Menantu Hebat - Bab 474 Menginterogasi

Masalah ini akhirnya terdengar sampai ke telinga komandan itu, hatinya kaget, dan dia merasakan masalah ini tak baik.

“Cepat panggil orang untuk mengurus masalah ini, tidak boleh membuat yang lain melihatnya. Aku akan pergi bertemu dengan komandan, masalah di sini biar kamu yang mengurusnya. Harus ingat, siapapun yang bertanya tentang ini, langsung bilang saja tidak. Oh, masih ada lagi, jangan menyuruh tentara kita untuk mengatakan bahwa hari ini rahasia kita diketahui orang, kalau tidak kita akan gawat.” Komandan itu dengan cepat memerintahkan beberapa perintah, dan dengan cepat meninggalkan tempat itu.

Andrew Yang juga dengan kecepatan tercepat mengirimkan bukti itu keluar, pemimpin itu juga dengan cepat menyuruh orang mengurusnya, mengunci seluruh tempat komandan itu, tapi tidak menemukan jejak dari komandan itu.

Saat komandan itu kembali, dia melihat tempatnya yang telah disegel, hatinya menjadi kaget, tapi dia tetap tidak mengeluarkan ekspresi kaget.

“Kenapa ini? Siapa yang menyegel tempat ini?” Komandan sengaja mengeluarkan ekspresi marahnya.

Lalu ada satu tentara keluar dari dalam, melihat komandan itu berkata: “Kamu darimana? Setahu kami kamu sudah meninggalkan tempat ini selama 3 hari.”

Komandan berpikir sebentar dan berkata: “Aku pergi memeriksa pasukan, karena ada angin besar, jadi tidak bisa kembali, jadi aku tinggal di sana selama beberapa saat.”

Setelah berbicara itu, dia tiba-tiba melihat pangkat tentara itu tidak setinggi dia, dan dengan suara besar dia memarahinya: “Kamu itu apa, masih berani menginterogasiku ya!”

Orang-orang ini tertawa, lalu mengeluarkan papan perintah pemeriksaan, dan berkata: “Aku adalah Gio Wang ketua penyelidikan kali ini, aku mendapat perintah dari atasan untuk menyelidiki masalahmu. Ini adalah surat dan tanda tangan dari pemimpin kita. Kamu boleh periksa sendiri.”

Saat komandan melihat ini, dia menjadi kaget. Dari kejadian tadi sampai sekarang barulah lewat 2 jam, kenapa pemimpin sudah tahu masalah ini. Setelah dia berpikir bagaimana mencari penjelasannya, pasti ada yang sengaja mencelakainya.

Walaupun dia sangat hebat, tapi tidak boleh menolak untuk diperiksa. Jadi dia menjawab dengan tak berdaya: “Gio Wang ya, baiklah kamu mulai saja.”

“Baik, komandan dipersilakan ikut aku masuk.” Setelah itu kedua orang itu masuk ke dalam, di dalam sudah ada 3 orang yang duduk di sana, satu orang sedang mencatat, satu orang sedang merekam, sisanya sama dengan Gio Wang, semuanya adalah dari tim pemeriksa.

“Komandan, kamu harus menjawabnya dengan jujur ya, kita akan merekam, rekaman ini akan dijadikan bukti.” Setelah Gio Wang berkata, dia melihat komandan itu sekilas, dan setelah melihat jawabannya, melihat file di tangannya, dan mulai bertanya pertanyaan pertama.

“Komandan, kamu pergi ke mana kali ini?”

“Ke Kota H, memeriksa tempat perkumpulan tentara.” Komandan juga tidak menyembunyikan apapun, karena dia tahu, hal ini pasti akan ketahuan juga.

“Melakukan pekerjaan apa di sana?” Gio Wang melihat pencatat di sampingnya sudah selesai menulis, dan langsung lanjut ke pertanyaan kedua.

“Hanya memeriksa pasukan di sana, dan memeriksa apa yang mereka lakukan.” Komandan menjawab dengan tak ragu-ragu.

“Dari hal yang aku tahu, sebuah pasukan tidak harus seorang komandan untuk memeriksanya, apakah ini keseharianmu?” Gio Wang mencoba mencari kelemahan dia.

“Siapa yang bilang tidak usah, aku sering pergi memeriksa ke sana. Kalau keseharian sih tidak begitu, hanya kadang-kadang saja.” Komandan di luarnya sangatlah normal, tapi hatinya mulai panik.

“Aku mendapatkan kabar, kamu tidak pernah ke tempat pasukan lainnya, apakah ini pertama kali kamu ke sana untuk memeriksa?”

Karena dia biasanya pergi dengan diam-diam, dan tidak ada yang tahu, jadi seharusnya tidak akan ada rekaman datanya, dan dia menjawab: “Benar, pertama kali.”

Gio Wang setelah mencatat hal itu, lanjut bertanya: “Aku ingin bertanya, tidak ada yang tahu kamu pergi, dan juga tidak ada yang tahu kamu melakukan pemeriksaan, ini bagaimana ya penjelasannya?”

Saat pertanyaan ini dilontarkan, komandan pun kaget, walaupun ini pertama kalinya, dan tidak ada yang tahu masalah ini, seharusnya tidak ada yang tahu tentang ini.

“Aku hanya pergi memeriksa pekerjaan ketua di sana, tidak mengurus orang lain.” Komandan itu hanya bisa berkata dengan tak berdaya, walaupun dia tahu tidak baik melakukan hal itu.

“Kalau boleh tahu, kalian berbicara tentang pekerjaan apa?” Gio Wang bertanya lagi.

Kata-kata ini membuat komandan itu kaget, dan dengan tak berdaya, dia menjawab bahwa hanyalah pekerjaan sehari-hari.

Gio Wang bertanya lagi beberapa pertanyaan, dan merasakan keanehan. Setelah mereka berdiskusi, mereka pun berkata: “Akhir-akhir ini, komandan istirahat saja di kantor anda, kita akan membawakan makanan ke tempat anda, dan tidak boleh ke mana-mana, dan tidak boleh keluar, apalagi menelepon orang lain.”

Komandan setelah mendengar kata-kata ini, langsung kaget seketika, dan berkata dengan suara besar: “Kalian ada kekuasaan apa untuk mengurungku, aku mau telepon, aku mau bertemu pemimpin.’

Gio Wang melihat pasukan di sampingnya, dan mengerumuni komandan itu di tengah.

“Kalian ingin apa? Saya adalah seorang komandan, apakah kalian pantas begini?” Suara keras dari komandan itu terdengar oleh pasukan di samping, dan juga terdengar oleh polisi penjaga di samping, dan langsung mengerumuni Gio Wang dan lainnya.

Setelah melihat ini, Gio Wang juga kaget, dan dengan berani menjawabnya: “Apa yang ingin kalian lakukan, aku di sini atas perintah pemimpin. Kalau kamu berani melawan, akan aku anggap sebagai pemberontakan.”

Setelah kata-kata ini keluar, orang di samping langsung ragu. Kalau sampai terbukti mereka melakukan pemberontakan, bukan hanya dia sendiri, keluarga mereka juga akan terkena dampaknya.

“Kita hanyalah melakukan pemeriksaan biasa terhadap komandan kalian, kami berharap kalian dapat bekerja sama.” Setelah berkata begitu, dia berbalik badan melihat komandan itu, dan menyuruhnya untuk mengusir anak buahnya.

Komandan biasanya sangat hebat, tapi tidak berani melawan negara, hanya bisa melambaikan tangannya: “Semua orang mundur.”

Pasukan penjaga saat mendengar kata-kata ini, langsung menjadi lega, kalau suruh menyuruh mereka menyerang, mereka juga tak berani.

“Komandan, terima kasih kerja samanya.” Setelah berkata itu, dia melihat pasukan di sampingnya, dan membawanya ke sebuah ruangan, dan menyuruh mereka bergantian berjaga.

Setelah pemimpin mendengar laporan dari bawahannya, wajahnya menjadi tersenyum, dan lanjut memberikan perintah: “Cepat tangkap ketua pasukan itu juga, tak boleh membiarkan dia bertemu orang lain. Masalah lain jangan diurus lagi, aku bisa mengurusnya sendiri.”

Setelah mematikan teleponnya, dia langsung tertawa. Yang Andrew Yang lakukan memang bagus sekali, kali ini orang-orang itu pasti akan habis.

Andrew Yang setelah mengetahui akhir dari komandan itu, tertawa juga, kali ini keluarga Hatter sudah tidak ada yang membantunya lagi. Harus selagi komandan itu belum keluar, menghabisi keluarga Hatter, kalau dia sudah keluar, akan sangat sulit diatasi. Setelah memutuskan masalah ini, dia langsung menghubungi Kepala Keluarga Nangong, dan menyuruhnya untuk mengurusi masalah keluarga Hatter.

Novel Terkait

My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu