Demanding Husband - Bab 319 Rahasia SMS

Anabelle berjongkok di sudut ruangan sambil menangis, memandangi beberapa orang berjubah putih di depannya dengan deraian air mata.

"Nona Du, bangsal kami untuk pasien yang sangat membutuhkan pengobatan. Anda sudah melakukan CT scan otak dan pemeriksaan rutin, tidak ada masalah, jadi silahkan pergi."

Anabelle menatap langkah-langkah dokter yang datang, dan tiba-tiba berteriak histeris, menggerakkan tangan dan kakinya seperti orang gila yang sensitif.

"Pergi, pergi! Jangan mendekat, jangan tangkap aku, ah ah ah -"

Dia berteriak dengan nyaring dan marah.

Perawat menoleh Dokter Kepala dengan serba salah: "Ketua, dia sebenarnya sakit atau tidak ..."

Dokter Kepala mendengus dengan wajah dingin: "Huh, kalian anggap aku tidak melakukan apa-apa selama menjadi Psikiatri Kepala selama tiga puluh tahun? Mungkinkah dia sakit? Sia-sia kalian belajar dengan aku selama bertahun-tahun, tidakkah kalian melihat dia berpura-pura?"

Dia melangkah maju dan memarahi Anabelle dengan wajah masam:"Nona Besar Du, semua orang di China mengetahui apa yang terjadi di keluarga Anda, kami mengerti. Tetapi Anda tidak kekurangan lengan atau kaki, mengapa harus berpura-pura gila di sini? Kami kekurangan bangsal, jangan mengganggu pekerjaan orang lain!"

Anabelle terus menggelengkan kepalanya, menangis dengan air mata di wajahnya, tetapi menolak untuk bergerak bahkan satu langkah pun.

Dokter ini berkata dengan ringan, mana mungkin dia berani pergi? Dia bisa pergi ke mana?

Takutnya begitu dia keluar dari RS Jiwa ini, dia akan langsung dibawa pergi oleh para penjahat yang kejam yang akan memaksanya melunasi hutang.

Hutang sebesar puluhan juta yuan, dia tidak akan pernah sanggup membayarnya dalam seumur hidupnya. Dia sekarang memang dalam keadaan baik, tetapi ketika tertangkap oleh orang-orang itu, dia mungkin benar-benar akan kehilangan lengan atau patah kaki dan bahkan dijual di pasar gelap!

Pada saat ini, Anabelle tiba-tiba menyesal dulu tidak meninggalkan Keluarga Du bersama Yunika Yu.

Yunika Yu ingin membawanya ketika ingin pergi, tetapi dia tidak rela. Dia mana mungkin rela melepaskan nama sebagai Nona Besar Keluarga Du? Terlebih lagi, Yunika Yu sama sekali tidak memiliki kemampuan untuk menghasilkan uang, Hendy Du telah memimpin Keluarga Du selama bertahun-tahun, Anabelle yakin unta kurus dan mati jauh lebih besar dari kuda, dia harus menjaga gengsi hingga detik akhir!

Namun Anabelle tidak menyangka Hendy Du akhirnya mengambil risiko dan meninggalkan begitu banyak masalah untuknya, sedangkan dia sendiri melompat dari gedung untuk mencari jalan pintas.

Dia takut mati, dia hanya bisa bersembunyi di sini dan berpura-pura gila!

Anabelle menangis terengah-engah, terhuyung-huyung mendorong pergi para dokter dan perawat di depannya, dan meraih gadis kecil yang bersembunyi di sudut ke dalam pelukannya.

Seluruh tubuh gadis kecil itu gemetar, mulutnya melongo dan matanya yang besar penuh rasa ketakutan.

Sang dokter termenung sesaat, kesal tapi serba salah.

Nona Du ini baik-baik saja secara mental, tetapi gadis kecil ini memiliki beberapa gangguan kognitif, dia membisu dan sangat sensitif.

Seorang perawat yang lebih tua memandangi memar dan pukulan di tubuh gadis kecil itu, dan tidak tahan untuk membujuk: "Ketua, atau lupakan saja... Jika kedua ibu dan anak ini keluar, khawatirnya mereka benar-benar akan dipukuli sampai mati, rumah sakit kita juga tidak terlepas dari tanggung jawab ... "

Dokter mendengus dingin: "Bangsal ini 800 yuan sehari. Jika dia tidak bayar, biarpun aku mengijinkannya untuk tinggal di sini juga tidak bisa? Rumah sakit ini tidak dijalankan oleh keluarga aku—"

"Berapa totalnya, aku akan membayarnya."

Suara dingin terdengar di bangsal, dan mata semua orang tertuju pada wanita yang baru saja memasuki pintu.

"Anda?"

Wanita itu sedikit mengerutkan bibirnya dan berkata dengan dingin: "Aku adalah adik perempuannya."

...

Staf rumah sakit keluar, dalam sekejap bangsal itu sunyi senyap.

Anabelle mengangkat kepalanya, wajah yang tadinya halus dan anggun karena rasa malu pun berubah, matanya menjadi dipenuhi dengan kebencian, memelototi wanita di depannya, tatapannya bagaikan ingin memotong dagingnya!

"Anastasia Du!!!"

Dia menyerang ke arah Anastasia, mengangkat telapak tangannya untuk menampar, tetapi dia bahkan tidak berhasil menyentuh rambut Anastasia, Anastasia dengan gesit meraih lengannya dan memutarnya dengan santai yang membuat Anabelle menjerit kesakitan.

Begitu Anastasia melepaskan tangannya, Anabelle segera terhuyung mundur sampai ke ujung tembok.

"Anabelle, kamu masih belum menghilangkan kebiasaan suka menampar orang."

Wajah Anastasia dingin tanpa ekspresi, berbicara dengan sangat tenang.

"Untuk apa kamu datang?! Datang untuk melihat kenestapaanku?! Kamu puas sekarang!!"

Anabelle menjerit histeris, dan matanya penuh darah merah dengan kebencian yang ekstrim.

Anastasia menatapnya dengan dingin: "Aku tidak merasa puas ataupun tidak puas. Kondisi kamu saat ini adalah tanggung jawab kamu sendiri. Mungkin, kamu setidaknya harus berterima kasih padaku, biar bagaimanapun aku baru saja membayarkan biaya rawat inap kamu selama setahun."

Kata-katanya sangat dingin, tidak berirama sama sekali, dan tidak ada sindirian ataupun emosi yang ekstrim, hanya membuat pernyataan saja.

Namun, setiap kata dalam ucapannya menusuk saraf rapuh Anabelle, seolah-olah wajahnya disiram dengan minyak cabe dan wajahnya terbakar oleh rasa sakit.

Kenapa, kenapa akhirnya dia tetap kehilangan segalanya!

Keluarganya hancur, tidak punya uang, dan hidup ketakutan seperti tikus yang menyeberang jalan.

Namun, "saudari" di depannya yang telah diremehkannya sejak kecil, bisa dengan mudah mendapatkan semua hal yang dia impikan!

Dia tidak rela!

Anabelle menatap wajah Anastasia yang cantik dan dingin, wajahnya penuh ketidakwarasan dan miring.

"Anastasia kamu jangan terlalu sombong! Kamu pikir kamu menang? Mustahil! Biar kuberitahu kamu, apa yang kamu miliki tidak lain adalah sumbangan dari aku, yang tidak aku inginkan! Kamu akan selalu menjadi anak haram yang dititipkan di rumah orang!"

Jari-jari Anastasia gemetar, tapi segera menjadi tenang.

Mungkin tiga tahun lalu, dia masih merasa rendah diri dan sakit hati karena kata-kata kasar seperti itu. Tapi sekarang Anabelle tidak bisa lagi menyakitinya.

Matanya melirik wajah miring Anabelle dan suaranya jernih.

"Anabelle, aku benar-benar merasa kamu menyedihkan."

Mendambakan kemewahan yang palsu, menutupi hasrat buruknya dengan kekuatan dan kepentingan, bahkan sudah jatuh terpuruk seperti ini pun masih dengan picik dan kejam menyakitinya. Tidak peduli seberapa glamor penampilannya, hatinya akan selalu menjadi neraka dari kemunafikan dan kekejaman.

Anabelle melebarkan matanya, dan dia dengan jelas melihat rasa iba di mata Anastasia.

Belas kasihan asli ini bahkan lebih menyakitkan bagi Anabelle daripada sindiran dan ejekan.Bagaikan status mereka tertukar, Anastasia memandangnya dari posisi tinggi, seolah-olah mengamati seekor semut yang berjuang untuk hidup!

Anabelle pusing karena marah, sarafnya berdebar kencang, dan dia menyerang ke wajah Anastasia, mencoba menghancurkan keanggunan dan kebersihan wajah itu.

"Semuanya gara-gara kamu! Kamu yang mencelakaiku! Kamu yang merusak pernikahan aku dan Kak Kevin! Kenapa kamu tidak mati? Bukankah kamu bilang diculik oleh psikopat Windy? Bukankah dia seorang psikopat pembunuh, mengapa dia tidak membunuh kamu?"

Anastasia mengangkat tangannya untuk menghentikannya gerakannya yang membabi-buta.

Ucapan Anabelle yang tiba-tiba ini seperti omong kosong saat mengigau, tapi Anastasia samar-samar merasa ada yang tidak beres ...

Tak heran jika Anabelle tahu bahwa dirinya diculik.Tiga tahun lalu, kasus pengeboman pabrik sangat heboh dan separuh masyarakat di China mengetahuinya.

Yang aneh adalah apa yang dikatakan Anabelle: "Bukankah kamu bilang kamu diculik oleh Windy?"

Anastasia melirik, dan tiba-tiba sesuatu muncul di benaknya.

Dia tidak pernah mengambil inisiatif untuk memberi tahu Anabelle secara pribadi, atau siapa pun tentang penculikannya, kecuali ... pesan teks yang dia kirim ke Kevin Yan dengan putus asa!