Menantu Hebat - Bab 169 Merasa Nyaman

“Apakah kamu merasa dirimu adalah artis? Dan juga tidak mengizinkan aku untuk pulang.”

Agnes Qin melepaskan kaca mata dan menunjukkan muka sendiri.

“Kamu tidak mengenal aku? Coba kamu lihat lagi lebih teliti dan jujur saja apa tujuan kedatangan kamu ke tempat ini. Jangan berpura-pura bodoh, kalau tidak aku akan menyuruh orang dari departemen properti untuk mengeluarkan kamu dari sini.”

Andrew Yang melihat matanya yang begitu mempesona, juga melihat setiap bagian mukanya dengan teliti. Wanita ini memang sangat cantik seperti bidadari, tetapi sikapnya kurang bersahabat.

“Aku merasa kamu juga tidak akan sanggup membeli rumah di sini, jangan berpura-pura lagi, aku sudah banyak melihat orang seperti kamu ini.”

Andrew Yang menggelengkan kepala dan tidak menghiraukan perkataan tersebut.

Dia mengeluarkan kunci dan membuka pintu villa.

Villa Nanlin nomor 66, harga jual 50 juta RMB (sekitar 100 miliar rupiah), kualitas tentu saja tidak akan mengecewakan orang-orang yang tinggal di sana.

Agnes Qin melihat pria ini membuka pintu villa dan masuk ke dalam. Saat ini Agnes Qin tiba-tiba terdiam dan bengong setelah melihat pria ini langsung menutup kembali pintu rumahnya.

Agnes Qin tidak bisa marah dan raut wajahnya terlihat begitu kaget. Setelah itu muka Agnes Qin memerah karena malu.

Dia baru sadar dengan sikapnya yang tidak sopan.

“Ternyata benar-benar ada yang mencari rumahnya dengan peta.”

“Ha... ha... ha...”

Agnes Qin benar-benar merasa canggung dan kesal sambil memegang kepalanya.

“Sangat memalukan!”

Langit sudah mulai gelap. Andrew Yang membereskan kamarnya jangan sampai terlihat terlalu berantakan. Sebelumnya Veronika Liu mengusulkan untuk mencari beberapa pembantu, tetapi dia menolaknya.

Jika ingin tenang, tentu saja harus tanpa ada orang lain.

Setelah mendorong pintu belakang dan berjalan melewati koridor, dia melihat begitu banyak rumput. Rumah yang begitu nyaman hanya bisa didapatkan dengan uang.

Tetapi, apa mungkin karena Andrew Yang kurang beruntung? Setelah berjalan beberapa langkah ke depan dia langsung bertemu tetangganya.

Ternyata tetangganya adalah Agnes Qin, orang yang menyebut dirinya sebagai artis. Selama 3 tahun dipenjarakan, dia sudah berubah, sampai sekarang tidak juga terlalu tahu dunia entertainment.

Maka apa yang dikatakannya adalah hal yang benar, dia benar-benar tidak tahu identitas wanita itu. Andrew Yang juga tidak ingin berdebat dengannya tentang kesalahpahaman tadi sore.

Saat ini Agnes Qin sebagai tetangganya hanya berpakaian biasa-biasa saja. Dibandingkan dengan pakaian seksi yang dia gunakan tadi sore, Andrew Yang merasa dia lebih enak dilihat dengan pakaian seperti ini. Wanita ini sepertinya baru selesai mandi karena rambutnya masih basah.

Agnes Qin menjadi malu dan salah tingkah saat melihat Andrew Yang karena merasa bersalah atas kelakuan dan perkataan dirinya tadi sore.

Orang yang tinggal di sini rata-rata adalah orang yang berada dan Agnes Qin tentu saja juga tidak ingin bermasalah dengan mereka.

“Aku minta maaf dengan kejadian sore tadi, semua adalah kesalahan aku.”

“Tidak masalah.” Andrew Yang menggelengkan kepala dan tidak terlalu menghiraukan Agnes Qin, dia terus melangkah ke depan.

“Hai...”

“Apa masih ada urusan?” Andrew Yang bertanya kembali.

“Apakah kamu benar-benar tidak mengenal aku?” Agnes Qin bertanya dengan kesal.

“Kamu sepertinya adalah artis, tetapi aku benar-benar tidak tahu namamu.”

“Namaku Agnes Qin.”

“Namaku Andrew Yang.”

Akhirnya kedua tetangga ini baru mulai menyapa degan sikap yang benar. Andrew Yang tidak menghentikan langkah, dia terus berjalan untuk melihat sekeliling rumahnya.

Setelah berkeliling dan mengamati seluruh tempat di rumah itu, Andrew Yang tiba-tiba berhenti, sepertinya dia sedang memikirkan sesuatu.

“Fengshui (ilmu topografi kuno tentang lima elemen untuk memperbaiki kehidupan) di sini memang yang terbaik, cocok digunakan untuk berlatih dengan salah satu metode pengembangan diri.”

Satu malam berlalu. Andrew Yang yang bermeditasi akhirnya membuka mata, dia merasakan hasil meditasinya mulai ada kemajuan.

Dia melangkah keluar dari rumah untuk pergi membeli sarapan dan kebetulan bertemu dengan Agnes Qin.

Mereka saling menatap, tetapi situasi mereka begitu canggung.

“Kebetulan sekali, ha... ha...”

Agnes Qin tersenyum dengan kaku dan Andrew Yang malah membalas sapaan dia dengan menganggukkan kepala.

Setelah Andrew Yang berjalan beberapa langkah ke depan, Agnes Qin melihat dia membalikkan badan dan berjalan kembali ke arahnya.

“Di sini terlalu luas, apakah di sekitar sini ada warung makanan. Tidak perlu yang enak, tetapi harus bersih.”

Agnes Qin tertawa dan berkata: “Ikuti aku!”

Sebenarnya dia juga tidak tahu tempat menjual sarapan, tetapi dia ingat tidak jauh dari sini ada orang tua yang menjual makanan dengan kereta dorong.

“Aku dengar harga makanan di sini cukup terjangkau, dalam 10 tahun ini belum pernah naik harga, cukup murah.”

“Rasa makanannya juga lumayan.” Andrew Yang memuji.

Setelah itu, dia juga sekalian membayar sarapan Agnes Qin.

Mereka saling berpamitan karena sudah waktunya Agnes Qin harus berangkat kerja. Andrew Yang tidak terlalu memikirkan identitas artis wanita ini. Setelah membereskan rumahnya, dia langsung berangkat dan pergi ke makam.

Dalam waktu dekat spirit jade di tempat ini tidak akan habis. Andrew Yang sangat bersyukur penyertaan dan perlindungan Tuhan atas berbagai kejadian dalam beberapa tahun ini. Dia juga mendengar sedikit kabar dari kota Zhongjiang.

Ternyata Toni Lin belum mati.

Tetapi, menurut kehebatannya saat ini, dan dengan bantuan 3 jilid kitab berisi tentang cara menggunakan taktik licik untuk mendapatkan sesuatu, yang dia temukan di makam, Andrew Yang tidak takut dengan tantangan sebesar apapun dari Toni Lin.

Terpikir sampai di sini, Andrew Yang tertawa karena bangga dengan kehebatan yang dimilikinya.

Proses melatih diri sama seperti batu yang berlubang karena tetesan air. Hari-hari berlalu dengan cepat. Andrew Yang tidak pernah bertemu lagi dengan artis wanita yang tinggal di sebelah rumahnya lagi setelah pertemuan di pagi itu. Setelah dipikir-pikir, dia juga merasa lelah karena terlalu sibuk mondar-mandir.

Andrew Yang cukup menikmati hari-harinya. Tetapi, dalam kehidupan pasti ada hal yang tidak bisa diduga. Dia mendapat telepon dari Amanda Lin yang akan datang ke kota Lingnan.

Amanda Lin akan menginap di rumah ini? Dan hanya berdua dengan Andrew Yang?

Hal ini harus dilaporkan terlebih dahulu dengan Alice Lin.

“Amanda Lin akan jalan-jalan ke kota Lingnan, kamu harus jaga dia dengan baik, anak ini sekarang begitu baik dengan kamu, kamu jangan membuat dia kesal.”

“Tenang saja, adik kamu juga adalah adik aku, aku tidak pernah menganggap dia adalah orang luar!”

Kemudian Andrew Yang menyimpan semua barang yang berhubungan dengan meditasi. Setelah itu dia langsung berangkat menjemput Amanda Lin.

Perjalanan dari Zhongjiang dan Lingnan tidaklah jauh, hanya memerlukan waktu 2 jam dengan jalan darat.

Amanda Lin membawa mobil sendiri dan dari jauh dia sudah melihat Andrew Yang. Setelah sampai Amanda Lin langsung turun dari mobil dan menghampiri Andrew Yang.

“Kakak ipar! Sudah lama tidak bertemu!”

Amanda Lin memberikan “pelukan panda” kepada Andrew Yang. Kedua tangan merangkul di leher Andrew Yang, kaki melilit pinggul Andrew Yang.

Kelakuan Amanda Lin sangat tidak enak dilihat. Andrew Yang merasa canggung, dia menepuk bahunya dan berkata: “Turunlah!”

Amanda Lin turun dan berdiri, senyuman di mukanya terlihat menyimpan maksud.

“Kakak ipar, aku sudah di sini, kamu harus membawaku pergi jalan-jalan.”

“Tentu saja, tidak akan membuat kamu kecewa.”

Setelah itu, Andrew Yang langsung memindahkan barang-barang Amanda Lin.

Amanda Lin terus menerus melihat Andrew Yang, dia merasa kakak ipar yang sudah lama tidak bertemu sekarang terlihat lebih stabil, terutama mata Andrew Yang yang terlihat lebih bijaksana.

Ada pepatah mengatakan, sewaktu wanita mengagumi seorang pria, maka wanita itu akan kehilangan kemampuan dalam menilai setiap permasalahan.

Sekarang Amanda Lin sudah bisa menerima hal ini.

“Kakak ipar, malam kita makan apa?”

“Kamu saja yang pilih!”

“Sudah lama tidak memakan masakan kakak ipar. Aku akan membantu dan kamu yang masak. Setelah siap masak, aku mengirimkan foto untuk kakak, biar dia cemburu!”

“Ha... ha... ide yang bagus!”

Andrew Yang memegang kepala Amanda Lin dan terlihat memanjakannya, setelah semua kesalahpahaman teratasi, maka semua urusan lainnya seperti berkembang ke arah yang lebih baik.

Kecuali urusan ibu mertua...

Andrew Yang juga menjalankan hidup sesuai aturan. Setelah masakan terhidang di atas meja, Amanda Lin langsung video call dengan Alice Lin, Andrew Yang juga mendengar perbincangan mereka.

Andrew Yang duduk di depan Amanda Lin dan tersenyum. Dia membuka sebotol bir dan meminumnya sambil menikmati kehidupan yang begitu nyaman...

Novel Terkait

Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu