datang kemari, Veronika Liu telah menjelaskan semuanya kepada Cynthia Dong. Ia pun mendongakkan kepala dan melihat sekilas Alice Lin, lalu menyampaikan semua hal yang disuruh Veronika Liu tadi kepada Alice Lin.

Dugaan yang ada di hatinya sudah terbukti, membuat air mata Alice Lin mengalir tanpa suara.

Pada akhirnya, Andrew Yang pergi meninggalkan dirinya.

“Direktur Yang?”

Vincent Chen tidak peduli dan mendengus.

“Kalian bukan artis bayaran yang dikirim Andrew Yang, kan?”

Helen Liu juga tersadarkan dari kegembiraannya, hatinya juga memikirkan hal yang sama, lalu melihat dengan seksama Cynthia Dong dengan tatapan mencurigakan.

Cynthia Dong tidak mengatakan apa-apa, lalu mengeluarkan lisensi bisnis dan berbagai sertifikat aset Perusahaan Tulin, meletakkannya di hadapan dua orang itu, serta menyerahkan surat kontrak peralihan hak kepemilikan kepada Alice Lin agar ditandatangani olehnya.

Vincent Chen awalnya berniat mengejek, tetapi begitu melihat jelas dokumen-dokumen itu, matanya pun terbelalak dan menelan kembali kata-kata yang hendak dilontarkannya itu.

Helen Liu langsung merebut dokumen tersebut dan membacanya. Kegembiraan di wajahnya semakin terlihat jelas. Jari jemarinya pun ikut bergetar antusias.

“Hahaha……Untuk selanjutnya, keluarga Lin kita adalah keluarga besar nomor 1 atau 2 di Zhongjiang. Lihat saja siapa yang masih berani menampakkan mukanya padaku, hahaha……”

Helen Liu seketika bersorak ria, tubuhnya pun langsung ditegakkan, matanya melirik Cynthia Dong dan beberapa orang lainnya dengan pandangan angkuh.

Vincent Chen terkejut, Helen Liu merupakan tonggak utamanya untuk mendekati Alice Lin. Sekarang, pemberontakan Helen Liu pun berakhir, dirinya pun sepertinya juga tidak bisa perlahan-lahan mencuri hati Alice Lin setiap hari seperti ini lagi.

Vincent Chen melirik sekilas Alice Lin yang dari tadi diam, muncul sebuah ide lain dalam benaknya.

Meski Andrew Yang telah memberikan kekayaan yang begitu besar kepada Alice Lin, tetapi yang paling dipedulikan perempuan adalah kecantikannya. Alice Lin tidak mungkin tidak peduli. Vincent Chen mempunyai cara agar Alice Lin datang pada dirinya.

Walau Andrew Yang sebelumnya pernah berkata bahwa ia akan mengembalikan rupa Alice Lin, tetapi itu juga pasti membutuhkan waktu yang tak dapat dipastikan.

Sampai saatnya, ia akan mencuri langkah, bisa jadi hal ini akan memunculkan sebuah rasa di hati Alice Lin, bukan?

Saat ini, tetap berada di sini juga tidak ada artinya. Vincent Chen pun pamit dan pergi.

Fokus Helen Liu saat ini tidak berada pada Vincent Chen, ia melihat Cynthia Dong dengan senyum ramah yang dibuat-buat, lalu dengan cepat mengambil surat perjanjian yang ada di tangan Cynthia Dong dan meletakkannya di depan mata Alice Lin.

Alice Lin mengangkat pena dan menggores pelan, bersamaan dengan ini ia pun bisa semakin terbuka pikirannya mengenai Andrew Yang.

“Ia sungguh tidak membohongiku, seratus kali lipat dari 1 juta RMB benar-benar ia sanggupi. Tetapi, ke mana lagi ia sekarang? Apakah ia pergi mencari obat untuk mengobati luka di wajahku?”

•••

Andrew Yang yang berangkat ke Beijing dengan jabatan sebagai pengajar militer, baru saja menjabat, tetapi malah menemui begitu banyak batu sandungan.

Baru saja Andrew Yang melangkah memasuki lapangan sekolah, ia dikerumuni sekelompok tentara angkuh yang hendak menjatuhkannya.

“Kamu adalah pengajar baru di sini?”

Kakak kedua bersandar di tiang besi yang ada di belakangnya dengan gaya sombong sambil menggigit sebatang rumput ekor anjing. Melihat Andrew Yang datang, ia berjalan dengan gusar ke arah Andrew Yang dan meludah.

Rumput ekor anjing itu pun terbang bersama dengan ludahnya tepat setengah meter di depan kaki Andrew Yang.

“Aduh, maaf, aku tidak mengontrol tenagaku dengan baik.”

Ini jelas-jelas merupakan pengajuan tantangan dan juga penghinaan!

Andrew Yang mengerutkan alisnya dan melirik sekilas orang-orang yang ada di lapangan sekolah. Semuanya sedang berkumpul dan menatapnya dengan dingin dan merendahkan. Wajah mereka dipenuhi dengan pemberontakan dan ketidaktaatan.

Apakah ini adalah uji coba untuk mengetes jabatannya?

Andrew Yang melihat sejenak Teddy Ma, letnan yang langsung berubah menjadi tak terlihat setelah menemani dirinya masuk ke sekolah.

Setelah Teddy Ma menyelidiki Andrew Yang diam-diam, ia pun berbalik badan dan melihat ke atas, seolah tidak melihat adanya pergerakan di sini.

Kelihatannya semuanya punya keluhan tentang dirinya yang langsung menjabat sebagai instruktur internasional.

Andrew Yang menaikkan alisnya, lalu dengan satu kaki menginjak rumput ekor anjing itu dengan sekuat tenaga hingga tak bersisa.

“Saat belajar Pendidikan Moral dan Budi Pekerti di bangku SD, guru pernah mengajarkan tidak boleh meludah sembarangan. Di militer, bukankah seharusnya lebih memperhatikan etika dan moral dasar pribadimu agar tidak mempermalukan negaramu pada saat kamu pergi mengikuti kompetisi?”

“Hajar, kamu cari mati!”

Kepalan tangan kanan kakak kedua dilayangkan sekuat tenaga menuju wajah Andrew Yang.

Kakak kedua memiliki nama asli Alvin Wang. Ia memiliki sifat temperamental, selain menjabat sebagai ketua kelas, kemampuannya juga hebat. Ia sering menggunakan kekuatannya ini untuk menindas orang. Bagaimanapun juga, sebagian besar prajurit memiliki moral yang baik dan lembut. Mereka malas berurusan dengan kakak kedua sehingga setelah perlahan-lahan tidak ada orang yang menentangnya, kakak kedua pun merasa mereka semua takut padanya. Hal ini juga membuatnya semakin congkak dan angkuh.

Oleh karena itu, ia sangat tidak puas dengan Andrew Yang yang menjabat sebagai instruktur lintas udara ini. Tanpa berbicara kotor, Andrew Yang menyinggung kakak kedua sehingga ia tidak bisa menahan ledakan emosinya.

Lagipula, jika kakak kedua bisa menahan diri, ia juga tidak mungkin menjadi orang pertama yang menantang Andrew Yang.

Alis Andrew Yang tidak bergerak, saat kepalan tangan kakak kedua mendekati matanya, tangan kanannya pun diulurkan dan langsung menggenggam kuat lengan kakak kedua.

Kakak kedua mengerahkan seluruh tenaganya, tetapi tetap saja tidak bisa membebaskan diri dari kendali Andrew Yang. Hatinya terperanjat dan diliputi rasa malu.

Jelas-jelas kelihatannya kurus dan lemah seolah bisa tertiup angin, ternyata bisa menangkap dirinya dengan satu jurus saja.

Kakak kedua semakin malu, begitu banyak teman-temannya yang melihat ia dibuat tak berkutik hanya dengan satu jurus. Ini benar-benar memalukan!

“Dasar brengsek, lepaskan aku!”

Meski setengah badan kanannya kehilangan kendali, tetapi tangan kiri dan kaki kakak kedua masih bisa bergerak gesit. Ia mengulurkan kaki kirinya berniat merobohkan Andrew Yang dan memaksa Andrew Yang untuk melepaskan dirinya.

Tetapi, Andrew Yang tidak menepis sama sekali. Ia mengulurkan kaki kanannya dan menahannya.

“Lumayan hebat.”

Teddy An melihat segerombolan orang yang awalnya tidak peduli, seketika langsung menyorotkan perhatiannya pada perkelahian antara Andrew Yang dan kakak kedua. Hatinya pun mendesah, sepertinya instruktur lintas udara ini juga cukup berkompeten.

“Aduh, aduh, sial, benar-benar keras. Kamu makan apa hingga bisa sekeras ini seperti besi!!”

Tangan kanan kakak kedua diambil alih sehingga ia menggunakan tangan kanannya yang bebas untuk mengusap pahanya yang mati rasa sambil melompat-lompat.

Mendengar kakak kedua yang selalu mengucapkan kata-kata kotor, Andrew Yang pun mencubitnya sekuat tenaga dengan tangan kanannya.

“Aduh, aduh, lepaskan, lepaskan……”

Kakak kedua seperti kuda liar yang lepas kendali, brutal dan sulit diberi nasihat. Banyak prajurit yang memang benar tidak ingin berurusan dengan kakak kedua, tetapi keahlian kakak kedua juga mereka akui.

Hanya seorang ketua kelas pada saat itu di dalam kelompok ini yang bisa menahannya, yaitu Erick Zheng. Tak ingin bertatap muka, belum sempat tubuhnya menempel, seketika sudah ditahan lagi.

Tentara-tentara yang ada di lapangan pun akhirnya menonton dengan seksama.

Banyak sekali peraturan dalam kemiliteran, tetapi untuk membuat seorang tentara mengakui kekalahan dan mendengarkan perintahmu, hanya ada 1 cara.

Yaitu mengalahkan dan memberinya pelajaran agar ia benar-benar tunduk dan mengaku kalah.

Meski sederhana dan menggunakan kekerasan, tetapi ini adalah sebuah aturan yang harus dilalui oleh setiap pengajar militer.

“Menyerah atau tidak?”

Mulut Andrew Yang melontarkan pertanyaan kepada kakak kedua, tetapi matanya terarah pada tentara lain yang ada di lapangan.

“Aku tidak menyerah.”

Novel Terkait

Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
5 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu