Menantu Hebat - Bab 179 Cemilan Malam

Di pertengahan acara, Melinia Ning berdiri lalu berkata, "Senang sekali bisa bisa bertemu dengan saudara-saudara sekalian yang telah menyempatkan waktu datang ke pertemuan ini. Aku selaku istri belum sah dari keluarga Bai, tidak seharusnya datang ke pertemuan ini. Namun dikarenakan masalah akhir-akhir ini membuat aku sangat sulit menahannya lagi. Keluarga Bai sudahlah menjadi masa lalu. Sekarang di keluarga Bai tidak ada yang bisa memimpin. Aku walaupun belum sah masuk ke dalam keluarga ini, tetapi di kondisi saat ini selain aku, aku yakin tidak ada lagi yang punya hak lebih di keluarga ini. Oleh karena ini, saudara saudari yang aku hormai, tolong kasihani aku. Jangan dipersulit lagi masalah ini."

Melinia Ning selagi bicara, semua orang mendengarnya. Ada pula yang matanya tertuju kepada sekujur tubuhnya, mata berbinar-binar seakan berharap akan sesuatu. Andrew Yang sedikit tertawa setelah melihat banyak pria yang melamun sambil menggagukkan kepala mendengar perkataan Melinia Ning.

Melinia Ning sangat pandai memanfaatkan kelebihannya, bahkan kaisar zaman dahulu juga akan terpana dengan kencantikannya. Sekarang dia dengan memelas kasihan ditambah lagi dengan ucapan manis beberapa kata. Dalam sekejap, membuat hati para pria terpikat.

Jikalau saja bisa mendapatkan Meilana Ning, ditambah lagi secara legal mendapatkan harta kekayaan keluarga Bai, bukannya sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui?

"Wanita suatu saat nanti pasti akan menikah. Untuk urusan seperti ini, aku hanya seorang wanita lemah tentunya tidak mampu mengurusnya. Oleh karena ini, aku pikir, aku akan mencari satu orang yang dapat diandalkan, menggantikanku menanggung masalah ini." lanjut Melinia Ning menyampaikan secara ambigu. Di dalam kata-katanya seolah hendak mencari sang pujaan hati.

Orang yang mendengarkan memancarkan mimik yang tidak biasa. Suasana ruangan menjadi ramai. Ada beberapa orang yang menunjuk ke arah Melinia Ning, lalu tersenyum. Perbincangan di antara lelaki, kadangkala ada yang tidak perlu diperjelas.

Melinia Ning setelah berbicara, dia pun kembali duduk. Andrew Yang setelah meminum secangkir teh dia pun menyapa orang yang ada di sampingnya, kemudian dia keluar dari hotel Changsheng. Tujuan hari ini untuk datang ke pertemuan, kurang lebih cukup tercapai.

Beberapa kalimat terakhir Melinia Ning menyimpan arti yang dalam. Wanita ini menjadikan dirinya sendiri sebagai target, ingin membiarkan mereka memperebutkannya? Wanita ini bukan sembarang wanita. Awalnya para tamu yang datang ada yang sangat kuat posisinya, ada juga mungkin yang datang hanya dengan tujuan mewakili saja. Namun sekarang dengan adanya kata-kata dari Melinia Ning, siapa yang jadi tidak tergerak hatinya? Dengan status wanita paling cantik di kota Haidu, ditambah lagi dengan harta kekayaaan dari dulu keluarga Bai secara sah. Godaan seperti ini, pria mana yang tidak ingin memperebutkannya? Yang paling menakutkan adalah mimik wajahnya yang selalu lemah lembut. Pikir Andrew Yang sambil mengerutkan alisnya.

Hujan semakin deras, jalan di depan berkabut sampai tak tampak ujungnya. Andrew Yang jalan menerobos hujan. Dari arah ujung jalan terlihat sebuah mobil Maybach hitam datang dari depan lalu berhenti. Tampak sesosok pria berbaju hitam berwajah serius turun dari mobil sambil membuka payung untuk majikannya. Tidak lama kemudian, turunlah seorang wanita...

"Aku dengar, kamu temannya Fernando Bai?" tanya wanita yang baru turun itu sambil tersenyum. Dia seperti sedang bicara kepada Andrew Yang, namun arah tatapannya tidak mengarah ke Andrew Yang, melainkan ke arah lain seperti sedang berbicara dengan angin, membicarakan hal yang tidak penting.

Andrew Yang lalu sambil tersenyum menatap ke arah wanita yang sepertinya adalah Melinia Ning ini." Ya kurang lebih teman lamaku. Kenapa? Kamu tidak pernah mendengar Fernando Bai menyebut namaku?" tanyanya.

"Fernando semasa hidupnya tidak pernah datang ke kota Lingnan, temannya yang bermarga Yang juga beberapa. Dan lagi, mereka itu ada hubungan baik dengan aku, selama ini aku malah tidak pernah mendengar temannya yang bernama Andrew Yang. Aku juga lihat undangan malam ini, undangan kamu itu harusnya untuk orang yang bermarga Wang, bukan begitu?"

Andrew Yang tersenyum samar di hatinya. Wanita ini hanya dalam waktu yang singkat sudah dapat memeriksa banyak hal. Pastinya bukan hanya Andrew Yang saja, semua tamu yang hadir di pertemuan malam ini pun, asalkan ada dulunya ada hubungan sedikit saja dengan keluarga Bai, pasti akan diperiksanya. Apalagi dengan status palsu dia yang sekarang, tanpa diragukan lagi, pastinya akan menjadi bahan perhatian bagi wanita ini. Maka dari itu, ketika Melinia Ning bertemu dengan Andrew Yang, dia tidak berbicara apa-apa. Kecurigaannya pun menjadi pasti dan dengan nada dingin dia melanjutkan, "Huh, Ini masih di kota Haidu, dengan percaya dirinya masih berani memakai nama temannya Fernando Bai. Dengan status kamu yang begini, entah akan berapa banyak orang yang akan memantaumu."

"Berharap sampai kamu mati nanti, kamu masih dapat mempertahankan statusmu ini." lanjut Melinia Ning sambil tersenyum jahat.

"Apakah Nona Ning yang akan membunuhku?" tanya Andrew Yang menatap wajahnya.

"Membunuhmu? Aku bahkan tidak perlu turun tangan. Aku sangat senang sekali dengan orang yang berani. Kalau kamu dapat hidup sampai besok, maka aku akan memberimu kesempatan datang ke gedung Qingtian mencariku...." Setelsai bicara, Melinia Ning tidak menunggu jawaban dari Andrew Yang. Dia langsung naik ke mobil. Pria berbaju hitam itu pun melihat ke arah Andrew Yang dengan tajam sekilas. Dalam tatapan itu, Andrew Yang merasakan sebuah peringatan dan sekilas perasaan yang tidak dapat dijelaskan dengan kata-kata.

Maybach itu pelan-pelan hilang di dalam tengah kabut. Andrew Yang kemudian berdiam diri di tempatnya berdiri, agak lama kemudian, dia pelan-pelan menggunakan tangan mengusap bajunya. Air di bajunya pun menguap sampai bajunya bersih kembali. Kemudian dia mencari hotel lalu mandi dengan air panas. Dia lalu mulai berpikir hal selanjutnya yang akan dia lakukan.

Setelah bertemu dengan Melinia Ning, Andrew Yang merasa dari penampilan, laporan dari pendapat publik kota Haidu, serta hancurnya keluarga Bai, Melinia Ning-lah yang paling dicurigai. Ditambah lagi, kerja sama antara keluarga Zhou dan keluarga Li yang melakukan semua hal ini. Tentunya ada kemungkinan kerja sama antar keluarga lainnya, tapi tidak akan sampai tahap bersih sesempurna ini hasilnya. Saat ini yang membuat Andrew Yang bingung adalah hubungan antara keluarga Zhou dan keluarga Li ada pada kondisi yang tidak damai. Bahkan beberapa tahun lalu, ada kasus pertarungan besar di anggota keluarga mereka. Kalau dibilang dua keluarga ini bekerja sama, maka tidak akan mungkin.....

Andrew Yang sambil menggaruk-garuk jidat sambil berjalan ke arah jendela. Situasi kasus di kota Haidu sama dengan kondisi hujan lebat di luar saat ini. Penuh dengan kabut, kota Haidu seakan ada di negri dongeng. Dia lalu beristirahat sebentar. Lalu untuk memastikan Amanda Lin pulang dengan selamat dia pun menelepon Jack Xing.

"Bagaimana dengan kondisi di kota Haidu?" tanya Jack Xing langsung setelah menjawab telepon Andrew Yang.

"Pertemuan hari ini tidak berbeda jauh dari perkiraan, hanya saja ..."

"Hanya saja apa?"

"Setelah pertemuan selesai, Melinia Ning datang langsung mencariku. Hehe... Wanita itu jelas-jelas tahu bahwa banyak orang yang curiga dialah penyebab kehancuran keluarga Bai, tetapi dia masih membuat pertemuan rahasia. Lalu, dia juga mengancamku akan ada orang yang akan membunuhku....Lalu, bodyguardnya Melinia Ning juga sepertinya bukan orang yang biasa...."

Andrew Yang terpikir akan aura bodyguard tadi. Walau tidak ada tanda-tanda adanya tenaga dalam, namun sekilas dari aura yang terlihat, dia adalah seorang petarung handal. Dulu Melinia Ning di sini hanyalah wanita biasa yang mendapat julukan wanita cantik. Dari mana dia mendapatkan seorang petarung handal tingkat master dan menjadikannya bodyguard?

Jack Xing mendengar perkataan itu, lalu dengan nada aneh menjawab, "Iya kah? Kalau begitu kamu harus serius bersiap-siap dengan ini baru benar! Percaya akan kemampuan diri sendiri."

"Apakah kamu ada menyembunyikan informasi penting dari aku?" Andrew Yang merasa aneh lalu menanyakannya.

"Jangan khawatir, apa yang harus ku beritahu sudah ku beritahu." jawab Jack Xing dengan yakin.

"Oh ya. Bagaimana dengan dua orang yang kamu kirim untuk membantuku? Mereka sudah sampai di Haidu?" tanya Andrew Yang yang terpikir akan hal ini.

"Mereka sudah sampai lebih dahulu daripada kamu. Sekarang mereka sedang mengurus urusan sendiri. Untuk saat ini kalian jangan dulu berkomunikasi agar musuh tidak tahu dan menjadi siaga....."

Andrew Yang pun menuruti perkataan Jack Xing dan menutup telepon. Tiba-tiba terdengar bunyi ketukan pintu.

"Halo Tuan, selamat malam. Ini cemilan malam anda...."

Seorang pelayan tidak berbahaya muncul di depan pintu.

Novel Terkait

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu