Demanding Husband - Bab 101 Surat nikah mereka

William yang di samping mengetuk jari di meja mengikuti ketukan irama dari Anabelle.

Juliana agak terkejut : “Nona Anabelle ini memang hebat sekali.”

“Keterampilan alat musiknya memang benar-benar terbagus, sudah pernah mendapat penghargaan dari luar negeri.” Mata William berbinar : “Tuan muda Yan sungguh pandai, kenapa biasanya tidak pernah tahu dia begitu pandai menggoda wanita……”

“Ehem.” Juliana berdehem lagi.

William segera menutup mulutnya, diliriknya Anastasia dan mengalihkan topik : “Dulu aku tidak tahu suara nona Anabelle begitu bagus, Ha……haha.”

Anastasia menjawab dengan datar : “Iya.”

Dulu ketika Hendy bisnis luar kota ke kota F, ia melewati daerah fakir miskin ketika sedang sepanjang blok perumahan, di sana pulalah dia menemukan Anabelle.

Untuk orang seperti Hendy yang dikenal dingin dan sadis, tiba-tiba berbaik hati membawa seorang anak perempuan untuk diasuh adalah kemungkinan yang kecil sekali.

Dan asal mula masalah ini justru karena anak perempuan itu memanggilnya. Suaranya sangat mirip dengan Anabelle, seketika membuat Hendy teringat dengan puteri kesayangannya di rumah, jadi langsung ia bawa pulang.

Alasan ini pernah satu kali diungkit oleh Hendy saat mengobrol dengan Yunika Yu, kebetulan didengar oleh Anastasia.

Berpikir sampai di sini, Anastasia tersenyum mencemooh diri sendiri.

Sebenarnya dia masih hutang budi kepada Anabelle yang menyelamatkan nyawanya. Karena sedikit kemiripan tersebut, barulah hidupnya berubah.

Sungguh……sinis sekali.

Instrumen alat musik berhenti, seluruh ruang dibanjiri tepuk tangan dan pujian, kemudian acara perjamuan berlanjut lagi.

Juliana seolah melihat seseorang yang dikenal, William menemaninya pergi, meninggalkan Anastasia seorang diri di sana.

Dia membalikkan badan membelakangi keramaian, lengannya berpangku ke atas meja, lalu mengambil segelas bir dari nampan pelayan.

Dalam hatinya sesak sekali, dia menghabiskan cairan jernih di gelas dalam sekali teguk, ia hanya berharap acara akan cepat selesai, pergi menyapa Hendy, kemudian meninggalkan tempat ini.

Namun segala hal tidak berdasarkan harapannya.

Saat hawa seorang pria yang familiar berhenti di sampingnya, jantung Anastasia seketika menegang.

Kevin duduk di sebelah Anastasia dengan diselingi satu kursi, dia mengetuk meja, pelayan pun segera datang mengantarkan beberapa gelas bir.

Dia meneguk sekali, lalu diam tidak bersuara.

Tubuh Anastasia menegang, dia tidak merasakan ributnya keramaian di belakang, hanya merasa dirinya seperti dalam ruangan sempit, yang atmosfernya membuat dia sesak nafas.

Setelah setengah isi gelasnya diminum, Kevin baru perlahan membuka suara, memecahkan keheningan mereka.

“Kapan pulangnya?”

Mendengar itu, Anastasia menyunggingkan sudut bibir, senyumannya pahit.

“Maksud kamu, kapan aku malam ini sampai, atau kapan aku pulang ke rumah keluarga Du, atau……kapan aku pulang dari pulau?”

Kevin termangu sejenak, ia menoleh dan menatap mata Anastasia yang tidak berekspresi.

Suaranya perlahan, tidak menusuk hati, tapi dari bahasanya tetap menunjukkan pantang tunduk, pantang mengalah seperti biasanya.

Kevin mengerjapkan mata. Kedengarannya dia sedang marah soal dirinya yang pergi tanpa kabar ketika perjalanan wisata ke pulau?”

“Pengobatan Belle perlu tiga tahun, dia pulang lebih awal, aku khawatir akan terjadi sesuatu dengan kesehatannnya.”

Wajah Anastasia tidak berekspresi, serta tidak berkomentar.

Sebenarnya Anastasia bukan ingin dia memberi penjelasan. Di detik saat Jason memberitahu dia kabar, responnya yang panik dan buru-buru sudah menjelaskan semuanya.

“Lalu bagaimana dengan penyakitnya?” Anastasia langsung mengalihkan topik, dia tidak ingin terlalu mempermasalahkan yang sudah berlalu.

Mendengar itu, air muka Kevin agak tidak menduga, dengan suara agak menekan : “Kamu adalah adiknya, apakah sampai sekarang kamu tidak pernah menanyakan keadaannya?”

Anastasia tertegun beberapa saat, ia menyadari penyalahan dan dan kritik pedas dari nada bicaranya.

Heh.

Keadaan kesehatan Anabelle, apakah perlu dia menanyakan?

Hendy melepaskan setumpuk kerjaan perusahaan dan secara langsung pergi ke Amerika untuk menemaninya. Sekali Anabelle pulang, dia diperhatikan dan dicemaskan semua orang di keluarga Du. Dalam waktu belasan hari, semua isi berita adalah kepulangan nona besar keluarga Du.

Mungkin Anabelle kerontokan beberapa helai rambut saja sudah perlu memulihkan diri berhari-hari di ranjang. Kalau kesehatannya benar-benar memburuk, apakah dia masih bisa mengadakan jamuan penyambutan bagaikan seorang puteri?

Anastasia tidak ingin banyak berdebat dengan Kevin, itu hanya akan membuat dirinya terkesan berpandangan picik.

“Kerjaanku sibuk, jadi tidak tanya.” Jawabnya acuh tak acuh.

Sikap dia yang demikian membuat Kevin semakin tidak senang, diamatinya Anastasia dengan menahan kesal.

“Kak Kevin, Anastasia, kalian di sini ternyata!”

Dari tidak jauh sana, Anabelle datang dengan langkah cepat, diikuti oleh seorang wanita muda yang berpenampilan seperti wartawan.

“Kak Kevin, ini wartawan Han dari Harian Bisnis, dia ingin mewawancarai kita.”

“Apa kabar Direktur Yan, nama saya Dino Han.” Dino yang masih wartawan baru mulai agak gugup karena baru pertama kali sudah langsung mewawancarai tokoh yang begitu terkemuka.

Ekspresi Kevin ketika menatap Anabelle sudah berubah menjadi lembut : “Apakah kamu capek?”

“Aku tidak capek.” Suasana hati Anabelle hari ini sangat bagus, kedua pipinya memerah terus.

“Hm” Kevin memandang ke wartawan : “Sudah boleh mulai, tapi jangan terlalu lama.”

Wartawan Han segera mengangguk, diambilnya catatan dan bertanya satu per satu, tanpa sengaja dia melihat ke Anastasia yang di samping, mengingat tadi ketika datang, Anabelle juga menyapanya.

Orang yang hadir malam ini kalau bukan kaya pasti hebat, Wartawan Han tidak berani sampai menyinggung perasaan mereka, dia pun menyapa dengan was-was : “Ini?”

Melihat sudah tidak ada urusannya, Anastasia baru saja hendak pergi tapi tiba-tiba diungkit, dia menganga sejenak : “Aku——”

Baru saja dia menyebutkan satu kata, sudah dilanjutkan oleh Kevin dulu.

“Dia karyawan IFC International Group.”

Jawab Kevin singkat, lalu berkata lagi : “Wartawan Han, kamu sudah boleh mulai.”

Wartawan Han terbengong-bengong.

Karyawan IFC International Group?

Loh……bukankah semua yang di sini adalah orang kalangan atas dan terkenal? Kenapa karyawan biasa juga boleh masuk?

Anastasia juga tertegun.

Setelah sadar kembali, dia merasa hatinya sakit sekali, yang mati rasa dalam sekejap.

Sakit sampai mati rasa.

Di detik ini, mendadak dia rasanya ingin gegabah, ingin memperlihatkan foto di ponselnya ke wartawan itu, yaitu surat nikah yang tertulis nama Kevin dan dia.

Tapi dia tidak boleh melakukannya. Tidak punya hak melakukannya. Orang lain hanya akan menertawakan dia mimpi siang bolong, memalsukan sebuah surat nikah untuk bermimpi.

Jelas jelas, mereka berdua, adalah suami istri yang sesungguhnya.

Tangannya terkepal erat, wajahnya memucat, bulu matanya yang panjang bergetar.

Kevin bahkan tidak memberitahu wartawan bahwa dia adalah nona kedua keluarga Du.

Oh iya, bahkan statusnya yang satu ini saja juga tidak diketahui orang luar.

Kalau dipikir-pikir, dirinya hanya punya status sebagai……karyawan IFC International Group.

Sungguh sudah merepotkan direktur Yan, mewakilinya memikirkan begitu banyak.

Anastasia memaksakan diri untuk melangkahkan kakinya, menjauh dari tempat ini.

Belum sempat dia membalikkan tubuh, tiba-tiba sebuah tangan merangkul pinggangnya. Suaranya merdu dan enak didengar, bagaikan angin di musim semi.

“Sayang, sepertinya aku terlambat?”

Mata indahnya mengerjap, di tengah menggoda juga terdapat kepolosan yang alami : “Jangan-jangan acaranya sudah selesai, aku tidak sopan sekali.”

Novel Terkait

Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
4 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
4 tahun yang lalu