Demanding Husband - Bab 66 Suara didalam kamar mandi

Kevin Yan keluar dari kamar mandi terbalut sebuah handuk, disaat dia keluar dari kamar mandi dia menemukan bahwa Anastasia telah bangun.

Ia terbaring di atas kasur sambil menatap langit langit kamar.

Mendengar suaranya ia membuka selimut dan pelan pelan mendirikan badannya.

Selimut yang pelan - pelan terbuka kebawah menampilkan tubuh manisnya yang tidak terbalut apa - apa, terlihat kulit yang keunguan yang sedikit buruk. Ia berdiri dengan kedua tanganya menggenggam tepi kasur, Kevin Yan melihat jelas bekas darah yang ada di bagian pergelangan tangannya.

Pupil mata yang mengecil terkejut dan ekspresinya yang semakin rumit.

Dia merasa waktu itu tidak menggunakan kekuatan yang kuat, tetapi Anastasia meronta dengan keras, ia menggunakan segenap tenaga ingin keluar dari tahanannya.

Dia semakin marah karena ia terus meronta dan semakin lama rontaanya semakin keras, tekad yang terpancarkan di mata itu mengingatkan Kevin Yan saat ada pria lain yang memeluknya, matanya terlihat lebih profokatif lagi.

Mereka adalah pasangan yang sah, hal yang dilakukan diatas kasur ini bukakah hal yang normal? tetapi Anastasia menolak tidak ingin berpura - pura, sepertinya penolakan ini datang dari dalam hatinya, sama sekali tidak memperdulikan statusnya sebagai istri!

Hal ini membuatnya Irasional untuk sesaat, seperti membuat marah suatu monster yang selama ini tertidur, hal yang dilakukan oleh pasangan dengan halnya pemerkosaan tidak ada bedanya.

Sosok orang yang ada di depannya tiba – tiba buram, Kevin Yan akhirnya kembali sadar, melihat Anastasia dia pun terjatuh lututnya menyentuh tanah.

Dia mengerutkan alis dan berdiri meluruskan tangan untuk merangkulnya.

Wajah Anastasia terlihat sangat pucat seperti kertas putih, menggenggam tepi kasur, menggunakan segenap tenaga untuk berdiri, kaki kecilnya tidak berhenti bergetar, tatapannya mengarah kedepan, seperti tidak melihatnya ia pun dengan sulit berjalan kedepan.

Setelah pintu kamar mandi tertutup segera terdengar suara air mengalir.

Kevin Yan dengan ekspresi tidak senang menarik kembali tanganya dan duduk diatas kasur, dengan cemas mangeluarkan sebatang rokok.

Semenit kemudian disaat Anastasia yang terlihat mengabaikanya, Dia seperti hendak mengatakan sesuatu seperti ingin menyindir sudah terbiasa, tapi ia seperti tidak ada darah yang mengaliri wajahnya, iapun tidak mengatakan apapun didepannya, sepatah katapun tidak di keluarkan.

Memantik mancis 7 sampai 8 kali akhinya api pun hidup dan menghidupkan rokok. Dia bersandar di kasur, hatinya sangat kacau sampai dia sendiri merasa tidak nyaman.

Dia menghisap rokok dan mendengar suara lain dari kamar mandi.

Tertutupi suara rintik air, dari uap panas yang menggumpal di kamar mandi terdengar suara samar orang menangis.

Bisikan itu terdengar sangat samar seperti tidak nyata, tetapi seperti sesaat menarik semua masalah depresi yang ia rasakan, suara itupun tidak terdengar lagi.

Kevin Yan menarik dan menghela napas sesaat dan menggunakan tanganya untuk menyingkirkan asap rokok, setelah itu berdiri dan keluar dari kamar.

Didalam kamar mandi Anastasia berhadapan dengan kaca yang terang, cermin yang memantulkan badanya yang penuh dengan lebam, bibirnya terlihat suram.

Ia perlahan membungkuk dan memeluk diri sendiri, rintihan air hangat yang berjatuhan, badannya yang mengeluarkan banyak cipratan air.

Ia tahu bahwa dia mencintai yang lain, tahu bahwa dia membenci diri sendiri.

Setelah menenangkan diri sendiri, ia hanya ingin melewati 3 tahun ini dengan aman dan tentram, ingin cepat mengakhiri pernikahan yang salah ini.

Tapi kenapa....

Kenapa, kenapa dia harus menghancurkan ingatan satu - satunya yang hangat?

Kenapa mau menghancurkanya...

Ia menguburkan kepalanya kedalam pelukan lenganya. Dengan jelas terlihat air yang berjatuhan dari lengan dan sikutnya, terlihat seperti aliran sungai kecil...

Sampai air panas yang ada di bak mandi itu habis Anastasia mengelap bersih tubuhnya dan mengenakan pakaian, tanganya terhenti di gagang pintu dan memutarnya, dan terbukalah pintu kamar mandi.

Di kamar tidak ada orang sama sekali.

Ia berjalan kearah jendela melewati beberapa cabang bunga kuning robai, menemukan mobil Kevin Yan yang ada di garasi sudah tidak ada.

Dia sudah pergi.

Anastasia legah dan merasa sedikit kosong.

Ia memalingkan kepalanya dan melihat kasur yang berantakan, mengingat kejadian yang terjadi beberapa jam yang lalu, ia sama sekali tidak ingin bertahan di kamar itu.

Didalam villa ada satu lagi kamar tamu yang sudah lama tidak terpakai. Tapi Ibu Wu beberapa hari yang lalu sudah memberihkan kamar itu.

Tidur disana saja....

Anastasia menutup pintu kamar seperti lari dari kenyataan tanpa melirik kembali.

... ...

Keesokan harinya.

Jason Lin membunyikan bel dan menunggu beberapa menit tidaka ada yang menjawab.

Dia tekan sekali lagi. dan mengulanginya hingga 4 kali, akhirnya pintupun terbuka.

Jason Lin melihat Anastasia yang terlihat cekung dan pucat, rambut yang acak acakan dan ada rambut di samping pipinya, sepertinya dia sangat kelelahan.

"Asisten manajer Lin?" Melihat ada orang yang datang Anastasia sedikit terkejut: "Ada apa?"

Jason Lin mengingat kembali maksud kedatanganya, kembali sopan: "Nona Du, IFC hari ini ada perjamuan keluarga, aku datang untuk menjemputmu."

Perjamuan Keluarga ?

Anastasia tidak paham mengapa, dengan tatapan tidak mengerti menatapnya.

Ia menikah kedalam IFC sudah hampir setahun, ia tidak pernah tahu akan perjamuan keluarga.

5 tahun lalu orang tua Kevin Yan meninggal karena kecelakaan, keluarganya sekarang hanya tersisa nenek Yan tetapi sampai sekarang masih menginap di rumah sakit, bagaimana keluarga Yan bisa membuat perjamuan?

Jason Lin seperti dapat membaca pikiran, dia menambahkan satu kalimat, "Nona besar keluarga Yan sudah pulang."

Anastasia terkejut, "Nona besar keluarga Yan... ... Cecilia Yan?"

Jason Lin mengangguk: "Betul."

Cecilia Yan ialah kakak tertua dari Kevin Yan, ia biasanya tinggal di luar negeri dan jarang di liput didalam media keluarga Yan.

Rumor mengatakan ia dengan Kevin Yan mewarisi sifat dapat diandalkan dari keluarga Yan, 5 tahun yang lalu menemukan bahwa adiknya sungguh mandiri. dengan legah meninggalkannya dan pergi ke daerah eropa untuk menjalani pembelajaran.

Anastasia masih mencari - cari informasi tentang Cecilia Yan didalam ingatanya, Jason Lin mengambil kotak yang sangat indah dari dalam mobil.

"Ini adalah gaun pesta yang akan kamu kenakan pada perjamuan malam ini, kamu pilih salah satu dan kenakan, setelah itu kita langsung berangkat."

Harus menggunakan gaun pesta?

Kevin Yan tidak pernah menyuruhnya harus menggunakan pakaian apa, saat awal dimana pembukaan hotel wellington ia hanya menggunakan baju denim, padahal disana banyak orang yang menggunakan gaun pesta.

Anastasia ragu untuk sesaat dan mengambil kotak itu: "Tunggu 10 menit."

Ia kembali masuk kedalam kamar dan membuka kotak itu, didalam terdapat 3 baju dengan model yang berbeda. Anastasia dengan cepat memilih mengenakan gaun biru dengan rok yang panjang, alasannya sangat simpel, gaun itu memiliki kain yang lebih banyak dan kerah yang paling tinggi diantaranya.

Baru berlalu satu hari, lebam merah ungu yang ada di tubuhnya masih belum hilang, bekas cupang yang masih tertinggal di wajahnya.

Mengenakan sepatu hak tinggi, ia mengeluarkan selendang besar berwarna kulit dari dalam lemari untuk di kenakan menutupi bahu dan lengannya.

Tetapi luka yang ada di pergelangan tanganya... ...

Anastasia terlihat kusut melihat bekas luka itu, mengenakan gelang bekas luka itupun tertutupi, tetapi bekas warna merah itu masih terlihat.

Ia pun melepas gelang itu.

Lagipula yang ia hadapi hanya Cecilia Yan, kejelekan keluarga bukanlah masalah luar.

Jason Lin dengan tubuhnya yang tegap berdiri di depan pintu mobil menunggu, melihat Anastasia yang berjalan mendekatinya, dia merasa tertegun.

Tetapi karena dia sangat profesional dia dengan cepat kembali ke konfisi semula dan membuka pintu mobil, "Silahkan nona Du."

Rumah utama keluarga Yan berada di daerah selatan timur daerah orang - orang kaya, rumah itu benar - benar berlawanan arah dengan tempat tinggal Anastasia sekarang.

Seperti Kevin Yan sangat tidak ingin bertemu dengannya, makanya membeli rumah yang sangat jauh.

Anastasia melihat keluar jendela dan menemukan ada beberapa rute aneh, ia sama sekali tidak memahami pemikiran Kevin Yan.

"Jason Lin," didalam hati ia sangat penasaran maka betanya lah dia : "Kevin Yan menyuruhku mengikuti perjamuan ini untuk apa?"

Novel Terkait

Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu