Menantu Hebat - Bab 389 Pemicu

“Apa maksud kata-katamu itu?” gadis kecil itu tidak terlalu mengerti.

“Nanti juga kamu akan mengerti. Kenakanlah pakaianmu. Beberapa hari lagi aku akan bicara dengan Paman Kakek untuk membawamu meninggalkan tempat ini. Ingat, jangan beri tahu siapa-siapa tentang gambar yang ada di tubuhmu. Bahkan kepada orang yang paling dekat sekalipun.” Andrew Yang merasa tidak terlalu tenang. Dia terus-menerus mengingatkannya kembali.

Meskipun gadis kecil itu belum terlalu mengerti, dia tetap mengenakan pakaiannya kembali. Mendengar bahwa Andrew Yang akan membawanya meninggalkan tempat ini, dia merasa sangat senang. Tetapi melihat bahwa dia tidak tertarik kepadanya, dia merasa sedikit kecewa. “Namaku Bonie. Selanjutnya panggil saja aku Bonie.”

Andrew Yang mengangguk-angguk, lalu menunjuk ranjang di pinggir ruangan: “Kamu tidur di sini saja. Aku duduk di balkon.”

Baru saja Bonie berniat untuk menghentikannya, ternyata Andrew Yang sudah berjalan menuju balkon. Dia menatap bayangan punggungnya yang menjauh dengan keheranan.

Setelah Andrew Yang duduk, dia merasa hatinya dipenuhi terkejut yang mendebarkan. Tipe tubuh Bonie seperti tubuh feniks. Dapat dengan cepat berkembang apabila dilatih dengan meditasi. Apalagi bila ada seorang profesional yang dapat membimbingnya. Tidak sampai sepuluh tahun pun dia sudah bisa mencapai tingkatan Arnold Zhang. Selanjutnya hanya persoalan waktu saja baginya untuk melampaui kemampuan pelatihnya.

Dia sangat ingin menerimanya sebagai murid, tetapi dia tidak berani. Jenis tubuh seperti ini keberadaannya luar biasa. Kalau bukan seorang sesepuh yang memiliki kekuatan cukup besar, tidak akan sanggup menjadi pelatihnya. Hal ini disebabkan oleh kemampuannya untuk melatih meditasi terlalu cepat. Nantinya bisa jadi dia tidak sanggup lagi menjadi lawannya.

Setelah ragu untuk beberapa saat, akhirnya dia mengehela napas. Dia merasa harus menerimanya menjadi seorang murid. Kalau sampai suatu hari nanti kemampuannya melampaui dirinya sekarang ini, dia juga tidak akan merasa sedih atau terluka. Apabila dia sekarang ini tidak menerimanya sebagai murid, dia pasti akan menyesal. Lagipula, kemampuan berlatih meditasinya sendiri juga sangat cepat, belum tentu dapat tersusul olehnya.

Setelah berpikir dengan matang, dia berjalan kembali dari balkon menuju ke tengah kamar. Mendengar suaranya masuk, Bonie terduduk di atas ranjangnya. Dia bertanya sambil berbisik: “Apakah kamu sudah membuat keputusan?”

Andrew Yang mengira dia menanyakan soal menerima dirinya menjadi murid. Lalu dia mengangguk-anggukan kepala.

Tanpa ragu Bonie langsung melepaskan seluruh pakaiannya. Meskipun ini adalah pengalaman pertama baginya, tetapi dia sama sekali tidak merasa malu.

Dengan panik Andrew Yang cepat-cepat memakaikan kembali pakaiannya. Lalu dengan tidak berdaya dia berkata: “Aku bukan mau tidur denganmu. Aku sudah memutuskan untuk menerimamu sebagai muridku.”

“Menerimaku sebagai muridmu? Mengapa kamu mau menjadikan aku muridmu?” wajah Bonie tampak bertanya-tanya.

“Dengarkan aku baik-baik. Apapun yang kamu dengar hari ini tidak boleh kamu umumkan kepada siapa pun. Kalau tidak, akan muncul masalah besar.” Kata Andrew Yang dengan serius.

Bonie merasa udara di sekitarnya menegang, tanpa sadar dia mengangguk-anggukkan kepalanya.

“Gambar yang muncul di tubuhmu itu adalah gambar burung Phoenix. Gambar ini menandakan jenis tubuhmu adalah tubuh Phoenix. Jenis tubuh seperti ini dapat dilatih meditasi dengan sangat cepat. Asalkan sanggup bertahan dan tidak lalai, tidak perlu diragukan lagi bahwa kamu akan menjadi orang yang paling kuat di seluruh generasi. Tetapi sebelum tubuhmu matang, akan mudah dihinggapi orang lain. Asalkan ada orang yang menempati tubuhmu, kemampuannya akan meningkat pesat, dan kemampuannya berlatih meditasi juga akan jauh menjadi lebih cepat.”

Mendengar begitu banyak hal, Bonie tidak dapat sepenuhnya mengerti. Tetapi dia merasa sedikit lebih jelas. Apabila dia tidak berhati-hati, dirinya mungkin akan berada dalam bahaya.

“Apabila banyak orang yang tahu, akan ada banyak pula yang akan menangkapmu. Untuk seterusnya kamu akan merasa kehilangan kebebasan. Maka dari itu kamu harus ingat untuk merahasiakannya. Kalau kamu tidak bilang, tidak akan ada orang yang tahu.”

Bonie mengangguk. Dia sekarang tahu betapa pentingnya dirinya sendiri.

Apabila kamu berlatih dengan serius, aku berani jamin dalam waktu kurang dari sepuluh tahun kamu tidak akan merasa takut terhadap apapun. Tetapi masih ada beberapa monster tua yang mungkin masih belum dapat kamu kalahkan, karena mereka sudah berada di sini untuk jangka waktu yang terlalu panjang.” Kata Andrew Yang melanjutkan.

Bonie masih setengah mengerti setengah bingung. Dia tidak pernah memasuki bidang ini, jelas saja dia tidak mengerti masalah-masalah ini.

“Kalau kamu belum mengerti juga, tidak apa-apa. Kamu tidak perlu memedulikan hal ini. Pada saatnya nanti kamu akan mengerti dengan sendirinya. Tetapi ada hal yang harus kamu ketahui. Setelah kamu menjadi muridku, hari-harimu akan kamu lalui dengan berat dan tidak nyaman.” Andrew Yang sangat ketat dalam melaksanakan pelatihan. Dia tidak akan memberinya kesempatan untuk lengah atau kendur. Dengan demikian dia baru dapat merangsang potensinya hingga keluar secara maksimal. Di dalam benaknya, dia sangat sadar akan hal ini.

Bonie agak sejenak tampak ragu, lalu dia mengangguk-anggukan kepala dengan kerasnya: “Meskipun aku tidak terlalu mengerti apa yang sebenarnya kamu lakukan, tetapi aku percaya padamu. Lagipula aku sebatang kara dan tidak punya siapa-siapa.”

Andrew Yang mengangguk. Dia mengelus kepalanya, kemudian tersenyum dan berkata: “Mulai dari sekarang, aku adalah keluargamu. Kamu sekarang tidak lagi hanya seorang diri.”

Bonie mengangguk-anggukan kepala. Ada dua tetes air mata mengalir di pipinya. Baru kali ini dia merasakan apa rasanya memiliki keluarga. Dia kelewat bersemangat.

Andrew Yang tidak berbicara apa-apa lagi dan kembali ke balkon. Dia mulai beristirahat sambil memikirkan metode-metode apa saja yang akan dia gunakan untuk melatihnya nanti.

Setelah berpikir semalam suntuk, dia memutuskan untuk mengantarnya ke tempat Jack Xing. Kali ini dia kembali ke dalam negri agak sedikit berbahaya. Apabila dia tidak berhati-hati, setiap saat bisa saja dia mengantar nyawa. Membawanya bukan hanya tidak dapat membimbingnya dengan baik, malah ada kemungkinan membahayakan nyawanya.

Andrew Yang mengambil ponselnya, dan menelpon Jack Xing. Dia menceritakan detil-detil permasalahannya lalu dia melanjutkan: “Aku berpikir, untuk mengantarkannya ke tempatmu saja. Di sana dia bisa berlatih, dan nyawanya tidak akan terancam. Dia adalah benih didik yang baik, pasti tidak akan menimbulkan kekacauan.”

Awalnya Jack Xing hanya bisa termangu saja, kemudian dia berkata dengan bersemangat: “Tuhan memang sangat memberkati Crouching Dragon. Benih sebaik ini saja dapat tidak sengaja bertemu denganmu. Tuhan benar-benar berpihak padamu.”

Andrew Yang tertawa. Dia sama sekai tidak percaya ucapan semacam ini. “Jack Xing, apakah kamu setuju akan hal ini?”

Jack Xing mengangguk dengan keras: “Tentu saja, mana mungkin aku tidak setuju. Kamu tunggu saja di sana, tidak usah bergerak. Aku akan segera mengirim Fire Dragon untuk menjemputnya. Sementara itu, kamu selesaikan saja dulu masalahmu di sana.”

Andrew Yang mengerti maksudnya adalah Paman Kakek. Bagaimanapun Bonie adalah orang yang berada di bawah naungan Paman Kakek. Kalau tiba-tiba dibawa pergi begitu saja, rasanya agak kurang sopan.

Keesokan harinya, dia membawa Phantom dan Bonie ke tempat kediaman Paman Kakek. Sambil tersenyum, dia berkata: “Tempat yang Paman Kakek sediakan ternyata sangat mewah. Setelah aku tinggal semalam, rasanya aku tidak ingin pergi kemana-mana.”

Paman kakek tertawa. Dia melirik sejenak ke arah Bonie yang berada di sebelah Andrew Yang, kemudian mengangguk-angguk kecil. “Sepertinya kamu sangat puas dengan gadis kecil ini.”

Andrew Yang mengangguk-anggukkan kepalanya. Setelah ragu sejenak, dia pelan-pelan berkata: “Kali ini aku datang berkunjung untuk meminta dua orang dari Paman Kakek. Tidak tahu apakah Anda rela dan bersedia?”

Paman Kakek lagi-lagi meihat Bonie dan tertawa: “Dia boleh pergi denganmu. Tidak masalah. Satu orang lagi siapa?”

Dia melihat ke sekelilingnya, tetapi dia tidak menemukan kemungkinan yang lain.

“Satu orang lagi, Antelop. Dia adalah orang yang sangat berbakat. Apabila aku membawanya ke negara kami, dia dapat sangat membantu bisnis Anda. Sesungguhnya aku meminta orang juga demi membantu jalan keuangan Anda.” Selesai berkata demikian, Andrew Yang memejamkan mata. Dia percaya diri bahwa Paman Kakek akan memenuhi permintaannya.

Setelah dia pikir bahwa Antelop adalah orang yang dapat dia percaya. Membiarkannya pergi ke mana saja belum tentu itu adalah suatu ide yang buruk. Lagipula jabatan sebagai kapten kapal dapat diisi oleh siapa saja, tidak harus dia.

Novel Terkait

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu