Menantu Hebat - Bab 126 Dihabisi Dalam Sekejap
Andrew Yang sudah menunggu beberapa belas menit di bawah terangnya lampu jalanan. Akhirnya ada juga anggota keluarga Yuan yang keluar menemuinya, tetapi yang muncul di antaranya ada orang yang paling tidak disangka oleh Andrew Yang.
“Toni Lin?”
“Huh, Kenapa? Tidak menyangka aku ada di sini?”
“Toni Lin menegakkan badan seperti ayam pejantan yang baru menang beradu. Dia berjalan dengan angkuh ke arah Andrew Yang.
Andrew Yang menyipitkan mata untuk melihat orang-orang yang sedang berjalan keluar bersama Toni Lin dan Edgar Yuan. Tiba-tiba dia teringat.
“Segala sesuatu yang terjadi di Perusahaan Tulin itu adalah perbuatanmu atas bantuan keluarga Yuan? Kamu meminta keluarga Yuan untuk mewakilimu?”
Toni Lin memandangi Andrew Yang penuh dendam. Ujung bibirnya dan sudut matanya, seluruh ekspresi wajahnya tidak ada yang tidak menunjukan penghinaan: “Huh, ternyata kamu tidak sebodoh itu. Tetapi meskipun otakmu sudah tidak bodoh lagi juga tidak akan bisa mengubah apa-apa. Kamu masih saja seperti kerbau dicolok hidungnya malah datang sendiri untuk cari mati. Andrew Yang, hari ini kita lunasi semua hutang-hutangmu, agar kamu dapat mati dengan tenang.”
Pandangan mata Andrew Yang menyapu kerumunan orang itu. Prajurit bela diri level akhir, Ronald Yuan, dan Master dalam masa polishing, Edgar Yuan. Rasanya di antara yang hadir tidak ada yang dapat membuat dia meninggalkan nyawanya hari ini.
Tanpa rasa takut dia menatap Ronald Yuan dan Edgar Yuan dengan siaga. Dia menolehkan kepalanya sekilas melihat Toni Lin seperti melihat seonggok sampah.
“Kamu dan kakekmu yang sudah meninggal itu sama saja. Demi mencapai tujuan, segala cara dihalalkan. Bahkan saudaramu sendiri yang tidak bersalah pun tidak kamu lepaskan.”
Pandangan mata Andrew Yang penuh kebencian itu seolah menusuk Toni Lin. Wajah dan matanya memerah.
“Semua ini kan karena kamu. Kamu yang membuat Perusahaan Donglin bangkrut dan Lin Group gulung tikar. Kamu juga menyebabkan kakek lompat dari gedung tinggi dan bunuh diri. Alice Lin wanita jalang itu, saudara macam apa dia…”
“Plak!”
Suasananya semakin menegang. Setelah kata-kata tidak tahu batas itu mengalir keluar dari mulut Toni Lin, dia langsung ditampar Andrew Yang sampai melayang.
“Bruk!” dia mendarat di atas tanah dengan suara besar.
Tatapan mata Andrew Yang sedingin es, seperti sedang melihat benda tak bernyawa memandangi darah yang terus mengalir dari luka tubuh Toni Lin yang terkapar setengah mati itu.
“Jangan gunakan mulut kotormu itu untuk menodai Alice Lin yang suci tidak berdosa. Kamu dan kakekmu hanya menuai apa yang kalian tabur, mati pun tidak ada harganya.”
Sekujur tubuh Toni Lin bergetar saat merasakan aura membunuh yang dipancarkan Andrew Yang. Dengan sekarat, matanya yang gelap tidak memantulkan cahaya dipenuhi rasa panik. Dia berusaha keras untuk menghirup napas, memandang putus asa ke arah pasangan kakek dan cucu keluarga Yuan yang tidak bersuara itu.
“Tuan muda Yuan, bunuh dia. Bunuh dia. Alice Lin akan menjadi milikmu.”
Kata-kata Toni Lin tepat masuk ke dalam jurang di hati Ronald Yuan. Hanya dengan membunuh orang yang ada di hadapannya ini, tidak akan ada orang lain di dalam hati Alice Lin. Dirinya akan bisa mendapatkan kesempatan untuk masuk ke ‘tanah’ terlarang itu.
Ronald Yuan mengangkat kepalanya dan menatap Andrew Yang dengan menantang. Ujung bibirnya menyungging tampak meremehkannya.
“Setelah kamu kubunuh, Alice Lin akan menjadi milikku.”
Meskipun hanya sisa sedikit napas, Toni Lin tidak lupa memanas-manasi mereka: “Haha.. Andrew Yang. Kamu tidak tahu kan. Kamu hanya seekor kura-kura berkepala hijau (ungkapan untuk orang yang diselingkuhi). Alice Lin mu yang bersih dan suci itu sekarang sudah seperti barang rongsok yang murahan… Hahaha… Andrew Yang, akhirnya kamu juga dapat mengalami kejadian seperti ini. Pria memalukan korban selingkuhan... Hahaha…”
Mata Andrew Yang dipenuhi ratapan sadis, ujung jari-jari tangannya memucat. Seluruh tubuhnya diselimuti aura mematikan dari neraka. Kakinya menendang sebongkah batu ke arah Toni Lin untuk menyumpal mulutnya yang lebih kotor dari mulut anjing itu.
Mulut Toni Lin kesakitan dan giginya rontok. Ujung lidahnya bagaikan dipotong dengan senjata tajam, panas dan sakit seperti terbakar. Toni Lin menangis kesakitan. Dengan geram memandangi Andrew Yang siap mengatainya lagi, tetapi dia tidak dapat mengucapkan kata-kata dengan jelas.
“Ahh….. Aahh...”
Toni Lin berusaha memberontak tetapi lengannya juga tidak bertenaga. Dia meraba genangan darah di dalam mulutnya.
Sebongkah pecahan daging muncul dengan jelas di antara genangan darah.
Itu adalah ujung lidahnya. Tangan Toni Lin bergertar saking ngerinya.
Hancur sudah lidahnya, hancur sudah lidahnya! “Andrew Yang! Aku bunuh kamu!! Aku bunuh kamu!!”
“Aa… Aaa... Aa…”
Andrew Yang tidak lagi memedulikan rontaan Toni Lin. Dengan dingin dan tanpa ekspresi dia memandang Ronald Yuan yang sedang menyipitkan mata dan menilai-nilai dia.
“Kamu menyentuh Alice Lin?”
Meskipun dia sungguh-sunggu menyukai Alice Lin, dia tidak pernah memaksakan kehendaknya pada Alice Lin. Dia ingin sungguh-sungguh mendapatkan cinta Alice Lin. Tetapi perasaan diselingkuhi adalah “kesakitan” yang mendalam tersendiri bagi para pria. Menghancurkan mental lawan sebelum mulai berkelahi melawannya tampaknya merupakan strategi yang lumayan baik.
Ronald Yuan memasang wajah puas. Dia menjilati bibirnya sendiri seolah-olah sedang mengingat-ngingat kembali rasanya.
“Benar, rasa isterimu lumayan juga. Susah untuk dilupakan.”
Ekspresi wajah Andrew Yang menjadi suram. Matanya dipenuhi badai yang membabi buta. Sesaat kemudian, bagai langit yang gelap tiba-tiba menjadi terang akibat sambaran petir-petir yang berkilatan.
“Mati kamu!”
Pasir-pasir dan bebatuan di sekitar tubuhnya seperti bergerak sendiri. Tanah bergetar seperti gempa bumi. Kerikil-kerikil bergetar di atas tanah dan berdesir.
Edgar Yuan agak terkejut. Andrew Yang ini begitu marah, aura yang berputar di sekelilingnya sangat menakjubkan. Tidak seperti dugaan awalnya, kekuatan ini tampak melebihi prajurit tingkat awal seperti dugaannya sebelumnya.
Baru saja Edgar Yuan berencana untuk mengecek kekuatan Andrew Yang, tiba-tiba dia melihat cucunya yang tidak bisa menahan diri itu sudah menerjang ke arahnya.
“Salah. Kamu yang seharusnya mati! Kalau kamu mati lebih awal, Alice Lin tidak akan merindukanmu lagi. Maka dari itu. Pergilah ke neraka!”
Serangan Ronald Yuan memang tidak dikerahkan untuk menyisakan jalan hidup baginya. Dia mengeluarkan jurus terkenalnya yang merupakan jurus paling mematikan yang pernah ada. Jurus Tapak Menembus Ikan.
Tapak tangan yang menyerang dari depan seperti arus air yang menyerang ikan yang sedang berenang, sangat deras seperti satu garis lurus. Gerakan ini seperti tombak harpoon.
“Hah, dasar mahluk tak kenal mati.”
Andrew Yang menatap Ronald Yuan yang sedang menerjang dadanya seolah dia yang sudah menjadi mayat.
Saat Ronald Yuan dengan percaya dirinya yakin bahwa Andrew Yang akan mati di tangannya…
“Plak!”
Andrew Yang melambaikan tamparan ke arah Ronald Yuan sampai dia berputar-putar seperti sedang menari.
Ronald Yuan membenamkan kakinya agar berhenti berputar. Wajahnya bengkak seperti kepala babi, dan kepalanya berputar. Lagi-lagi dia diinjak ke tanah oleh Andrew Yang seperti sedang menginjak semut. Pas di bawah kakinya itu, tulang ekornya diinjak sampai patah.
“Aaaahh…”
Ronald Yuan berteriak parah, kepalanya berkunang-kunang, di saat bersamaan tulang ekornya kesakitan. Terlalu sakitnya dia pingsan dan tidak sadarkan diri.
Mata Toni Lin terbelalak. Karena terlalu kaget, mulutnya yang sedang kesakitan itu ternganga lebar, rasanya sampai mau robek.
Segala sesuatunya terjadi dalam sekejap, cepat sekali. Edgar Yuan sama sekali tidak sempat bereaksi. Saat dia sadar, segala sesuatunya sudah berakhir. Dalam satu tarikan napas, cucu kesayangannya itu sudah patah tulang belakang dan menjadi orang cacat.
Amarah Edgar Yuan meluap bagai membalikkan langit ke dalam laut. Amarahnya itu memenuhi kedua matanya seperti bel tembaga yang dialiri darah.
“Orang rendahan, beraninya kamu!”
Andrew Yang seolah tidak mendengar apa-apa, dia mengangkat kakinya, dan dengan keras menginjak pangkal paha Ronald Yuan yang sudah tidak sadarkan diri itu hingga hancur berkeping-keping. Darah mengalir deras dari pangkal paha Ronald Yuan. Setelah itu barulah Andrew Yuan mengangkat kakinya, dan menendang Ronald Yuan ke arah Edgar Yuan yang telah kehilangan akal sehat karena terlalu marahnya itu.
Ronald Yuan yang sengsara kesakitan hingga tidak sadarkan diri itu terpaksa sadar kembali karena bagian tubuhnya yang paling lemah terluka berat. Belum sampai satu detik dia tersadar, tubuhnya sudah ditendang lagi seperti bola karet.
“Aaahh sakit sekali… Kakek, tolong aku.”
Toni Lin yang sekujur organ tubuhnya kesakitan langsung ciut nyalinya. Tiba-tiba dia merasa dirinya masih lebih baik karena hanya terluka agak berat dan menjadi bisu saja.
Kedua mata Edgar Yuan sangat merah karena marahnya,
Tidak hanya Andrew Yang menjadikan cucunya cacat dalam satu kali tendangan, dia juga sekaligus memutuskan garis keturunannya. Menjadikan cucunya mandul tidak seperti pria jantan ini jauh lebih menyiksa daripada membunuh cucunya.
“Kamu benar-benar cari mati!!”
Edgar Yuan menatap Andrew Yang dengan penuh kebencian. Segala pertimbangannya tenggelam dalam amarah. Dia hanya ingin menerjang dan menghabisi Andrew Yang. Seluruh tenaga dalamnya dikeluarkan, lengan bajunya berterbangan ke atas bawah akibat energi yang bergulung-gulung.
“Andrew Yang, apakah kamu mengerti apa yang dimaksud dengan Master bela diri dengan kemampuan bawaan dari lahir? Berani sekali kamu melakukan hal keji seperti itu terhadap cucuku. Aku akan membuatmu mengerti bahwa kematian sudah merupakan hukuman yang paling ringan untukmu.”
Novel Terkait
Eternal Love
Regina WangMy Enchanting Guy
Bryan WuIstri kontrakku
RasudinYama's Wife
ClarkNikah Tanpa Cinta
Laura WangCinta Yang Dalam
Kim YongyiThe True Identity of My Hubby
Sweety GirlMenantu Hebat×
- Bab 1 Kembali
- Bab 2 Menagih Hutang
- Bab 3 Tidak Terduga
- Bab 4 Kesalahpahaman terselesaikan
- Bab 5 Makan Bersama
- Bab 6 Orang Luar
- Bab 7 Rekaman
- Bab 8 Kebenaran
- Bab 9 Kompetisi
- Bab 10 Mengikuti Kompetisi
- Bab 11 Kurang Baik
- Bab 12 Fajar
- Bab 13 Pertarungan
- Bab 14 Mengalahkan
- Bab 15 Pertandingan Final
- Bab 16 Kemenangan
- Bab 17 Bernilai
- Bab 18 Keluarga Long
- Bab 19 Suatu Hari Nanti
- Bab 20 Pelatihan Khusus
- Bab 21 Masa Depan
- Bab 22 Terlambat
- Bab 23 Bagus
- Bab 24 Kekuatan
- Bab 25 Bajingan
- Bab 26 Pijat
- Bab 27 Pertandingan Bernyanyi
- Bab 28 Bergabung dengan Perusahaan Widjaya Karya
- Bab 29 Kesialan Daniel Yu
- Bab 30 Tersenyum Licik
- Bab 31 Sesuatu yang Menarik
- Bab 32 Kondisi Mendesak
- Bab 33 Andrew Yang Datang
- Bab 34 Menekan
- Bab 35 Tak Berdaya
- Bab 36 Menyayat Hati
- Bab 37 Perusahaan Tulin
- Bab 38 Sudah Ceroboh
- Bab 39 Deal
- Bab 40 Saingan
- Bab 41 Tidak Ada Jalan Lain
- Bab 42 Obat Apa?
- Bab 43 Tutup Mulut
- Bab 44 Kesalahpahaman
- Bab 45 Tunggu Aku
- Bab 46 Tidak Menyerah
- Bab 47 Merasa Sulit
- Bab 48 Merasa Tidak Bersalah
- Bab 49 Penyiksaan
- Bab 50 Cepat Kembali
- Bab 51 Pernikahan
- Bab 52 Kembali
- Bab 53 Perlombaan
- Bab 54 Hasil
- Bab 55 Tidak Tahu Malu
- Bab 56 Kemenangan
- Bab 57 Obat
- Bab 58 Tertuduh
- Bab 59 Hentikan
- Bab 60 Air Dingin
- Bab 61 Ternyata Begitu
- Bab 62 Roh
- Bab 63 Menyerang Diam-Diam
- Bab 64 Tanpa Keraguan
- Bab 65 Mengundang
- Bab 66 Kehilangan
- Bab 67 Menertawakan
- Bab 68 Bertamasya
- Bab 69 Berenang
- Bab 70 Ikan Hiu
- Bab 71 Menolong
- Bab 72 Napas
- Bab 73 Ikan Panggang
- Bab 74 Siuman
- Bab 75 Bertindak Lagi
- Bab 76 Rasa Malu
- Bab 77 Pergi Bersama
- Bab 78 Taruhan
- Bab 79 Tempat Sandaran
- Bab 80 Sudah Boleh Pergi
- Bab 81 Perampokan
- Bab 82 Pendidikan
- Bab 83 Keluar
- Bab 84 Ketidaksabaran
- Bab 85 Profesor Marah
- Bab 86 Kritikan Pedas
- Bab 87 Tunggu Pembalasanku
- Bab 88 Jeritan Tanpa Suara
- Bab 89 Orang-Orang Jahat Datang
- Bab 90 Pelelangan
- Bab 91 Palsu
- Bab 92 Menjelaskan
- Bab 93 Omong Kosong
- Bab 94 Kebenaran
- Bab 95 Bagus
- Bab 96 Melihat Perubahan
- Bab 97 Silakan Tunggu Sebentar
- Bab 98 Mengalami Musibah
- Bab 99 Pembunuhan yang Kejam
- Bab 100 Cemas
- Bab 101 Tidak Ada Jalan Keluar
- Bab 102 Pesta Ulang Tahun
- Bab 103 Hadiah
- Bab 104 Amarah
- Bab 105 Hanya Kurang Gadis Cantik
- Bab 106 Campur Tangan
- Bab 107 Topik Utama
- Bab 108 Membuatmu Terlihat Menyedihkan
- Bab 109 Mengurungkan Niat
- Bab 110 Bertindak Sesuai Ucapan
- Bab 111 Tujuan
- Bab 112 Bekerja Sama
- Bab 113 Kompas
- Bab 114 Terkejut
- Bab 115 Pilihan
- Bab 116 Apa Yang Telah Terjadi
- Bab 117 Peti Mati Kayu
- Bab 118 Berbagi Barang
- Bab 119 Serangan Balik
- Bab 120 Bertarung
- Bab 121 Sudah Puas Larinya?
- Bab 122 Kembali ke Zhongjiang
- Bab 123 Berakhir
- Bab 124 Tidak Bertindak
- Bab 125 Beradu
- Bab 126 Dihabisi Dalam Sekejap
- Bab 127 Ruang Bawah Tanah
- Bab 128 Menolongnya
- Bab 129 Mengkambinghitamkan Orang Lain
- Bab 130 Kena Batunya
- Bab 131 Tuhan Tidak Melupakanku
- Bab 132 Sudah Kembali
- Episode 133 Berkumpul
- Bab 134 Pembalasan Dendam
- Bab 135 Penghargaan
- Bab 136 Cincin Sakti
- Bab 137 Memiliki Kekuatan Rahasia
- Bab 138 Menjadi Hal Buruk
- Bab 139 Memiliki Kehidupan Sendiri
- Bab 140 Membantu Polisi Wanita
- Bab 141 Membandingkan
- Bab 142 Pisau
- Bab 143 Cuaca Berubah
- Bab 144 Teh Susu
- Bab 145 Lawan
- Bab 146 Pertempuran yang Akan Dimulai
- Bab 147 Pertempuran Dimulai
- Bab 148 Tidak Bisa Menerima
- Bab 149 Hal yang Harus Dilakukan
- Bab 150 Diare
- Bab 151 Tidak Tahu Baik dan Buruk
- Bab 152 Kedengkian
- Bab 153 Konspirasi
- Bab 154 Cepat Pergi
- Bab 155 Gawat
- Bab 156 Dibawa Kabur
- Bab 157 Seorang Sarjana
- Bab 158 Contohkan
- Bab 159 Pantas
- Bab 160 Kecurigaan
- Bab 161 Mungkinkah!?
- Bab 162 Bagaimana Kabur
- Bab 163 Bunuh
- Episode 164 Menarik Jaring
- Bab 165 Cukup Sampai di Sini Saja
- Bab 166 Semakin Meningkat
- Bab 167 Apa Yang Sudah Terjadi?
- Bab 168 Paparazzi
- Bab 169 Merasa Nyaman
- Bab 170 Tugas
- Bab 171 Batal
- Bab 172 Seorang Diri
- Bab 173 Suara Keras
- Bab 174 Jalan Hidup
- Bab 175 Tidak Sampai Tiga Detik
- Bab 176 Pelit
- Bab 177 Konsekuensi
- Bab 178 Teman Kuliah
- Bab 179 Cemilan Malam
- Bab 180 Lemah
- Bab 181 Kemampuan dalam Menilai Orang
- Bab 182 Dalam kondisi yang berbahaya
- Bab 183 Penonton
- Bab 184 Teman Lama
- Bab 185 Meraung Marah
- Bab 186 Ternyata Kamu
- Bab 187 Lebih dari Cukup
- Bab 188 Rebut wanita
- Bab 189 Tamu yang Tidak Diundang
- Bab 190 Patah Kaki
- Bab 191 Berbicara Secara Pelan-Pelan
- Bab 192 Tersenyum Sinis
- Bab 193 Keputusasaan
- Bab 194 Menghina
- Bab 195 Pemakaman
- Bab 196 Perbedaan yang Sangat Besar
- Bab 197 Sudah Boleh Mati
- Bab 198 Semua Kekuatan Sudah Tidak Berfungsi
- Bab 199 Pindah Perusahaan
- Bab 200 Nasihat
- Bab 201 Sangat Menggangu
- Bab 202 Keluarga Suami
- Bab 203 Fiona Xiang
- Bab 204 Kekuatan Toni Lin
- Bab 205 Kamu Istirahat Dulu
- Bab 206 Mencari Mati
- Bab 207 Reaksi
- Bab 208 Berebutan
- Bab 209 Markas
- Bab 210 Orang Terkuat
- Bab 211 Tidak Perlu Pergi
- Bab 212 Rileks
- Bab 213 Membuntuti
- Bab 214 Bersih-bersih
- Bab 215 Profesor Liang
- Bab 216 Tersenyum
- Bab 217 Mempermalukan
- Bab 218 Beban
- Bab 219 Tingkat Pelatihan Caroline Yun
- Bab 220 Jurus Abal-abal
- Bab 221 Jangan Tinggalkan Aku Sendirian
- Bab 222 Kesulitan
- Bab 223 Menjadi Mata-Mata
- Bab 224 Tidak Mungkin
- Bab 225 Pertarungan
- Bab 226 Orang Terkuat
- Bab 227 Awal Baru
- Bab 228 Aku Juga Tidak Ingin Kamu Pergi
- Bab 229 Memulai
- Bab 230 Terlalu Munafik
- Bab 231 Sangat Pantas
- Bab 232 Tidak Bisa Diremehkan
- Bab 233 Lima Menit
- Bab 234 Metode Mediasi Air
- Bab 235 Begitu Juga Andrew Yang
- Bab 236 Buruk
- Bab 237 Buat Apa
- Bab 238 Luar Biasa
- Bab 239 2 Kali Lipat
- Bab 240 Menyerah
- Bab 241 Tergerak
- Bab 242 Tidak Ada Masalah
- Bab 243 Ayo Masuk
- Bab 244 Kesempatan Terakhir
- Bab 245 Memalukan
- Bab 246 Mengalahkan
- Bab 247 Sihir Pelindung
- Bab 248 Ruang Sihir Pelindung
- Bab 249 Bangunlah
- Bab 250 Tidak Boleh Diremehkan
- Bab 251 Belum Tentu Lawan
- Bab 252 Gunung Besar
- Bab 253 Kenapa?
- Bab 254 Gosip
- Bab 255 Ternyata Seperti ini
- Bab 256 Bukan Orang Luar
- Bab 257 Laki-laki dan Perempuan yang Tidak Tahu Diri
- Bab 258 Perlakukan Sesuai Keinginan Kamu
- Bab 259 Konsekuensi
- Bab 260 Terhormat
- Bab 261 Mendukung
- Bab 262 Tidak Berguna
- Bab 263 Pilihan Terbaik
- Bab 264 Berakhir
- Bab 265 Barang Palsu
- Bab 266 Pelelangan
- Bab 267 Obat Penguat Jiwa Seribu Tahun
- Bab 268 Rebut Tawaran
- Bab 269 Transaksi Sendiri
- Bab 270 Scarman Yang Kuat
- Bab 271 Jurus Pamungkas
- Bab 272 Serangan Membunuh
- Bab 273 Owl Eleven
- Bab 274 Perlombaan Berburu
- Bab 275 Keluarga Nangong
- Bab 276 Serangan Tidak Terduga
- Bab 277 Hart Dongfang
- Bab 278 Christian Ximen
- Bab 279 Metode Batu
- Bab 280 Semuanya Lenyap
- Bab 281 Krisis Keluarga Tuoba
- Bab 282 Ben Nangong Si Pengkhianat
- Bab 283 Membalikkan Keadaan
- Bab 284 Menyusun Rencana
- Bab 285 Mata-Mata
- Bab 286 Masuk ke Dalam Maskas Musuh
- Bab 287 Membuat Keributan
- Bab 288 Menyebabkan Perselisihan
- Bab 289 Berubah Arah
- Bab 290 Rex
- Bab 291 Pewaris
- Bab 292 Mengungkapkan Identitas
- Bab 293 Menyatukan Kekuatan
- Bab 294 Hart Dongfang Menghadapi Bahaya
- Bab 295 Wallance Huo Mati
- Bab 296 Juara Satu Perlombaan Berburu
- Bab 297 Membunuh
- Bab 298 Kembali Pulang
- Bab 299 Kembali ke Zhongjiang
- Bab 300 Pertemuan
- Bab 301 Pelelangan Dimulai
- Bab 302 Alasan Sebenarnya
- Bab 303 John Tang
- Bab 304 Melepaskan Belenggu Hati
- Bab 305 Jojo Dongfang
- Bab 306 Menampar
- Bab 307 Datangnya Orang dari Keluarga Dongfang
- Bab 308 Penyegelan
- Bab 309 Mengumpulkan Informasi
- Bab 310 Mohon Tuan Keluar dari Gunung
- Bab 311 Lelaki Tua
- Bab 312 Charm Girl
- Bab 313 Tidak Mampu Bertaruh
- Bab 314 Petunjuk
- Bab 315 Pembunuhan
- Bab 316 Kompromi Wanita
- Bab 317 Menuju
- Bab 318 Melakukan Dua Pekerjaan Pada Saat Bersamaan
- Bab 319 Menculik Wanita
- Bab 320 Menanggung Beban
- Bab 321 Golden Barrett
- Bab 322 Pembunuhan
- Bab 323 Pacar?
- Bab 324 Setengah Terbuka
- Bab 325 Sikap Pelayan
- Bab 326 Pahlawan Penyelamat
- Bab 327 Membunuh Putin Lin
- Bab 328 Membayar Sewa
- Bab 329 Bicara dengan Bos
- Bab 330 Membalasnya dengan Cara yang Sama
- Bab 331 Dipermalukan
- Bab 332 Mengubur Bom
- Bab 333 Trigun Kembali
- Bab 334 Mengubur Bom
- Bab 335 Rencana Lain
- Bab 336 Keberuntungan Sesepuh Agung
- Bab 337 Membunuh Sesepuh
- Bab 338 Membentuk Organisasi Intelejen
- Bab 339 Masuk ke Dalam Kabut
- Bab 340 Charm Girl yang Terbuka
- Bab 341 Malfungsi
- Bab 342 Fungsi
- Bab 343 Ditemukan
- Bab 344 Pertarungan Sengit
- Bab 345 Memanipulasi
- Bab 346 Aura Pembunuh
- Bab 347 Membiarkan Mirza Pergi
- Bab 348 Umpan
- Bab 349 Semuanya Terbunuh
- Bab 350 Kembali ke Lin Group
- Bab 351 Berlatih Tanding
- Bab 352 Darah Putih
- Bab 353 Misi Ken Bai
- Bab 354 Kedatangan Nyonya Thatcher
- Bab 355 Perbincangan Malam Hari
- Bab 356 Percakapan Bersama Nyonya
- Bab 357 Joy Liu
- Bab 358 Kehidupan Malam yang Tidak Beraturan
- Bab 359 Akting
- Bab 360 Merayu
- Bab 361 Terpancing Umpan
- Bab 362 Kematian Molita
- Bab 363 Matt Hu
- Bab 364 Saling Membunuh
- Bab 365 Kemunculan Orang X
- Bab 366 Pertempuran Orang Dalam
- Bab 367 Memeriksa Keadaan
- Bab 368 Percakapan Vanny Hu
- Bab 369 Pembunuhan
- Bab 370 Kecerdasan Joy Liu
- Bab 371 Memahami Kejadian
- Bab 372 Clan Wolf
- Bab 373 Terjebak dalam Pengepungan
- Bab 374 Identitas Terungkap
- Bab 375 Frustasi Kalah Telak
- Bab 376 Pantang Menyerah
- Bab 377 Dua Puluh Tetes
- Bab 378 Menyebut Sebagai Saudara
- Bab 379 Terobsesi
- Bab 380 Penyitaan
- Bab 381 Menjadi Sangat Sarkastik
- Bab 382 Apapun Tidak Dilakukan
- Bab 383 Menurutmu Apakah Mereka Cocok?
- Bab 384 Data
- Bab 385 Turun Tangan Sendiri
- Bab 386 Kekuatan Terlalu Buas
- Bab 387 Paman Kakek
- Bab 388 Bonie
- Bab 389 Pemicu
- Bab 390 Berangkat
- Bab 391 Bisnis Bagaimana?
- Bab 392 Terlalu Sulit Dilalui
- Bab 393 Terlalu Sombong
- Bab 394 Membahasnya dengan Baik-baik
- Bab 395 Kedatangan Morgan Beiming
- Bab 396 Bergabung ke Keluarga Beiming
- Bab 397 Perjamuan Makan Malam
- Bab 398 Pengalaman Buruk Rafael Beiming
- Bab 399 Berhasil Bekerja Sama
- Bab 400 Perdebatan Argumen
- Bab 401 Kejadian Sebenarnya
- Bab 402 Identitas Arnold Zhang
- Bab 403 Rafael Beiming Menghilang
- Bab 404 Kekacauan Keluarga Beiming
- Bab 405 Mencapai Kesepakatan
- Bab 406 Hubungan Ayah dan Anak
- Bab 407 Cerita Sebenarnya
- Bab 408 Perut Besar Mendapat Masalah
- Bab 409 Bruce Long
- Chapter 410 Menemukan Target
- Bab 411 Masuk ke Dalam Gua
- Bab 412 Keadaan Terbalik
- Bab 413 Virus
- Bab 414 Mulai Bertindak
- Bab 415 Hke Ximen
- Bab 416 Pergi dengan Marah
- Bab 417 Luxe North
- Bab 418 Pertarungan yang Sengit
- Bab 419 Kedatangan dari Keluarga Ximen
- Bab 420 Terkepung
- Bab 421 Terluka Parah
- Bab 422 Menaklukkan
- Bab 423 Amarah
- Bab 424 Rencana Pertahanan
- Bab 425 Mata-Mata
- Bab 426 Kepercayaan
- Bab 427 Empat Kekuatan Besar Tiba
- Bab 428 Keadaan yang Berbalik
- Bab 429 Kembali ke Crouching Dragon
- Bab 430 Bertemu Pemimpin
- Bab 431 Rambut Putih Seketika
- Bab 432 Andrew Yang Sudah Sadar
- Bab 433 Persatuan Karena Pernikahan
- Bab 434 Perubahan Diri Sendiri
- Bab 435 Eko Huo
- Bab 436 Pesta Perjamuan
- Bab 437 Mencari Kompensasi
- Bab 438 Berhasil Kerja Sama
- Bab 439 Rencana Jahat Eko Huo
- Bab 440 Rahasia Jahat Terkuak
- Bab 441 Menyelidiki Eko Huo
- Bab 442 Mulai Beraksi
- Bab 443 Musuh Datang
- Bab 444 Satu Lawan Dua
- Bab 445 Tembakan Jitu
- Bab 446 Orang Hebat Misterius
- Bab 447 Bersiap Pergi ke Eropa
- Bab 448 Tiba Di Negara R
- Bab 449 Pertemuan Bisnis Bebas
- Bab 450 Mencari Senjata
- Bab 451 Pedang Sabit
- Bab 452 Pelatihan
- Bab 453 Melepaskan Diri
- Bab 454 Dr.Lan yang Misterius
- Bab 455 Pergerakkan yang Membuat Orang Curiga
- Bab 456 Kunjungan Kali Ini
- Bab 457 Bersembunyi
- Bab 458 Darah Tidak Murni
- Bab 456 Membawa Pergi Darah
- Bab 460 Mayat Puluhan Ribu Tahun
- Bab 416 Menghentikan Pembunuhan
- Bab 462 Permintaan Tidak Masuk Akal
- Bab 463 Dalam Keputasaan
- Bab 464 Permintaan
- Bab 465 Keberhasilan Darah Putih
- Bab 466 Ajaran Lelaki Tua
- Bab 467 Nyata Tapi Palsu?
- Bab 468 Perencanaan
- Bab 469 Pertikaian
- Bab 470 Masalah Lagi
- Bab 471 Keluarga Hatter
- Bab 472 Angin Besar
- Bab 473 Mendapatkan Bukti
- Bab 474 Menginterogasi
- Bab 475 Mengulur Waktu
- Bab 476 Tertahan di Depan Pintu
- Bab 477 Pengusiran
- Bab 478 Pacar
- Bab 479 Kepergian Keluarga Ximen
- Bab 480 Kematian Mendadak
- Bab 481 Pengkhianatan
- Bab 482 Pertempuran Berdarah
- Bab 483 Mundur Tanpa Alasan
- Bab 484 Keahlian Menyetir
- Bab 485 Diserang
- Bab 486 Akhir Perang
- Bab 487 Setelah Peperangan Berakhir
- Bab 488 Pertemuan Kembali dan Akhir Cerita (Tamat)