Menantu Hebat - Bab 105 Hanya Kurang Gadis Cantik

Stefanus Zheng yang sedang asyik bermain permainannya, suasana satu ruangan privat bersenang ria.

Tiba-tiba......

“Buarrkkk...”

Pintu ruangan privat ini tiba-tiba ditendang terbuka dengan kasar.

Membuat semua orang yang ada di ruangan privat tercengang, semuanya langsung membuka mata mereka menatap ke arah pintu ruangan.

“Siapa yang menendang aku? Keluar!”

Setelah rasa mabuk si gendut hilang, baru kepikiran ada orang yang menendang kepalanya, dia pun langsung emosi.

Dia adalah ketua di dunia gangster Lingnan, berani sekali mengganggu dia, jika masalah ini tersebar keluar, mungkin saja akan dijadikan bahan candaan oleh semua orang.

Muka Boby Tu sangat garang, kedua tangannya diletakan di pinggang gemuknya itu, satu orang sudah menutupi jalan keluar pintu ruangan privat ini, ditambah dengan puluhan preman yang di belakangannya itu, semuanya sangat kekar, mereka langsung membentuk setengah lingkaran, mengelilingi orang yang ada di ruangan privat.

Suara Boby Tu yang sangat garang itu, membuat semua orang yang ada di ruangan private berubah, semuanya menjadi takut langsung melihat Stefanus Zheng yang masih berlagak itu.

Stefanus Zheng tidak takut, melihat segerombolan geng si gendut Tu datang mencari masalah, dia dengan tenang berdiri dan berjalan mendekati mereka.

“Kenapa? Ingin dipukul ya? Tadi belum puas dipukul, sekarang datang mencari kakek Zheng untuk dipukul lagi ya?”

Stefanus Zheng mengandalkan latar belakang keluarganya yang merupakan keluarga yang memiliki kekuasaan besar di Lingnan, dia tidak pernah takut terhadap siapa pun. Asalkan dia bertindak kuat, lalu menyebutkan nama keluarganya, orang lain pasti bisa menebak latar belakang status dia.

Di saat ini, dia sudah menyebutkan nama keluarganya, menunggu si gendut mirip babi ini berhasil menebak status dia, pasti akan langsung menundukkan badan dan berlutut meminta maaf.

Orang lain terkejut dengan Stefanus Zheng, meskipun biasanya Stefanus Zheng sedikit tinggi hati, namun dalam bertindak juga termasuk rendah hati, di saat ini, saat perlu kuat dia menjadi kuat, dan di bawah kondisi musuh yang jumlahnya lebih banyak dari mereka dan merupakan preman-preman jahat, Stefanus Zheng tidak ketakutan, sepertinya latar belakang keluarga Stefanus Zheng di Lingnan termasuk kuat.

Julia Fang semakin terpesona melihat kegantengan Stefanus Zheng, di hatinya berpikir, dia mengira Stefanus Zheng orangnya memang tinggi hati, sebagai pacarnya, juga tidak akbar dengannya. Tidak disangka, di saat kondisi bahaya ini, Stefanus Zheng sangat heroik, benar-benar pria jantan.

Namun, kegantengan nya tidak berlangsung lama.

“Bajingan, berlagak jadi kakek, cari mati.”

Siapa Boby Tu? Dia adalah ketua gangster Lingnan, masa di saat dia mabuk dipukul oleh bocah yang masih kecil ini, sekarang berlagak sebagai kakeknya, sombong lagi.

Boby Tu yang gendut ini langsung memutar badan, meninju ke arah muka Stefanus Zheng.

“Aaaa........”

Bisnis keluarga Zheng mencakupi seluruh kota Lingnan, merupakan ketua dunia bisnis Lingnan. Stefanus Zheng tidak menyangka bahwa Boby Tu tidak takut dengan keluarga Zheng langsung memberikan tinjuan kepadanya, tinjuan ini membuat dia merasa pusing, dia memegang hidungnya yang berdarah dan terjatuh di atas meja.

Julia Fang menjerit, langsung maju menopang Stefanus Zheng, teman-teman sekolah mereka langsung saling memandang, melihat keadaan begini, mereka langsung tidak berani bergerak.

Orang dari Boby Tu sambil membunyikan jari tangan sambil berjalan mendekati mereka.

Julia Fang menopang Stefanus Zheng berdiri kembali, setelah rasa sakit sudah hilang, tatapan matanya semakin tajam.

“Berani nya kamu memukul aku, kamu tidak tahu aku siapa? Ayahku adalah ketua dunia bisnis Lingnan, Umar Zheng. Kamu memukul aku, keluarga kamu siap-siap saja dihajar babak belur dan tidak bisa hidup di Lingnan ini lagi.”

Wah, ternyata kamu anaknya dari Umar Zheng, orang yang paling kaya di Lingnan ini. Julia Fang dan teman lainnya langsung tenang, merasa memiliki latar belakang keluarga begini seharusnya tidak ada orang yang berani mengganggu.

Stefanus dan teman-temannya semua menunggu perubahan mimik wajah Boby Tu, langsung berlutut minta maaf. Namun ditunggu-tunggu, Boby Tu malah mulai menyindir.

“Ohh.. Pantas berlagak sekali, ternyata anak bodoh dari keluarga kaya Zheng itu.”

Setelah berbicara, Boby Tu langsung melempar ponsel ke anak buahnya, dan berkata: “Telepon Umar Zheng, beritahu dia biaya keamanan menjadi 10 kali lipat.”

Apa maksud semua ini?

Stefanus Zheng tercengang, dengan tatapan penasaran memandang orang lain, orang lain yang tidak tahu maksud semua ini pun hanya bisa memandangnya kembali.

“Hehe, tidak tahu kondisi, masih berani berlagak di depan aku lagi.”

Anak buah yang sedang menelepon Umar Zheng sudah diangkat, Si gendut Boby langsung menyuruh anak buahnya menekan ponselnya. Umar Zheng yang mengangkat telepon langsung dengan nada kecil berkata membuat suasana di ruangan privat hening.

“Ketua Boby, biaya keamanan bukannya baru diserahkan, kenapa sekarang malah meningkat 10 kali lipat?”

Stefanus Zheng tidak berani percaya, matanya terbuka lebar. Di saat ini mendengarkan suara ayahnya, dia pun merasa bala bantuan sudah datang.

“Ayah.. Tolong aku!”

Setelah mendengar teriakan, dia langsung terkejut berkata:

“Stefanus? Stefanus, kamu kenapa bisa berada di sana?”

Seketika Umar Zheng seperti mendapat bantuan dari Tuhan, sudah mengerti apa yang sebenarnya terjadi. Dia pun langsung merendahkan diri berkata.

“Ketua Boby, Apakah anak durhaka aku itu menyinggung kamu? Apabila dia benar-benar menyinggung kamu, anda boleh hajar sampai babak belur saja, hanya jangan sampai menghembuskan napas terakhir, karena dia harus meneruskan keturunan keluarga.”

Stefanus dengan wajah tidak percaya mengangkat kepalanya. Apakah itu ayahnya yang selama ini tidak rela memukul dan memarahi dirinya itu?

Boby Tu dengan senyuman menyindir langsung mematikan telepon.

“Sekarang kamu sudah tahu aku ini siapa? Masih berani berlagak di depan aku? Aku ini adalah ketua gangster Lingnan, siapa pun yang ketemu dengan aku harus memanggil aku kakek Boby. Aku sedang istirahat sejenak, kamu berani sekali datang mengganggu istirahat aku? Berani sekali, lebih berani dari ayah kamu yang penakut itu. Pemberani!”

Muka Stefanus Zheng langsung pucat.

Orang lain juga tidak harus bagaimana, takut terjerat masalah. Mereka pun hanya bisa diam, semoga tidak melihat keberadaan mereka, badan mereka terus menggigil.

Mimik wajah Julia Fang berubah 180 derajat, menundukkan kepalanya berdiri di belakang Stefanus Zheng. Hatinya sangat kacau, semua masalah ini semuanya gara-gara dia, membuat Stefanus Zheng menjadi begini, ketemu preman yang garang, latar belakang keluarga pun tidak berguna di saat ini, sekarang harus bagaimana.

Julia Fang sangat ketakutan, tidak tahu harus bagaimana.

Boby Tu setelah kepikiran tadi ditendang oleh dia, langsung mengangkat kakinya dan menendang Stefanus Zheng.

Sebenarnya Stefanus Zheng bisa menghindar tapi takut dengan pembalasan si gendut Boby yang lebih kejam itu, dia pun tidak menghindar.

‘Ahh....”

Tendangan ini membuat Stefanus Zheng terbaring di lantai, meskipun kesakitan, Stefanus Zheng terus merangkak maju ke arah Boby Tu dengan wajah pucat.

“Kakek Boby, semua ini salah aku. Mata aku buta, tidak mengenal anda, anda orang yang baik pasti akan memaafkan aku. Ayah aku juga dengan tepat waktu membayar biaya keamanan, maafkan aku kali ini, ayah aku pasti akan memberikan hadiah yang lebih besar untuk membalas budimu.”

Boby Tu dengan tatapan senang melihat Stefanus Zheng "Pintar juga kamu ya.”

Setelah mendengar pujian dari Boby Tu, Stefanus Zheng merasa bahagia, dia mengira dengan uang menggoda Boby Tu akan melepaskannya, sayangnya............

Si gendut Boby melihat ke seluruh penjuru dan melihat Julia Fang, gadis cantik dan mungil yang di belakang Stefanus Zheng.

“Kekayaan sih penting. Tapi malam ini aku kebetulan kekurangan seorang gadis cantik.”