Menantu Hebat - Bab 86 Kritikan Pedas

"Anak-anak bodoh, tutup mulut kalian semua."

Jika tidak bisa bersabar lagi, maka tidak perlu bersabar lagi.

Pengetahuan kimianya, yang selalu dianggap sebagai harta, telah dianggap sebagai omong kosong oleh sekelompok anak-anak bodoh yang bahkan belum mulai belajar, bagaimana tidak marah.

Thomas Ding membuat suara “bruakk”, dia kesal sampai memukul meja.

Para siswa di kelas berhenti sejenak dan segera menjadi sangat marah.

Siapa yang beraninya memprovokasi dan mempermalukan mereka yang berada di satu jurusan?

Semua orang melihat ke belakang, rupanya adalah orang yang berusia lima puluhan, ketika membuka mulut sumpah serapah keluar dari mulutnya.

Namun, mereka seperti tahu akan pria tua ini!

"Ding, Ding, Profesor Ding !!?"

Sebagai seorang siswa dari jurusan kimia, bahkan jika kamu tidak tahu siapa wali kelas mereka, siapa bibi penjaga asrama, siapa bibi kantin, kalian tidak bisa tidak mengenal Thomas Ding, Profesor Ding, yang merupakan pelopor paling penting dalam jurusan kimia ini.

Thomas Ding berkata dan membuat terkejut semua orang. Tidak ada siswa yang berani berdiri untuk mencari kematian mereka sendiri dan membantahnya dengan kata-kata yang tidak pantas.

Emosi Thomas Ding secara perlahan menurun, menghela napas dan berkata dengan suara yang berat, "Kalian tidak mengerti, itu karena kalian tidak belajar keras dan memperhatikan pengajaran di kelas dengan serius, sehingga pengetahuan dasarnya tidak kuat dan materi yang diajarkan oleh guru Yang menjadi seolah-olah mendengar kitab suci, lihat beberapa Michelle Chen dan beberapa murid lain yang belajar dengan serius. Mereka mendengar pelajaran dengan serius di setiap sesi, apakah mereka tidak mengerti semua yang diajarkan? "

"Kalian lihatlah kembali Timothy Tang yang tidak tahu apa-apa, demi mendekati Michelle Chen menjadi serius dalam belajar dan menjadi lebih pintar dari kalian. Jangan pedulikan apa tujuan mereka, tapi sikapnya benar, apakah dia tetap seperti kalian tetap tidak mau belajar ? "

Fakta bahwa Timothy Tang mengejar kembang sekolah sudah terkenal, yaitu bahkan seorang Thomas Ding juga telah mendengarnya. Meskipun karakter Timothy Tang tidak baik, tetapi sikap keras dan serius barusan setidaknya layak untuk dihargai.

Tentu saja, jika Thomas Ding tahu Timothy Tang takut Michelle Cheng akan melihat rendah dia karena kepintarannya merupakan kepura-puraan, pasti akan menyesal mengatakan hal-hal tadi.

Sebagian besar siswa setelah mendengarnya menjadi malu, mendengar Thomas Ding mengkritik mereka dan Timothy Tang yang masuk sekolah dengan jalur belakang dan yang tidak berkompetensi masih lebih baik dari mereka, mereka merasa tidak puas dan sebenarnya lebih malu, tapi mereka yang berada di depan orang dengan pengetahuan banyak ini, bahkan suara kecil saja tidak berani dibuat.

Tetapi ceramah dari Thomas Ding masih belum berakhir.

"Kalian sekarang sudah tahu malu itu baik, hei ... materi yang diberikan oleh guru Yang kepada kalian adalah melalui tahap demi tahap. Selama kalian memiliki dasar yang kuat, kalian secara perlahan bisa memahaminya materi awal, meskipun materi ke belakangnya akan menjadi lebih dalam, bahkan orang seperti aku saja harus mendengarnya dengan serius, mempelajarinya dan juga pengetahuan yang diberikan guru Yang adalah sebuah harta karun, Bahkan menulis satu bagian dari setiap perkataannya untuk tesis saja dapat mengejutkan seluruh dunia. Kalian harus kaget dan menghargai waktu berharga ketika Guru Yang memaparkan materinya. "

Apa yang dikatakan oleh Thomas Ding, bagaimana mereka tidak begitu mengerti?

Makalah akademis yang mengejutkan dunia?

Seluruh siswa yang hadir menjadi bingung dan mereka memandang dengan tidak percaya bahwa kata-kata itu keluar dari mulut orang tampak seumur dengan mereka. Michelle Chen juga tercengang. Andrew Yang tidak hanya kuat dalam seni bela diri, pencapaian akademisnya bahkan lebih baik daripada Profesor Ding. Apakah ini mungkin?

Namun, langkah selanjutnya dari Thomas Ding bukan hanya membuat orang terpana, membuat mereka terkaget sampai mulut mereka ternga-nga.

"Siapapun bisa dipanggil guru, yang dipelajari guru Yang lebih dalam dari aku. Aku mau tidak mau harus menghormatinya sebagai guru. Aku ingin berterima kasih kepada Guru Yang, membuat aku sudah belajar banyak, aku harap kamu memiliki waktu berdiskusi sejenak dengan aku. "

Thomas Ding membungkuk dalam-dalam terhadap Andrew Yang.

Andrew Yang dengan cepat menggerakkan tubuhnya ke kiri, menghindari penghormatan Thomas Ding, mulutnya bergerak, dia tidak secara khusus berkata itu untuk Thomas Ding dan juga dia tidak kenal Profesor Ding, dia tidak tertarik untuk berkencan dengan seorang laki-laki tua yang tidak dikenalinya.

"Maaf, aku baru saja datang ke sini, aku masih belum terbiasa, tidak bisa melakukan dua hal secara bersamaan..."

Pada saat ini bel berbunyi, Andrew Yang mengambil materi pelajaran dan bergegas meninggalkan kelas.

Thomas Ding memandangi Andrew Yang dengan sedih, yang tampak seperti melarikan diri dan kemudian menggelengkan kepalanya. Lagipula, pria itu juga berada di Universitas Lingnan, dia pada akhirnya tidak bisa menghindar terus dari dirinya.

Dan siswa-siswa lain yang menyaksikan semuanya merasa tercengang, seolah-olah mereka menyaksikan pertunjukan yang aneh, satu demi satu mata mereka membesar dan tampak sedikit terkejut.

Namun, ketika Thomas Ding pergi, para siswa tersadar dari bengongannya dan membicarakannya.

Andrew Yang secara diam-diam mulai terkenal di Universitas Lingnan.

Michelle Chen juga memandang Andrew Yang yang menghilang dari pandangannya dengan penyesalan, tetapi Andrew Yang juga adalah gurunya, ada banyak kesempatan untuk membalasnya dan dia tidak harus menjadi sangat kecewa seperti kemarin, berpikir bahwa dia tidak akan melihat Andrew Yang lagi yang merupakan seorang pahlawan tanpa nama.

Kelas tadi adalah kelas terakhir sebelum makan siang. Thomas Ding sangat marah karena apa yang dituduhkan Kevin Liu. Dia sangat marah, mana mungkin ada perasaan untuk makan, ia langsung pergi ke kantor Kevin Liu.

Kevin Liu yang karena berhasil menjebak Andrew Yang kemarin, berdasarkan peringai paman dia yang sangat konservatif, Andrew Yang pasti akan depresi dan pasti akan dipukul, diusir dan diusir dari sekolah layaknya seekor tikus.

Kevin Liu sangat bangga, dia telah melupakan ketidakbahagiaan kemarin. Pada saat ini kebiasaan lamanya kembali lagi dan dia menggoda guru perempuan di kantor yang mukanya malu tapi tidak enak untuk mengeluarkan kata-kata penolakan dan dia tidak lupa untuk membual tentang dia yang menyuruh pamannya untuk keluar dan melakukan sesuatu dan sisi buruk dari seorang Andrew Yang akan segera terbongkar.

"Hahaha ..... ada pamanku yang keluar untuk melakukan sesuatu dan lihat apakah Andrew Yang masih bisa berpura-pura. Dia pasti akan diusir dengan sapu dari sekolah ini oleh sekolompok orang.

"Panggg"

"Aku pikir kamulah yang akan dikeluarkan dari sekolah?"

Pintu kantor Kevin Liu tiba-tiba dibuka dan baru saja masuk langsung dimarahi oleh pamannya yang baru dibangga-banggakan oleh dirinya tersebut — Thomas Ding.

"Paman?"

Kevin Liu segera yang terkejut segera merapikan posisinya dan dia mendekati Thomas Ding dengan wajah yang penuh hormat dan mempersilahkan pamannya untuk duduk.

"Tidak", Thomas Ding menepisnya dengan wajah marah.

"Paman!!!?"

Kevin Liu tampak bingung dan dia tidak mengerti apa yang terjadi pada Thomas Ding. Dia sangat tidak sopan terhadap dirinya.

"Jangan panggil aku paman, aku tidak punya keponakan yang tega memanfaatkan pamannya sendiri."

Kevin Liu bahkan lebih bingung lagi, dia hanya meminta pamannya untuk membongkar drama Andrew Yang. Bagaimana pamannya pergi untuk mengikuti kelas tersebut dan kembali sebaliknya dia berlari ke kantornya seperti dewa Guan Gong yang berwajah hitam untuk memintanya mengakui kesalahan, bukannya dia seharusnya menarik kerah Andrew Yang dan menariknya sepanjang jalan yang dipenuhi orang ke kantor kepala sekolah untuk berbicara?

"Paman, mana aku berani memanfaatkanmu, kamu adalah paman kandungku, yang juga lebih pintar dari diriku, bagaimana bisa dimanfaatkan oleh orang lain, apakah kamu sudah mendengar hasutan dari seseorang yang berkata-kata buruk di belakangku ..."

“Tutup mulutmu."

Melihat bahwa Kevin Liu tahu dia salah tapi tidak memperbaikinya dan juga berusaha mengkambing hitamkan orang lain. Mata Thomas Ding memerah, matanya melotot dan dia jelas sangat marah.

Kecuali dia mencuri catur pamannya ketika dia masih kecil dan diinterogasi oleh pamannya karena dia berbohong, selain itu dia sudah sangat lama tidak melihat pamannya marah sampai mukanya menjadi merah padam.

Kevin Liu merasa dingin di tulangnya dan keberaniannya tanpa bisa ditahan terus mengecil.

Hanya beberapa tahun setelah berbaur di masyarakat, Kevin Liu sudah ternodai sampai separah ini, Thomas Ding menghela napas dalam hatinya dan juga ingat bagaimana Kevin Liu ketika masih kecil yang tidak tahu apa-apa tampak sangat takut akan dirinya karena tahu dia sudah berbuat sesuatu yang salah. Meskipun sekarang Kevin sudah tidak muda lagi, dia takut raut wajah Kevin ketika ketakutan di masa kecilnya keluar lagi, dia kembali menurunkan volume suaranya.

"Jangan mencari masalah dengan Andrew Yang lagi, dia adalah seorang jenius yang sangat langka. Universitas Lingnan dapat memperkerjakannya sebagai guru di Departemen Kimia, sudah seperti menemukan harta karun. Kamu cari waktu untuk meminta maaf dan lebih sungkanlah kepada orang lain, lebih sopan, jika kamu bersikap tidak sopan lagi terhadap dirinya, jika sampai waktu itu aku mengetahuinya, maka kamu akan tahu akibatnya.

Meskipun Kevin Liu tidak puas, tapi pamannya sudah memberinya pelajaran dengan sangat keras dan kasar, jika dia berusaha membantah lagi, dia akan mendapat teguran yang sangat keras, jadi dia hanya bisa menganggukkan kepalanya saja.

Melihat bahwa Kevin Liu yang dengan patuh mengiyakannya, Thomas Ding kembali menjadi sedikit lebih tenang dan memaksa dirinya untuk memaafkan Kevin Liu, lalu berjalan menuju pintu.

Kevin Liu menghela napas lega dan hatinya menjadi seperti lebih lega.

"Dan juga……"

Kevin Liu yang baru sedikit lebih tenang, dengan wajah muram dengan diam membalikkan badannya dan melihat Thomas Ding yang berhenti di depan pintu dengan wajah serius.

"Ada perintah yang lain lagi paman?"

Novel Terkait

Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu