Demanding Husband - Bab 110 Bos baru Happy Monk

Dalam otak Anastasia berputar cepat, mengingat-ingat anggota eksekutif keluarga Du, setiap orang dari mereka punya cabang yang perlu diurus, harusnya tidak punya luang untuk menerima Happy Monk.

Tapi intinya, kalau memang sudah mengganti orang, kenapa tidak ada yang memberitahunya? Tuan Du tidak memberitahunya masih bisa dilupakan, tapi kenapa Hansen juga tidak memberitahunya.

Pelayan menggeleng : “Aku juga tidak tahu, orang itu kelihatan asing, tidak pernah ketemu.”

Dahi Anastasia semakin berkerut : “Kapan dia datangnya?”

“Sudah satu minggu lebih.”

“Baik.”

Anastasia mengangguk, ia terlebih dahulu menerobosi kerumunan menuju ke tengah sana.

Cecilia mengikutinya di belakang, sampai di tengah, tampak seorang pria yang kelihatan kaya sedang dipukul oleh beberapa orang, wajahnya membengkak sampai seperti kepala babi.

“Ckck, ternyata perkelahian ramai-ramai, seru sekali.” Ujar Cecilia meramaikan.

Dalam sekejap Anastasia sudah maju dan menghadang di tengah.

“Dasar, gadis kecil, apa yang kamu lakukan?”

Cecilia terkejut, sekelompok orang itu begitu kekar, satu per satu dari mereka dipenuhi tato, firasatnya merasa tidak enak, tapi juga tidak boleh membiarkan Anastasia sendirian di sana, mau tidak mau ia juga maju.

“Woi, kalian sudah bosan hidup? Jangan mengganggu, cepat awas!”

Orang yang memimpin itu berkepala botak dengan kain diikat di kepalanya, ia melototi Anastasia dengan tidak bersahabat.

“Kalau mau kelahi, kelahi di luar, jangan membuat onar di sini.”

Ujar Anastasia tanpa takut sama sekali terhadap beberapa pria bertubuh kekar tersebut.

Orang tersebut mendekat, dimulutnya sedang mengunyah permen karet : “Lihat dari gayamu seperti ingin menegakkan keadilan?”

Dia muntahkan permen karetnya dan berkata dengan nada bicara meremehkan : “Orang sialan ini tidak bersih tangannya, berani-beraninya mencuri sampai ke kami, tidak seharusnya aku memberi dia pelajaran?”

Air muka Anastasia berubah, ditatapan pria berotot yang lebih tinggi satu kepala darinya : “Aku tidak bilang harus diberi pelajaran atau tidak, aku bilang kalau kalian ingin memukul, pukul di luar, jangan membuat onar di Happy Monk.”

Orang itu mengangkat alis : “Ha? Cewek ini menarik sekali, pengecut ini mencuri di sini, kenapa kami tidak boleh memukulnya di sini?”

Anastasia memicingkan mata, merasa logika pria berotot ini bermasalah, apakah masih belum cukup jelas perkataannya?

Sedangkan Cecilia sungguh tidak tahan lagi dengan pembicaraan seperti ini, dirangkulnya pundak Anastasia, matanya melotot.

“Apakah kamu bodoh? Teman aku sudah bilang kalian jangan membuat onar di teritorialnya, kamu masih tidak mengerti?”

Orang itu tertegun, ia menoleh melihat temannya di belakang, beberapa orang tersebut menggeleng ke dia.

Meskipun Cecilia suka main, tapi bagaimana pun juga dia adalah nona besar keluarga Yan, sedikit sekali dia berkecimpung dalam dunia ini, apalagi saat ini ada Anastasia, dia semakin berlagak hebat : “Takut bukan? Kalau takut, cepat pergi dari sini!”

Orang tersebut melototinya, kemudian tertawa lebar menunjukkan gigi putihnya.

“Sungguh lucu sekali, apakah belakangan ini bos mendapatkan gaetan baru lagi? Kenapa aku tidak tahu?”

Beberapa temannya di belakang juga ikut tertawa : “Cih, dimata bos ada siapa lagi selain wanitanya?”

Cecilia terheran-heran, sedangkan Anastasia mulai mengerti, wajahnya agak tidak percaya.

“Sebentar……” Anastasia mengerutkan dahi : “Bos yang kalian bilang, jangan-jangan bos Happy Monk?”

“Omong kosong!”

Cecilia menoleh ke Anastasia, keberaniannya berkurang lima puluh persen dibandingkan tadi : “Gadis kecil, memangnya bos Happy Monk bukan kamu?”

“Nanti aku jelaskan ke kamu.”

Anastasia belum bilang ke Cecilia soal Happy sudah berganti bos, apalagi sebelum malam ini, dia sendiri juga tidak tahu pengurus Happy sudah diganti.

Masalahnya sekarang……kalau berandalan ini adalah bawahan bos baru, lalu seperti apa bos baru ini? Berandalan juga?”

Berandalan masih bisa diabaikan, karena keluarga Du dulunya bermulai dari mafia, wajar saja ada cabang simpang seperti ini. Tapi bagaimana cara pengelolaan dari bos ini? Ada yang ketahuan mencuri langsung dipukul babak belur di depan semua tamu?

Berpikir sampai di sini, air mukanya menjadi dingin, nada bicaranya juga semakin tidak sungkan.

“Bagaimana bos kalian mengajari kalian menyelesaikan masalah? Apakah semua tamu yang membuat masalah harus dibantai?”

Sejak Anastasia mengurus Happy Monk, bisa dikatakan banyak usaha yang ia lakukan, satu per satu dia musnahkan, barulah membuat Happy Monk menjadi kerajaan dunia hiburan, mempunyai reputasi yang baik, mendapatkan banyak informasi yang berguna untuk keluarga Du dalam bisnis.

Akhirnya apa yang dilakukan orang-orang ini? Apakah ingin membuat Happy Monk kembali menjadi club yang hancur berantakan seperti dulu, menyia-nyiakan jerih payahnya?

“Hey, cewek ini lumayan pintar!” Orang itu tampak bangga : “Tapi kami sudah membantainya satu kali, tunggu kedua kalinya baru ampuni saja!”

Anastasia sungguh emosi sampai mau muntah darah!

Orang itu tidak mempedulikannya lagi, ia berjongkok dan menangkap tangan kiri pria yang kesakitan itu : “Bilang saja, ingin pertahankan jempol atau telunjuk? Tapi jangan harap untuk mempertahankan kelingking, tidak semurah itu!”

Apakah ini sampai mau mematahkan jari? Apakah mengulangi cuplikan film mafia?

Anastasia tidak tahan lagi, didorongnya berandalan itu : “Mana bos kalian, bawa aku menemuinya!”

“Apakah bos kami itu yang bisa ditemui sembarangan oleh semua orang?” Orang itu menaikkan bola mata.

“Baik, tidak aku temui juga boleh.” Anastasia tersenyum dingin : “Bagaimana kalau aku memanggil tuan Du?”

Orang itu langsung bangkit berdiri perlahan, agak lama ia mengamati wanita kurus di hadapannya ini, baru kemudian kata demi kata keluar dari mulutnya : “Siapa kamu?”

Cecilia kembali berlagak berani, sambil mengangkat dagu ia berkata : “Kalian tidak pantas untuk tahu siapa dia.”

Anastasia awalnya masih penuh amarah, tapi hampir ia ingin tertawa melihat sikap Cecilia.

Air muka orang itu langsung berubah, benar-benar dikagetkan oleh satu perktataan Cecilia tadi, tanpa berani bertele-tele ia langsung menjawab : “Bos kami ada di lantai dua.”

“Bawa jalan.” Anastasia malas untuk basa basi lagi.

Sekelompok orang menaiki tangga sampai di depan pintu ruang VIP, dari dalam terdengar suara berisik, sepertinya sedang menonton televisi.

Orang itu terlebih dahulu masuk untuk melapor : “Bos, ada seorang wanita ingin menemui kamu, katanya dia kenal tuan Du.”

Suara yang lantang dan keras : “Wanita? Tuan Du?”

Mendengar suara ini, hati Anastasia tersentak.

Kenapa rasanya agak familiar……

Suara berisik itu berhenti, orang itu mematikan televisi dan bangkit berdiri.

“Suruh dia masuk.”

Anastasia memasuki ruangan dengan bingung, layar di televisi menunjukkan film yang sedang terjeda, cahaya dari layar adalah satu-satunya sumber cahaya dalam ruangan itu.

Orang itu membelakangi cahaya, wajahnya samar-samar, tidak bisa melihat dengan jelas, hanya tampak bentuk wajah yang jelas, serta hidung yang mancung.

Anastasia semakin merasa janggal, dengan mengerutkan dahi ia berkata pelan : “Kamu……”

Baru mengeluarkan satu kata, tiba-tiba sebuah sosok menuju ke dirinya!

Novel Terkait

Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
3 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu