Demanding Husband - Bab 76 Direktur Yan, Sudah Lihat Fotonya?

“Bret” terdengar suara kain robek yang seakan mengoyak gendang telinga, tampaklah keluar kulit bagian tubuh dengan kulit yang putih mulus itu di tengah udara yang dingin.

Tubuh Anastasia tiba-tiba gemetar, jantungnya tidak terkontrol lagi berdegup semakin kencang.

“Yooo, kita benar-benar sudah memandang remeh gadis-gadis ini.”

Robby Gu memperhatikan dengan seksama pemandangan musim semi yang perlahan keluar dari tubuh wanita di bawahnya, bekas luka yang agak merah keunguan belum sepenuhnya hilang, semuanya jatuh dalam pandangan matanya yang nakal.

Jemarinya bergerak melewati bekas luka yang tersamar itu, seperti seekor ular berbisa yang menyentuh menjijikkan.

“Cukup menggairahkan, sudah pernah tidur dengan berapa pria?”

Terdengar suara tajam Marvella Gu yang menusuk telinga: “Aku memang sudah tahu wanita ini tampilannya seperti barang rongsokan, masih juga punya muka seharian berlagak anggun!”

Robby Gu lalu tidak berkata apapun lagi, sepasang mata sipitnya memancarkan pandangan yang dingin, dia mengambil ponselnya.

Menyiapkan kamera ponselnya, dia mengulurkan tangannya dan menjambak rambut Anastasia sehingga wajahnya terlihat, lalu “cekrek” berturut-turut beberapa kali dia memotret.

“Kak untuk apa kamu memfotonya?” Marvella Gu tidak mengerti mengapa begitu: “Kan sudah sedang divideo!”

Robby Gu tersenyum dingin, menekan sederetan nomor telepon: “Tentu saja untuk dikirim kepada Kevin Yan, biar dia bisa berunding dengan Aku soal persyaratannya.”

Nomor itu didapatnya dari ponsel Anastasia, dia sudah menekan beberapa foto akan segera menekan tombol kirim——

“Kak kamu sudah gila ya!”

Mata Marvella Gu melotot lebar-lebar, saking terkejutnya tangannya refleks hendak menyambar ponsel Robby Gu: “Bagaimana bisa kamu kirim sekarang? Kevin Yan akan tahu bahwa ini adalah perbuatan kita!”

Maksud dia awalnya adalah ingin membuat video porno Anastasia, kemudian menjualnya pada paparazi yang akrab dengannya atau media lainnya dan meminta mereka untuk menyebarkannya. Asalkan bisa merusak nama baik Anastasia, dia jual dengan harga murah sekalipun tak mengapa, bahkan kalau perlu memberi uang pada suatu website pun tak mengapa!

Tapi Robby Gu sama sekali tidak ingin bermain api, orang-orang di lingkungannya semua mengira Anastasia telah mencari gara-gara dengan CEO keluarga Yan, dengan sengaja mendiamkannya, akhir-akhir ini begitu mencari tuan muda Yan untuk membicarakan soal perasaan, barulah dia ada kelegaan!

Namun tindakan Robby Gu ini, pastinya akan membuat marah Kevin Yan, bagaimana dia bisa tetap berpijak di dunia hiburan?

Dia berteriak dengan suara nyaring: “Kak, jangan kirim! Aku masih mau memohon tuan muda Yan membantuku menjelaskan masalah di tempat syuting! Kita cari saja media untuk menyebarkannya——”

Kedua alis Robby Gu berkerut, wajahnya terlihat dipenuhi kemarahan: “Apa katamu? Kamu masih mau memohon pada Kevin Yan?”

“Wanita memang bodoh!”

Wajah kurus dan pucatnya sangat menyeramkan: “Keluarga Yan telah menyebabkan Aku bahkan kehilangan sahamnya, sekarang semua orang dalam perusahaan sedang menertawakan Aku, kamu masih berani pergi untuk memohon padanya?”

Marvella Gu dapat melihat tekadnya yang mempertaruhkan segalanya, suaranya bergetar di tengah kepanikan dan keburu-buruan: “Keluarga Yan bisa membunih kita!”

“Dia sudah membunuhku!”

Robby Gu menggeram, urat di lehernya tampak dengan jelas: “Itu semua adalah harta milik Aku, jangan ada seorangpun yang berpikir untuk merebutnya!”

Marvella Gu sama sekali tidak mempan dengan perkataan itu, begitu dia teringat kala itu di lokasi syuting Kevin Yan yang dingin itu, dia langsung menggigil, bagaimanapun jangan biarkan Robby Gu membuat dirinya sendiri terkuak.

Dia dengan membabi buta menyergap maju merebut ponsel Robby Gu, Robby Gu seketika tidak ada persiapan, dia terdorong hingga terhuyung, hampir saja dia jatuh.

Keduanya saling bergelut, di samping itu, Anastasia menahan nafas, menggunakan kesempatan yang singkat ini untuk memulihkan tenaganya, ada semacam memadamkan sinar yang tajam yang sangat jelas.

Dia sedang menantikan kesempatan yang paling baik.

Pandangan kedua kakak beradik itu sepenuhnya sedang dikuasai oleh ponsel itu, perlahan-lahan menjauhi dirinya, Anastasia mengarahkan konsentrasinya pada tembok yang berjarak kurang lebih dua meter dari dirinya, di tengah tembok itu dalam sebuah kotak kaca ada alat pemadam kebakaran, di atasnya tergantung sebuah palu.

