Demanding Husband - Bab 34 Nomor Satu Happy Monk

Kevin Yan berhenti, pandangannya menuju pada suatu tempat dengan tidak bergerak.

William Chi sambil bergumam sambil mengikuti pandangannya, melihat perempuan yang di tengah orang-orang.

“Eh itu bukannya Nona Anastasia?”

Pandangan Kevin Yan menjadi serius, sebuah mata tajam lewat: “Bagaimana kamu tau namanya? Kamu sebelumnya bukan bilang tidak mengenalnya?”

William Chi ketakutan sampai menyusut lehernya: “Aku mengenalnya dia bukannya... ...” Dia tiba-tiba baru tahu segalanya dan merespon kembali, dia membuka matanya dengan kaget: “Tunggu, kemarin di atas kasurmu itu dia! Pantas aku selalu merasa dia tidak asing——”

“Selesaikan perkataanmu tadi, kamu bilang siapa dia?”

“Hai, dia itu nomor satu di Happy Monk! Kemarin hanya berpikir mengobatinya, aku bilang kamu ini bocah benar-benar bernasib baik——”

Kata-kata belakang menghilang, dikagetin oleh pria-pria disekitarnya yang tiba-tiba menjadi dingin dan serius, Wiliiam Chi menelan kembali huruf belakangnya dengan begitu saja.

Di dalam pandangan Kevin Yan yang hampir berapi, perempuan cantik itu bersenyum kepada orang-orang yang kerumunan gila, begitu mengangkat kepala, langsung menuangkan segelas cairan biru dingin.

... ...

Cairan yang dingin langsung meluncur ke tenggorokan, sampai ke dalam perut.

Beberapa detik kemudian, cairan bir itu pergi kemana-mana, setiap pembuluh darah seolah-olah dibakar oleh api, mengeluarkan rasa sakit yang menyengat. Lambungnya mendapat rangsangan yang keras, menyusut dengan mendadak, hampir kejang.

Namun, senyuman ringan di mulut Anastasia itu, sedikitpun juga tidak berkurang.

Kemunculannya menarik pandangan semua orang, orang-orang yang berkeliling mengeluarkan sorakan keras, dicampuri dengan siul dan tepukan berantakan itu.

“Eh? Siapakah ini kalian tau tidak?”

“Belum pernah lihat, kapan Happy Monk datang gadis yang begitu selera?”

“Jangan bilang kalian, aku yang datang begitu lama ke Happy Monk, juga hanya melihat tiga empat kali gadis ini, dia bukan siapapun yang bisa mengejarnya!”

“... ...”

Mengabaikan orang-orang sekitarnya yang berhebohan, Anastasia membalikkan gelas arak yang kosong ke Robby Gu yang di seberang: “Tuan Muda Gu, lama tidak berjumpa, hadiah pada pertemuan pertama anda ini, kasihnya tidak terlalu baik.”

Mata gelap Angel berkelap-kelip dengan cahaya: “Pengecut, cepatan bersujud mengaku salah kepada Kak Tasia aku!”

Robby Gu tidak segera berbicara. Sejak Anastasia muncul, sepasang mata menaik dia menatapnya terus dengan murahan.

Di bawah jas selendang pendek yang berwarna krem, setelan pakaian gaun pendek ketat kemas bra pinggul hitam, garis lengkungan bodynya membuat orang tidak dapat mengalihkan pandangan. Dia memakai make-up yang tipis, wajah dinamis, warna bibir yang cantik, dengan rambut panjang keriting ke bawah, lembut dan menawan.

Seperti sebuah warna air danau yang jernih, tiba-tiba mekar satu bunga teratai merah.

Robby Gu memiringkan mulutnya dengan maksud jahat: “Gadis kecil, kita berdua bertanding minum arak, tidak bilang boleh mencari bantuan dari luar. Sekarang cewek cantik ini bantu kamu minum, sudah jelas kamu yang kalah.”

Angel kesel sampai memarahinya: “Sudah aku tebak kamu adalah banjingan pengecut! Bicara seperti kentut saja! Tidak seharusnya berbicara omong kosong dengan bajingan macam kamu ini!”

Anastasia menghentikan Angel, berhadapan Robby Gu dengan dingin: “Tuan Muda Gu, kamu hari ini datang ke Happy Monk membuar keributan, sebenarnya ingin mencari aku saja. Ada masalah apa katakan langsung, jangan menutup-nutupi, bahkan gadis kecil saja juga tidak dapat dibandingkan.”

