Menantu Hebat - Bab 390 Berangkat
Setelah jelas akan hal itu, dia berkata: “Aku bersedia membiarkan dia pergi bersamamu. Aku harap kamu tidak lupa akan apa yang kamu katakan kepadaku. Biarkanlah dia mengembangkan diri di negaramu.”
Andrew Yang mengangguk, penuh dengan rasa percaya diri.
Setelah berada di sana selama beberapa hari, Fire Dragon datang. Tanpa banyak bicara, dia langsung menjemput Bonie dan pergi. Hanya Andrew Yang dan Jack Xing yang tahu identitas aslinya. Orang lain tidak tahu apa-apa.
Setelah mereka pergi, Andrew Yang membawa Antelop dan Arnold Zhang untuk kembali ke dalam negeri bersama kelompok pedagang. Perjalanan mereka sedikit tergesa-gesa. Akhirnya mereka melewati pemeriksaan keamanan di perbatasan dan mencapai negara mereka.
Saat mereka meninggalkan tempat pemeriksaan keamanan, ada seseorang yang tiba-tiba mengeluarkan ponsel dan berbisik: “Mereka sudah datang.”
Andrew Yang tidak menyadari hal ini. Tetapi dia merasa sepertinya ada sesuatu yang janggal. Perasaannya tidak enak. Setelah berpikir sejenak, dia berkata kepada Antelop yang berada di sampingnya: “Sebaiknya kita memutar rute perjalanan kita. Di sana ada desa, malam ini kita menginap di sana. Besok kita melanjutkan perjalanan melalui jalan kecil untuk mencapai Kota Shencheng.”
Berdasarkan pengalaman mereka selama berada di atas kapal, dia sama sekali tidak meragukan kata-kata Andrew Yang. Dia langsung menurunkan perintah untuk memutar rute perjalanan mereka.
Ada seorang bawahan yang bingung dan berkata: “Kapten, bila kita terus berjalan mengikuti jalan besar, malam ini kita akan tiba di Kota Bai. Bermalam di sana apakah tidak lebih baik? Mengapa kita harus bermalam di desa itu?”
Antelop melirik ke arahnya dan berkata dengan dingin: “Tidak perlu bertanya tentang hal-hal yang tidak perlu kamu ketahui. Kalian harusnya mengerti, Paman Kakek telah memerintahkan kita untuk mengikuti semua arahan Tuan. Dia meminta kita pergi ke manapun, kita akan menurutinya. Jangan banyak tanya.”
Mereka tidak berada di dalam kendaraan yang sama. Andrew Yang tidak tahu apa yang Antelop katakan.
Di sisi lain, di gerbang masuk Kota Bai, sekerumunan orang-orang telah menanti mereka. Sudah cukup lama mereka menunggu, tetapi tidak kunjung melihat mobil-mobil yang menjadi target mereka. Kepala kelompok mereka mulai merasa resah. Dengan panik dia berkata: “Coba kalian tanya lagi. Apakah kabarnya benar. Mengapa kita tidak melihat ada mobil yang datang.”
Bawahannya buru-buru menelepon dan bertanya. Setelah lewat beberapa menit dia kembali dan melapor: “Mereka pergi ke arah kami. Berdasarkan perkiraan waktu seharusnya mereka sudah tiba. Tetapi entah mengapa mereka belum juga sampai.”
Kepala kelompok itu menimbang-nimbang sejenak, lalu ekspresinya berubah: “Ada sesuatu yang salah. Kemungkinan mereka menggunakan rute lain. Cepat kirim orang untuk memeriksa keadaan. Cepat!”
Bawahannya itu kelabakan. Dia membawa sekelompok orang dan mulai memeriksa keadaan di sepanjang jalan.
Jalan itu memiliki banyak sekali persimpangan. Setelah cukup lama berkeliling, mereka belum juga menemukan jejak Andrew Yang. Akhirnya mereka memutuskan untuk kembali dengan tangan kosong dan melaporkannya kepada atasan mereka.
Sementara itu, Andrew Yang dan yang lainnya sudah nyaris kehabisan persediaan makanan yang mereka bawa di perjalanan. Lalu mereka membeli makanan dari rumah-rumah rakyat kecil yang ada di sana. Tetapi desa itu cukup terpencil, perkembangan ekonominya buruk, jadi mereka tidak bisa mendapatkan barang-barang yang bermutu. Beberapa orang di antara mereka mulai mengeluh dan bersungut-sungut. Awalnya mereka berencana bersenang-senang, makan enak dan beristirahat dengan leluasa di Kota Bai. Tetapi mereka malah harus ke sini. Tidak hanya sulit beristirahat, makan saja tidak enak.
Andrew Yang menyadari perubahan tingkah laku mereka, tetapi dia tidak berusaha menjelaskannya. Dia berkata dengan suara lantang: “Semuanya, cobalah untuk bertahan. Sesampainya di Kota Shencheng nanti aku akan mentraktir kalian makan enak. Aku juga akan memberikan penghargaan untuk kalian.”
Mendengar hal itu, mereka semua menjadi senang. Tidak ada lagi yang mengeluh seperti tadi. Sekedar makan mantau dan sayur asin pun terasa jauh lebih enak.
Melihat hal itu, Antelop merasa senang. Dia menghampiri Andrew Yang dan berbisik kepadanya: “Memang Tuan pintar dan banyak akal. Dengan satu kalimat saja, mereka semua langsung menurut.”
Andrew Yang tidak juga berbangga. Dia berkata: “Mengahadapi mereka sesungguhnya tidak terlalu sulit. Asalkan memberikan mereka keuntungan yang cukup, mereka akan mendengarkanmu. Bila kamu tidak memberi mereka cukup uang, untuk apa mereka bekerja padamu. Maka dari itu, apabila suatu hari nanti kamu menjadi pemimpin, kamu harus mengingat hal ini.”
Antelop mengangguk. Dia mengerti maksud Andrew Yang. Tetapi ada satu hal lagi yang dia mengerti. Jarang ada orang yang berlapang dada seperti Andrew Yang.
“Oh ya. Ada satu hal lagi yang mash belum kumengerti. Mengapa kamu tiba-tiba berpindah ke rute ini?”
Andrew Yang menggeleng: “Sejujurnya, aku juga hanya mengikuti perasaanku saja. Tetapi aku tahu satu hal, bahwa mereka tidak akan membiarkan kita dengan mudahnya mencapai Kota Shencheng. Mereka pasti akan mencoba menghadang kita di jalan-jalan utama.”
Antelop memikirkan kata-katanya. Dia setuju dengan pendapat Andrew Yang. Meskipun dia tidak mengetahui keberadaan Keluarga Beiming, tetapi dia tahu bahwa orang yang tidak bisa disinggung oleh Paman Kakek pasti bukan orang biasa.”
“Umumkan kepada yang lainnya, istirahatlah lebih awal. Besok kita berangkat jam 4 pagi. Sampaikan juga pada mereka, mereka akan merasa sedikit sulit beberapa waktu kedepan. Nanti setelah kita tiba di Kota Shencheng, kita baru bisa bersantai-santai.” Kata Andrew Yang menekankan.
Setelah Antelop mengerti instruksinya, dia langsung mengatur mereka semua.
Keesokan harinya sekitar jam 4 pagi, mereka sudah bersiap-siap untuk berangkat melanjutkan perjalanan. Kedua sopir itu bergantian menyetir. Begitu langit terang, mobil-mobil itu sudah berada dalam perjalanan. Sampai siang hari mereka berhenti sejenak agar semua dapat pergi ke toilet.
Pada malam hari, mereka tiba di suatu tempat terpencil. Di sekitar sana bahkan tidak ada satu desa pun. Orang-orang yang lewat juga sangat sedikit.
“Makan dan beristirahatlah. Besok kita akan beristirahat satu hari di sini, lalu besok malam kita akan melanjutkan perjalanan.” Untung mereka telah membeli persediaan makanan yang cukup banyak, cukup untuk makan selama beberapa hari.
Setelah mencari berhari-hari akhirnya kelompok yang bersiap-siap hendak menghadang rombongan Andrew Yang menemukan jejak mereka di salah satu desa yang pernah mereka tempati. Dari sana, mereka melihat peta. Mereka tercengang: “Jalur-jalur ini sangat rumit, bagaimana kita dapat menebak jalur apa yang mereka gunakan?”
Melihatnya seperti itu, bawahannya tidak berkata apa-apa. Mereka juga tidak tahu.
Setelah berpikir mendalam, dia berkata kepada bawahan di sebelahnya: “Kirimkan beberapa mobil dan telusuri jalan-jalan ini. Jangan beristirahat di sepanjang perjalanan. Bawalah persediaan bahan bakar dan makanan yang memadai. Setelah menemukan mereka, langsung lapor. Jangan sampai ketahuan mereka.”
Bawahannya mengangguk-anggukkan kepala. Dia berbalik badan dan pergi melaksanakan perintahnya.
Kemudian mereka mulai mengirimkan belasan mobil untuk mulai menelusuri jalan-jalan itu. Kepala kelompok tahu bahwa barang-barang yang diperdagangkan mereka kali ini cukup banyak. Apabila dia tidak menghadang mereka, mereka dapat menghancurkan pasaran yang ada. Maka dari itu mereka mati-matian hendak menghentikan mereka.
Sekarang Andrew Yang lebih memilih untuk bergerak di malam hari dan beristirahat di siang hari. Jalanan yang mereka pilih lebih banyak yang terpencil. Banyak yang belum pernah dijalani orang lain. Saat beristirahat di siang hari, mereka juga mencari tempat-tempat yang tersembunyi agar tidak ditemukan orang.
Setelah berjalan seperti ini selama beberapa hari, mereka tiba di sebuah kota kecil yang berjarak 100 kilometer dari Kota Shencheng. Andrew Yang mencari Antelop dan Arnold Zhang. Dia berkata dengan berat hati: “100 kilometer berikutnya akan menjadi perjalanan yang paling sulit untuk kita lalui. Asalkan kita bisa mencapai tempat itu, kita aman. Sebesar apapun kemampuan mereka, mereka tidak akan berani menyerang kita di tengah-tengah kota.”
Antelop mengangguk-anggukkan kepalanya. Dia sangat mengerti akan hal ini.
“Yang paling kutakutkan adalah apabila mereka memasang perangkap mematikan di sepanjang jalan ini. Kita akan sangat sulit menerobosnya.” Andrew Yang mengerti, kemampuan orang-orang yang dia bawa ini biasa saja. Mereka tidak akan bisa menang apabila diadu dengan orang-orang Keluarga Beiming. Rencananya mereka berdua tidak akan memunculkan diri apabila tidak terpaksa. Ini untuk menghindari agar mereka tidak menemukan petunjuk keberadaan mereka.
“Apakah kalian punya ide bagaimana kita dapat menghindari mereka untuk masuk ke Kota Shencheng dengan selamat?” kata Andrew Yang sambil mengangkat kepala.
Antelop ragu sejenak, kemudian berkata: “Kita bisa cari orang setempat dan bertanya kepada mereka apakah ada jalur lain menuju tempat itu. Meskipun peta ini terlihat sangat lengkap, tetapi pasti ada jalan-jalan yang belum dipetakan.”
Novel Terkait
The Sixth Sense
AlexanderHidden Son-in-Law
Andy LeeMata Superman
BrickSederhana Cinta
Arshinta Kirania PratistaCinta Yang Paling Mahal
Andara EarlyMy Charming Lady Boss
AndikaMenantu Hebat×
- Bab 1 Kembali
- Bab 2 Menagih Hutang
- Bab 3 Tidak Terduga
- Bab 4 Kesalahpahaman terselesaikan
- Bab 5 Makan Bersama
- Bab 6 Orang Luar
- Bab 7 Rekaman
- Bab 8 Kebenaran
- Bab 9 Kompetisi
- Bab 10 Mengikuti Kompetisi
- Bab 11 Kurang Baik
- Bab 12 Fajar
- Bab 13 Pertarungan
- Bab 14 Mengalahkan
- Bab 15 Pertandingan Final
- Bab 16 Kemenangan
- Bab 17 Bernilai
- Bab 18 Keluarga Long
- Bab 19 Suatu Hari Nanti
- Bab 20 Pelatihan Khusus
- Bab 21 Masa Depan
- Bab 22 Terlambat
- Bab 23 Bagus
- Bab 24 Kekuatan
- Bab 25 Bajingan
- Bab 26 Pijat
- Bab 27 Pertandingan Bernyanyi
- Bab 28 Bergabung dengan Perusahaan Widjaya Karya
- Bab 29 Kesialan Daniel Yu
- Bab 30 Tersenyum Licik
- Bab 31 Sesuatu yang Menarik
- Bab 32 Kondisi Mendesak
- Bab 33 Andrew Yang Datang
- Bab 34 Menekan
- Bab 35 Tak Berdaya
- Bab 36 Menyayat Hati
- Bab 37 Perusahaan Tulin
- Bab 38 Sudah Ceroboh
- Bab 39 Deal
- Bab 40 Saingan
- Bab 41 Tidak Ada Jalan Lain
- Bab 42 Obat Apa?
- Bab 43 Tutup Mulut
- Bab 44 Kesalahpahaman
- Bab 45 Tunggu Aku
- Bab 46 Tidak Menyerah
- Bab 47 Merasa Sulit
- Bab 48 Merasa Tidak Bersalah
- Bab 49 Penyiksaan
- Bab 50 Cepat Kembali
- Bab 51 Pernikahan
- Bab 52 Kembali
- Bab 53 Perlombaan
- Bab 54 Hasil
- Bab 55 Tidak Tahu Malu
- Bab 56 Kemenangan
- Bab 57 Obat
- Bab 58 Tertuduh
- Bab 59 Hentikan
- Bab 60 Air Dingin
- Bab 61 Ternyata Begitu
- Bab 62 Roh
- Bab 63 Menyerang Diam-Diam
- Bab 64 Tanpa Keraguan
- Bab 65 Mengundang
- Bab 66 Kehilangan
- Bab 67 Menertawakan
- Bab 68 Bertamasya
- Bab 69 Berenang
- Bab 70 Ikan Hiu
- Bab 71 Menolong
- Bab 72 Napas
- Bab 73 Ikan Panggang
- Bab 74 Siuman
- Bab 75 Bertindak Lagi
- Bab 76 Rasa Malu
- Bab 77 Pergi Bersama
- Bab 78 Taruhan
- Bab 79 Tempat Sandaran
- Bab 80 Sudah Boleh Pergi
- Bab 81 Perampokan
- Bab 82 Pendidikan
- Bab 83 Keluar
- Bab 84 Ketidaksabaran
- Bab 85 Profesor Marah
- Bab 86 Kritikan Pedas
- Bab 87 Tunggu Pembalasanku
- Bab 88 Jeritan Tanpa Suara
- Bab 89 Orang-Orang Jahat Datang
- Bab 90 Pelelangan
- Bab 91 Palsu
- Bab 92 Menjelaskan
- Bab 93 Omong Kosong
- Bab 94 Kebenaran
- Bab 95 Bagus
- Bab 96 Melihat Perubahan
- Bab 97 Silakan Tunggu Sebentar
- Bab 98 Mengalami Musibah
- Bab 99 Pembunuhan yang Kejam
- Bab 100 Cemas
- Bab 101 Tidak Ada Jalan Keluar
- Bab 102 Pesta Ulang Tahun
- Bab 103 Hadiah
- Bab 104 Amarah
- Bab 105 Hanya Kurang Gadis Cantik
- Bab 106 Campur Tangan
- Bab 107 Topik Utama
- Bab 108 Membuatmu Terlihat Menyedihkan
- Bab 109 Mengurungkan Niat
- Bab 110 Bertindak Sesuai Ucapan
- Bab 111 Tujuan
- Bab 112 Bekerja Sama
- Bab 113 Kompas
- Bab 114 Terkejut
- Bab 115 Pilihan
- Bab 116 Apa Yang Telah Terjadi
- Bab 117 Peti Mati Kayu
- Bab 118 Berbagi Barang
- Bab 119 Serangan Balik
- Bab 120 Bertarung
- Bab 121 Sudah Puas Larinya?
- Bab 122 Kembali ke Zhongjiang
- Bab 123 Berakhir
- Bab 124 Tidak Bertindak
- Bab 125 Beradu
- Bab 126 Dihabisi Dalam Sekejap
- Bab 127 Ruang Bawah Tanah
- Bab 128 Menolongnya
- Bab 129 Mengkambinghitamkan Orang Lain
- Bab 130 Kena Batunya
- Bab 131 Tuhan Tidak Melupakanku
- Bab 132 Sudah Kembali
- Episode 133 Berkumpul
- Bab 134 Pembalasan Dendam
- Bab 135 Penghargaan
- Bab 136 Cincin Sakti
- Bab 137 Memiliki Kekuatan Rahasia
- Bab 138 Menjadi Hal Buruk
- Bab 139 Memiliki Kehidupan Sendiri
- Bab 140 Membantu Polisi Wanita
- Bab 141 Membandingkan
- Bab 142 Pisau
- Bab 143 Cuaca Berubah
- Bab 144 Teh Susu
- Bab 145 Lawan
- Bab 146 Pertempuran yang Akan Dimulai
- Bab 147 Pertempuran Dimulai
- Bab 148 Tidak Bisa Menerima
- Bab 149 Hal yang Harus Dilakukan
- Bab 150 Diare
- Bab 151 Tidak Tahu Baik dan Buruk
- Bab 152 Kedengkian
- Bab 153 Konspirasi
- Bab 154 Cepat Pergi
- Bab 155 Gawat
- Bab 156 Dibawa Kabur
- Bab 157 Seorang Sarjana
- Bab 158 Contohkan
- Bab 159 Pantas
- Bab 160 Kecurigaan
- Bab 161 Mungkinkah!?
- Bab 162 Bagaimana Kabur
- Bab 163 Bunuh
- Episode 164 Menarik Jaring
- Bab 165 Cukup Sampai di Sini Saja
- Bab 166 Semakin Meningkat
- Bab 167 Apa Yang Sudah Terjadi?
- Bab 168 Paparazzi
- Bab 169 Merasa Nyaman
- Bab 170 Tugas
- Bab 171 Batal
- Bab 172 Seorang Diri
- Bab 173 Suara Keras
- Bab 174 Jalan Hidup
- Bab 175 Tidak Sampai Tiga Detik
- Bab 176 Pelit
- Bab 177 Konsekuensi
- Bab 178 Teman Kuliah
- Bab 179 Cemilan Malam
- Bab 180 Lemah
- Bab 181 Kemampuan dalam Menilai Orang
- Bab 182 Dalam kondisi yang berbahaya
- Bab 183 Penonton
- Bab 184 Teman Lama
- Bab 185 Meraung Marah
- Bab 186 Ternyata Kamu
- Bab 187 Lebih dari Cukup
- Bab 188 Rebut wanita
- Bab 189 Tamu yang Tidak Diundang
- Bab 190 Patah Kaki
- Bab 191 Berbicara Secara Pelan-Pelan
- Bab 192 Tersenyum Sinis
- Bab 193 Keputusasaan
- Bab 194 Menghina
- Bab 195 Pemakaman
- Bab 196 Perbedaan yang Sangat Besar
- Bab 197 Sudah Boleh Mati
- Bab 198 Semua Kekuatan Sudah Tidak Berfungsi
- Bab 199 Pindah Perusahaan
- Bab 200 Nasihat
- Bab 201 Sangat Menggangu
- Bab 202 Keluarga Suami
- Bab 203 Fiona Xiang
- Bab 204 Kekuatan Toni Lin
- Bab 205 Kamu Istirahat Dulu
- Bab 206 Mencari Mati
- Bab 207 Reaksi
- Bab 208 Berebutan
- Bab 209 Markas
- Bab 210 Orang Terkuat
- Bab 211 Tidak Perlu Pergi
- Bab 212 Rileks
- Bab 213 Membuntuti
- Bab 214 Bersih-bersih
- Bab 215 Profesor Liang
- Bab 216 Tersenyum
- Bab 217 Mempermalukan
- Bab 218 Beban
- Bab 219 Tingkat Pelatihan Caroline Yun
- Bab 220 Jurus Abal-abal
- Bab 221 Jangan Tinggalkan Aku Sendirian
- Bab 222 Kesulitan
- Bab 223 Menjadi Mata-Mata
- Bab 224 Tidak Mungkin
- Bab 225 Pertarungan
- Bab 226 Orang Terkuat
- Bab 227 Awal Baru
- Bab 228 Aku Juga Tidak Ingin Kamu Pergi
- Bab 229 Memulai
- Bab 230 Terlalu Munafik
- Bab 231 Sangat Pantas
- Bab 232 Tidak Bisa Diremehkan
- Bab 233 Lima Menit
- Bab 234 Metode Mediasi Air
- Bab 235 Begitu Juga Andrew Yang
- Bab 236 Buruk
- Bab 237 Buat Apa
- Bab 238 Luar Biasa
- Bab 239 2 Kali Lipat
- Bab 240 Menyerah
- Bab 241 Tergerak
- Bab 242 Tidak Ada Masalah
- Bab 243 Ayo Masuk
- Bab 244 Kesempatan Terakhir
- Bab 245 Memalukan
- Bab 246 Mengalahkan
- Bab 247 Sihir Pelindung
- Bab 248 Ruang Sihir Pelindung
- Bab 249 Bangunlah
- Bab 250 Tidak Boleh Diremehkan
- Bab 251 Belum Tentu Lawan
- Bab 252 Gunung Besar
- Bab 253 Kenapa?
- Bab 254 Gosip
- Bab 255 Ternyata Seperti ini
- Bab 256 Bukan Orang Luar
- Bab 257 Laki-laki dan Perempuan yang Tidak Tahu Diri
- Bab 258 Perlakukan Sesuai Keinginan Kamu
- Bab 259 Konsekuensi
- Bab 260 Terhormat
- Bab 261 Mendukung
- Bab 262 Tidak Berguna
- Bab 263 Pilihan Terbaik
- Bab 264 Berakhir
- Bab 265 Barang Palsu
- Bab 266 Pelelangan
- Bab 267 Obat Penguat Jiwa Seribu Tahun
- Bab 268 Rebut Tawaran
- Bab 269 Transaksi Sendiri
- Bab 270 Scarman Yang Kuat
- Bab 271 Jurus Pamungkas
- Bab 272 Serangan Membunuh
- Bab 273 Owl Eleven
- Bab 274 Perlombaan Berburu
- Bab 275 Keluarga Nangong
- Bab 276 Serangan Tidak Terduga
- Bab 277 Hart Dongfang
- Bab 278 Christian Ximen
- Bab 279 Metode Batu
- Bab 280 Semuanya Lenyap
- Bab 281 Krisis Keluarga Tuoba
- Bab 282 Ben Nangong Si Pengkhianat
- Bab 283 Membalikkan Keadaan
- Bab 284 Menyusun Rencana
- Bab 285 Mata-Mata
- Bab 286 Masuk ke Dalam Maskas Musuh
- Bab 287 Membuat Keributan
- Bab 288 Menyebabkan Perselisihan
- Bab 289 Berubah Arah
- Bab 290 Rex
- Bab 291 Pewaris
- Bab 292 Mengungkapkan Identitas
- Bab 293 Menyatukan Kekuatan
- Bab 294 Hart Dongfang Menghadapi Bahaya
- Bab 295 Wallance Huo Mati
- Bab 296 Juara Satu Perlombaan Berburu
- Bab 297 Membunuh
- Bab 298 Kembali Pulang
- Bab 299 Kembali ke Zhongjiang
- Bab 300 Pertemuan
- Bab 301 Pelelangan Dimulai
- Bab 302 Alasan Sebenarnya
- Bab 303 John Tang
- Bab 304 Melepaskan Belenggu Hati
- Bab 305 Jojo Dongfang
- Bab 306 Menampar
- Bab 307 Datangnya Orang dari Keluarga Dongfang
- Bab 308 Penyegelan
- Bab 309 Mengumpulkan Informasi
- Bab 310 Mohon Tuan Keluar dari Gunung
- Bab 311 Lelaki Tua
- Bab 312 Charm Girl
- Bab 313 Tidak Mampu Bertaruh
- Bab 314 Petunjuk
- Bab 315 Pembunuhan
- Bab 316 Kompromi Wanita
- Bab 317 Menuju
- Bab 318 Melakukan Dua Pekerjaan Pada Saat Bersamaan
- Bab 319 Menculik Wanita
- Bab 320 Menanggung Beban
- Bab 321 Golden Barrett
- Bab 322 Pembunuhan
- Bab 323 Pacar?
- Bab 324 Setengah Terbuka
- Bab 325 Sikap Pelayan
- Bab 326 Pahlawan Penyelamat
- Bab 327 Membunuh Putin Lin
- Bab 328 Membayar Sewa
- Bab 329 Bicara dengan Bos
- Bab 330 Membalasnya dengan Cara yang Sama
- Bab 331 Dipermalukan
- Bab 332 Mengubur Bom
- Bab 333 Trigun Kembali
- Bab 334 Mengubur Bom
- Bab 335 Rencana Lain
- Bab 336 Keberuntungan Sesepuh Agung
- Bab 337 Membunuh Sesepuh
- Bab 338 Membentuk Organisasi Intelejen
- Bab 339 Masuk ke Dalam Kabut
- Bab 340 Charm Girl yang Terbuka
- Bab 341 Malfungsi
- Bab 342 Fungsi
- Bab 343 Ditemukan
- Bab 344 Pertarungan Sengit
- Bab 345 Memanipulasi
- Bab 346 Aura Pembunuh
- Bab 347 Membiarkan Mirza Pergi
- Bab 348 Umpan
- Bab 349 Semuanya Terbunuh
- Bab 350 Kembali ke Lin Group
- Bab 351 Berlatih Tanding
- Bab 352 Darah Putih
- Bab 353 Misi Ken Bai
- Bab 354 Kedatangan Nyonya Thatcher
- Bab 355 Perbincangan Malam Hari
- Bab 356 Percakapan Bersama Nyonya
- Bab 357 Joy Liu
- Bab 358 Kehidupan Malam yang Tidak Beraturan
- Bab 359 Akting
- Bab 360 Merayu
- Bab 361 Terpancing Umpan
- Bab 362 Kematian Molita
- Bab 363 Matt Hu
- Bab 364 Saling Membunuh
- Bab 365 Kemunculan Orang X
- Bab 366 Pertempuran Orang Dalam
- Bab 367 Memeriksa Keadaan
- Bab 368 Percakapan Vanny Hu
- Bab 369 Pembunuhan
- Bab 370 Kecerdasan Joy Liu
- Bab 371 Memahami Kejadian
- Bab 372 Clan Wolf
- Bab 373 Terjebak dalam Pengepungan
- Bab 374 Identitas Terungkap
- Bab 375 Frustasi Kalah Telak
- Bab 376 Pantang Menyerah
- Bab 377 Dua Puluh Tetes
- Bab 378 Menyebut Sebagai Saudara
- Bab 379 Terobsesi
- Bab 380 Penyitaan
- Bab 381 Menjadi Sangat Sarkastik
- Bab 382 Apapun Tidak Dilakukan
- Bab 383 Menurutmu Apakah Mereka Cocok?
- Bab 384 Data
- Bab 385 Turun Tangan Sendiri
- Bab 386 Kekuatan Terlalu Buas
- Bab 387 Paman Kakek
- Bab 388 Bonie
- Bab 389 Pemicu
- Bab 390 Berangkat
- Bab 391 Bisnis Bagaimana?
- Bab 392 Terlalu Sulit Dilalui
- Bab 393 Terlalu Sombong
- Bab 394 Membahasnya dengan Baik-baik
- Bab 395 Kedatangan Morgan Beiming
- Bab 396 Bergabung ke Keluarga Beiming
- Bab 397 Perjamuan Makan Malam
- Bab 398 Pengalaman Buruk Rafael Beiming
- Bab 399 Berhasil Bekerja Sama
- Bab 400 Perdebatan Argumen
- Bab 401 Kejadian Sebenarnya
- Bab 402 Identitas Arnold Zhang
- Bab 403 Rafael Beiming Menghilang
- Bab 404 Kekacauan Keluarga Beiming
- Bab 405 Mencapai Kesepakatan
- Bab 406 Hubungan Ayah dan Anak
- Bab 407 Cerita Sebenarnya
- Bab 408 Perut Besar Mendapat Masalah
- Bab 409 Bruce Long
- Chapter 410 Menemukan Target
- Bab 411 Masuk ke Dalam Gua
- Bab 412 Keadaan Terbalik
- Bab 413 Virus
- Bab 414 Mulai Bertindak
- Bab 415 Hke Ximen
- Bab 416 Pergi dengan Marah
- Bab 417 Luxe North
- Bab 418 Pertarungan yang Sengit
- Bab 419 Kedatangan dari Keluarga Ximen
- Bab 420 Terkepung
- Bab 421 Terluka Parah
- Bab 422 Menaklukkan
- Bab 423 Amarah
- Bab 424 Rencana Pertahanan
- Bab 425 Mata-Mata
- Bab 426 Kepercayaan
- Bab 427 Empat Kekuatan Besar Tiba
- Bab 428 Keadaan yang Berbalik
- Bab 429 Kembali ke Crouching Dragon
- Bab 430 Bertemu Pemimpin
- Bab 431 Rambut Putih Seketika
- Bab 432 Andrew Yang Sudah Sadar
- Bab 433 Persatuan Karena Pernikahan
- Bab 434 Perubahan Diri Sendiri
- Bab 435 Eko Huo
- Bab 436 Pesta Perjamuan
- Bab 437 Mencari Kompensasi
- Bab 438 Berhasil Kerja Sama
- Bab 439 Rencana Jahat Eko Huo
- Bab 440 Rahasia Jahat Terkuak
- Bab 441 Menyelidiki Eko Huo
- Bab 442 Mulai Beraksi
- Bab 443 Musuh Datang
- Bab 444 Satu Lawan Dua
- Bab 445 Tembakan Jitu
- Bab 446 Orang Hebat Misterius
- Bab 447 Bersiap Pergi ke Eropa
- Bab 448 Tiba Di Negara R
- Bab 449 Pertemuan Bisnis Bebas
- Bab 450 Mencari Senjata
- Bab 451 Pedang Sabit
- Bab 452 Pelatihan
- Bab 453 Melepaskan Diri
- Bab 454 Dr.Lan yang Misterius
- Bab 455 Pergerakkan yang Membuat Orang Curiga
- Bab 456 Kunjungan Kali Ini
- Bab 457 Bersembunyi
- Bab 458 Darah Tidak Murni
- Bab 456 Membawa Pergi Darah
- Bab 460 Mayat Puluhan Ribu Tahun
- Bab 416 Menghentikan Pembunuhan
- Bab 462 Permintaan Tidak Masuk Akal
- Bab 463 Dalam Keputasaan
- Bab 464 Permintaan
- Bab 465 Keberhasilan Darah Putih
- Bab 466 Ajaran Lelaki Tua
- Bab 467 Nyata Tapi Palsu?
- Bab 468 Perencanaan
- Bab 469 Pertikaian
- Bab 470 Masalah Lagi
- Bab 471 Keluarga Hatter
- Bab 472 Angin Besar
- Bab 473 Mendapatkan Bukti
- Bab 474 Menginterogasi
- Bab 475 Mengulur Waktu
- Bab 476 Tertahan di Depan Pintu
- Bab 477 Pengusiran
- Bab 478 Pacar
- Bab 479 Kepergian Keluarga Ximen
- Bab 480 Kematian Mendadak
- Bab 481 Pengkhianatan
- Bab 482 Pertempuran Berdarah
- Bab 483 Mundur Tanpa Alasan
- Bab 484 Keahlian Menyetir
- Bab 485 Diserang
- Bab 486 Akhir Perang
- Bab 487 Setelah Peperangan Berakhir
- Bab 488 Pertemuan Kembali dan Akhir Cerita (Tamat)