Tali yang mengikat lengannya, telah mengendur dan lepas, kedua kakinya masih terikat. Namun kondisi sekarang sudah tidak memungkinkan dirinya untuk menunggu lagi, kesempatan hanya datang satu kali….

Seluruf syaraf di tubuhnya terasa sangat tegang, dipusatkan perhatiannya melihat setiap gerak dan tindakan dari kakak beradik keluarga Gu. Sedetik kemudian, kedua matanya bersinar-sinar, dengan sedikit ragu dikumpulkannya segenap tenaganya, dengan segera berdiri dan bergegas menuju tembok itu!

“Prang” sebuah suara yang sangat keras berbunyi, menyusul suara kaca yang dipecahkan. Ketika fokus perhatian Anastasia mulai terganggu, dia mengulurkan tangannya meraih palu besi itu pergi!

Perhitungan jaraknya pas sekali, jari-jarinya sudah berhasil menyentuh gagang palu yang dingin——

Sedetik kemudian, yang dia rasakan hanyalah kulit kepalanya sakit, ranbutnya dijambak langsung ditarik untuk kembali ke tempatnya!

“Ya ampun perempuan menjijikkan, mau kabur ya?”

Robby Gu dengan kasar menghempaskan tubuh Anastasia ke lantai, pecahan kaca yang memenuhi lantai melukai merobek kulitnya, Anastasia yang kesakitan menarik nafas panjang.

Barusan seketika saja tidak hati-hati, hampir saja membiarkan wanita ini kabur! Setelah Robby Gu benar-benar tersadar, dia mengamuk marah, mengcengkeram bahu Anastasia memaksa untuk mengangkat kepalanya, dan melayangkan sebuah pukulan padanya.

Anastasia yang dipukul hingga berguling di lantai, mulutnya penuh dengan aroma zat besi, tak bisa bergerak lagi, sama sekali tidak ada tenaga.

Marvella Gu pun bergegas menghampiri, semua terjadi dengan begitu cepatnya, hatinya ketakutan, tidak berani lagi ceroboh.

Robby Gu menghela nafas, menepuk-nepuk pundak Marvella, nada bicaranya melunak.

“Marvella, di antara kita tidak boleh ada konflik, memberi celah pada si murahan ini. Sekarang yang paling penting adalah jangan biarkan pemegang saham lainnya membagi-bagi harta milik kita, asalkan keluarga Gu sepenuhnya milikku, otomatis akan memberi dukungan penuh bagimu, masih perlukah kamu memohon pada orang lain?”

Marvella Gu ragu-ragu dan terdiam tak berkata-kata.

Dia masih takut pria yang berkuasa seperti China itu, tapi apa yang dikatakan oleh Robby Gu juga masuk akal——dia tidak dapat menjamin bisa membuat Kevin Yan melepaskannya, tapi kakak kandungnya sendiri pastinya akan berdiri di pihaknya.

“Robby Gu, aku dan KevinYan….tidak ada hubungan apa-apa.”

Suara serak terdengar dari mulut wanita yang tergeletak lemah di lantai, dia berusaha menahan rasa sakitnya, nada bicaranya jelas dan tenang: “Kalau kalian ingin menggunakan aku untuk menghentikan Kevin Yan, sungguh ini sebuah lelucon yang lucu.”

Robby Gu tertegun, tak lama segera menyeringai tersenyum dingin: “Ada atau tidak ada hubungannya, dicoba dulu baru bisa tahu.”

Seiring dengan kata-katanya yang berhenti, jarinya menekan tombol pengiriman pesan.

Detik demi detik, menit demi menit berlalu, pandangan mata kakak beradik keluarga Gu terus menatap lekat pada ponsel, lalu setelah menunggu selama belasan menit, ponsel tetap saja tidak berbunyi, sama sekali tidak ada pergerakan sama sekali.

“Mengapa belum bereaksi juga?” Marvella Gu bukan hanya gelisah namun juga sedikit takut, tak bisa menahan diri untuk bersuara.

Robby Gu memicingkan matanya, langsung diambilnya ponsel dan menghubungi nomor telepon orang tersebut.

Yang terdengar di sana adalah suara nada tunggu yang lama, Robby Gu dengan tidak sabaran menekan tombol handsfree.

“Tuuut——“

Di detik terakhir saat panggilan hampir berakhir secara otomatis, di sana barulah ada orang yang menerima panggilan telepon ini.

“Siapa ya?”

Suara pria yang kuat dan rendah terdengar dari ponsel itu, ketiga orang itu semuanya terkejut.

Sampai di saat mendengar suara pria tersebut, Anastasia barulah sadar dirinya ternyata begitu akrab dengan suara itu.

Detak jantungnya tak bisa dikendalikan berdegup semakin cepat, dia ingin tetap berusaha tenang, ingin memanfaatkan celah ini sekali lagi mencari kesempatan untuk menyelamatkan diri, namun seluruh konsentrasinya terserap oleh sambungan telepon ini, tidak bisa terpecah.

Kevin Yan….akankah kamu peduli?

Bulu matanya basah oleh noda darah, perlahan bergetar.

Mendengar suara lawan bicaranya, Robby Gu berdehem lalu dengan dingin mulai berkata: “Direktur Yan, sudah lihat fotonya?”

Novel Terkait

Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
3 tahun yang lalu