Menantu Hebat - Bab 348 Umpan

Orang-orang yang mendengar perkataan itu pun tau bahwa masalah ini bukanlah hal yang sepele. Lalu mereka pun menjawab," Kami juga tidak tahu barang itu ada di siapa. Yang jelas tidak ada di kita."

Orang-orang yang menjaga di situ sama sekali tidak percaya, lalu dengan dingin berkata, "Aku akan menggeledah badan kalian. Kalau memang barang itu tidak ada, maka akan kami biarkan kalian pergi."

Sekelompok orang itu ekspresi mukanya tidak mengenakkan. Beberapa dari mereka adalah orang yang memiliki derajat atau status, mana rela membiarkan dirinya digeledah seperti itu. Itu sama saja dengan mempermalukan nama baik mereka. Mereka tentunya tidak akan membiarkan hal itu terjadi.

"Tidak mungkin! Biarkan kami pergi. Kalau tidak, kami juga tidak akan segan-segan." tegas seseorang dari kelompok itu keluar dan membantah.

"Tidak segan-segan? Jangan bercanda. Kami begitu banyak orang. Walau kalian berani main tangan, dengan jumlah kalian begitu, kalian bukanlah lawan kami." Orang-orang itu sama sekali tidak memedulikan ancaman mereka, sama sekali tidak menganggap perkataan mereka.

Andrew Yang tahu ini adalah sebuah kesempatan. Dia bisa memanfaatkan orang-orang ini dengan memprovokasi mereka agar kesempatan untuk kabur menjadi lebih besar.

Munculnya segerombolan orang yang berjaga di situ, membuat kelompok ini menjadi takut dan kembali ke daerah berkabut dan berkata," Kalian tunggu saja. Suatu hari aku akan membalasnya."

Segerombolan orang itu ketawa menyepelekan, sama sekali tidak takut dengan ancaman kelompok itu. Pada saat mereka pergi dari situ, Andrew Yang langsung menyusul. Saat mereka cukup jauh dari gerombolan orang yang berjaga, Andrew Yang pun berteriak," Saudara-saudaraku, kalian juga tidak bisa keluar?"

Mereka yang mendengar perkataan itu pun langsung menoleh ke belakang lalu tertawa menjawab," Iya benar, kami juga terkurung di sini. Ingin keluar tetapi tidak bisa keluar."

"Maaf, dengan siapa aku berbicara?" lanjut Andrew Yang bertanya sopan.

"Aku Jordan, seorang kolektor. Orang-orang di sampingku ini adalah bodyguardku dan juga saudaraku." jawab Jordan dengan sopan dan ramah.

"Tuan Jordan, kami juga terkurung di sini. Ingin keluar tentunya harus mengalahkan mereka dahulu. Aku juga sudah melihat jumlah mereka sangat banyak. Walaupun salah satu kelompok kita menantang mereka, tetap saja bukanlah tandingan mereka. Maka dari itu aku berencana ingin mengajak bekerja sama dengan tuan Jordan. Bersama-sama meninggalkan tempat ini." jawab Andrew Yang sambil tersenyum ramah kepadanya.

Jordan berpikir sejenak dan merasa perkataan Andrew Yang tidak ada salahnya untuk dicoba. Ditambah lagi dengan pandangan remeh dari segerombolan orang tadi, membuatnya menjadi semakin ingin untuk mengalahkan mereka.

"Kalau begitu baiklah. Kita bekerja sama, sama-sama keluar mengalahkan segerombolan orang yang sombong itu."

Andrew Yang setelah mendengar jawaban itu menjadi sangat senang. "Kalau begitu ayo kita pergi. Aku sudah menyiapkan tempat yang nyaman untuk kalian beristirahat. Tunggu nanti kita kumpulkan beberapa orang lagi, barulah sama-sama dengan aman meninggalkan tempat ini."

Jordan pun setuju lalu membawa kelompoknya bersama-sama ke tempat di mana Rat Cang bersembunyi. Pada saat sampai di tempat itu, Andrew Yang memanggil Charm Girl dan Rat Cang ke pojok lalu dengan serius berkata," Kalian harus berhati-hati. Jangan biarkan kejadian sebelumnya sampai terjadi lagi."

Charm Girl dan Rat Cang dengan serius mengangguk setuju dan mengerti maksud Andrew Yang. "Kami pastikan tidak sampai sama dengan kejadian Mirza tadi. Waktu itu karena kelalaian, kali ini tidak akan terjadi lagi."

Andrew Yang menganggukan kepala dan percaya dengan perkataan Rat Cang.

"Jangan sampai terjadi perselisihan dengan orang-orang ini. Usahakan dapat menjaga hubungan baik dengan mereka. Setelah keluar dari sini, langsung berpisah menuju tujuan masing-masing." lanjut Andrew Yang sekali lagi mengingatkan.

Rat Cang dan Charm Girl mengerti maksud Andrew Yang. Setelah itu Andrew Yang pun kembali menuju daerah jalan keluar tempat itu lalu berjaga di situ. Dalam satu hari, lima kelompok orang dihadang keluar. Andrew Yang pun berhasil membujuk kelima kelompok orang itu untuk bergabung dan berencana untuk menerobos mereka.

Orang-orang yang telah berkumpul ini rata-rata sudah pernah dijumpai oleh Andrew Yang. Dia lalu menyapa mereka sambil tersenyum," Dikarenakan tujuan kita sudah sama dan jelas, maka dari itu marilah kita sama-sama menerobos mereka. Aku tidak tahu mereka itu datang dari keluarga mana, tapi mereka sudah membuat kita terkurung di sini dengan tujuan yang jelas yaitu untuk merebut barang yang diinginkan mereka."

"Sudah jelas barang itu tidak ada di kita, bagaimana kita bisa menyerahkannya. Malah menahan kita di sini. Persediaan stok makanan kita di sini juga sudah tidak banyak, kalau kita undur lagi rencana ini, maka akan membuat keadaan semakin memburuk. Aku harap kita bisa lebih cepat bergerak. Tidak tahu apakah dari kalian punya pendapat yang lebih baik?" kata Andrew Yang sambil menatap kepada masing-masing pemimpin kelompok.

"Kami tidak ada masukan. Langsung saja terobos mereka." jawab salah satu pemimpin kelompok.

"Begini tidak baik. Kita dan mereka masih ada sedikit berbeda kekuatan. Kalau sampai sembrono menerobos keluar, malah yang ada bukannya berhasil keluar, tetapi malah akan ada banyak yang terluka." jawab Jordan menggelengkan kepala sambil menolak pendapat ini.

Kelompok lainnya setelah mendengar perkataan Jordan menjadi bingung saling melihat satu sama lain seperti kehabisan cara.

"Aku ada cara! Yaitu dengan cara memancing mereka. Membuat mereka tidak fokus. Kita kumpulkan kekuatan kita, bunuh sebagian orang mereka. Buat mereka kehabisan tenaga. Sekali serangan pastinya tidak akan bisa mengalahkan mereka. Kalau ingin mengalahkan mereka, kita harus menyerangnya beberapa kali." kata Andrew Yang menyebutkan pendapat sendiri.

Mereka kemudian memikirkan perkataan Andrew Yang lalu bertanya," Pakai apa memancing mereka?"

Andrew Yang mengambil satu plastik putih dari kantong bajunya. Di dalam kantung itu terlihat seperti ada sesuatu yang bisa digenggam. "Ini adalah barang palsu yang kalian sedang perebutkan. Kita pakai ini untuk memancing mereka. Mereka pasti akan terpancing keluar."

Setelah itu mereka berunding mengenai detail rencana mereka lalu kembali ke tempat mereka bersiap-siap.

Di hari kedua, Andrew Yang sengaja memikul sesuatu lalu dengan wajah polos menuju ke tempat penjagaan. Setelah melihat orang di tempat penjagaan, dia sengaja terlihat kaget lalu berbalik badan lari kembali ke hutan.

Awalnya mereka yang menjaga sepertinya tidak begitu merespon tindakan Andrew Yang. Namun setelah melihat plastik putih yang dipikul oleh Andrew Yang, ekspresi mereka pun berubah. "Randa, kamu bawa beberapa orang bersamamu lalu rampas barang orang itu. Biar aku yang berjaga di sini. Jangan biarkan dia kabur."

Randa kemudian mendengarkan perkatannya lalu membawa sekitar sepuluh orang lari mengejar Andrew Yang. Andrew Yang sengaja berlari pelan membuat mereka mengejar mengikuti dia. Pada saat melewati daerah lembah, dia pun berhenti. Randa melihat sosok Andrew Yang pun tidak tahan lalu tertawa. Kalau sampai dia sendiri turun tangan merampas barang itu dari Andrew Yang, maka sama saja membuang-buang tenaga. "Hey bocah, apakah kamu sudah merasa tidak ada kesempatan lari lagi sehingga berhenti berlari?"

Andrew Yang tertawa sepele lalu menjawab," Aku bukan merasa aku tidak punya kesempatan, malahan aku merasa kamu yang tak punya kesempatan."

"Apa kamu bilang?" tanya Randa yang tidak mengerti dengan perkataan Andrew Yang.

Andrew Yang sambil menunjuk ke arah perbukitan di sebelahnya lalu berkata," Pohon-pohon di kedua pinggiran jalan ini sangat lebat, sangat mudah untuk orang bersembunyi."

Setelah mendengar perkataan ini, Randa dan pengikutnya bersiap untuk bertarung dan menghindari serangan yang akan datang dari sekelilingnya Andrew Yang yang meilhat itu pun tertawa," Aku awalnya merasa kalian sangat tanguh, kok sekarang malah menciut takut?"

Novel Terkait

My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
3 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
3 tahun yang lalu