Menantu Hebat - Bab 476 Tertahan di Depan Pintu

Kepala keluarga Nangong tertawa saja dan berkata: “Masih boleh lah, setelah beberapa tahun lamanya masih bisa dengan baik mengurus keluarga ini.”

“Yang anda katakan ini terlalu merendah, aku pernah mendengar kekuatan dari keluarga Nangong, akhir-akhir ini perkembangannya bagus, dan tidak kalah dari keluarga lain.” Andrew Yang bertanya seperti ini membuat hati mereka ada pertanyaan, tapi tidak tahu ada tujuan apa.

“Aku saat sampai sini sudah mendengar bahwa kalian belum mengurus masalah pertahanan itu ya, memangnya ada masalah apa ya?” Pertanyaan ini membuat hati mereka langsung kaget, sangat takut untuk ditanyakan masalah ini, tapi akhirnya ditanyai juga.

“Bukankah akhir-akhir ini kami sibuk dengan masalah keluarga Hatter, sampai tak ada waktu untuk menyiapkan pasukan pertahanan.” Kepala keluarga Nangong hanya bisa menjawab dengan jawaban yang sama saat dia berbicara dengan Charm Girl.

“Kemampuan keluarga Nangong begitu besar, melawan keluarga kecil saja apakah begitu sulit? Ini tidak cocok dengan kemampuan keluarga kalian.” Andrew Yang saat berkata hal ini, dia berkata dengan sedikit nada berat.

“Kami…..” Kepala keluarga Nangong tidak menemukan alasan lain yang lebih tepat.

“Kepala keluarga Nangong ini sudah menjadi kepala keluarga cukup lama, harusnya tahu teorinya, utamakan banyak orang dulu, baru masalah kecil lainnya.” Andrew Yang melihat kepala keluarga Nangong saat ia sedang berbicara.

Kepala keluarga Nangong badannya mulai gemetar, dia tidak tahu bagaimana untuk menjawab pertanyaan ini.

“Kalian keluarga Nangong begitu kuat, tapi dengan kemampuat kuat lainnya kalian tak ada apa-apanya. Apalagi sampai aku dari Croaching Dragon ke sini, demi kalian, dan bukan demi Croaching Dragon, apakah kamu tahu?” Kata-kata Andrew Yang membuatnya merasa malu.

“Kalau kalian tidak ingin mendengarkan perintahku, boleh saja. Asalkan kalian katakan padaku, aku izinkan kalian keluar dari Croaching Dragon, tapi kalian tahu kan akibatnya kalau keluar dari Croaching Dragon? Apakah kalian sanggup menahannya?” Andrew Yang terus berbicara dan menyerang mereka dengan kata-kata.

“Jujur saja, aku tidak peduli dengan keluarga kalian ini, ditambah dengan keluarga Ximen juga aku tak peduli. Masalah paling buruknya kami Croaching Dragon gagal, dan kembali ke tempat asal kami saja, tak ada masalah apapun. Tapi terhadap kalian lima keluarga besar, efeknya pasti berbeda. Tidak hanya kehilangan tempat, pasti banyak anggota keluarga yang akan meninggal.”

Kepala keluarga Nangong tidak mendengar perintah Andrew Yang karena dia tidak menganggapnya, anak muda sepertinya itu bagaimana mungkin memerintah mereka yang sudah senior ini. Tapi kata-kata darinya itu membuat pandangannya terhadap Andrew Yang berubah. Anak muda ini tak hanya memiliki keberanian, tapi memiliki otak cerdas juga.

“Yang sudah seharusnya dikatakan, sudah kukatakan, mau menurut atau tidak terserah kalian. Kalau kalian tidak setuju, aku juga tak akan mengurusnya. Kalau sampai keluar masalah, kalian yang harus menanggungnya sendiri.” Setelah berkata sampai sini, Andrew Yang tidak melihat ekspresi dari orang-orang di sana lagi dan langsung pergi dari sana.

Kepala keluarga Nangong juga tidak mengantarnya pergi, di pikirannya hanya terngiang perkataan Andrew Yang saja. Orang-orang keluarga Nangong lainnya juga tak berani mengganggunya. Setelah dia telah paham sepenuhnya, dan berpikir dengan jernih, dia berkata dengan keras pada orang di sampingnya: “Mulai bergerak, semuanya dengarkan perintahku, siapkan pertahanan, ingat, harus cepat.”

Setelah mereka mendengarnya, langsung bergerak dengan cepat.

Setelah meninggalkan tempat itu, Andrew Yang langsung pergi ke tempat keluarga Ximen. Setelah sampai sana, dia tidak langsung mencari Hike Ximen, melainkan dia datang ke tempat Dary Gongsun.

Beberapa waktu ini, Dary Gongsun terus berkembang di tempat ini, sudah lewat begitu lama, tidak tahu dia bagaimana sekarang kondisinya.

Saat dia sampai ke perusahaan Dary Gongsun, dia melihat sebuah papan besar di depan perusahaannya bertuliskan kata: “Drike”.

Orang ini benar-benar mebuatnya terharu, nama Drike di ambil dari namanya sendiri dan nama Rike Han. Ini membuktikan penghormatan Dary Gongsun terhadap dirinya dan Rike Han.

Setelah sampai ke pintu depan, dia berkata ke penjaga pintu di sampingnya: “Merepotkan kamu untuk menghubungi Dary Gongsun, aku ingin menemuinya.”

“Dary Gongsun? Apakah kamu bilang bos kami?” Penjaga pintu itu sedikit kaget, sudah begitu lama tak ada orang yang mencari bos dengan namanya langsung.

Tapi dia juga tidak menganggap orang ini adalah orang sembarangan, dan bertanya dengan hati-hati: “Kamu dan bos ada hubungan apa? Bisa coba katakan, biar aku beritahukan padanya.”

Andrew Yang menganggukkan kepala dan merasa ia benar, setelah itu berkata: “Dia adalah temanku, aku datang secara khusus ke sini untuk melihatnya.”

Setelah penjaga itu mendengarkannya, dia dengan ekspresi bingung mengambil telepon dan menelepon ke kantor sana. Setelah itu dia dengan ekspresi maaf berkata: “Tuan, mohon maaf. Aku sudah meneleponnya, tapi sekretaris tidak memberikanmu izin masuk, aku juga tak ada cara lain.”

“Tak mengizinkanku masuk? Memangnya kenapa?” Andrew Yang dengan wajah kebingungan bertanya.

“Masalah ini aku juga tidak tahu, sekretaris menyuruhku mengusirmu pergi, kamu pergi sajalah, jangan membuatku susah juga.” Penjaga itu dengan ekspresi memohon berkata. Dia masih ada orang tua dan anak yang harus dijaga, tidak berani mengganggu orang lain, dan tidak ingin kehilangan pekerjaannya.

Andrew Yang juga mengerti kesulitannya, dan tidak memaksa masuk. Setelah itu dia berjalan ke samping dan menelepon ke Dary Gongsun.

Saat ini Dary Gongsun sedang rapat, saat melihat telepon Andrew Yang, dia langsung keluar dari ruang rapat. “Bos, maaf tadi sedang rapat, jadi agak lama mengangkatnya.”

Andrew Yang tidak peduli hal seperti itu, dan berkata: “Aku di depan perusahaanmu, tapi ditahan penjaga di sini. Kamu teleponlah dan menyuruhnya untuk membiarkanku masuk.”

Dary Gongsun setelah mendengar kata-kata ini, langsung kaget, dia sudah tidak bernafsu untuk rapat lagi, dan berlari dengan cepat ke arah pintu perusahaan. Saat seluruh pekerja melihat ini, mereka semua bingung, kenapa bos mereka sangatlah buru-buru? Terjadi masalah apa?

Sekretaris itu saat melihat bosnya tidak kembali ke ruang rapat dalam waktu lama, merasa bingung, dan berjalan keluar dari sana, tapi tak melihat jejak bosnya sedikit pun, setelah itu dia bertanya kepada pekerja lain: “Bos ke mana?”

“Tidak tahu, tadi hanya melihat dia lari ke bawah dengan tergesa-gesa, sepertinya ada masalah penting.”

Sekretaris itu setelah mendengar kata-kata itu tidak terlalu peduli, dan kembali ke ruang rapat.

Dary Gongsun dengan kecepatan tercepat sampai ke pintu besar perusahaan, dan melihat Andrew Yang. Setelah itu dia dengan cepat datang ke sampingnya, dan dengan hormat berkata: “Bos, maaf aku terlambat menjemputmu.”

Andrew Yang melambaikan tangannya, dan tidak peduli. “Aku menyuruhmu untuk telepon saja, aku naik sendiri juga sudah bisa, tak usah merepotkanmu.”

“Bos sudah datang, aku harus menjemput baru benar.” Setelah berkata seperti itu, dia membuat gerakan tangan untuk membiarkan Andrew Yang berjalan di depannya, dan dia berjalan di belakang.

Setelah penjaga melihat ini, dia langsung membuka pintu, dan berdiri di samping pintu. Ekspresinya sangat tegang. Astaga, bos kita saja sampai begitu terhadapnya. Habislah sudah, tadi aku malah menahannya di depan pintu, pekerjaanku pasti akan habislah.

Saat dia berjalan ke samping penjaga itu, Andrew Yang mengangkat tangannya dan menunjuk ke penjaga itu.