Menantu Hebat - Bab 323 Pacar?

“Apakah di sini ada tempat untuk menyembunyikan sesuatu?” Andrew Yang mengangkat kotak di tangannya dan tersenyum tanpa daya.

“Ada, kamu ikut denganku.” Wanita itu segera membawanya ke dalam kamar tidurnya dan menunjuk ke arah bawah ranjang.

Andrew Yang tidak langsung memasukkannya, setelah dia melihat sekeliling, dia memilih bagian atas lemari. Ruang di sini relatif lebih besar dan tidak mudah untuk ditemukan orang.

Wanita itu mengangguk sambil tersenyum dan tidak menolak, dia malah merasa bahwa tempat yang dipilih oleh Andrew Yang jauh lebih baik daripada pilihannya.

Ketika semuanya sudah selesai ditata, Andrew Yang mengikuti wanita itu ke ruang tamu dan bertanya sambil tersenyum, “Apakah kamu hanya tinggal sendiri di sini?”

Wanita itu mengangguk, “Hanya aku sendiri, aku sudah terbiasa hidup sendiri dan tidak ingin hidup bersama dengan orang lain.”

Andrew Yang mengangguk dan kemudian bertanya, “Lalu mengapa kamu duduk di luar ..............”

Dia tidak mengucapkan kata menangis agar tidak membuat suasana di antara mereka berdua menjadi canggung.

“Karena di luar lebih sejuk dan bisa membuatku tersadar dengan cepat. Di dalam sini lebih panas, membuat pikiranku lebih sulit tersadar.” Wanita itu sedikit malu saat mengatakan ini.

“Apakah kamu sering menangis?” Andrew Yang melanjutkan bertanya lagi.

“Aku bekerja di sebuah perusahaan yang sangat kuat, gajinya juga relatif lebih tinggi, tetapi tekanan persaingan juga sangat tinggi dan jika tidak berhati-hati bisa-bisa langsung diinjak orang atau di gantikan orang langsung. Ketika aku berada di perusahaan aku memaksakan diri untuk menahan semua tekanan ini, setelah pulang ke rumah, aku perlu melampiaskannya. Bagi aku, menangis adalah cara terbaik untuk melampiaskannya.” Wanita itu sangat berterus terang dan langsung menyatakan alasan paling mendasarnya.

Andrew Yang sangat bersimpati padanya, entah berada di mana dan jabatan seperti apapun, pasti akan menanggung tekanan yang sangat besar.

“Apakah kamu berhutang pada orang? Sampai dikejar seperti ini.” Dalam dunia wanita, mungkin hanya hutang saja yang baru bisa membuat orang menjadi seperti ini.

Andrew Yang hanya tersenyum, tidak tahu harus bagaimana menjelaskannya. Dalam kondisi tanpa berdaya dia hanya bisa mengangguk dan mengakui alasan ini.

“Apakah kamu berutang uang yang sangat banyak pada mereka?” Wanita itu lanjut bertanya lagi.

Andrew Yang menggelengkan kepalanya, “Tidak termasuk banyak, hanya beberapa juta RMB (1 juta RMB sekitar 2 miliar rupiah) saja.”

Di dunianya Andrew Yang, beberapa juta RMB adalah angka yang sangat kecil, tapi di dunia wanita itu, ini memang adalah angka yang sangat besar.

“Mengapa kamu bisa berhutang sebanyak ini? Apakah kamu berjudi?” Lanjut wanita itu bertanya.

“Tentu saja bukan, hanya gagal dalam membangun usaha, jadi berutang begitu banyak kepada orang lain. Sekarang aku tidak punya uang sama sekali, kurasa seumur hidup ini juga akan sangat sulit untuk mengembalikan uang ini.” Dikarenakan dia sudah mengakui alasannya ini, jadi dia bermaksud untuk terus bersandiwara.

Ketika wanita itu mendengarkan alasannya yang ini, dia langsung merasa lega. Mengalami kerugian di dalam berbisnis adalah hal yang normal dan dapat dimaafkan. Jika kehilangan uang karena kalah judi, maka itu tidak dapat dimaafkan.

“Setelah ini apa rencanamu ke depannya?”

Andrew Yang melambaikan tangannya tanpa berdaya, “Hanya bisa melangkah selangkah demi selangkah lihat bagaimana nantinya, semua cara yang dapat terpikirkan sudah dicoba, tetapi tidak berhasil, lalu menurutmu aku harus bagaimana?”

Wanita itu menghela napas, ini adalah hal yang membuat orang merasa paling tidak berdaya.

Tepat pada saat ini, tiba-tiba ada suara ketukan pintu yang menggebu-gebu tergengar oleh telinga kedua orang ini, suasana hati yang awalnya sudah lega seketika menjadi tegang. Wanita itu tidak segera membukakan pintu, dia melirik sekilas ke arah Andrew Yang dan bertanya apa yang harus dilakukan selanjutnya.

Andrew Yang tersenyum dan melambaikan tangannya.

Wanita itu panik dan menarik Andrew Yang ke dalam kamar tidurnya, lalu membuka selimutnya dan menutupi Andrew Yang dengan selimut di atas ranjang. Dia membuat rambutnya menjadi sangat berantakan, pakaiannya juga sedikit tidak rapi, sambil berjalan menuju pintu, dia sambil berkata dengan suara keras, “Iya, iya, siapa sih, malam-malam begini,”

Ketika membuka pintu, dia melihat ada beberapa orang pria yang berbadan besar dengan memakai jas dan kacamata hitam yang sedang berdiri di depan pintu, lalu berkata dengan dingin, “Apakah kamu pernah melihat seseorang yang aneh, kemungkinan besar dia sedang memegang kotak hitam yang sangat besar.”

Wanita itu langsung tersadar, yang mereka maksud itu adalah Andrew Yang yang sedang berada di dalam kamar. “Tempat aku sini tidak ada orang yang kamu maksud, apakah kalian salah?”

Pria berbadan besar itu sama sekali tidak percaya, lalu dia mendongak ke dalam ruangan dan tidak menemukan seorang pun.

Tepat ketika mereka bersiap untuk pergi, mereka tiba-tiba berkata, “Apakah di sini kamu hanya tinggal sendiri?”

Wanita itu menggelengkan kepalanya, “Tentu saja bukan, aku tinggal bersama dengan pacarku. Di tempat seperti ini, bagaimana mungkin aku bisa berani hidup sendiri saja.”

“Pacarmu? Di mana dia?” Pria berbadan besar itu tiba-tiba bertanya.

“Ada di dalam dia sedang tidur, apakah kamu ada keperluan?” Wanita itu berperilaku sedikit tidak ramah..

“Bolehkah aku masuk dan melihat-lihat?” Pria berbadan besar itu melanjutkan perkataannya.

“Tuan, sebenarnya siapa kamu? Buat apa kamu datang ke tempatku sini? Sekarang juga sudah sangat malam, bukankah tidak baik jika kamu masuk ke dalam sini.” Nada suara wanita itu penuh dengan amarah, bisa membuat mereka tidak masuk akan lebih baik, jika tidak akan mudah terjadi masalah besar.

“Nona, kami hanya masuk untuk melihat-lihat sebentar, tidak ada masalahkan. Jika tidak, kami dapat mencurigai kamu, orang itu sedang berada dalam kamar kamu.” Pria berbadan besar itu juga mulai mengancamnya.

“Aku dengan jelas memberitahu dirimu, jika kalian masuk ke dalam, akan akan segera melaporkan kalian ke polisi dengan tuntutan masuk tanpa izin ke rumah orang. Selain itu juga kalian punya hak apa untuk menggeledah kamar aku?” Wanita itu mengeluarkan senjata legal dan ingin mereka menyerah.

Pria berbadan besar itu mulai ragu, mereka tidak memiliki bukti secara langsung, jika hanya mengandalkan kecurigaan yang tidak realistis saja, ini jauh dari cukup. Setelah saling memandang sejenak, dia menggelengkan kepalanya tanpa daya, lalu berbalik dan pergi dari sini.

Ketika pergi, seorang pria berbadan besar tiba-tiba berkata, “Aku harap rumah kalian tidak ada orangnya, jika tidak aku akan memberimu pelajaran.”

Wanita itu tidak takut sama sekali, meskipun dia melampiaskan tekanannya dengan menangis, bukan berarti dia adalah orang yang penakut,

Setelah dia menutup pintu, lalu di kembali ke kamarnya dan melihat Andrew Yang yang sedang menatapnya sambil tersenyum, “Tidak kelihatan, ternyata kamu cukup berbakat juga dalam berakting.”

Wanita itu juga ikut tersenyum, “Kamu berhati-hatilah sedikit, mereka berkemungkinan besar sedang berjaga di luar dan menunggu kamu keluar saja.”

Andrew Yang tersenyum, tentu saja ini tidak perlu dipertanyakan lagi. Selama mereka yakin bahwa dirinya belum meninggalkan gedung ini, maka mereka pasti akan berjaga di pintu keluar selama 24 jam sehari, menunggu dirinya masuk ke dalam perangkap mereka.

“Beberapa hari ini kamu tinggal di sini saja dulu, tunggu setelah masalah ini berlalu, kamu baru keluar, begini akan lebih aman.” Wanita itu telah membuat rencana untuk Andrew Yang.

Andrew Yang mengangguk, sekarang memang hanya bisa begini. Tepat saat ini, dia melihat wanita itu menatapnya, dengan penuh pengharapan. Baru kemudian dia menyadari, bahwa dirinya masih menguasai ranjang wanita itu. Setelah buru-buru dia mengucapkan kata maaf, dia langsung berjalan keluar dari kamar tidur.

Wanita itu juga sedikit bersemangat, setelah menenangkan suasana hatinya sendiri, dia mengeluarkan selimut dari lemari dan memeluknya sampai ke depan Andrew Yang, “Malam ini kamu pakai selimut ini saja, malam hari sedikit dingin, jangan sampai masuk angin.”

Andrew Yang mengangguk, lalu setelah menerima selimut itu, dia juga tidak melepas bajunya dan langsung berbaring di atas sofa.

Wanita itu buru-buru kembali ke kamarnya, lalu menutup pintu dan menepuk-nepuk dadanya, “Kenapa aku sangat gugup seperti ini.”

Andrew Yang tidak merasakan apa-apa, kemudian dia menutup matanya dan langsung mulai tidur.

Sampai pada tengah malam, pintu kamar wanita itu perlahan terbuka, menampakkan sebuah kepala dengan rambut tergerai. Setelah melihat Andrew Yang tidur dengan tenang, dia merasa lega dan buru-buru berjalan ke arah toilet di sebelahnya. Dia sudah menahan untuk waktu yang sangat lama, karena dia takut Andrew Yang akan melakukan sesuatu padanya, jadi dia tidak keluar. Maka itu dia menunggu sampai tengah malam ketika Andrew Yang sudah tertidur, baru dia berjalan keluar dengan perlahan.

Novel Terkait

Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
3 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
3 tahun yang lalu