Menantu Hebat - Bab 109 Mengurungkan Niat

Setelah mengantarkan Michelle Chen ke rumahnya, yang pertama kali dilakukan Andrew Yang adalah mengumpulkan informasi dan bukti yang berkaitan dengan perampokan makamnya Boby Tu yang nantinya akan dia serahkan lagi kepada pihak kepolisian setempat. Setelah selesai dia pun kembali ke rumahnya.

Setiap malam Andrew Yang selalu fokus untuk berlatih. Tak ada alasan lain, dikarenakan siang sibuk dengan pekerjaan dan tugas, dalam 24 jam sehari hanya malamlah baru bisa menyempatkan waktu untuk latihan. Menurutnya latihan yang baik sama dengan istirahat yang cukup, oleh karna itu dia pun mulai meninggalkan kebiasaan untuk tidur. Andrew Yang hidup dengan sejahtera. Di saat yang sama, Alice Lin yang jauh di kota Zhongjiang sedang dikurung di ruang bawah tanahnya keluarga Yuan.

Walaupun Alice Lin yang dikurung oleh Keluarga Yuan tidak menerima segala bentuk hukuman fisik, namun hidupnya sangat sengsara. Setiap harinya terkurung, tak pernah melihat matahari. Untuk hidup pun hanya bergantung pada roti dan air dingin saja. Namun, karena dulunya sudah pernah melewati berbagai macam kesusahan, Alice Lin kali ini pun tidak bersedih dan malah sebaliknya, dia sangat tenang, lebih banyak berpikir tentang Andrew Yang yang khawatir akan dia.

Alice Lin tidak begitu jelas dengan kekuatan sesungguhnya yang dimiliki Andrew Yang. Hanya ingat pada waktu itu saat konferensi keamanan tingkat Provinsi Andrew Yang mengejutkan penonton dengan mengalahkan lawan dengan spontan. Namun tetap kecil kemungkinan menang untuk sendirian mengalahkan Edgar Yuan dan orang-orang dari perguruan bela diri Yuan. Bela diri Yuan itu hampir bisa dibilang ilmu bela diri terkuat yang pernah ada. Tapi, kalau diingat kembali, kunci kemenangan Andrew Yang adalah pada saat kondisi yang kritis, dia selalu bisa bangkit dan membalikkan keadaan. Alice Lin pun kembali yakin dengan kekuatan Andrew Yang. “Andrew Yang, kamu pasti bisa mengeluarkan aku dari sini kan? Kamu tidak mungkin meninggalkanku dan tinggal diam!” seru Alice Lin.

Hari ini rumah keluarga Yuan penuh dengan suka cita dikarenakan Ronald Yuan, putra sulung keluarga Yuan baru pulang dari perlombaan wushu luar daerah.

Ronald Yuan adalah salah satu cucu Edgar Yuan yang memiliki bakat wushu hebat di generasinya. Jadi pasti sangat diperhatikan oleh Edgar Yuan. Dari kecil selalu dididik langsung oleh Kakeknya, dia berharap bahwa nanti ketika sudah berumur, walau dalam tiga generasi ilmu bela diri Yuan telah memudar, masih ada yang bisa melahirkan seorang juara bela diri yang berbakat dari keluarga Yuan.

Ronald Yuan pun tidak mengecewakan harapan kakeknya. Di usia mudanya, kekuatan nya sudah mencapai tahap seorang prajurit tingkat lanjut, untuk mecapai tahap master pun sudah tidak jauh lagi. Dikarenakan perilaku dan perhatian yang khusus kepada cucunya, Edgar Yuan menjadi sangat memperhatikan hasil dari setiap pertandingan cucunya. Dia berpikir: “Keturunan yang hebat juga bisa membuktikan bahwa aku berhasil mengajarkannya dengan baik, bukankah begitu?”

“Ronald, bagaimana dengan lomba kali ini?” tanya Edgar Yuan.

Setiap kali pulang, Edgar Yuan selalu bertanya tentang hasil pertandingan, ini membuat Ronald Yuan agak sedikit kesal dan dengan sepele menjawab, ”Juara dong.” Edgar Yuan menjadi tenang dan senang mendengar jawaban cucunya. Lalu tiba-tiba Ronald Yuan seperti terpikir akan sesuatu, matanya berbinar-binar dan dengan tak sabar bertanya sembari memegang tangan kakeknya, “Oh ya kek, di rumah kita bukannya ada wanita cantik yang sedang ditahan ya? Dengar-dengar dia adalah wanita cantik nomor satu di Zhongjiang loh.”

Wajah Edgar Yuan terlihat pasrah. Dia tau cucunya itu dari segi apapun semuanya baik. Dengan orang yang sepantaran pun jarang ada yang bisa menyainginya, ilmu bela dirinya pun sangat menonjol. Sifatnya juga sangat tenang dan baik, menang tidak sombong kalah tidak patah semangat. Jelas tidak sebanding dengan dirinya pada waktu muda dulu, ini jauh lebih hebat berkali-kali. Cucunya merupakan orang pilihan berbakat yang berpotensi membuat terobosan baru di dunia seni bela diri. Tetapi satu, dia juga memiliki sifat yang biasanya susah dikontrol oleh seorang pria yaitu mesum.

Mesum adalah hal yang wajar bagi seorang pria apabila masih pada batasnya, namun tidak dengan cucunya ini. Cucunya ini sangat mesum yang dimana sampai pada tahap kalau lihat wanita cantik harus bisa tidur dengannya dulu baru bisa berhenti mengejarnya. Pusing kepala Edgar Yuan kalau memikirkan sifatnya yang satu ini. Dulu waktu kecil pernah dididik sekali, namun pada waktu itu beberapa hari saja tidak ada wanita yang menemani, mata Ronald Yuan memerah seperti kesurupan, sangat menakutkan. Ditambah lagi ini memang penyakit rata-rata semua pria, semenjak itulah kakeknya pun tak lagi mengaturnya tentang hal ini. Sampai sekarangpun asalkan melihat wanita cantik saja langsung terdiam seperti membeku, sungguh amat memalukan.

Edgar Yuan mengangukan kepala, dia sudah mengira kalau Ronald Yuan sebelum sampai rumah sudah mencari informasi tentang ini. ”Wanita ini masih berguna, jangan kamu sentuh dia.” peringatan dari sang kakek.

Wajahnya Ronald Yuan cemberut, namun teringat dulu kakek juga pernah melarangnya untuk mendekati wanita, namun dia tetap saja masih mendekati wanita itu, dan pada akhirnya juga tetap saja tidak dimarahi oleh kakek. Lalu dia sambil memutar pembicaraan berkata, “Kek, kali ini aku pasti mendegarkanmu. Aku hanya penasaran, seperti apa sih wajah wanita yang disebut nomor satu tercantik di kota Zhongjiang?” Mendegar ucapannya, sang kakek hanya menggelengkan kepala melihat cucunya yang bebal. Tetapi mau salahkan siapa memanjakannya sampai begitu?

“Nanti setelah makan kamu boleh pergi lihat, tapi jangan pernah sampai menyentuhnya!” serunya lagi. Ronald Yuan langsung dengan cepat mengangguk-angukkan kepala. Melihat cucu yang sudah tenang, dia tidak lagi berkata apa dan mengganti bahan pembicaraan, perbincangan di antara mereka pun berlanjut.

Biasanya Keluarga Yuan jarang ada tamu, namun karna Toni Lin sering datang bertamu, maka kursi di meja makan juga bertambahlah satu. Toni Lin merasakan sekilas ada yang aneh pada saat melirik Ronald Yuan yang pikirannya melayang memikirkan wanita cantik. Dia sadar bahwa Ronald Yuan pasti menyembunyikan niat aslinya. Diperkirakan nantinya ketika bertemu dengan Alice Lin, pasti tidak akan pergi lagi.

Walaupun Alice Lin masih adik sepupu sendiri. Tetapi Toni Lin sudah terlanjur dendam dengan dengan adik sepupunya sendiri. Pikir Toni Lin, adiknya juga paling rugi sedikit, tidak terlalu berpengaruh besar pada rencananya. Anggaplah Andrew Yang sampai datang ke sini menghampiri pun, Toni Lin sudah berhasil membuat Alice Lin tidak setia kepada Andrew Yang, ini terhitung sebagai keberuntungan baginya.

Malam hari setelah makan malam, pada saat keluarga Yuan yang lain sedang duduk di halaman belakang beristirahat, Ronald Yuan yang sudah tidak sabaran, berlari ke ruang bawah tanah. Saat itu Alice Lin sedang melamun tidak melakukan apapun duduk di lantai di ruangan tanpa jendela yang semua dindingnya hitam. Pintu pun terbuka, Alice Lin pun langsung menengadah ke atas melihat. Cahaya bersinar kearah wajah Alice Lin. Walaupun wajahnya kotor, tetap saja tidak dapat menutupi kecantikannya.

“Can…Cantiknya…”, kata pertama Ronald Yuan tertegun melihatnya. Tak sabar untuk mendekat dan melihat lebih jelas.

Tak hanya parasnya saja, tetapi postur dan lekuk tubuh Alice Lin juga sangat mempesona. Dengan postur dan bentuk badan tersebut, hanya dengan satu dandanan yang sungguh-sungguh, pasti cukup untuk membuat hati para pria terpikat.

Wajah Alice Lin tampak kebinggungan, menebak-nebak siapa gerangan pria yang datang. Hanya nampak sosok Ronald Yuan yang tergiur menelan ludah melihatnya. Ronald Yuan tak tahan lagi lalu mengulurkan tangan sambil menyolek wajah cantik Alice Lin. Spontan Ronald Yuan mendekat ke arah Alice Lin sambil memegang dagunya dan berbisik dekat di telinganya, “Wahai wanita cantik, maukah kau menjadi istriku?”

Ronald Yuan dari kecil sudah menjadi orang yang mesum. Dia sudah kencan dengan banyak wanita, namun setiap kali sudah puas bermain dengan wanita tersebut, wanita tersebut ditelantarkan. Tetapi ketika bertemu dengan Alice Lin, Ronald Yuan langsung jatuh cinta pada pandangan pertama. Dia benar-benar terpesona kali ini. Dulu masih berkeinginan untuk mempermainkan semua wanita di dunia dan menjadi pria yang paling bejat di muka bumi, namun kehadiran Alice Lin membuatnya mengurungkan semua niatnya di masa lalu.

Novel Terkait

Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu