Menantu Hebat - Bab 254 Gosip

Hancurkan dia, hancurkan dia, hancurkan dia!

Andrew Yang masuk dalam ilusi, hanya dalam beberapa detik saja.

Siska Wei melihat kening penuh dengan pembuluh darah, dan keringat dingin.

Barulah kemudian teringat bahwa sebelum guru besar meninggal, telah merancang sebuah sihir pelindung untuk menghindari gangguan seperti ini.

Dia juga terkejut ketika melihat ekspresi Andrew Yang, dia buru-buru mengulurkan tangannya, dan mengeluarkan air bening muncul dari tangannya dan mengenai wajah Andrew Yang.

“Piak…!”

Tamparan yang keras, membuat Andrew Yang terguncang dan badannya bergetar beberapa kali.

Rasa panas di wajahnya, membuatnya langsung menarik napas dalam-dalam.

“Ihh.... Apa yang kamu lakukan?” Andrew Yang memegang mukanya dan terdiam memandangi Siska Wei.

“Um…”, Siska Wei dengan sedikit rasa malu melambaikan tangannya, “Ini adalah sihir pelindung yang diajarkan guru besar, kalau terlambat sedikit saja, kamu akan jatuh ke dalam ilusi dan akan sulit untuk kembali….”

Andrew Yang terdiam, dia merasa seperti sudah mengelilingi neraka.

Kakinya masih sedikit mati rasa, dan goyah. Keringat di belakangnya punggung bahkan membasahi pakaian yang baru saja dia ganti.

Terengah-engah sebentar karena ketakutan, meskipun Andrew Yang memiliki keberanian, saat ini dia tidak berani menatap lubang itu lagi.

"Iya, aku mengerti, terima kasih banyak." Kata Andrew Yang.

“Tidak... Tidak.. Tidak….”, Siska Wei terus mengatakan tidak “Itu kesalahanku, tadi aku ingin mengingatkan kamu, tapi aku melupakannya.”

Andrew Yang merasa dirinya terkena serangan jantung, ada semacam perasaan cepat atau lambat, dirinya akan terbunuh karena tingkah Siska Wei.

Siska Wei merasa lega setelah melihat Andrew Yang tidak marah.

Keduanya berjalan di samping, Andrew Yang menundukkan kepalanya untuk menghindari jatuh ke ilusi lagi.

Pada saat itu, seluruh informasi dalam tubuhnya dengan jelas mengalir ke otak. Jika Siska Wei terlambat saja beberapa detik, bisa jadi Andrew Yang telah menjadi gila.

“Guru” sebenarnya orang seperti apa?

Dalam kondisi seperti ini, hati Andrew Yang pasti timbul keraguan.

Setelah lewat beberapa saat, Andrew Yang perlahan-lahan menenangkan pikirannya dan tidak lagi terpengaruh oleh ilusi.

Di luar gua, terdapat sebuah paviliun, Meja batu, dan dua bangku batu.

Di kedua sisi meja batu, ada dua pasang mangkuk dan sumpit kuno.

Meskipun tidak ada yang mengurus, mangkuk dan sumpit masih bersih, dan meja batu dan bangku juga masih bersih.

Setelah selesai berdoa Andrew Yang dan Siska Wei, baru berjalan ke sana.

"Apakah kamu dan gurumu pernah makan malam di sini sebelumnya?"

"Tentu saja tidak.", Siska Wei duduk di kursi dengan marah. "Sebelumnya guru itu tidak mengizinkan aku duduk di sini. Pada saat itu, yang ada di bangku aku saat ini adalah teman lama guru aku.

“Teman lama?” Andrew Yang dengan hati-hati memikirkan arti dari kata ini.

“Iya, hari sebelum guru meninggal, teman lamanya itu selalu di sini." Kata Siska Wei.

"Pria atau wanita?", Andrew Yang mengajukan pertanyaan ini tanpa sadar.

Kemudian setelah melihat Siska Wei menatap dirinya dengan curiga, dia membentangkan tangannya sambal berkata: "Aku tidak punya pikiran yang aneh, jangan khawatir."

Siska Wei mencibir, seakan tidak percaya.

Namun, dia dengan perlahan-lahan berkata.

"Wanita, dia terlihat sangat biasa...", Dia berkata sambil duduk menopang dagunya dan membayangkan wajahnya dalam pikirannya.

"Terlihat seperti.... Gadis desa. "

"Oh...", Andrew Yang tahu, beginilah kehidupan gurunya, tidak akan ada seorang pun di sekitarnya sebelum kematiannya.

“Hei, apa yang kamu pikirkan, orang itu adalah teman dekat guru, tidak ada hubungan lain.” Selain itu, guru adalah seorang Meditator Pembangunan Diri, bagaimana mungkin dia mencari orang biasa sebagai teman...”

“Apa yang aku pikirkan?”, Andrew Yang pura-pura tersenyum licik berkata: “Aku tidak mengatakan apa-apa.”

Siska Wei menyadari bahwa dia telah terjebak, dan sangat malu. Lalu Andrew Yang berkata, "Tapi, kamu bilang wanita ini adalah orang yang biasa saja, itu membuat aku sedikit penasaran."

Muncul sebuah bayangan di benak pikirannya.

Di pavilion, seorang Meditator berjubah putih yang penuh dengan kharisma. Di sisi lainnya, dia juga seorang wanita yang sederhana.

Dua orang dengan identitas, status dan pikiran yang sangat berbeda, secara kebetulan, makan bersama di sini, menikmati bunga, bulan dan melihat danau bersama.

"Tapi, orang itu sangat lembut dan sangat hebat dalam permainan Igo, bahkan guru saja bukan lawannya."

“Selalu ada sesuatu yang spesial, baru bisa menjadi teman guru.” Jawab Andrew Yang.

“Betul juga”

…….

Keduanya berbincang sampai siang, dan ketika mereka kembali ke halaman, Dodi Guan sudah menunggu di pintu.

“Kakak Wei, Kakak Yang, kalian sudah kembali.”

Dodi Guan tidak memasuki pintu, tetapi menunggu di luar pintu.

“Iya, sudah berapa lama kamu di sini, kenapa tidak langsung masuk dan duduk saja?” Tanya Andrew Yang.

"Bukannya kalian tidak di rumah, aku langsung masuk tidaklah sopan.”

Andrew Yang mengetuk kepalanya dan berkata: "Kita semua begitu akrab, masih perlukah membicarakan hal seperti ini?"

Siska wei juga tersenyum, “Tenang saja tempat ini juga tidak ada sesuatu yang berharga, jika ingin ambil apapun yang kamu inginkan.”

Dodi Guan hanya bisa terdiam sambil menggaruk-garuk kepalanya dan tersenyum.

Berbeda dengan Dedi Xie, meskipun Dodi Guan adalah orang yang memiliki latar belakang keluarga yang terpandang, tetapi ia rendah hati dan beretika.

“Masuklah.”

Setelah membuka pintu, dia menuangkan secangkir teh untuk Dodi Guan.

“Ada apa? Jangan-jangan kamu ingin aku menemani kamu latihan jurus pedang lagi?”

Andrew Yang tahu bahwa Dodi Guan sangat bekerja keras, tetapi dia selalu seperti ini, dia tidak memiliki apapun, selain pemikiran aneh dari Clan Tiger.

Bagaimanapun Dodi Guan merupakan anggota Clan Tiger, dia tidak berani melampaui batasan dan langsung membimbing dia.

Tidak ada yang lain, hanya takut semuanya terbongkar.

"Tidak, tidak.", Dodi Guan melambaikan tangannya dan berkata: "Kali ini khusus untuk berterima kasih kepada saudara seperguruan atas bantuannya ..."

Sambil berbicara, dia mengeluarkan sebuah spirit stone.

“Ini adalah setengah dari hadiahnya, aku tidak melakukan apapun, tetapi ikut merasakan hasil manisnya, aku merasa tidak enak menerimanya.”

Siska Wei di samping menopang dagunya, sedikit terdiam.

Anak ini, terlalu jujur.

Andrew Yang dengan senang hati menerimanya, "Barangnya, akan aku simpan. Ke depannya jika kamu membutuhkan spirit stone, kamu boleh mencariku."

“Haha, pada saat itu kamu jangan segan-segan dengan kakak seperguruan.”

“Bagus…..”

Andrew Yang tersenyum dan melihat Dodi Guan sedikit mengerutkan alis.

Dia melihat, tangannya Dodi Guan beberapa kali memukul meja mengikuti irama.

“Adik Seperguruan Guan….. Apa ada lagi yang ingin kamu katakan padaku?"

Dodi Guan melirik Siska Wei yang berada di sampingnya secara diam-diam, ekspresinya berubah, seolah-olah ada sesuatu yang tidak terkatakan.

Gerak-geriknya terlihat Siska Wei, mulutnya sedikit cemberut.

"Kalian bicaralah dulu, aku akan pergi ke atap makan kuaci."

Selesai berbicara, Siska Wei berjalan keluar dari pintu dan tidak terlihat lagi.

Dodi Guan menatap Andrew Yang dengan hati-hati.

Perilakunya yang mencurigakan membuat Andrew Yang sedikit bingung.

"Apa yang sedang terjadi, katakan saja."

Wajah Dodi Guan tampak panik, “Kakak Seperguruan Yang, gawat!”

"Kamu mungkin tidak tahu, sekarang Clan Tiger dan Clan Lion sedang menyebarkan gosip tentang kamu dan Kakak Seperguruan Wei ..."

Andrew Yang sedikit tertawa, “Gosip apa?”

"Setelah murid baru kamu menang di arena pertandingan, semua orang melihat reaksi kakak seperguruan Wei. Mereka ... Beberapa dari mereka mengatakan kakak seperguruan Wei kesepian, dan ketika ia melihat pria maka akan langsung menggoda...", Dodi Guan melihat wajah Andrew Yang semakin kesal dan semakin gelap, mendadak tidak berani melanjutkan kata-katanya.

Novel Terkait

Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
3 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu