Menantu Hebat - Bab 347 Membiarkan Mirza Pergi

"Oh ya, kenapa dari tubuhmu terasa ada aura membunuh?" tanya Charm Girl yang teringat akan sadisnya Andrew Yang. Andrew Yang lalu menjelaskan semua cerita yang sebenarnya lalu berkata, "Biasanya aku bisa mengontrol diri, tapi tadi ketika melihatmu dan Rat Cang diancam, aku menjadi marah, makanya jadi tidak terkontrol."

Charm Girl mengangguk-angguk. Kurang lebih paham dengan maksud Andrew Yang.

"Sepertinya dengan berhubungan badan dapat mengembalikan kamu ke kondisi prima dengan cepat. Lain kali di saat kamu tidak mampu mengontrol diri, kita dapat melakukan ini lagi."

Melihat ekspresinya yang kesakitan, Andrew Yang tanpa sadar memegang erat kedua tangannya lalu berkata," Kalau tidak perlu sebaiknya tidak usah, seperti ini akan sangat menyakitkan kalian."

Charm Girl tidak menyangka bahwa Andrew Yang sampai begitu peduli dengannya. Dia pun merasa terharu. Lalu teringat akan penyiksaan yang dulu pernah dilakukan orang lain kepadanya, dia pun jadi meneteskan air mata. Andrew Yang melihatnya menangis lekas menghapus air mata di wajahnya.

"Kenapa menangis? Apakah masih sakit di bagian itu?"

Charm Girl menggelengkan kepala lalu berkata," Kau terlalu baik kepadaku. Aku menangis karena terharu."

Andrew Yang pun tertawa setelah mendengar jawaban itu lalu berkata," Sepertinya lain kali aku tidak boleh baik seperti ini lagi, kalau tidak kamunya bakal menangis lebih keras lagi."

Mendengar jawaban Andrew Yang, Charm Girl langsung melepaskan diri dari pelukannya lalu dengan wajah serius menjawab, "Tidak boleh! Kamu harus selalu baik kepadaku dan juga kakak-kakakku."

Andrew Yang tersentak kaget, lalu bertanya, "Kakak-kakakmu?"

"Iya, di rumahmu bukannya masih ada beberapa istri lagi?" jawab Charm Girl dengan ekspresi wajah yang biasa-biasa saja seakan tidak peduli dengan hal itu.

"Kedepannya kalian adalah orang yang paling penting bagiku. Kalau tidak baik kepada kalian, mau baik ke siapa lagi?" jawab Andrew Yang sambil menganggukkan kepala. Mendengar perkataan Andrew Yang, Charm Girl menjadi senang dan tersenyum.

Pada saat itu, Mirza dan Rat Cang pun terbangun. Mirza yang melihat sekelilingnya telah banyak bodyguard yang meninggal. Lalu teringat akan aura membunuh tadi pun wajahnya berubah. Ketika menolehkan kepala ke arah Andrew Yang, dia pun tanpa tersadar mundur beberapa langkah lalu berkata," Orang-orang ini semua kamu yang bunuh?"

Andrew Yang menganggukkan kepala dengan wajah polos tak berdosa. Baginya, semua orang itu memang pantas mati. Rat Cang yang telah sadar pun teringat dengan kejadian tadi lalu menunjuk ke arah Mirza dengan marah berkata," Untung tadi aku menolongmu. Pada akhirnya malah jadi seperti ini. Tidak seharusnya aku ikut-ikutan begini."

Mirza jadi merasa bersalah, tidak berani melihat ke arah Rat Cang. Setelah ragu beberapa saat, akhirnya dia pun merasa tak tahan lagi dan berkata," Aku juga tidak tau mau gimana lagi. Mereka menangkap keluargaku. Kalau aku tak membantu mereka, anak dan istriku bisa mati di tangan mereka."

Rat Cang setelah mendengar ucapannya pun menolehkan kepala ke arah Andrew Yang dan berkata," Menurutmu kata-kata dia itu benar atau palsu?"

Andrew Yang tidak menjawab apapun. Dia menatap ke arah wanita di pelukannya. Charm Girl lalu menoleh ke atas menatapnya balik lalu menjawab," Itu benar."

Amarah Rat Cang pun menjadi hilang ketika mendengar jawaban itu. Dia lalu berkata," Kau pergilah. Aku anggap kejadian ini tidak pernah terjadi. Kedepannya anggap saja kita tak saling kenal."

Mirza kemudian mengangguk-anggukan kepala setelah mendengar perkataan Rat Cang. "Aku sangat minta maaf kepada kalian. Kalau saja nanti aku masih hidup, apabila kalian ada perlu apapun itu, silahkan bilang. Aku tidak akan menolaknya dan akan membantunya sepenuh hati."

Rat Cang tidak menjawab apapun, dia lalu mengisyaratkannya untuk pergi. Mirza sebenarnya merasa sangat tidak nyaman dengan kondisi ini. Tapi dia juga tahu, dia tidak mungkin untuk ikut dengan Rat Cang dan yang lainnya. Dia hanya punya pilihan untuk sendirian meninggalkan tempat itu. Di dalam hatinya dia merasa sangat menyesal. Tetapi apa boleh buat, di dunia ini tidak ada yang namanya obat penyesalan. Sekarang dia hanya bisa sendirian meinggalkan tempat itu.

Andrew Yang dari tadi tidak berbicara sepatah kata pun. Mirza adalah temannya Rat Cang, jadi memang sudah sepantasnyalah Rat Cang sendiri yang menyelesaikannya. Lalu, Rat Cang pun mendekat ke arah Andrew Yang sambil membungkukkan badan ke arah depan lalu berkata," Maaf sudah merepotkanmu. Hampir saja membuatnya nyonya terancam. Semua ini salahku."

Andrew Yang kemudian berdiri sambil menepuk bahu Rat Cang. "Kita sudah lama bersama-sama. Aku sudah tahu dengan watak aslimu. Aku jugalah temanmu, jadi sesama teman, tidak sepantasnya kamu begitu segan kepadaku."

Mendengar perkataan Andrew Yang, Rat Cang pun terharu. "Benar sekali, Kita memang teman." jawabnya sambil menanggukan kepala.

Kemudian mereka bertiga pun membereskan barang mereka lalu berjalan ke arah hutan Elm. Di jalan, Andrew Yang kemudian berkata," Mereka kemana? Kok tidak kelihatan?"

Rat Cang seakan langsung mengerti siapa yang dimaksud oleh Andrew Yang, "Beberapa gerombolan orang itu telah diusir oleh orang yang dibawa oleh Mirza. Jangan anggap sepele dengan orang sedikit yang dibawa Mirza, kekuatan mereka sangatlah hebat. Walaupun di antara mereka ada beberapa yang terluka, tetapi melawan kepungan segerombolan orang seperti itu dan berhasil mengusir mereka, itu juga membuktikan bahwa mereka tidaklah lemah."

Andrew Yang mengangguk lalu berkata," Sebenarnya mereka itu siapa?"

"Aku juga sebelumnya tidak pernah tahu tentang mereka. Aku juga tidak tahu mereka orang dari keluarga mana. Mungkin Mirza tahu asal mereka, tadi lupa untuk menanyakan hal ini." jawab Rat Cang sambil menggelengkan kepala dan seakan menyesal lupa menanyakan hal tersebut kepada Mirza.

"Tidak perlu pasang wajah menyesal seperti itu. Mungkin saja Mirza juga tidak tahu mereka itu sebenarnya siapa. Tanya dia juga sama saja bohong." lanjut Andrew Yang tersenyum.

Rat Cang menganggukan kepala lalu melanjutkan perjalanan mereka. Baru saja siap melanjutkan perjalanan, Andrew Yang dengan sekali langsung menghadang mereka lalu bersembunyi.

"Ada apa ini?" tanya Rat Cang yang melihat ke sekelilingnya dan merasa tidak ada yang aneh.

"Di luar hutan Elm banyak sekali orang yang sedang menunggu. Tidak tahu datang dari keluarga mana. Mereka seakan datang menyerbu ke arah kita. Kedatangan mereka sepertinya dengan maksud tidak baik." jawab Andrew Yang dengan ekspresi serius. Walaupun mereka hebat, Andrew Yang tidak akan membiarkan Rat Cang dan Charm Girl direbut darinya.

"Apa rencanamu?" tanya Rat Cang.

"Sekitar sini apakah masih ada jalan keluar lainnya?" lanjut tanya Andrew Yang.

Rat Cang berpikir sejenak lalu pasrah sambil menggelengkan kepalanya. "Di sekitar sini selain jalan di depan, tidak ada lagi jalan lain. Selain itu mungkin kita bisa memutar jalan keluar dari sini. Tetapi daerah itu biasanya tidak pernah dilewati orang, aku sama sekali tidak tahu apakah aman atau tidak."

Andrew Yang lalu mengambil ponselnya berharap menghubungi orang lain meminta bantuan. Namun sayangnya tidak dapat dilakukan karena tidak ada sinyal sama sekali.

"Kita coba kembali ke arah belakang cari tempat yang aman. Kalian berdua sembunyi dahulu. Aku coba diam bunuh mereka satu persatu untuk mengalihkan perhatian mereka, sekaligus menghabiskan energi mereka." Setelah itu Andrew Yang membawa Rat Cang dan Charm Girl ke dalam daerah berkabut lalu pergi.

Setelah semuanya telah beres seperti yang direncanakannya, Andrew Yang lalu kembali ke jalan keluar hutam Elm. Dia lalu melihat dengan jelas di luar sana ada sekitar lima sampai enam puluh orang. Dan kekuatan mereka juga tidak bisa dianggap remeh, terutama pemimpin mereka, kekuatannya hampir bisa dibilang sama dengan si jubah putih. Saat Andrew Yang hendak memulai aksinya, tiba-tiba keluar sejumlah orang datang ke arahnya. Orang luar yang menjaga melihat mereka pun lalu tersenyum lalu berkata, "Benar yang keluar dari dalam? Barang kita ada di siapa?"

Novel Terkait

Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
3 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu