Menantu Hebat - Bab 211 Tidak Perlu Pergi

“Namun, ada satu kelemahan dalam hal ini, meskipun peningkatan Caroline Yun sangat cepat, pada saat usia lima belas tahun sudah sampai polishing ke tingkat delapan. Tapi, setiap obat akan ada efek samping, tubuhnya sudah tidak bisa menahan tenaga dalam seperti akan meledak dan semakin membara.”

Andrew Yang merasa sedikit malu, sejujurnya, Caronline Yun hanyalah korban dari Crouching Dragon saja.

“Dalam dua tahun terakhir, tenaga dalam Caroline Yun sudah meledak di luar kendali, semua orang yang berjarak kurang dari satu meter di sekitarnya pasti akan mati.”

“Apa dia sudah sampai di masa pembangunan diri?”

Master Polishing tentu tidak akan bisa sampai ke level ini, tapi situasi Caroline Yun dan master Polishing pada umumnya, sehingga Andrew Yang merasa ragu.

Dicky Qi menganggukan kepalanya.

“Sudah sampai ke pembangunan diri, setahun yang lalu, dia adalah senjata tertinggi Crouching Dragon, tapi karena tidak ada cara untuk mengendalikannya, dia terus tinggal di tempat percobaan.”

Alis Andrew Yang berkerut, hatinya merasa tidak nyaman. Dia bahkan tidak tahu dari mana perasaan itu berasal.

Sebenarnya, ini adalah karena pengalaman Andrew Yang dipenjara. Dan kondisi ini mirip dengan keadaan Caroline Yun beberapa tahun ini, dia sendiri bahkan tidak menyadari kalau dia sebenarnya ada di pihak Caroline Yun.

……

Setelah Jack Xing menjelaskan keadaan yang sebenarnya, dia memandang Andrew Yang, “Jadi kali ini, misinya adalah level S, bawa kembali Caroline Yun!”

“Kalau tidak bisa membawanya pulang….” Jack Xing menggertakan giginya, dan melanjutkan “Kalau begitu…. Bunuh saja.”

Resti Zhu tertawa dingin, dan berjalan ke luar.

“Apa yang kamu lakukan?” Jack Xing berkata tidak senang.

“Tugas ini, aku tidak mau.” Resti Zhu berdiri diam, lalu memiringkan kepala, “Aku tidak berdarah dingin sepertimu.”

Setelah selesai bicara, dia membuka pintu dan pergi.

Joko An berdiam, lalu ikut berdiri.

“Kamu juga mau pergi?”

Joko An menundukkan kepala, cahaya yang redup dari lampu memberikan efek garis yang besar di wajahnya, “Kamu tahu, aku tidak memiliki teman ataupun kerabat, tapi dia adalah adik untukku.”

Jelas sekali apa yang sedang diungkapkannya saat ini. Setelah selesai bicara, Joko An juga keluar dari ruangan itu.

Sekarang hanya tersisa beberapa orang dari Group A yang masih terlihat serius, Jack Xing tidak menyangka kalau masalah ini akan berkembang jadi seperti ini, hatinya merasa lelah, dan dia memijat alisnya lelah.

Setelah bingung beberapa saat, dia melambaikan tangannya, “Selain Andrew Yang, semuanya keluar dulu…..”

Dengan cepat, hanya tersisa 2 orang di dalam ruangan itu.

Jack Xing duduk, tangannya diletakan di atas meja, lalu tersenyum pahit, “Bukankah kamu merasa aku ini gagal menjadi pimpinan?”

“Semua punya kesulitan sendiri, aku bisa mengerti.” Andrew Yang berkata ringan.

“Kamu bisa berpikir seperti ini, aku sangatlah senang.” setelah jeda beberapa saat, Jack Xing menatap Andrew Yang, “Apa kamu tahu kenapa aku memanggilmu ke sini?”

Andrew Yang menggelengkan kepala dan menatapnya curiga.

“Sebagian besar orang dari Group A pernah banyak berhubungan dengan Caroline Yun, terlebih kedua orang yang paranoid tadi…”

Andrew Yang tahu kalau yang dimaksud dia adalah Joko An dan Resti Zhu.

“Selain mereka berdua, kamu juga akan ikut, lalu, aku akan mengutus orang lain lagi….”

“Mereka tidak mau pergi.” Andrew Yang menatap Jack Xing sekilas, lalu seolah melihat tatapan lelah di matanya, “Aku tidak ada masalah…….”

“Hal ini kamu tidak usah peduli, aku akan melakukan pekerjaan untuk mereka.” Jack Xing sambil melihat foto Caroline Yun, dari matanya meluap rasa kasihan, “Aku sudah bilang, kamu tidak usah memikirkan cara membawanya pulang.”

“Yang kamu harus lakukan, ketika dia kehilangan kendali, kamu harus membunuhnya.”

Andrew Yang menatap pria di depannya itu, dia tidak mengerti bagaimana mungkin dengan ekspresi itu dia berkata hal seperti ini.

“Aku akan berusaha.”

“Jangan usaha, harus!” Jack Xing berkata dengan tegas.

……

Andrew Yang keluar dengan suasana hati yang rumit, belum beberapa langkah, dia sudah melihat Joko An yang berjalan ke arahnya.

“Apa yang dikatakan pimpinan padamu.”

“Tidak ada apa-apa.”

Joko An meraih kerah baju Andrew Yang tiba-tiba, lalu tangan sebelahnya dikepalkan dan diangkat tinggi, seolah sudah siap mendarat di wajah Andrew Yang.

Andrew Yang hanya menatapnya sekilas, dan dia tidak punya niatan untuk bergerak.

Melihat Andrew Yang yang tidak merespon, Joko An tertegun.

“Huh, kamu punya nyali, tapi hanya ini.“

“Kalau tidak ada hal lain, aku akan naik duluan…….”

Joko An akhirnya tidak melakukan apa-apa, dia hanya menatap Andrew Yang dan Dicky Qi yang naik lift bersama.

Dari sebelah, Resti Zhu datang.

“Kali ini aku akan membuat pengecualian dan bekerja sama denganmu.”

Joko An menatap wanita itu dengan dingin, “Lebih baik tidak berpikir yang ngawur.”

“Huh, apa yang ada di otakmu selain bertarung? Untuk bekerja sama, otakmu masih jauh.”

Joko An berpikir sejenak, tapi dia tidak menunjukan wajah baiknya pada wanita itu.

“Aku jalan dulu, ada berita apa kabari aku.”

……

Dicky Qi dan Andrew Yang berjalan ke hotel.

“Kak aku sangat kagum padamu, berani dengan Joko An.”

“Kenapa, apa dia susah diganggu?” Andrew Yang bertanya.

Dicky Qi tidak tahu, kalau Andrew Yang tadi sampai melakukan sesuatu, mungkin Joko An akan menjadi mayat.

“Joko An sudah sampai tingkat enam, dan dia sudah memiliki pengalaman membunuh orang, pengalaman bertarungnya di Group A adalah yang terbaik…. Dan orang ini memiliki tempramen yang buruk, biasanya kami orang dari Group B akan putar balik kalau melihatnya.”

“Ohhh, sepertinya dia memiliki kemampuan.” Andrew Yang berkata kalem.

“Kak, kamu memang kakakku!” Dicky Qi mengacungkan jempolnya, dan dengan wajah pahit berkata, “Aku takut kamu akan membuat perhitungan dengannya, walaupun kamu di pihakku, kamu nanti akhirnya akan kembali ke Zhongjiang, aku dan dia akan tinggal di Beijing!”

“Hahaha…” mendengar Dicky Qi yang berkata seperti ini, Andrew Yang tertawa, “Betul, hal ini aku ingin tanya……”

“Katakan.”

“Apa Caroline Yun punya keluarga?”

……

Di dalam hotel, Andrew Yang berdiri sendirian di depan jendela, lalu memandang jauh melihat pemandangan Beijing. Dia bukanlah perokok, tapi dia kali ini ingin merokok, situasinya sangatlah rumit.

Andrew Yang menatap informasi yang dikirmkan oleh Jack Xing.

Caroline Yun, 18 tahun 5 bulan, orang tuanya sudah meninggal, dan dia diadopsi oleh panti asuhan. Tapi panti itu bangkut dan tutup.

Setelah beberapa lama berkeliaran.

Waktunya tidak ditulis rinci, tapi dari perincian yang ada, usianya saat itu masih lima sampai tujuh tahunan.

Masih sekecil itu, bagaimana dia bertahan?

Rasa ingin marah di tahan Andrew Yang, hatinya yang sudah masuk ke tahap pembangunan diri sudah terguncang.

……

Joko An meringkuk di sofa, matanya menatap foto di dinding.

Di paling depan, ada seorang gadis kecil, wajahnya menunjukan senyuman bahagia.

Joko An sendiri berdiri di sudut, wajahnya tersenyum, tapi di tengah alisnya terlihat jelas kalau ada rasa yang tidak bisa ditahannya.

Itu adalah foto pertama Caroline Yun pertama kali masuk, foto itu di dinding, dan di sana ada beberapa anggota Group A.

Seiring waktu berlalu, Joko An tidak tahu sudah berapa lama dia duduk seperti itu. Kalau boleh, dia ingin duduk seperti itu selamanya. Karena, dengan begini dia tidak perlu memikirkan hal lain.

Kegelapan malam sudah datang menyelimuti, seorang lelaki tingkat enam itu baru bangkit dari sofa. Dia mengambil ponselnya, ujung jarinya menekan nomor yang tidak asing, lalu meneleponnya. Tapi tidak ada yang mengangkat.

Saat dia ragu ini, akhirnya orang di sana mengangkat teleponnya.

“Bos.”

“Sudah selesai dipikirkan?”

“Iya……”

“Baguslah kalau begitu.”

“Orang baru itu tidak usah pergi.”

Jack Xing teridam sesaat, “Masalah ini adalah keputusanku.”

Tangan kanan Joko An tiba-tiba menegang.

“Kenapa, kenapa kamu tidak memandangku sore tadi, aku juga tidak mencari masalah denganmu…. kamu pikir sendiri!” akhirnya nada bicara Jack Xing penuh amarah.

“Baiklah.”

Novel Terkait

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
5 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
4 tahun yang lalu