Menantu Hebat - Bab 2 Menagih Hutang

Alice Lin yang sedang melihat laptop tiba-tiba merasakan tatapan Andrew Yang, “Andrew Yang, apa yang kamu lihat! Bola matamu tidak mau lagi?”, Alice Lin berkata dengan mata terbelalak.

Andrew Yang merasa sedikit malu karena ketahuan, dia segera mengalihkan pembicaraan, “Istriku, ada yang ingin kukatakan padamu, aku ingin ikut ke perusahaan dan membantumu besok.

Perkataan Andrew Yang membuat Alice Lin sedikit terkejut. Sejak menikah, Andrew Yang tidak pernah keluar bekerja dan malas, meskipun itu adalah keuntungan dari pernikahan yang dijanjikan Alice Lin kepadanya, tetapi pria yang hanya mengandalkan wanita demi hidupnya sendiri akan selalu ditolak oleh orang-orang.

Tetapi antusiasme Andrew Yang sekarang juga tidak menarik perhatian Alice Lin.

“Kamu tidak bisa apa-apa, pergi ke perusahaan juga hanya akan menambah kekacauan saja, jika kamu benar-benar ingin pergi, kamu hanya bisa berdiam di lobi dan menungguku selesai kerja”, kata Alice Lin.

Apa yang bisa dibantu oleh orang yang tamatan SMA saja?

Alice Lin menggelengkan kepalanya, dia merasa Andrew Yang hanya ingin melihat-lihat perusahaan saja.

“Baik, aku akan patuh”, meskipun berkata begitu, tapi Andrew Yang memiliki tujuan lain, saat sudah sampai perusahaan, apapun yang ia lakukan adalah urusannya sendiri.

Keesokan paginya.

Keduanya tiba di perusahaan.

“Tunggulah di lobi di lantai satu, kita akan pulang ke rumah sama-sama untuk makan setelah aku selesai kerja jam 6 nanti”, kata Alice Lin. Wajahnya terlihat sangat kelelahan karena memikirkan perusahaan.

Setelah selesai menasihatinya, kaki ramping dan indah miliknya yang mengenakan sepatu hak tinggi melangkah ke lift dan meninggalkan Andrew Yang sendirian.

Setelah Alice Lin pergi, Andrew Yang langsung pergi ke ruang keuangan perusahaan.

Di ruang keuangan yang besar itu hanya ada satu karyawan yang bernama Yenny Zhou.

Bagaimanapun, perusahaan sekarang hampir tidak mampu membayar gaji karyawan dan mempertahankan begitu banyak karyawan hanya akan menambah beban.

Andrew Yang menanyakan beberapa hal kepada Yenny Zhou dan mengetahui bahwa perusahaan tidak memiliki hutang, sebaliknya, perusahaan telah memberikan pinjaman uang sebesar 3.000.000 RMB (6 miliar rupiah) tahun lalu dan sampai sekarang belum dikembalikan.

Uang itu dipinjam oleh Toni Li, adik sepupu Alice Lin, untuk mendirikan perusahaan baru. Di surat hutang tertulis bahwa uang dibayar kembali pada awal tahun ini, tapi sampai saat ini sekeping koin pun tidak terlihat.

Selama periode ini, perusahaan Weili sudah pernah mengutus orang untuk menagih hutang, tapi semuanya sia-sia.

Setelah itu, Alice Lin membuat sebuah pengumuman di perusahaan, barang siapa yang bisa menagih kembali hutang sebesar 3.000.000 RMB ini, maka dia akan mendapatkan komisi 10%.

Komisi 10% dari 3.000.000 RMB adalah 300.000 RMB (600 juta rupiah).

Andrew Yang yang baru saja keluar dari penjara sangat membutuhkan uang.

Ibarat peribahasa “Sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui”, kesempatan yang ada di depan matanya tidak hanya bisa menghasilkan uang untuk dirinya sendiri, tetapi juga bisa mengurangi beban perusahaan Alice Lin.

Meskipun itu adalah cucu kesayangan Charles Lin yang meminjam uang, tetapi sudah sewajarnya hutang harus tetap dibayar. Andrew Yang bukan lagi seorang pengecut seperti tiga tahun yang lalu, dia sama sekali tidak takut jika harus memakai kekerasan.

Setelah mendapatkan alamat perusahaan Toni Li dari Yenny Zhou, Andrew Yang segera menuju ke sana.

Tapi sayangnya, Toni Li tidak ada di perusahaannya, Andrew Yang menggunakan beberapa cara cerdik dan mendapatkan informasi dari salah satu karyawan di sana bahwa Toni Li akan pergi ke ruang privat 888 di Bright Star Entertainment Club setiap malam dan dia bisa menemukannya di sana.

Saat ini sudah hampir jam enam, Andrew Yang berpikir jika dirinya sudah tidak sempat untuk kembali, maka dia langsung menuju ke Bright Star Entertainment Club.

Dia tidak dapat memberitahu Alice Lin karena ponselnya tertunggak.

Langit mulai gelap dan kehidupan malam akan segera tiba, Bright Star Entertainment Club terlihat ramai, banyak orang yang berpesta pora dan bersenang-senang.

Andrew Yang berdiri tidak jauh dari gerbang sambil melihat mobil-mobil yang mewah itu melaju masuk ke dalam.

Setelah menunggu hampir 3 jam, akhirnya Toni Li muncul.

Andrew Yang tidak langsung bertindak, dia mengikuti sekelompok orang masuk ke ruang privat 888.

Ketika Toni Li merangkul para gadis di kedua sisinya dan bersiap untuk memulai acara, dia menyadari bahwa Andrew Yang juga ada di sana.

“Wah, bukankah ini adalah kakak iparku yang sampah, katanya kamu baru keluar dari penjara, selamat ya!”, kata Toni Li sambil tertawa, “Kakak ipar, pengecut sepertimu untuk apa datang ke sini? Apakah kamu khawatir aku akan melukai orang lagi dan bisa langsung menggantikanku di sini menerima hukuman dan masuk penjara?”

“Aku datang untuk menagih hutang”, kata Andrew Yang sambil menyilangkan kedua tangan di dadanya.

Novel Terkait

His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
5 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
4 tahun yang lalu