Menantu Hebat - Bab 238 Luar Biasa
Andrew Yang harus menggambarkan semua metode yang dipelajari dengan sempurna dan pelatihan yang sadis ini akan diawasi oleh Siska Wei.
Setiap kesalahan pasti ada sanksi. Jika ada satu kelalaian, maka hukuman bagi Andrew Yang adalah membuat satu lauk makanan untuk Siska Wei.
Siska Wei selalu tidak puas dengan lauk makan siang, karena terlalu sedikit. Inilah saat yang tepat untuk mendapatkan keuntungan untuk dirinya...
Andrew Yang merasa sangat beban. Sampai sekarang ini, dia hanya memahami salah satu metode yang berhubungan dengan tanah, tetapi wanita ini selalu mempersulit dirinya dengan pertanyaan yang aneh. Siapa yang dapat menahan tekanan seperti ini?
Pasti sengaja!
Hari ini, sewaktu Andrew Yang memikirkan metode mediasi air, tiba-tiba ada seseorang yang bertamu ke Clan Hunter.
Dodi Guan masuk dengan langkah besar, dia terlebih dahulu memberi hormat kepada Siska Wei.
“Kakak seperguruan Wei, aku mencari kakak seperguruan Andrew Yang...”
“Kalian bicaralah, aku akan mendidihkan air untuk menyeduh teh.”
Setelah Siska Wei pergi, Andrew Yang langsung meletakkan alat tulis, dia memperhatikan wajah pemuda yang tidak asing ini.
“Ada masalah apa?”
Dodi Guan tersenyum dan merasa tidak enak hati, setelah itu dia berkata: “Begini, aku mencari teman untuk berlatih bersama, setengah bulan lagi akan diadakan pertarungan antara para pengikut baru di arena pertandingan. Aku berniat mendapatkan nilai yang lebih tinggi, jadi...”
“Kamu ke sini untuk mendapatkan bantuan dari aku?” Andrew Yang mengerutkan dahi: “Lebih banyak orang hebat di Clan Tiger jika dibandingkan dengan Clan Hunter, kenapa kamu datang ke sini mencari aku?”
“Aku tidak banyak mendapatkan teman di Clan Tiger, mereka tidak ingin berbicara dengan aku.”
Dodi Guan terlihat pasrah dengan permasalahan ini dan sepertinya tidak tahan dengan kehidupan di Clan Tiger.
“Kenapa?”
“Aku juga tidak tahu. Aku selalu menjaga perkataan dan mengutarakan pendapat dengan sangat hati-hati, tetapi mereka juga tidak menghiraukan aku.”
“Hmm...” Andrew Yang tidak tahu bagaimana harus menjawab, setelah itu dia memperhatikan Dodi Guan: “Apakah kamu tidak sengaja sudah menyinggung seseorang?”
“Tidak ada! Sewaktu masuk Clan, aku hanya tekun dalam latihan dan hanya fokus memperhatikan teknik pengembangan. Sekarang sudah mencapai tingkatan ke tiga. Mana mungkin bisa menyinggung orang lain...”
Selama setengah bulan... Dari polishing tingkatan dasar naik ke polishing tingkatan ke tiga?
Durasi waktu mungkin terlalu cepat, dia benar-benar berbakat. Andrew Yang merasa Danu Shan terlalu pilih kasih karena lebih memperhatikan pelatihan Dodi Guan dari pada yang lain.
Andrew Yang berdiri dan menepuk bahu Dodi Guan, dia menggelengkan kepala dan merasa tidak berdaya: “Mungkin yang lain sangat iri hati dengan kamu.”
“Ah... Aku merasa ini tidak mungkin...”
Dodi Guan yang merasa dirinya tidak bersalah. Terlihat jelas, dia adalah pemuda polos yang sama sekali belum berpengalaman dari kekejaman dunia.
Mungkin Dodi Guan berasal dari keluarga yang berada dan belum pernah mengalami kejadian yang membuat dirinya terluka. Sekarang baru saja masuk menjadi pengikut Clan, dia kalang kabut seperti anak ayam yang kehilangan induk, yang hanya bisa mengeluh dan menangis.
“Kenapa tidak mungkin. Apakah kakak pertama sering memuji kamu di depan semua orang? Apakah dia juga meminta yang lain belajar dari kamu? Apakah dia juga sering memberikan pil penguat tubuh dengan jumlah lebih banyak dibandingkan yang lain?”
Dodi Guan membesarkan mata dan menunjuk Andrew Yang dengan gemetar: “Kamu... Kenapa kamu bisa tahu?”
“Hal seperti ini terlalu gampang ditebak. Apakah kamu juga menceritakan kepada orang lain bahwa kakak pertama dari Clan kalian yang selalu bersikap baik kepada kamu,?”
Dodi Guan merasa ragu dengan pertanyaan ini, dia tidak tahu bagaimana harus menjawab.
Andrew Yang langsung memalingkan wajah saat melihat dia yang terdiam, kemudian melanjutkan apa yang sedang dia kerjakan.
“Mereka bertanya dan aku tidak mungkin berbohong kepada mereka...”
Andrew Yang masih menggambar: “Haizz... Cukup susah untuk menjadi terhebat di beberapa Clan ini. Para meditator memang selalu berdiri sendiri, jika kamu berharap bisa memiliki banyak teman di sini, maka kamu perlu mengorbankan banyak hal untuk mendapatkan apa yang kamu harapkan.”
Siska Wei melipat tangan di depan dada sambil mendengarkan perkataan Andrew Yang, dia bersandar di pintu sambil memikirkan sesuatu dan berjalan kembali ke dapur.
Akhirnya dia telah selesai menggambarkan sebuah jimat dengan metode mediasi air, Andrew Yang dengan pelan menggoyangkan kertas tersebut.
“Aku bisa memenuhi permintaan kamu, lagipula aku juga akan hadir di pertandingan tersebut, anggap saja kita saling memperalat.”
“Memperalat?” Dodi Guan merasa perkataan ini kurang tepat.
“Benar, saling memperalat! Kamu harus tahu, bukan semua meditator yang benar-benar memiliki hati nurani. Yang bisa kamu percayai hanyalah diri sendiri dan selebihnya adalah batu sandungan. Jika ingin mencapai puncak tertinggi, perkataan ini harus kamu pegang!”
Dodi Guan menundukkan kepala, pandangan hidup yang sudah terbentuk selama 20 tahun, saat ini benar-benar hancur berantakan.
Siska Wei tersenyum. Tidak tahu Andrew Yang belajar kelicikan ini dari siapa, dia telah membingungkan dan mempermainkan Dodi Guan.
Setelah berpikir beberapa saat, Dodi Guan yang masih belum terlalu mengerti langsung membungkukkan badan di depan Andrew Yang: “Aku sudah mendapatkan satu pelajaran dari perkataan kamu.”
“Besok baru ke sini. Sore ini aku masih perlu mengingat beberapa metode yang lain, kamu pulanglah dulu.”
“Baik, terima kasih!”
Siska Wei membawa teh yang baru dibuatnya tetapi Dodi Guan sudah beranjak dari Clan Hunter.
“Mana orangnya?”
“Sudah pergi...” Andrew Yang mengambil cerek teh dari tangan Siska Wei dan menuangkan teh untuk diri sendiri.
Dia mencicipi teh yang manis dengan perasaan senang.
“Kamu menggertak dia, apakah kamu tidak takut Danu Shan datang mencari masalah dengan kamu?”
“Aku mengajari dia sebuah kebenaran tentang cara menumbuhkan kepekaan, apakah itu bermasalah?” Andrew Yang memiringkan kepala dan bertanya: “Bukankah menumbuhkan kepekaan adalah hal yang cukup menyendiri bagi seorang meditator.”
“Omong kosong! Ajaran sesat!” Siska Wei tidak terlalu mengerti dan sedikit menggelengkan kepala.
……
Hari berikutnya, Dodi Guan datang lagi.
Siska Wei duduk di atas pagar, dia memegang sepiring kuaci yang dikunyah dengan pelan.
Andrew Yang dan Dodi Guan sudah mulai berlatih di bagian dalam pagar tersebut.
“Tenang saja, kakak seperguruan, aku akan menjaga serangan!” Raut wajah Dodi Guan terlihat begitu serius sambil memberi hormat kepada Andrew Yang.
“Adik seperguruan, bocah ini meremehkan kemampuan kamu, hajar dia!” Siska Wei menyemangati Andrew Yang. Karena kurang berhati-hati, maka makanan di piring tumpah dan berserakan di lantai, dia langsung menegakkan badan dan merasa sedih melihat makanannya.
Andrew Yang masih berdiri di tempat sambil tertawa: “Ayo mulai!”
Dodi Guan juga tidak segan, dia langsung menyerang Andrew Yang.
Sewaktu upacara besar yang diadakan para pengikut Clan, Dodi Guan kalah dalam melawan Andrew Yang. Kali ini, Dodi Guan sudah banyak kemajuan karena sekaligus naik dua tingkatan. Dia mengira, sehebat apapun Andrew Yang, saat ini tidak akan sanggup melawan dirinya.
Gerakan dia begitu gesit, terlihat seperti bayangan gelap yang sangat kejam.
Kapan Dodi Guan mengeluarkan sebuah pedang yang begitu tajam dan memancarkan cahaya yang sangat menyilaukan mata.
Tetapi Andrew Yang sama sekali tidak panik. Sewaktu Dodi Guan masih terus menyerang, dia hanya mundur beberapa langkah ke belakang untuk menghindar. Saat ini tangan Andrew Yang sudah menggenggam sebuah metode penyegelan dalam tanah.
Andrew Yang mengeluarkan satu jurus dari telapak tangannya. Pecahan-pecahan keramik yang berserakan di sana mulai bergerak dan membentuk sebuah tempat penyegelan yang terbuat dari tanah seperti penjara.
Dodi Guan merasa terkejut dan dia kembali mengumpulkan seluruh tenaga dalamnya. Dodi Guan mempercepat gerakan badan, ini adalah dukungan paling dasar dari kemampuan fisik.
“Kakak seperguruan, apakah kamu siap menerima serangan dari aku?”
Dodi Guan masih tersenyum dengan bangga. Tetapi senyuman itu tidak bertahan lama di wajahnya.
Metode penyegelan dalam tanah mulai memenuhi penglihatannya. Ke manapun dia pergi, metode penyegelan ini selalu mengikutinya.
Dodi Guan mencoba melawan dengan pedang, dia ingin secepatnya kembali menyerang Andrew Yang. Tetapi pedang yang tajam itu tidak dapat menyentuh bahkan tidak sanggup menghancurkan segel dari metode tersebut.
Andrew Yang merasa bangga sambil merenggangkan bahu melihat kondisi Dodi Guan. Dia sekali lagi mengepalkan tangan, dan menjadikan metode penyegelan ini seperti boneka sihir. Metode penyegelan yang berbentuk seperti penjara tiba-tiba mengecil sesuai gerakan tangannya dan langsung mengurung Dodi Guan.
Pedang panjang Dodi Guan juga terjatuh di lantai.
Dari awal sampai akhir, pedang panjang tersebut tidak sempat menjangkau Andrew Yang sedikit pun.
Dodi Guan membesarkan mata dan membuka mulut dengan begitu lebar, karena dia benar-benar tidak percaya dengan apa yang dia rasakan saat ini.
Dengan kemampuan dia yang berada tingkatan ke tiga, ternyata tidak ada apa-apanya bagi Andrew Yang.
Seperti yang dikatakan Danu Shan, Dodi Guan adalah murid Clan Tiger yang paling banyak kemajuan. Bahkan Dedi Xie yang menjadi harapan Clan Lion juga tidak berkembang secepat orang ini.
Dedi Xie bisa memiliki pondasi polishing yang begitu hebat hanya karena didikan ayahnya.
Dengan kemampuan yang sudah naik berkali lipat, juga tidak bisa mengalahkan Andrew Yang si manusia mutan.
Dodi Guan merasa kecewa dan kesal. Dia seperti berada dalam sebuah permainan. Dia sudah berusaha sekuat tenaga, tetapi akhirnya kalah dengan permainan orang yang tidak memiliki hati nurani.
“Adik seperguruan luar biasa! Adik seperguruan memang hebat!” Siska Wei merasa bangga sampai berjingkrak-jingkrak dan tidak peduli dengan makanannya yang sekali lagi berserakkan di lantai.
Andrew Yang memegang dahi dan berpura-pura tidak mengenal wanita gila ini.
Novel Terkait
Love And War
JanePrecious Moment
Louise LeeIstri kontrakku
RasudinLelah Terhadap Cinta Ini
Bella CindyInnocent Kid
FellaMy Only One
Alice SongMenantu Hebat×
- Bab 1 Kembali
- Bab 2 Menagih Hutang
- Bab 3 Tidak Terduga
- Bab 4 Kesalahpahaman terselesaikan
- Bab 5 Makan Bersama
- Bab 6 Orang Luar
- Bab 7 Rekaman
- Bab 8 Kebenaran
- Bab 9 Kompetisi
- Bab 10 Mengikuti Kompetisi
- Bab 11 Kurang Baik
- Bab 12 Fajar
- Bab 13 Pertarungan
- Bab 14 Mengalahkan
- Bab 15 Pertandingan Final
- Bab 16 Kemenangan
- Bab 17 Bernilai
- Bab 18 Keluarga Long
- Bab 19 Suatu Hari Nanti
- Bab 20 Pelatihan Khusus
- Bab 21 Masa Depan
- Bab 22 Terlambat
- Bab 23 Bagus
- Bab 24 Kekuatan
- Bab 25 Bajingan
- Bab 26 Pijat
- Bab 27 Pertandingan Bernyanyi
- Bab 28 Bergabung dengan Perusahaan Widjaya Karya
- Bab 29 Kesialan Daniel Yu
- Bab 30 Tersenyum Licik
- Bab 31 Sesuatu yang Menarik
- Bab 32 Kondisi Mendesak
- Bab 33 Andrew Yang Datang
- Bab 34 Menekan
- Bab 35 Tak Berdaya
- Bab 36 Menyayat Hati
- Bab 37 Perusahaan Tulin
- Bab 38 Sudah Ceroboh
- Bab 39 Deal
- Bab 40 Saingan
- Bab 41 Tidak Ada Jalan Lain
- Bab 42 Obat Apa?
- Bab 43 Tutup Mulut
- Bab 44 Kesalahpahaman
- Bab 45 Tunggu Aku
- Bab 46 Tidak Menyerah
- Bab 47 Merasa Sulit
- Bab 48 Merasa Tidak Bersalah
- Bab 49 Penyiksaan
- Bab 50 Cepat Kembali
- Bab 51 Pernikahan
- Bab 52 Kembali
- Bab 53 Perlombaan
- Bab 54 Hasil
- Bab 55 Tidak Tahu Malu
- Bab 56 Kemenangan
- Bab 57 Obat
- Bab 58 Tertuduh
- Bab 59 Hentikan
- Bab 60 Air Dingin
- Bab 61 Ternyata Begitu
- Bab 62 Roh
- Bab 63 Menyerang Diam-Diam
- Bab 64 Tanpa Keraguan
- Bab 65 Mengundang
- Bab 66 Kehilangan
- Bab 67 Menertawakan
- Bab 68 Bertamasya
- Bab 69 Berenang
- Bab 70 Ikan Hiu
- Bab 71 Menolong
- Bab 72 Napas
- Bab 73 Ikan Panggang
- Bab 74 Siuman
- Bab 75 Bertindak Lagi
- Bab 76 Rasa Malu
- Bab 77 Pergi Bersama
- Bab 78 Taruhan
- Bab 79 Tempat Sandaran
- Bab 80 Sudah Boleh Pergi
- Bab 81 Perampokan
- Bab 82 Pendidikan
- Bab 83 Keluar
- Bab 84 Ketidaksabaran
- Bab 85 Profesor Marah
- Bab 86 Kritikan Pedas
- Bab 87 Tunggu Pembalasanku
- Bab 88 Jeritan Tanpa Suara
- Bab 89 Orang-Orang Jahat Datang
- Bab 90 Pelelangan
- Bab 91 Palsu
- Bab 92 Menjelaskan
- Bab 93 Omong Kosong
- Bab 94 Kebenaran
- Bab 95 Bagus
- Bab 96 Melihat Perubahan
- Bab 97 Silakan Tunggu Sebentar
- Bab 98 Mengalami Musibah
- Bab 99 Pembunuhan yang Kejam
- Bab 100 Cemas
- Bab 101 Tidak Ada Jalan Keluar
- Bab 102 Pesta Ulang Tahun
- Bab 103 Hadiah
- Bab 104 Amarah
- Bab 105 Hanya Kurang Gadis Cantik
- Bab 106 Campur Tangan
- Bab 107 Topik Utama
- Bab 108 Membuatmu Terlihat Menyedihkan
- Bab 109 Mengurungkan Niat
- Bab 110 Bertindak Sesuai Ucapan
- Bab 111 Tujuan
- Bab 112 Bekerja Sama
- Bab 113 Kompas
- Bab 114 Terkejut
- Bab 115 Pilihan
- Bab 116 Apa Yang Telah Terjadi
- Bab 117 Peti Mati Kayu
- Bab 118 Berbagi Barang
- Bab 119 Serangan Balik
- Bab 120 Bertarung
- Bab 121 Sudah Puas Larinya?
- Bab 122 Kembali ke Zhongjiang
- Bab 123 Berakhir
- Bab 124 Tidak Bertindak
- Bab 125 Beradu
- Bab 126 Dihabisi Dalam Sekejap
- Bab 127 Ruang Bawah Tanah
- Bab 128 Menolongnya
- Bab 129 Mengkambinghitamkan Orang Lain
- Bab 130 Kena Batunya
- Bab 131 Tuhan Tidak Melupakanku
- Bab 132 Sudah Kembali
- Episode 133 Berkumpul
- Bab 134 Pembalasan Dendam
- Bab 135 Penghargaan
- Bab 136 Cincin Sakti
- Bab 137 Memiliki Kekuatan Rahasia
- Bab 138 Menjadi Hal Buruk
- Bab 139 Memiliki Kehidupan Sendiri
- Bab 140 Membantu Polisi Wanita
- Bab 141 Membandingkan
- Bab 142 Pisau
- Bab 143 Cuaca Berubah
- Bab 144 Teh Susu
- Bab 145 Lawan
- Bab 146 Pertempuran yang Akan Dimulai
- Bab 147 Pertempuran Dimulai
- Bab 148 Tidak Bisa Menerima
- Bab 149 Hal yang Harus Dilakukan
- Bab 150 Diare
- Bab 151 Tidak Tahu Baik dan Buruk
- Bab 152 Kedengkian
- Bab 153 Konspirasi
- Bab 154 Cepat Pergi
- Bab 155 Gawat
- Bab 156 Dibawa Kabur
- Bab 157 Seorang Sarjana
- Bab 158 Contohkan
- Bab 159 Pantas
- Bab 160 Kecurigaan
- Bab 161 Mungkinkah!?
- Bab 162 Bagaimana Kabur
- Bab 163 Bunuh
- Episode 164 Menarik Jaring
- Bab 165 Cukup Sampai di Sini Saja
- Bab 166 Semakin Meningkat
- Bab 167 Apa Yang Sudah Terjadi?
- Bab 168 Paparazzi
- Bab 169 Merasa Nyaman
- Bab 170 Tugas
- Bab 171 Batal
- Bab 172 Seorang Diri
- Bab 173 Suara Keras
- Bab 174 Jalan Hidup
- Bab 175 Tidak Sampai Tiga Detik
- Bab 176 Pelit
- Bab 177 Konsekuensi
- Bab 178 Teman Kuliah
- Bab 179 Cemilan Malam
- Bab 180 Lemah
- Bab 181 Kemampuan dalam Menilai Orang
- Bab 182 Dalam kondisi yang berbahaya
- Bab 183 Penonton
- Bab 184 Teman Lama
- Bab 185 Meraung Marah
- Bab 186 Ternyata Kamu
- Bab 187 Lebih dari Cukup
- Bab 188 Rebut wanita
- Bab 189 Tamu yang Tidak Diundang
- Bab 190 Patah Kaki
- Bab 191 Berbicara Secara Pelan-Pelan
- Bab 192 Tersenyum Sinis
- Bab 193 Keputusasaan
- Bab 194 Menghina
- Bab 195 Pemakaman
- Bab 196 Perbedaan yang Sangat Besar
- Bab 197 Sudah Boleh Mati
- Bab 198 Semua Kekuatan Sudah Tidak Berfungsi
- Bab 199 Pindah Perusahaan
- Bab 200 Nasihat
- Bab 201 Sangat Menggangu
- Bab 202 Keluarga Suami
- Bab 203 Fiona Xiang
- Bab 204 Kekuatan Toni Lin
- Bab 205 Kamu Istirahat Dulu
- Bab 206 Mencari Mati
- Bab 207 Reaksi
- Bab 208 Berebutan
- Bab 209 Markas
- Bab 210 Orang Terkuat
- Bab 211 Tidak Perlu Pergi
- Bab 212 Rileks
- Bab 213 Membuntuti
- Bab 214 Bersih-bersih
- Bab 215 Profesor Liang
- Bab 216 Tersenyum
- Bab 217 Mempermalukan
- Bab 218 Beban
- Bab 219 Tingkat Pelatihan Caroline Yun
- Bab 220 Jurus Abal-abal
- Bab 221 Jangan Tinggalkan Aku Sendirian
- Bab 222 Kesulitan
- Bab 223 Menjadi Mata-Mata
- Bab 224 Tidak Mungkin
- Bab 225 Pertarungan
- Bab 226 Orang Terkuat
- Bab 227 Awal Baru
- Bab 228 Aku Juga Tidak Ingin Kamu Pergi
- Bab 229 Memulai
- Bab 230 Terlalu Munafik
- Bab 231 Sangat Pantas
- Bab 232 Tidak Bisa Diremehkan
- Bab 233 Lima Menit
- Bab 234 Metode Mediasi Air
- Bab 235 Begitu Juga Andrew Yang
- Bab 236 Buruk
- Bab 237 Buat Apa
- Bab 238 Luar Biasa
- Bab 239 2 Kali Lipat
- Bab 240 Menyerah
- Bab 241 Tergerak
- Bab 242 Tidak Ada Masalah
- Bab 243 Ayo Masuk
- Bab 244 Kesempatan Terakhir
- Bab 245 Memalukan
- Bab 246 Mengalahkan
- Bab 247 Sihir Pelindung
- Bab 248 Ruang Sihir Pelindung
- Bab 249 Bangunlah
- Bab 250 Tidak Boleh Diremehkan
- Bab 251 Belum Tentu Lawan
- Bab 252 Gunung Besar
- Bab 253 Kenapa?
- Bab 254 Gosip
- Bab 255 Ternyata Seperti ini
- Bab 256 Bukan Orang Luar
- Bab 257 Laki-laki dan Perempuan yang Tidak Tahu Diri
- Bab 258 Perlakukan Sesuai Keinginan Kamu
- Bab 259 Konsekuensi
- Bab 260 Terhormat
- Bab 261 Mendukung
- Bab 262 Tidak Berguna
- Bab 263 Pilihan Terbaik
- Bab 264 Berakhir
- Bab 265 Barang Palsu
- Bab 266 Pelelangan
- Bab 267 Obat Penguat Jiwa Seribu Tahun
- Bab 268 Rebut Tawaran
- Bab 269 Transaksi Sendiri
- Bab 270 Scarman Yang Kuat
- Bab 271 Jurus Pamungkas
- Bab 272 Serangan Membunuh
- Bab 273 Owl Eleven
- Bab 274 Perlombaan Berburu
- Bab 275 Keluarga Nangong
- Bab 276 Serangan Tidak Terduga
- Bab 277 Hart Dongfang
- Bab 278 Christian Ximen
- Bab 279 Metode Batu
- Bab 280 Semuanya Lenyap
- Bab 281 Krisis Keluarga Tuoba
- Bab 282 Ben Nangong Si Pengkhianat
- Bab 283 Membalikkan Keadaan
- Bab 284 Menyusun Rencana
- Bab 285 Mata-Mata
- Bab 286 Masuk ke Dalam Maskas Musuh
- Bab 287 Membuat Keributan
- Bab 288 Menyebabkan Perselisihan
- Bab 289 Berubah Arah
- Bab 290 Rex
- Bab 291 Pewaris
- Bab 292 Mengungkapkan Identitas
- Bab 293 Menyatukan Kekuatan
- Bab 294 Hart Dongfang Menghadapi Bahaya
- Bab 295 Wallance Huo Mati
- Bab 296 Juara Satu Perlombaan Berburu
- Bab 297 Membunuh
- Bab 298 Kembali Pulang
- Bab 299 Kembali ke Zhongjiang
- Bab 300 Pertemuan
- Bab 301 Pelelangan Dimulai
- Bab 302 Alasan Sebenarnya
- Bab 303 John Tang
- Bab 304 Melepaskan Belenggu Hati
- Bab 305 Jojo Dongfang
- Bab 306 Menampar
- Bab 307 Datangnya Orang dari Keluarga Dongfang
- Bab 308 Penyegelan
- Bab 309 Mengumpulkan Informasi
- Bab 310 Mohon Tuan Keluar dari Gunung
- Bab 311 Lelaki Tua
- Bab 312 Charm Girl
- Bab 313 Tidak Mampu Bertaruh
- Bab 314 Petunjuk
- Bab 315 Pembunuhan
- Bab 316 Kompromi Wanita
- Bab 317 Menuju
- Bab 318 Melakukan Dua Pekerjaan Pada Saat Bersamaan
- Bab 319 Menculik Wanita
- Bab 320 Menanggung Beban
- Bab 321 Golden Barrett
- Bab 322 Pembunuhan
- Bab 323 Pacar?
- Bab 324 Setengah Terbuka
- Bab 325 Sikap Pelayan
- Bab 326 Pahlawan Penyelamat
- Bab 327 Membunuh Putin Lin
- Bab 328 Membayar Sewa
- Bab 329 Bicara dengan Bos
- Bab 330 Membalasnya dengan Cara yang Sama
- Bab 331 Dipermalukan
- Bab 332 Mengubur Bom
- Bab 333 Trigun Kembali
- Bab 334 Mengubur Bom
- Bab 335 Rencana Lain
- Bab 336 Keberuntungan Sesepuh Agung
- Bab 337 Membunuh Sesepuh
- Bab 338 Membentuk Organisasi Intelejen
- Bab 339 Masuk ke Dalam Kabut
- Bab 340 Charm Girl yang Terbuka
- Bab 341 Malfungsi
- Bab 342 Fungsi
- Bab 343 Ditemukan
- Bab 344 Pertarungan Sengit
- Bab 345 Memanipulasi
- Bab 346 Aura Pembunuh
- Bab 347 Membiarkan Mirza Pergi
- Bab 348 Umpan
- Bab 349 Semuanya Terbunuh
- Bab 350 Kembali ke Lin Group
- Bab 351 Berlatih Tanding
- Bab 352 Darah Putih
- Bab 353 Misi Ken Bai
- Bab 354 Kedatangan Nyonya Thatcher
- Bab 355 Perbincangan Malam Hari
- Bab 356 Percakapan Bersama Nyonya
- Bab 357 Joy Liu
- Bab 358 Kehidupan Malam yang Tidak Beraturan
- Bab 359 Akting
- Bab 360 Merayu
- Bab 361 Terpancing Umpan
- Bab 362 Kematian Molita
- Bab 363 Matt Hu
- Bab 364 Saling Membunuh
- Bab 365 Kemunculan Orang X
- Bab 366 Pertempuran Orang Dalam
- Bab 367 Memeriksa Keadaan
- Bab 368 Percakapan Vanny Hu
- Bab 369 Pembunuhan
- Bab 370 Kecerdasan Joy Liu
- Bab 371 Memahami Kejadian
- Bab 372 Clan Wolf
- Bab 373 Terjebak dalam Pengepungan
- Bab 374 Identitas Terungkap
- Bab 375 Frustasi Kalah Telak
- Bab 376 Pantang Menyerah
- Bab 377 Dua Puluh Tetes
- Bab 378 Menyebut Sebagai Saudara
- Bab 379 Terobsesi
- Bab 380 Penyitaan
- Bab 381 Menjadi Sangat Sarkastik
- Bab 382 Apapun Tidak Dilakukan
- Bab 383 Menurutmu Apakah Mereka Cocok?
- Bab 384 Data
- Bab 385 Turun Tangan Sendiri
- Bab 386 Kekuatan Terlalu Buas
- Bab 387 Paman Kakek
- Bab 388 Bonie
- Bab 389 Pemicu
- Bab 390 Berangkat
- Bab 391 Bisnis Bagaimana?
- Bab 392 Terlalu Sulit Dilalui
- Bab 393 Terlalu Sombong
- Bab 394 Membahasnya dengan Baik-baik
- Bab 395 Kedatangan Morgan Beiming
- Bab 396 Bergabung ke Keluarga Beiming
- Bab 397 Perjamuan Makan Malam
- Bab 398 Pengalaman Buruk Rafael Beiming
- Bab 399 Berhasil Bekerja Sama
- Bab 400 Perdebatan Argumen
- Bab 401 Kejadian Sebenarnya
- Bab 402 Identitas Arnold Zhang
- Bab 403 Rafael Beiming Menghilang
- Bab 404 Kekacauan Keluarga Beiming
- Bab 405 Mencapai Kesepakatan
- Bab 406 Hubungan Ayah dan Anak
- Bab 407 Cerita Sebenarnya
- Bab 408 Perut Besar Mendapat Masalah
- Bab 409 Bruce Long
- Chapter 410 Menemukan Target
- Bab 411 Masuk ke Dalam Gua
- Bab 412 Keadaan Terbalik
- Bab 413 Virus
- Bab 414 Mulai Bertindak
- Bab 415 Hke Ximen
- Bab 416 Pergi dengan Marah
- Bab 417 Luxe North
- Bab 418 Pertarungan yang Sengit
- Bab 419 Kedatangan dari Keluarga Ximen
- Bab 420 Terkepung
- Bab 421 Terluka Parah
- Bab 422 Menaklukkan
- Bab 423 Amarah
- Bab 424 Rencana Pertahanan
- Bab 425 Mata-Mata
- Bab 426 Kepercayaan
- Bab 427 Empat Kekuatan Besar Tiba
- Bab 428 Keadaan yang Berbalik
- Bab 429 Kembali ke Crouching Dragon
- Bab 430 Bertemu Pemimpin
- Bab 431 Rambut Putih Seketika
- Bab 432 Andrew Yang Sudah Sadar
- Bab 433 Persatuan Karena Pernikahan
- Bab 434 Perubahan Diri Sendiri
- Bab 435 Eko Huo
- Bab 436 Pesta Perjamuan
- Bab 437 Mencari Kompensasi
- Bab 438 Berhasil Kerja Sama
- Bab 439 Rencana Jahat Eko Huo
- Bab 440 Rahasia Jahat Terkuak
- Bab 441 Menyelidiki Eko Huo
- Bab 442 Mulai Beraksi
- Bab 443 Musuh Datang
- Bab 444 Satu Lawan Dua
- Bab 445 Tembakan Jitu
- Bab 446 Orang Hebat Misterius
- Bab 447 Bersiap Pergi ke Eropa
- Bab 448 Tiba Di Negara R
- Bab 449 Pertemuan Bisnis Bebas
- Bab 450 Mencari Senjata
- Bab 451 Pedang Sabit
- Bab 452 Pelatihan
- Bab 453 Melepaskan Diri
- Bab 454 Dr.Lan yang Misterius
- Bab 455 Pergerakkan yang Membuat Orang Curiga
- Bab 456 Kunjungan Kali Ini
- Bab 457 Bersembunyi
- Bab 458 Darah Tidak Murni
- Bab 456 Membawa Pergi Darah
- Bab 460 Mayat Puluhan Ribu Tahun
- Bab 416 Menghentikan Pembunuhan
- Bab 462 Permintaan Tidak Masuk Akal
- Bab 463 Dalam Keputasaan
- Bab 464 Permintaan
- Bab 465 Keberhasilan Darah Putih
- Bab 466 Ajaran Lelaki Tua
- Bab 467 Nyata Tapi Palsu?
- Bab 468 Perencanaan
- Bab 469 Pertikaian
- Bab 470 Masalah Lagi
- Bab 471 Keluarga Hatter
- Bab 472 Angin Besar
- Bab 473 Mendapatkan Bukti
- Bab 474 Menginterogasi
- Bab 475 Mengulur Waktu
- Bab 476 Tertahan di Depan Pintu
- Bab 477 Pengusiran
- Bab 478 Pacar
- Bab 479 Kepergian Keluarga Ximen
- Bab 480 Kematian Mendadak
- Bab 481 Pengkhianatan
- Bab 482 Pertempuran Berdarah
- Bab 483 Mundur Tanpa Alasan
- Bab 484 Keahlian Menyetir
- Bab 485 Diserang
- Bab 486 Akhir Perang
- Bab 487 Setelah Peperangan Berakhir
- Bab 488 Pertemuan Kembali dan Akhir Cerita (Tamat)