Demanding Husband - Bab 196 Siapa yang kamu lihat?

Tubuh Anastasia tiba-tiba gemetaran, pupil matanya pun perlahan-lahan menjadi fokus, dia mengenali wajah Marison Xiao. Setelah sekian lama, dengan suara yang kecil ia berkata: “ aku tidak apa-apa. Seharusnya...... aku salah mengenali orang.”

Tatapan serius Marison Xiao: “siapa yang kamu lihat?”

Melihat siapa?

Anastasia menutup matanya, bulu matanya yang panjang bergetar, ia mencoba untuk menutupi rasa takutnya.

Satu menit yang lalu, ditengah lalu lintas yang padat, karena lampu merah sebuah mobil limosin Lincoln hitam berhenti didepannya.

Kaca jendela kursi belakang terbuka, orang-orang yang didalam sambil menunggu dan sambil melihat pemandangan sebentar.

Sekelias ia melihat Anastasia dan pandangannya terhenti padanya, dia seolah-olah hanya melihat seorang pejalan kaki wanita biasa. Dengan cepat, lampu merah berubah menjadi hijau dan kaca jendela pun tertutup kembali, mobil mewah berjalan dan menghilang diantara lalu lintas yang padat.

Namun, bagi Anastasia beberapa detik yang singkat ini, bagaikan satu abad lamanya.

Setiap inci dari garis wajahnya, pola wajahnya dan bentuk wajahnya terukir jelas dihati terdalam dan tergelap Anatasia.

Tenggorakannya mulai terasa panas dan sakit, bagaikan dibelah dan dipotong hidup-hidup sampai terlihat darah dan dagingnya.

Tidak, tidak mungkin.

Dia pasti salah lihat, pasti salah.

Tetapi itu hanya wajah yang tampak dari samping, didunia ini pasti ada banyak orang yang wajahnya serupa, pasti hanya sebuah kebetulan saja, dia pasti salah......

Anastasia mengambil nafas yang dalam, berusaha untuk stabil, dan menatap Marison Xiao dengan tatapan curiga: “tidak, tidak apa-apa. Ayo jalan dengan cepat.”

Dia meraih lengannya, Marison Xiao pun melihat kebawah, terlihat ruas tulang dari jari lentiknya dan urat tangannya yang lemah.

“baiklah.”

Tahu bahwa Anastasia tidak ingin menceritakan yang sebenarnya, Marison Xiao pun tidak ingin menanyakannya lagi. Dia menyalakan mobil dan dengan cepat mengantarnya pulang kerumah.

Kedua mobil itu kearah yang berbeda dan melaju dengan cepat.

Dikursi belakang mobil limosin lincoln, cerutu yang terbakar perlahan mengeluarkan kepulan asap dan menutupi wajah pria itu, tidak terlihat jelas, hanya bisa mendengar suara tawanya.

“hehe.”

Supir yang duduk dikursi pengemudi melihat melalui kaca spion: “Bos, apakah terjadi sesuatu hal yang menyenangkan?

Setelah terhenti beberapa detik, terdengar suara yang serak dan rendah muncul dari kepulan asap.

“tadi dijalan, aku melihat boneka wanita yang lucu.”

Terdapat kumis hitam yang tipis dirahangnya, sepasang mata suramnya berkilau, bagaikan darah dari ular beracun.

“seorang gadis yang seharusnya mati dari dulu.”

……

Kevin Yan duduk didalam mobil, menatap kearah jendela mobil, melihat 100 meter kearah sebuah apartemen didepannya.

Hasil kerja Jason Lin sangatlah bagus, dalam waktu setengah hari ia sudah menemukan alamat Anastasia Du. Kevin Yan melempar tumpukan file ke atas meja, setelah itu naik lift langsung menuju keparkiran lantai dua, ia memilih sebuah mobil MPV berwarna abu-abu dan melaju ketempat tujuan.

Dia sudah berada ditempat ini selama lebih dari 20 menit, sudah dua batang rokok ia habiskan, dan dia juga belum memutuskan apakah akan naik keatas atau tidak.

Kevin Yan sudah mantap menentukan, jarang sekali ia ragu-ragu seperti ini.

Dia berfikir, jika ia naik keatas dan bertemu Anastasia Du, apa yang harus dia katakan padanya?

Waktu itu, disebuah taman dibelakang ruang rapat Shou Yang, dia menjauhinya, semenit atau sedetik dia tidak mau tinggal. Jika dia tetap mencarinya, apakah wanita ini akan pergi lebih jauh lagi?

Kevin Yan menyalakan rokok ketiga dan menghisapnya, matanya mulai lelah.

Bagaimanapun, hari ini dia harus menemui Anastasia Du. Dia malas untuk mencari tahu lebih dalam, dia hanya ingin melihatnya dan dia selalu merasa gelisah, seolah-olah jika dia tidak bisa mendapatkannya, selamanya dia tidak akan melihatnya lagi......

“klik” bunyi pintu mobil, Kevin Yan memiringkan tubuhnya ketika hendak turun, tiba-tiba pupil matanya mengecil.

Tidak jauh dari situ, terlihat dua orang muncul.

Sangat lah familiar.

Tatapan dingin Kevin Yan, menatap kedua orang yang sangat dekat itu, tangannya menggenggam setir dengan erat sampai urat tangannya terlihat.

Dia melihat Anastasia Du dan Marison Xiao bersama-sama memasuki apartemen.

Oh, ternyata dihari itu saat ditaman, dia tidak salah dengar. Anastasia Du berkata “ayo pulang” ke Marison Xiao.mereka berdua memang tinggal bersama!

Apakah dia benar-benar mengira suami sah nya sudah mati?!

Dada Kevin Yan naik turun, nafasnya memberat dan tatapan matanya penuh amarah. Dia menendang pintu mobil, dengan emosinya ia berjalan menuju gedung apartemen.

Ketika dia menekan tombol turun dilift, ponsel disakunya berdering dan bergetar.

Kevin Yan sekilas melihat nama penelpon dan menjawab telepon, dengan nada yang tidak sabar menjawab: “ ada apa?”

“Tuan Yan, wawancara di koran Harian Bisnis China satu jam lagi akan mulai, wartawannya pun sudah menunggu disini.”

Kevin Yan mengerutkan kening dan menggerutu: “bantu aku membatalkannya.”

Jason Lin terdiam, merasa tidak enak: “Tuan Yan waktu wawancaranya sudah ditetapkan seminggu yang lalu, dan saya sudah konfirmasikan kepada anda. Hubungan kita dengan Harian Bisnis China selalu baik, ini...”

Sebenarnya Jason Lin ingin mengatakan bahwa wawancara ini disetujui oleh Kevin Yan secara langsung didepan kepala redaksi.

“ kalau begitu ditunda saja, diundur waktunya.”

“tetapi...”

Sebelum Jason Lin menyelesaikan perkataannya, teleponnya sudah ditutup.

Jason Lin menatap ponselnya, dan akhirnya tidak punya pilihan lain selain meminta maaf kepada pemimpin resaksi, dan mencari waktu kosong lagi dari agenda Kevin Yan yang padat.

Liftnya tiba, baru saja Kevin Yan ingin melangkah masuk kedalam, ponselnya bergetar lagi.

“ada apa lagi!”

Nada bicara Kevin Yan semakin buruk. Jason Lin bukan kinerjanya makin bagus malah makin memburuk, hal kecil seperti ini akan mengganggunya berapa kali?

Orang dibalik telepon itu tertegun olehnya, ketika ia tersadar kembali, ia menepuk jidatnya.

“anak sialan, bagaimana kamu berbicara dengan kakakmu! Mau kuhajar ya?”

Kevin Yan panik dan berfikir: “ aku sedang sibuk, ada masalah apa nanti kita bahas dirumah.”

Nada bicara Cecilia Yan terdengar tegas: “benar akan kita bahas dirumah, kamu pulang sekarang!”

“aku sekarang sedang sibuk...”

“hal yang kubahas sangatlah penting, ayo segera pulang, segera!”

Kevin Yan mengerutkan keningnya, berpikir sejenak dan dengan tenang berkata: “ aku tahu.”

Cecilia Yan jarang berbicara padanya dengan nada serius, sepertinya memang ada hal yang mendesak.

Sekarang setelah mengetahui alamat Anastasia Du, dan melihat langsung bahwa dia memang tinggal disini, cepat atau lama, tidak beda jauh.

Mungkin memang sudah waktunya untuk membiarkannya berpikir dengan tenang, berpikir bagaimana menyelesaikan hubungan antara dia dan Anastasia Du.

Kevin Yan mengambil langkahnya kembali, mempertimbangkan kembali hal baik dan buruk, dan mencoba menghilangkan fakta bahwa “Anastasia Du dan Marison Xiao tinggal bersama” dari otaknya yang sedang marah, dengan cepat kembali ke mobil dan pergi.

Novel Terkait

Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
3 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
3 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu