Demanding Husband - Bab 168 Peluk Aku

Anastasia tidak bisa menahan rasa tegang, ia segera memarahi dirinya sendiri karena gugup tidak karuan.

Mana ada kejadian yang begitu kebetulan seperti ini, insiden lift rusak yang kemungkinannya sangat kecil terjadi, begitu kebetulan menimpa Kevin Yan, Direktur IFC?

Dan tiba-tiba dia teringat bahwa Kevin Yan memiliki lift pribadi, dia telah mempelajarinya sebelumnya dan lift itu hanya bisa diakses dengan sidik jari Kevin Yan. Ketika dia tahu mengenai detail ini, dia masih saja diam-diam mengejek status Kevin Yan di dalam hatinya.

Ada begitu banyak karyawan di Gedung IFC, begitu banyak orang membicarakannya, dan pasti ada salah ...

Memikirkan hal ini, Anastasia tidak ingin bergabung dalam kegaduhan ini, dan ia berjalan menuju tangga darurat.

Namun, tanpa diduga, dia bertemu dengan Jason Lin.

"Nona Du?"

"Asisten Lin?"

Keduanya terkejut, tetapi segera kejutan di wajah Jason Lin berubah menjadi kecemasan.

Anastasia melihat ekspresinya di matanya, dan timbul suatu perasaan buruk "Asisten Lin, Anda lari sampai ke lantai ini... Apakah Kevin Yan.. dia ..."

Jason Lin mengerutkan keningnya, "Saya tidak yakin. Sebelumnya Direktur Yan menelponku ketika dia baru saja tiba di perusahaan. Saya tidak melihat dia di dalam kantor, saya mencoba meneleponnya tetapi tidak tersambung."

Setelah selesai berbicara, dia mengambil ponselnya lagi dan menelepon Departemen Teknologi & Informasi, meminta mereka memeriksa CCTV untuk mencari lokasi Kevin Yan berada.

Anastasia sangat gelisah, ia merasa ada sesuatu yang salah dengan situasi yang terjadi.

"Bukankah Kevin Yan punya lift pribadi? Bagaimana bisa dia naik lift karyawan?"

Jason Lin mengangguk dan menggelengkan kepalanya lagi: "Ya, tetapi lift itu dirancang khusus, setiap setahun sekali harus dilakukan pemeriksaan. Beberapa hari terakhir, kami menyediakan lift biasa untuk Direktur Yan, karyawan lain tidak boleh menggunakannya, demi menjaga efisiensi waktu Direktur Yan. "

"Bisakah kamu membawaku melihat lift pribadi milik Kevin Yan itu?"

Anastasia tiba-tiba berbicara.

Jason Lin terkejut, dia tidak mengerti mengapa wajah Anastasia tiba-tiba berubah menjadi pucat, dan hanya mengangguk: "Baik."

Anastasia memasuki lift pribadi tersebut, beberapa team inspeksi masih sibuk di dalam.

Seingatnya, lift ini dirancang menggunakan kaca transparan, seperti vakum berbentuk tabung kaca yang melintasi seluruh Gedung IFC, lift ini lebih luas dan lebih terang dibandingkan dengan lift yang biasa digunakan di pusat perbelanjaan. Ini sudah menjadi dekorasi artistik di gedung ini.

Apakah Kevin Yan benar-benar merancang lift seperti itu hanya untuk menunjukkan status mulianya?

Kenangan di dalam pikiran melompat keluar bingkai demi bingkai, samar-samar mengungkapkan detail yang dia abaikan ...

Pada saat berikutnya, Anastasia berbalik dan terjepit masuk ke tengah kerumunan.

Dia menyingkirkan kerumunan dan berjalan menuju ke dua lift yang tidak berfungsi itu. Pintu lift tertutup, kabel internal terputus, di dalam lift benar-benar sangat gelap.

Departemen HRD berada di lantai 17, dan lift macet diantara lantai 17 dan 16, terperosok hingga setengahnya. Lift yang rusak di sisi kiri, orang-orang di dalam dan di luar lift berteriak-teriak, sementara lift di sebelah kanan begitu hening.

Tim pemeliharaan tiba dengan tergesa-gesa, dan mereka semua bergegas menuju lift di sebelah kiri untuk melakukan survei dan mendongkrak dengan gugup.

Anastasia berjongkok dan menatap pintu lift yang tertutup di sebelah kanan, firasat yang tidak enak semakin menjadi-jadi.

"Kevin Yan."

Dia memanggil dengan suara rendah terlebih dahulu, dan kemudian menekan nomor telepon Kevin Yan. Disisi lain, terdengar suara operator yang menandakan bahwa pihak lain sedang berada diluar jangkauan.

Anastasia menekuk celah lift di antara kedua tangannya dan menyalakan senter di ponselnya, tetapi cahayanya tidak bisa menembus keluar.

Dengan bibir bergetar, dia berbalik dan bergegas menuju tim pemeliharaan di lift sebelah kiri: "Cepat, cepat, buka lift ini!"

Dengan teriakannya, semua orang di sekitarnya menatapnya.

"Ketua Tim Du, ada apa denganmu? Lift ini khusus digunakan untuk Direktur Yan baru-baru ini, dan tidak ada orang di dalam."

"Benar, Direktur Yan juga tidak ada di dalam. Seseorang baru saja mengatakan omong kosong. Ketika sesuatu terjadi, akan ada gosip ..."

"Mari kita buka ini dengan cepat, kalian berenam kemari."

"..."

Anastasia menjadi pucat, dia menutup telinga terhadap omongan disekitarnya, dan langsung pergi ke kapten tim pemeliharaan: "Buka yang ini terlebih dahulu, Kevin Yan ada di dalam!"

Para pekerja pemeliharaan saling memandang, dan karyawan IFC yang lain memandang Anastasia bahkan lebih tidak masuk akal..

Namun Anastasia tidak dapat menjelaskan kepada mereka saat ini.

Rekaman CCTV dari departemen Teknologi & Informasi masih juga belom keluar, dan pemantauan internal lift hanya dapat dilihat setelah kabel diperbaiki. Bahkan Jason Lin mengatakan bahwa ia tidak yakin kemana Kevin Yan pergi.

Terlebih tidak ada bukti dan petunjuk, Anastasia semakin yakin akan kesimpulannya yang membuat tangan dan kakinya menjadi dingin, dan setiap menit dan setiap detik waktu tampaknya membuatnya semakin gelisah.

Kapten memutar helm pengaman di kepalanya, dan berkata dengan kasar, "Nona, tidak peduli siapa yang ada di lift, kita harus menyelamatkan banyak orang terlebih dahulu. Anda jangan khawatir, kita selesaikan satu persatu. Sudahlah tidak apa-apa, kita akan bergegas, jangan ganggu lagi..."

Dia mengangkat tangannya untuk mendorong Anastasia ke samping, tetapi ditebas dengan tangan Anastasia, dengan sambil berteriak.

"Beraninya, kalian akan tanggung akibatnya!"

Suara Anastasia serak, setiap kata yang diucapkannya begitu mengancam. Wajahnya yang selalu tenang dan acuh tak acuh seketika menjadi sangat dingin dan menakutkan. Semua orang disekitarnya terkejut dan terdiam.

...

Bang, bang, bang ...

Jantungnya berdetak kencang, dan semburan darah mengalir ke gendang telinga, membuat rongga telinganya mati rasa. Kulitnya dibasahi keringat, setiap inci otot yang dulunya kuat mengalami kelumpuhan, dan kejang-kejang yang tak terkendali!

Jelas terlihat ada kegelapan di depan matanya, bayang-bayang mengerikan yang tak terhitung jumlahnya bermunculan dan dia menjerit ke arahnya, tenggorokannya terasa tercekik, sulit benafas, dan perasaan tercekik membuat urat nadinya menjadi keras, dan dari matanya mengalir darah yang mengerikan.

Setiap sel dalam tubuhnya berteriak-teriak, tulangnya terasa begitu nyeri, pikirannya kacau, hampir kehilangan kesadarannya .

Dia jatuh ke dalam kekacauan ingatannya dan mendengar seseorang berbisik di telinganya.

"Vin, kamu gemetaran, apakah kamu takut?"

"Jangan takut, peluk aku, bisakah kamu merasakannya? Suhu tubuhku, suaraku, aku bersamamu. Kamu bisa merasakannya, jadi kamu masih hidup, kamu tahu?"

"Vin, bertahanlah, kamu mengerti?"

Dia melihat sosok samar di kekosongan, suaranya lembut dan tegas, sangat menenangkan hati.

Kemudian, dia mendengar suara dirinya, dengan lembut dan sungguh-sungguh: "Tunggu aku kembali."

Dia tertawa kecil, "Oke."

Kevin Yan mempertahankan satu-satunya jejak kepastiannyadia mengepalkan tangannya dengan erat, menahan diri dari keinginan untuk mencelakakan diri karena dia berada di ambang kehancuran.

Waktu kehilangan maknanya lagi, dia melayang, jatuh pingsan.

Akhirnya, cahaya yang menyilaukan tiba-tiba menyinari mataku.

"Vin!"

Dia mendengar suara yang memanggilnya begitu familiar, tenggorokannya yang terasa berat dan terkunci, berusaha mengeluarkan 2 suku kata dari bibir keringnya yang terbuka

"Belle ..."

Novel Terkait

Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu