Menantu Hebat - Bab 104 Amarah

“Baiklah, mungkin guru Yang datang terburu-buru, wajar saja kalau tidak sempat mempersiapkan hadiah, hari ini adalah ulang tahun aku, hargai aku, fokuslah padaku, ok?”

Julia Fang mengedipkan mata yang terlihat begitu ceria, dia sedikit menyesal karena telah mengundang teman-teman Stefanus Zheng, mereka yang sudah terbiasa berlagak sombong, tidak masalah kalau mereka ingin membuat keributan di tempat lain, tetapi hari ini adalah ulang tahunnya, semuanya juga tahu Michelle Chen adalah teman baik Julia Fang, orang-orang ini masih saja mempersulit Michelle Chen, bukankah ini sama seperti mempersulit dia?

Walaupun Stefanus Zheng adalah orang yang berada, tetapi keluarga Julia Fang juga tidak kalah. Seharusnya orang-orang ini juga memberi muka pada Julia Fang, sekarang adalah ulang tahun dia, kenapa harus terlalu mempersulit teman baiknya, membuat pesta ini begitu suram. Mungkin mereka juga tidak menganggap Julia Fang adalah pacar Stefanus Zheng.

Perasaan Julia Fang menjadi tidak enak, Stefanus Zheng mencoba menghibur Julia Fang dan merangkul bahunya, melihat orang-orang itu dan memberi peringatan: “Hari ini adalah ulang tahun pacarku, jangan membuat keributan di sini.”

Beberapa orang itu merasa bosan dan membuang muka, tidak lagi mempersulit Michelle Chen dan Andrew Yang.

Ruang private terasa lebih tenang, suasana menjadi ramai kembali, setelah potong kue ulang tahun, semua bergabung dalam permainan, mereka bersenang-senang dan minum bir.

Tidak lama, semua mabuk karena minum terlalu banyak.

Saat ini, Julia Fang yang berulang tahun menyerah, dia berdiri dan pergi ke toilet, Stefanus Zheng juga ikut ke toilet, mereka berdua bersama-sama meninggalkan ruang private.

Semua merasa gembira dengan acara hari ini, mereka melanjutkan permainan walaupun Julia Fang sedang tidak ada di sini.

Andrew Yang melihat waktu dari ponselnya, memanggil Michelle Chen yang sudah mulai menikmati acara ini.

“Sudah malam, apakah kita mau pulang?”

Walaupun sedikit merasa tidak senang dengan semua kejadian di pesta ini, tetapi Michelle Chen bukanlah orang yang pendendam, setelah beberapa tegukan bir, dia sudah melupakan semua kejadian itu, dan mulai bermain dengan teman-teman yang lain.

Dan tuan rumah juga tidak membubarkan acara ini, dia baru saja pergi ke toilet, jika dia berpamitan sekarang akan mengecewakan Julia Fang.

“Tunggu sebentar lagi, lagipula orang penting hari ini adalah Julia Fang, dia belum membubarkan, tidak baik kalau kita pergi sekarang.”

Andrew Yang mengerti sambil menganggukkan kepala, dan tidak membalas perkataan Michelle Chen.

Julia Fang yang berulang tahun malam ini minum cukup banyak, sedikit mabuk, dia berjalan dengan tidak stabil ke toilet, sewaktu bersandar di dinding sambil menunggu Stefanus Zheng, dia mengalami sedikit masalah.

“Hei, wanita cantik, apakah sendirian? Apakah mau bergabung di ruang private kami?”

Walaupun kecantikan Julia Fang kalah dengan Michelle Chen, tetapi Stefanus Zheng juga terpesona olehnya, kecantikan Julia Fang memiliki aura tersendiri.

Melihat Julia Fang memakai gaun seksi berwarna biru terang, rambut bergelombang, menonjolkan leher putih yang memikat, dan belahan dada yang terlihat jelas.

Si gendut menelan ludah, melihat Julia Fang yang cantik dan seksi dengan tatapan mesum, dia mengulurkan tangan gendutnya yang hampir tidak berbentuk.

Julia Fang masih mabuk, seperti ingin tertidur sambil bersandar di dinding, dia tidak menyadari bahwa dia dalam bahaya.

Kebetulan, Stefanus Zheng keluar dari toilet dan melihat situasi ini.

“Si gendut dari mana ini, berani menyentuh pacarku?”

Stefanus Zheng berteriak dan menendang si gendut yang juga dalam kondisi mabuk.

Si gendut tidak sempat membalas, dia terjatuh dan langsung tertidur.

Benar-benar tertidur!?

Stefanus Zheng menggoyangkan kepala si gendut dengan kakinya, tidak bergerak sama sekali. Stefanus Zheng tersadar dari mabuknya dan bersikap waspada, yang dilakukannya juga sedikit membuat Julia Fang tersadar, selangkah demi selangkah mereka kembali ke ruang private.

“Kenapa kalian begitu lama di toilet?”

Mereka berdua bersama-sama masuk ke dalam ruangan, dan duduk di antara teman-teman yang telah lama menunggu mereka.

“Jangan ungkit lagi, saat di toilet kami bertemu dengan orang yang tidak tahu diri, berani mengganggu Julia Fang.”

Stefanus Zheng menyandarkan Julia Fang di bahunya sambil menjawab pertanyaan mereka.

Mereka mengkhawatirkan kondisi Julia Fang, tetapi muka Stefanus Zheng malah terlihat tenang dan tidak khawatir, dia terlihat menyepelekan masalah ini.

“Tidak masalah, karena Julia Fang duluan keluar dari toilet, dan ada si gendut yang tidak tahu diri ingin mengganggu dia, kebetulan aku keluar dari toilet, aku menendang si gendut itu, kalian tidak melihat, aku perkirakan berat badannya mungkin mencapai 100 kg, sangat tidak berguna, satu tendangan saja dia langsung terkapar, tidak bisa bangun.”

Stefanus Zheng merasa dirinya sangat hebat.

Julia Fang tersipu dan sangat membanggakan Stefanus Zheng.

“Aku melihat tendangan Stefanus Fang sangat keren, dia menjatuhkan preman itu, seperti dewa yang turun dari langit, sangat gagah!”

Apakah ada yang lebih romantis dari diselamatkan oleh orang yang dirinya cintai?

Mulai ada pujian dari orang-orang yang mendengarkan cerita ini.

“Tidak salah lagi dipanggil Tuan muda Zheng yang gagah dan kaya, benar-benar tiada duanya!”

“Benar, Julia Fang sangat beruntung mendapatkan orang yang begitu sempurna!”

Stefanus Zheng merasa senang dengan pujian-pujian tersebut, terasa begitu puas di hatinya yang munafik.

Ada beberapa yang memang memuji, tetapi ada juga yang mulai merasa cemas.

“Sangat kacau, kalau tidak, kita sampai di sini dulu, takutnya akan ada masalah lagi kalau terlalu malam.”

Tatapan Stefanus Zheng terasa menghina.

“Apa yang kamu takutkan, ada aku yang melindungi kalian, siapa yang berani mengganggu keluarga Zheng di kota Lingnan?”

Walaupun yang lain tidak terlalu mengerti latar belakang Stefanus Zheng, tetapi hadiah yang diberikan Stefanus Zheng ke Julia Fang sudah meyakinkan mereka kalau dia bukan berasal dari keluarga biasa. Kali ini Stefanus Zheng yang menjamin keamanan orang-orang ini, mereka yang belum puas bersenang-senang tentunya tidak ingin bubar secepat ini.

Sebentar saja suasana kembali normal. Karena kejadian pahlawan yang menyelamatkan seorang wanita, Julia Fang tanpa merasa malu mencium Stefanus Zheng, suasana semakin heboh.

Di tempat lain, si gendut yang ditendang oleh Stefanus Zheng, dibangunkan oleh pelayan yang kebetulan melewati sana.

Awalnya masih tidak yakin dengan keberadaan dia, saat dijelaskan oleh pelayan, tiba-tiba teringat kejadian sebelum dia tertidur, mendadak marah besar, segera berlari ke ruang private.

“Teman-teman, jangan lanjutkan dulu, barusan aku ditendang saat dalam keadaan mabuk, kalian ikut aku untuk memberi pelajaran kepada mereka.”

Ruang private yang awalnya begitu ribut, sekarang menjadi hening, mereka mengeluarkan kata-kata kotor.

“Sialan, siapa yang berani mengganggu bos kita saat dalam keadaan mabuk?”

Kesenangan seperti ini terhalang oleh orang yang tidak takut mati, teman-teman si gendut merasa emosi.

Jangan melihat si gendut ini berkepala dan bertelinga besar seperti orang yang lugu, akur dan bisa ditindas. Jika membicarakan identitasnya, dia adalah orang yang cukup ternama di kota Lingnan.

Si gendut, penjahat terbesar di kota Lingnan, dia bisa melakukan kejahatan apapun, namanya adalah Boby Tu.

“Ayo semuanya, perlihatkan kehebatan kita kepada anjing-anjing itu.”

Novel Terkait

Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
5 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu