Demanding Husband - Bab 382 Extra: Cinta yang serupa (1)

Marison Xiao berdiri di depan ranjang rumah sakit, terdiam sambil memandang Julian Xiao yang terbaring di ranjang rumah sakit.

Julian Xiao telah koma selama lebih dari setengah tahun sejak kecelakaan mobil besar itu. Sekarang, dia hanya bisa mengandalkan semua jenis peralatan medis untuk bertahan hidup.

Marison Xiao selalu mengunjunginya setiap dua atau tiga hari, bahkan ketika dia sedang sibuk pun, dia juga tidak pernah absen untuk datang melihatnya.

Media luar berusaha keras memberitakan perilaku Marison Xiao, banyak orang memujinya, karena hubungan persaudaraan mereka yang begitu erat. Tentu saja, ada beberapa media yang berspekulasi bahwa Marison Xiao hanya melakukan pertunjukan untuk meningkatkan reputasinya sebagai pewaris baru keluarga Xiao.

Bahkan ada media majalah yang berpendapat bahwa ada sesuatu yang tersembunyi di balik kejadian ini. Lagi pula, Marison Xiao adalah penerima manfaat terbesar dari kecelakaan mobil Julian Xiao. Mungkin saja pelaku di balik terjadinya kecelakaan mobil tersebut adalah Marison Xiao sendiri, bahkan Marison Xiao sering menjenguk Julian Xiao. Mereka beranggapan bahwa tindakan Marison Xiao hanya untuk memantau keadaan Julian Xiao saja.

Terjadi banyak perbedaan pendapat.

Marison Xiao tidak peduli bagaimana pandangan luar terhadap dirinya, bahkan tidak ada spekulasi yang benar-benar mendekati kebenaran.

"Hah ? Kakakmu dan kamu... sepertinya tidak begitu mirip !"

Jasmine Ye membawa seikat bunga di tangannya, menatap Julian Xiao dengan penasaran.

Ini adalah pertama kalinya dia menemani Marison Xiao mengunjungi Julian Xiao. Tepatnya, dia adalah orang yang terus mengikuti Marison Xiao sepanjang jalan.

Kata-kata Jasmine Ye terdengar sedikit tidak masuk akal, karena di dunia ini, selain kembar, tidak ada yang menetapkan bahwa di antara saudara kandung pasti memiliki kemiripan.

Jasmine Ye menanyakan hal ini karena meskipun wajah Marison Xiao sangat sempurna karena darah blasteran, namun sekilas melihat wajah Marison Xiao, sudah dapat diketahui bahwa dia memiliki darah keturunan asia. Dibandingkan dengan Julian Xiao, hidung, tinggi badan dan warna rambutnya benar-benar terlihat seorang Eropa.

Mendengar kata-kata itu, mata Marison Xiao bergerak sedikit.

"Tentu saja tidak mirip."

Perlahan dia membuka mulutnya, dan ada sedikit ejekan dalam nada bicaranya.

Bagaimana mungkin dia dan Julian Xiao bisa terlihat mirip ?

Julian Xiao adalah pewaris murni darah bangsawan. Nama "Julian Xiao" hanyalah nama samaran yang dipublikasikan ke dunia luar, dengan tujuan supaya dia bisa mengelola industri keluarga Xiao dengan lancar.

Anak dari Vivian Xiao, hanya satu, yakni Marison Xiao.

Sedangkan Vivian Xiao adalah gundik ayahnya.

Marison Xiao mengingat kritik dan penolakan saat pertama kali dirinya tiba di rumah ayahnya, orang yang memperlakukannya paling ramah saat itu adalah Julian Xiao.

Mungkin karena usia yang sama, atau karena di masa kanak-kanak tidak memiliki banyak niat jahat seperti orang dewasa sehingga hubungan antara dua bersaudara ini selalu sangat baik.

Hingga suatu ketika, istri sah dari ayah Marison Xiao, yakni ibu Julian Xiao meninggal dunia.

Semua orang beranggapan bahwa wanita bangsawan itu tewas dalam kecelakaan, hanya Vivian Xiao dan Marison Xiao yang tidak sengaja melihat adegan kejadian ini, yang mengetahui kejadian sebenarnya.

Vivian Xiao menewaskan wanita bangsawan itu, memanfaatkan keberadaan Marison Xiao, merubah dirinya sendiri dari status gundik yang tidak tahu malu menjadi istri sah.

Saat itu, Marison Xiao baru mengenali sifat asli ibunya.

Rasa bersalahnya terhadap Julian Xiao, dan keengganannya untuk ditahan dan dimanfaatkan oleh ibunya, membuat Marison Xiao memutuskan untuk berpisah dengan Vivian Xiao, menjauh ke Perancis, dan beralih ke industri hiburan.

Orang lain melihat tindakannya sebagai orang yang mencintai kebebasan, namun yang sebenarnya adalah sikapnya terhadap diri sendiri.

Dia tidak ingin dimanfaatkan oleh Vivian Xiao dengan alasan "ikatan hubungan darah", tidak ingin menjadi korban atas kepentingan ibu kandungnya sendiri.

Namun, Marison Xiao tidak pernah menyangka bahwa setelah lebih dari dua puluh tahun, peristiwa tahun itu kembali terjadi.

Bahkan kali ini, Julian Xiao yang menjadi korban atas kepentingan Vivian Xiao.

Vivian Xiao memanfaatkan perangkat penyelamat hidup Julian Xiao sebagai alat untuk mengancam Marison Xiao, dan ancaman seperti itu sangat kuat dan efektif.

Karena Marison Xiao tahu bahwa Vivian Xiao tidak sedang bercanda, dia pasti akan melakukan hal yang tidak manusiawi seperti itu. Ini sudah bukan pertama kalinya dia melakukan hal seperti itu.

Marison Xiao sering mengunjungi Julian Xiao di rumah sakit karena dia perlu memantau setiap gerakan Vivian Xiao untuk mencegahnya menyerang Julian Xiao.

Jika dipikir-pikir, ini benar-benar logika yang konyol.

Marison Xiao menyeringai ketika memikirkan hal ini, senyumannya dingin, seperti cibiran ketika melihat keburukan sifat manusia.

Jasmine Ye berdiri di sampingnya sambil menunggu kata-kata selanjutnya, namun mendapati tatapannya yang sedih, dan tidak ada niat sama sekali untuk menjelaskan padanya.

Apa maksudnya "tentu saja tidak mirip" ?

Jasmine Ye sangat penasaran. Setelah menunggu beberapa detik, dia sudah tidak tahan dan bertanya : "Kemudian ? Mengapa tidak mirip ?"

Marison Xiao melirik Jasmine Ye, dan tersenyum.

Namun, senyumannya itu membuat Jasmine Ye merasa sedikit aneh.

Pria ini jelas sedang tersenyum, lengkungannya sempurna dan tidak asing, namun membuat orang merasa semacam ketidakpedulian dan keterasingan yang tidak dapat diutarakan.

"Jika sudah selesai melihat, mari kita pergi."

Marison Xiao dengan pelan membuka mulutnya dan mengucapkan kalimat tersebut, tanpa menunggu respon dari Jasmine Ye, dia berjalan meninggalkan kamar rawat Julian Xiao.

Dia tidak menjelaskan lebih banyak kepada Jasmine Ye.

Marison Xiao adalah orang yang tidak suka menceritakan rahasia kepada orang luar yang tidak terkait.

Jasmine Ye tertegun sejenak, berbalik dan meletakkan buket bunga di tangannya ke atas kepala tempat tidur Julian Xiao, lalu dengan segera mengikuti langkah Marison Xiao keluar dari kamar rawat.

"Hei, selesaikan pembicaraanmu ! Jangan membuat orang penasaran !"

Jasmine Ye sedikit marah, menarik lengan Marison Xiao dengan kedua tangannya sambil berkata : "Katakanlah, katakanlah, apa yang terjadi sebenarnya !"

Marison Xiao melambatkan langkah kakinya, menatap tangan Jasmine Ye yang memegang lengannya, dan menatapnya dengan tatapan meremehkan.

"Orang-orang suruhan dari Vivian Xiao untuk membuntutiku telah kembali, kamu sudah boleh kembali untuk mengurusi urusanmu."

Nadanya selalu ringan, beberapa katanya itu membuat mata Jasmine Ye membeku sesaat.

Namun, setelah Jasmine Ye sadar dari lamunannya, Marison Xiao sudah berjalan meninggalkan gerbang rumah sakit.

"Hei, bisakah kamu menjadi pria yang baik ? Tidakkah kamu mengantarkanku ?"

Jasmine Ye bergumam, bibirnya melengkung tinggi, hatinya tidak senang dan tidak mau terus mengikuti langkahnya, namun ketika melihat Marison Xiao akan berjalan menyeberang jalan, dia berkata.

"Marison Xiao, tunggu aku.... hati-hati !"

"--------- kreket kretket !" (Suara rem mobil)

Suara rem mobil yang berisik terdengar, diikuti dengan omelan marah para pengemudi di belakangnya, Jasmine Ye menarik Marison Xiao dari tengah jalan ke trotoar.

"Apakah kamu ingin mati ?"

Jasmine Ye terengah-engah, wajahnya pucat karena ketakutan.

Marison Xiao tidak berbicara, matanya menatap ke samping, tatapannya sedikit melamun.

"Hei, ada apa ? Apakah kamu terkejut ?"

Jasmine Ye menggelengkan jari ke depan matanya dan mengerutkan bibir : "Berterima kasihlah kepadaku."

Mata Marison Xiao bergetar, pikirannya melayang ke tempat yang jauh dalam sekejap.

Jasmine Ye menurunkan bulu matanya, dia merasa segan dan malu.

Marison Xiao tersenyum ringan kepadanya, mengulurkan tangannya padanya, meraih lengannya yang telah terluka karena menolongnya dan mengobatinya dengan lembut.

Ini adalah pertama kalinya Marison Xiao dan Jasmine Ye bertemu, pertemuan yang indah dan sedikit dramatis, fragmen yang terputus-putus terus melintas di pikiran Marison Xiao.

Marison Xiao membuka mulutnya, dan nama wanita itu hampir terucap keluar dari bibirnya.

Novel Terkait

Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
3 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
3 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
3 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu