Menantu Hebat - Bab 126 Dihabisi Dalam Sekejap

Andrew Yang sudah menunggu beberapa belas menit di bawah terangnya lampu jalanan. Akhirnya ada juga anggota keluarga Yuan yang keluar menemuinya, tetapi yang muncul di antaranya ada orang yang paling tidak disangka oleh Andrew Yang.

“Toni Lin?”

“Huh, Kenapa? Tidak menyangka aku ada di sini?”

“Toni Lin menegakkan badan seperti ayam pejantan yang baru menang beradu. Dia berjalan dengan angkuh ke arah Andrew Yang.

Andrew Yang menyipitkan mata untuk melihat orang-orang yang sedang berjalan keluar bersama Toni Lin dan Edgar Yuan. Tiba-tiba dia teringat.

“Segala sesuatu yang terjadi di Perusahaan Tulin itu adalah perbuatanmu atas bantuan keluarga Yuan? Kamu meminta keluarga Yuan untuk mewakilimu?”

Toni Lin memandangi Andrew Yang penuh dendam. Ujung bibirnya dan sudut matanya, seluruh ekspresi wajahnya tidak ada yang tidak menunjukan penghinaan: “Huh, ternyata kamu tidak sebodoh itu. Tetapi meskipun otakmu sudah tidak bodoh lagi juga tidak akan bisa mengubah apa-apa. Kamu masih saja seperti kerbau dicolok hidungnya malah datang sendiri untuk cari mati. Andrew Yang, hari ini kita lunasi semua hutang-hutangmu, agar kamu dapat mati dengan tenang.”

Pandangan mata Andrew Yang menyapu kerumunan orang itu. Prajurit bela diri level akhir, Ronald Yuan, dan Master dalam masa polishing, Edgar Yuan. Rasanya di antara yang hadir tidak ada yang dapat membuat dia meninggalkan nyawanya hari ini.

Tanpa rasa takut dia menatap Ronald Yuan dan Edgar Yuan dengan siaga. Dia menolehkan kepalanya sekilas melihat Toni Lin seperti melihat seonggok sampah.

“Kamu dan kakekmu yang sudah meninggal itu sama saja. Demi mencapai tujuan, segala cara dihalalkan. Bahkan saudaramu sendiri yang tidak bersalah pun tidak kamu lepaskan.”

Pandangan mata Andrew Yang penuh kebencian itu seolah menusuk Toni Lin. Wajah dan matanya memerah.

“Semua ini kan karena kamu. Kamu yang membuat Perusahaan Donglin bangkrut dan Lin Group gulung tikar. Kamu juga menyebabkan kakek lompat dari gedung tinggi dan bunuh diri. Alice Lin wanita jalang itu, saudara macam apa dia…”

“Plak!”

Suasananya semakin menegang. Setelah kata-kata tidak tahu batas itu mengalir keluar dari mulut Toni Lin, dia langsung ditampar Andrew Yang sampai melayang.

“Bruk!” dia mendarat di atas tanah dengan suara besar.

Tatapan mata Andrew Yang sedingin es, seperti sedang melihat benda tak bernyawa memandangi darah yang terus mengalir dari luka tubuh Toni Lin yang terkapar setengah mati itu.

“Jangan gunakan mulut kotormu itu untuk menodai Alice Lin yang suci tidak berdosa. Kamu dan kakekmu hanya menuai apa yang kalian tabur, mati pun tidak ada harganya.”

Sekujur tubuh Toni Lin bergetar saat merasakan aura membunuh yang dipancarkan Andrew Yang. Dengan sekarat, matanya yang gelap tidak memantulkan cahaya dipenuhi rasa panik. Dia berusaha keras untuk menghirup napas, memandang putus asa ke arah pasangan kakek dan cucu keluarga Yuan yang tidak bersuara itu.

“Tuan muda Yuan, bunuh dia. Bunuh dia. Alice Lin akan menjadi milikmu.”

Kata-kata Toni Lin tepat masuk ke dalam jurang di hati Ronald Yuan. Hanya dengan membunuh orang yang ada di hadapannya ini, tidak akan ada orang lain di dalam hati Alice Lin. Dirinya akan bisa mendapatkan kesempatan untuk masuk ke ‘tanah’ terlarang itu.

Ronald Yuan mengangkat kepalanya dan menatap Andrew Yang dengan menantang. Ujung bibirnya menyungging tampak meremehkannya.

“Setelah kamu kubunuh, Alice Lin akan menjadi milikku.”

Meskipun hanya sisa sedikit napas, Toni Lin tidak lupa memanas-manasi mereka: “Haha.. Andrew Yang. Kamu tidak tahu kan. Kamu hanya seekor kura-kura berkepala hijau (ungkapan untuk orang yang diselingkuhi). Alice Lin mu yang bersih dan suci itu sekarang sudah seperti barang rongsok yang murahan… Hahaha… Andrew Yang, akhirnya kamu juga dapat mengalami kejadian seperti ini. Pria memalukan korban selingkuhan... Hahaha…”

Mata Andrew Yang dipenuhi ratapan sadis, ujung jari-jari tangannya memucat. Seluruh tubuhnya diselimuti aura mematikan dari neraka. Kakinya menendang sebongkah batu ke arah Toni Lin untuk menyumpal mulutnya yang lebih kotor dari mulut anjing itu.

Mulut Toni Lin kesakitan dan giginya rontok. Ujung lidahnya bagaikan dipotong dengan senjata tajam, panas dan sakit seperti terbakar. Toni Lin menangis kesakitan. Dengan geram memandangi Andrew Yang siap mengatainya lagi, tetapi dia tidak dapat mengucapkan kata-kata dengan jelas.

“Ahh….. Aahh...”

Toni Lin berusaha memberontak tetapi lengannya juga tidak bertenaga. Dia meraba genangan darah di dalam mulutnya.

Sebongkah pecahan daging muncul dengan jelas di antara genangan darah.

Itu adalah ujung lidahnya. Tangan Toni Lin bergertar saking ngerinya.

Hancur sudah lidahnya, hancur sudah lidahnya! “Andrew Yang! Aku bunuh kamu!! Aku bunuh kamu!!”

“Aa… Aaa... Aa…”

Andrew Yang tidak lagi memedulikan rontaan Toni Lin. Dengan dingin dan tanpa ekspresi dia memandang Ronald Yuan yang sedang menyipitkan mata dan menilai-nilai dia.

“Kamu menyentuh Alice Lin?”

Meskipun dia sungguh-sunggu menyukai Alice Lin, dia tidak pernah memaksakan kehendaknya pada Alice Lin. Dia ingin sungguh-sungguh mendapatkan cinta Alice Lin. Tetapi perasaan diselingkuhi adalah “kesakitan” yang mendalam tersendiri bagi para pria. Menghancurkan mental lawan sebelum mulai berkelahi melawannya tampaknya merupakan strategi yang lumayan baik.

Ronald Yuan memasang wajah puas. Dia menjilati bibirnya sendiri seolah-olah sedang mengingat-ngingat kembali rasanya.

“Benar, rasa isterimu lumayan juga. Susah untuk dilupakan.”

Ekspresi wajah Andrew Yang menjadi suram. Matanya dipenuhi badai yang membabi buta. Sesaat kemudian, bagai langit yang gelap tiba-tiba menjadi terang akibat sambaran petir-petir yang berkilatan.

“Mati kamu!”

Pasir-pasir dan bebatuan di sekitar tubuhnya seperti bergerak sendiri. Tanah bergetar seperti gempa bumi. Kerikil-kerikil bergetar di atas tanah dan berdesir.

Edgar Yuan agak terkejut. Andrew Yang ini begitu marah, aura yang berputar di sekelilingnya sangat menakjubkan. Tidak seperti dugaan awalnya, kekuatan ini tampak melebihi prajurit tingkat awal seperti dugaannya sebelumnya.

Baru saja Edgar Yuan berencana untuk mengecek kekuatan Andrew Yang, tiba-tiba dia melihat cucunya yang tidak bisa menahan diri itu sudah menerjang ke arahnya.

“Salah. Kamu yang seharusnya mati! Kalau kamu mati lebih awal, Alice Lin tidak akan merindukanmu lagi. Maka dari itu. Pergilah ke neraka!”

Serangan Ronald Yuan memang tidak dikerahkan untuk menyisakan jalan hidup baginya. Dia mengeluarkan jurus terkenalnya yang merupakan jurus paling mematikan yang pernah ada. Jurus Tapak Menembus Ikan.

Tapak tangan yang menyerang dari depan seperti arus air yang menyerang ikan yang sedang berenang, sangat deras seperti satu garis lurus. Gerakan ini seperti tombak harpoon.

“Hah, dasar mahluk tak kenal mati.”

Andrew Yang menatap Ronald Yuan yang sedang menerjang dadanya seolah dia yang sudah menjadi mayat.

Saat Ronald Yuan dengan percaya dirinya yakin bahwa Andrew Yang akan mati di tangannya…

“Plak!”

Andrew Yang melambaikan tamparan ke arah Ronald Yuan sampai dia berputar-putar seperti sedang menari.

Ronald Yuan membenamkan kakinya agar berhenti berputar. Wajahnya bengkak seperti kepala babi, dan kepalanya berputar. Lagi-lagi dia diinjak ke tanah oleh Andrew Yang seperti sedang menginjak semut. Pas di bawah kakinya itu, tulang ekornya diinjak sampai patah.

“Aaaahh…”

Ronald Yuan berteriak parah, kepalanya berkunang-kunang, di saat bersamaan tulang ekornya kesakitan. Terlalu sakitnya dia pingsan dan tidak sadarkan diri.

Mata Toni Lin terbelalak. Karena terlalu kaget, mulutnya yang sedang kesakitan itu ternganga lebar, rasanya sampai mau robek.

Segala sesuatunya terjadi dalam sekejap, cepat sekali. Edgar Yuan sama sekali tidak sempat bereaksi. Saat dia sadar, segala sesuatunya sudah berakhir. Dalam satu tarikan napas, cucu kesayangannya itu sudah patah tulang belakang dan menjadi orang cacat.

Amarah Edgar Yuan meluap bagai membalikkan langit ke dalam laut. Amarahnya itu memenuhi kedua matanya seperti bel tembaga yang dialiri darah.

“Orang rendahan, beraninya kamu!”

Andrew Yang seolah tidak mendengar apa-apa, dia mengangkat kakinya, dan dengan keras menginjak pangkal paha Ronald Yuan yang sudah tidak sadarkan diri itu hingga hancur berkeping-keping. Darah mengalir deras dari pangkal paha Ronald Yuan. Setelah itu barulah Andrew Yuan mengangkat kakinya, dan menendang Ronald Yuan ke arah Edgar Yuan yang telah kehilangan akal sehat karena terlalu marahnya itu.

Ronald Yuan yang sengsara kesakitan hingga tidak sadarkan diri itu terpaksa sadar kembali karena bagian tubuhnya yang paling lemah terluka berat. Belum sampai satu detik dia tersadar, tubuhnya sudah ditendang lagi seperti bola karet.

“Aaahh sakit sekali… Kakek, tolong aku.”

Toni Lin yang sekujur organ tubuhnya kesakitan langsung ciut nyalinya. Tiba-tiba dia merasa dirinya masih lebih baik karena hanya terluka agak berat dan menjadi bisu saja.

Kedua mata Edgar Yuan sangat merah karena marahnya,

Tidak hanya Andrew Yang menjadikan cucunya cacat dalam satu kali tendangan, dia juga sekaligus memutuskan garis keturunannya. Menjadikan cucunya mandul tidak seperti pria jantan ini jauh lebih menyiksa daripada membunuh cucunya.

“Kamu benar-benar cari mati!!”

Edgar Yuan menatap Andrew Yang dengan penuh kebencian. Segala pertimbangannya tenggelam dalam amarah. Dia hanya ingin menerjang dan menghabisi Andrew Yang. Seluruh tenaga dalamnya dikeluarkan, lengan bajunya berterbangan ke atas bawah akibat energi yang bergulung-gulung.

“Andrew Yang, apakah kamu mengerti apa yang dimaksud dengan Master bela diri dengan kemampuan bawaan dari lahir? Berani sekali kamu melakukan hal keji seperti itu terhadap cucuku. Aku akan membuatmu mengerti bahwa kematian sudah merupakan hukuman yang paling ringan untukmu.”

Novel Terkait

This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
3 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
3 tahun yang lalu