Menantu Hebat - Bab 159 Pantas

Apakah memang benar pecundang tak berguna dari Geng Hermes yang melakukannya?

Orang sekitar menjadi heboh. Mata mereka semua mengarah kepada sosok Andrew Yang. Penasaran dengan yang dikatakan oleh Andrew Yang apakah hanya omongan belaka atau memang dia benar memiliki kekuatan hebat.

Andrew Yang tidak memberikan kesempatan kepada Geng Brontos untuk banyak omong kosong. Dia seakan terbang lalu dengan tendangan tanpa bayangan, satu demi satu orang yang baru berusaha bangun tadi di badannya muncul jejak kaki baru lagi.

Aduh...

sederetan suara kesakitan. Sekali lagi Andrew Yang turun tangan tanpa belas kasihan. Orang geng Brontos satu-satu berjatuhan kelantai. Hanya tersisa satu pasang kaki yang masih berdiri lalu menarik napas panjang. Andrew Yang lalu tertawa puas, putar badan lalu kembali ke posisi awal dia berdiri.

Gerakan Andrew Yang sangat cepat. Secepat satu helaan napas. Penonton yang menyaksikan gerakannya tak sempat melihat dengan jelas seperti apa gerakan yang lakukan Andrew Yang. Layaknya dalam waktu satu detik, orang ini menghilang lalu sekejap kembali, terlalu cepat bagi orang biasa melihat jelas apa yang terjadi.

"Benar-benar dia!!"

"Tadi aku lihat si pecundang dari Geng Hermes itu tiba-tiba menghilang ... "

"Aku seakan melihat badan orang Geng Brontos diterjang akan sesuatu ..."

... ...

Kali ini fokus semua orang tertuju pada Andrew Yang. Apabila Andrew Yang bergerak cepat lagi lalu berhenti sekejap, mereka pun tetap hanya dapat melihat sedikit bayangan gerakannya. Mereka yang menonton gerakan itu terlihat sangat bahagia, akhirnya ada orang yang berani menyerang Geng Brontos. Tetapi setelah sadar kembali bahwa Andrew Yang yang melakukannya, seakan menggunakan ilmu hitam, mereka pun menjadi tidak yakin dan percaya.

Di pelabuhan Evian tiba-tiba muncul sesosok petarung yang sangat hebat. Lihat penampilannya, sepertinya dia belum menggunakan kekuatannya sepenuhnya. Dengan kekuatan yang biasa saja, dalam waktu satu kedipan mata dapat membereskan satu kelompok orang. Kalau saja dia ganas sedikit, sekitar sepuluh orangan tadi pasti sudah habis dihajar mati. Anggaplah dia bertemu dengan lawan yang sengit sekalipun, di dalam rekaman monitor pun belum tentu dapat merekam gerakannya dengan jelas dan secara keseluruhan. Banyak orang yang berpikiran sama seperti ini pun menjadi takut. Mereka lari menjauhi Andrew Yang. Takut entah nanti membuat dia marah atau apa, nyawa pun jadi taruhannya.

Melihat orang sekitarnya yang sedikit demi sedikit berkurang, Andrew Yang tersenyum licik lalu pelan-pelan berjalan ke arah ketua geng brontos yang sedang ketakutan menatapnya. Dia sudah dari tadi keringat dingin seakan kehilangan semangat setelah melihat kehebatan Andrew Yang. Namun apa daya, menatap Andrew Yang saja membuatnya seakan kura-kura yang tak mampu berbalik arah dan lari.

"Sudah jelas tidak? Kalau belum, aku boleh mempraktekannya sekali lagi?" tanya Andrew Yang dengan tatapan sepele. Seakan menatap seekor ulat kecil di hadapannya. Mata ketua Geng Brontos menatapnya serius lalu, "Sudah, sudah, sudah jelas ..."

Ketua Geng Brontos pucat berkeringat dingin, matanya seakan menunjukkan bahwa hatinya sedang ketakutan. Tiba-tiba tatapan Andrew Yang menjadi dingin dan kosong sambil berkata, "Kalau begitu, bukankah sudah seharusnya kamu menyerahkan barang itu?"

"Iya, iya, aku bawa keluar...." jawab ketua Geng Brontos ketakutan.

Orang Geng Brontos yang telah merasakan kekuatan Andrew Yang hanya punya satu pikiran saat itu, yaitu kabur. Sama sekali tak lagi mengingat barang yang dirampas.

Nyawa tetaplah yang paling penting, siapa yang berani merebut makanan seekor harimau?

Andrew Yang lalu memberi tanda kepada anggota Geng Hermes lainnya yg masih belum tersadar untuk mengambil kembali barang itu lalu memuatnya ke mobil barang. Sambil menendang-nendang ketua Geng Brontos lalu Andrew Yang berkata, "Anggap saja kamu sudah mengerti. Kali ini aku biarkan kalian hidup. Kalau lain kali kalian datang lagi ke daerah Geng Hermes dan membuat masalah, aku tidak akan segan-segan mematahkan leher kalian dengan mudah."

"Selagi suasana hatiku lagi bagus, secepatnya lah kalian kabur. Kalau tidak... " terus Andrew Yang melotot ke arah Geng Brontos. Mereka tersenyum tipis lalu menjawab, "iya kami pergi, kami pergi. Terima kasih kak sudah membiarkan kami pergi. Kami pergi sekarang."

Ketua Geng Brontos tidak berhenti menganggukkan kepalanya. Serasa ingin berdiri kabur, namun apa daya, luka yang diterima terlalu parah. Selain seperti yang dikatakan Andrew Yang sebelumnya, tidak ada cara lain selain berguling-guling pergi dari situ. Orang Geng Brontos lainnya pun hanya bisa geram. Namun demi nyawa masing-masing, mereka pun menahan malu dengan ikut berguling-guling pergi dari situ.

Orang di pelabuhan itu ramai. Harusnya terdengar sorakan heboh dari mereka. Namun pada waktu itu, suasanya sunyi kelam. Melihat satu demi satu orang-orang bertubuh besar berguling-guling seperti kura-kura pergi meninggalkan tempat itu. Seharusnya ini adalah kondisi lucu, tetapi di hati mereka malah muncul rasa segan dan takut.

"Apakah dia orang tangan kanan baru Geng Hermes?" suara orang dari kejauhan yang bertanya berbisik-bisik.

"Stt... Jangan bicara. Jangan sembarangan bicara. Kalau sampai didengarnya bisa gawat. Kamu masih mau hidup?" Orang di sebelahnya sambil memukul, baik hati mengingatkan.

Orang yang berisik-bisik tadi pun tersenyum berterima kasih kepada orang sebelahnya yang berbaik hati. Melihat Andrew Yang yang sudah tak kelihatan lagi lalu berkata "Tenang, aku hanya memujinya orang galak saja."

Kata galak yang dimaksudkan di sini tentu tergolong kata yang tidak baik. Orang di sebelahnya tadi ingin mengingatkannya kembali. Namun tiba-tiba dia membisu. Orang di sekitar itu ternyata kenal dengan pria ini. "Antoni Bu dari Geng Locos!!"

Antoni Bu melihat Andrew Yang sudah pergi jauh pun tersenyum. Sepertinya status Geng Hermes akan naik. Apakah mereka hanya akan menunggu dihabisi? Atau bekerja sama dengan Geng Hermes? Tetapi yang namanya bekerja sama, tidak akan bisa ada dua orang pemimpin dalam satu geng, ujungnya pasti tetap akan kalah. Lebih baik menghabisi lawannya, menghancurkan Geng Hermes yang baru saja naik daun. Begitu pikir licik Antoni Bu sekilas. Lalu dia pun meninggalkan pelabuhan.

Di sisi lain, Geng Brontos yang telah secara tak langsung membantu Geng Hermes merebut barang mereka kembali, dan yang telah dengan berani membuat onar di daerah Geng Hermes, kini terpaksa angkat kaki dari daerah tersebut.

Orang-orang Geng Hermes sangat berterima kasih kepada Andrew Yang dan merasa sangat senang sekali. "Bos kedua, untung saja ada kamu yang turun tangan. Kalau tidak kita pasti akan rugi begitu banyak barang berharga. Aku bahkan tidak tahu bagaimana menjelaskan kepada bos besar kalau sampai itu terjadi."

Andrew Yang sambil melambaikan tangan sambil menolak terima kasih dari orang Geng Hermes. "Masih orang sendiri. Tidak perlu berkata begitu. Di sini kalau sudah tidak ada masalah lagi, aku mau pergi. Kalian hati-hati di jalan." lanjut Andrew Yang.

Rey Jiang sudah mengatur orang Geng Hermes untuk memindahkan barang di pelabuhan. Dia lalu jalan mengikuti Andrew Yang di belakangnya. "Kak Yang, kenapa kamu dengan gampangnya melepaskan orang Geng Brontos? Setidaknya setiap orang dipatahkan tangannya baru dilepaskan." tanya Rey Jiang bingung.

Inilah peraturan di antara geng mafia. Andrew Yang baru juga bergabung, apakah karena itu dia jadi belum terbiasa? ataukah dia memang terlalu baik terlalu lembek?

"Ini tidak lebih hanya sekedar memberi contoh kepada yang lainnya. Bisa dianggap sebagai peringatan untuk geng lain juga sudah bagus. Sekarang ini ada empat geng besar. Aku sudah melukai Jean Qiu, apabila ditambah sampai melukai parah orang Geng Brontos, jika sampai beberapa geng datang menyerang, aku tak jamin bisa menyelamatkan Geng Hermes" jawab Andrew Yang melanjutkan langkahnya.

"Bahkan dengan kekuatan kak Yang, masih tidak dapat menjaminnya?" tanya Rey Jiang dengan tatapan memuja dia.

Dengan niat dan serius dia membalas Rey Jiang, "Sepasang kepalan tangan tetap sulit melawan empat tangan"

Jelas, ini adalah omongan palsu. Tujuan Andrew Yang ke sini adalah untuk menginvestigasi bandar narkoba, bukan untuk menyelesaikan permasalahan daerah antar geng. Andrew Yang tidak ingin menjadi turun jabatan menjadi penjahat sungguhan. Musuh begitu banyak, orang Geng Hermes juga tidak sedikit. Andrew Yang yang sendirian tentu juga kewalahan menjaga mereka semua.

Rey Jiang berpikir ada benarnya juga kata Andrew Yang. Melihat markas besar Geng Hermes sudah dekat, dia pun tak lagi banyak bicara. Pada waktu yang sama, di dalam markas besar terdengar suara tertawa terbahak-bahak.

"Sudah pergi bergitu lama, si sasaran empuk belum juga pulang. Mungkin sekarang sudah digantung Geng Brontos jadi makanan ikan hiu. Hahaha .. "

"Kasihannya sama kak Rey, lemah lembut begitu. Apakah nantinya tidak menderita?"

"Yang penting dua-duanya adalah ayam sembelihan, mati ya mati. Geng Hermes memangnya kekurangan orang? Dengan gampangnya dia berlagak tidak perlu kita. Kalau mati, ya pantas...."

Novel Terkait

Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
5 tahun yang lalu