Keluarga Gu adalah tipikal pemula keluarga orang kaya, dan Keluarga Du malah berakar lama di China, dengan posisi yang luar biasa. Robby Gu kalau punya otak, setelah diperingatinya kali itu, tidak seharusnya masih datang ke Happy Monk membuat masalah.

Tapi dia tidak hanya datang, masih memprovokasi Angel di depan umum, jelas bertujuan lain.

Mata Robby Gu terlewat suatu cahaya yang tajam, menyipitkan mata dan bersenyum jahat: “Benar perkataanmu. Aku memang datang mencarimu.

Cantik, orang disini terlalu banyak, kita cari tempat yang tenang berbicara dengan baik-baik.”

Anastasia berkata dengan dingin, tidak ada ragu sedikitpun: “Baik.”

Dia malah ingin lihat, apa yang ingin dimainkan Robby Gu ini.

“Tuan Muda Gu silakan.”

Robby Gu menaiki alisnya dengan lancang, melemparkan pandangan bangga ke playboy-playboy yang mengiri hati di sekelilingnya, berjalan ke ruangan VIP yang di belakang panggung situ.

... ...

Robby Gu berduduk di sofa, mengangkat kedua kakinya, mengamati Anastasi dari atas ke bawah: “Kelihatannya kamu benaran orang Keluarga Du, Happy Monk begitu ada masalah, kamu langsung datang.”

Ditatap oleh pandangan kotornya yang tanpa menutupi itu, Anastasia sekejap merasa jijik, tanpa sadar mengerutkan kening.

“Ada apa kamu mencariku.”

Dia berkata dengan cara ringkas sederhana, tidak ingin banyak ngomong dengan orang ini.

Robby Gu bersenyum dengan nyengir: “Jika kamu orang Keluarga Du, kalau begitu kita membuat kesepakatan. Misalnya, tanah Tianhe itu.”

Hati Anastasia sudah mengetahuinya, dia bagaimanpun tetap enggan menyerahkan tanah fengshui yang bagus. Hanya beberapa hari saja sudah kerugian puluhan juta lebih, siapapun juga tidak bisa menelannya.

“Tidak mungkin. Kalau ini yang ingin dibicarakan Tuan Muda Gu, silakan pulang saja.”

Dia menolak dengan tegas, wajah Robby Gu dalam sekejap berubah menjadi jelek sekali.

Dia berdiri dengan keras dan jalan ke depan Anastasia, nadanya ganas: “Cewek busuk, kamu jangan tidak tau menghargai kebaikan hati orang!

Walaupun kalian Keluarga Du telah membeli tempat terbagus, tapi masih banyak tempat yang di Tianhe itu punya Keluarga Gu.”

Dalam mata menaik itu mengeluarkan kilauan gelap: “Kamu katakan, kalau aku membangunkan kuburan di tempat-tempat itu, tanah di tangan kalian itu, apa masih bisa menghasilkan uang?”

Mata Anastasia menyusut: “Apa kamu gila?”

Ini adalah penghancuran baik dan buruk dengan samaan!

Melihat ekspresi Anastasia berubah, Robby Gu bersenyum jahat dengan rasa puas: “Aku tidak gila. Kamu lebih baik melakukan apa yang dikatakan aku, kasih tau Hendy Du, keluarkan tanah itu, atau aku akan membuat Keluarga Du kehilangan semua modal yang diinvestasikan!”

Berdiam beberapa detik, di saat Robby Gu mengira berhasil ancamannya, Anastasia tiba-tiba berketawa dingin.

“Bukan Keluarga Du yang kehilangan semua modal. Kehilangan sebidang tanah tidak sayang, tapi Tianhe malahan tempat penampungan Keluarga Gu, rumah sendiri menjadikan kuburan, Tuan Besar Keluarga Gu begitu marah, kemungkinan tidak akan memberimu hak warisan!”

Satu pukulan langsung kena!

Robby Gu titik kesakitannya tertusuk, segera tidak sabaran, ekspresinya seketika itu juga menjadi ganas——

“Perempuan busuk, banyak juga taunya!”

Tidak perlu berpura-pura lagi, dalam mata Robby Gu penuh dengan keinginan kotor yang tanpa menutupi, tangan kanan tiba-tiba langsung memeluk pinggang Anastasia yang sedikit kecil: “Buat apa aku berbicara denganmu yang keluar berjualan? Kalau berbisnis lebih baik kita bicarakan di kasur saja!”

Anastasia tidak tersangka dia bisa tiba-tiba melakukannya, dalam hati muncul rasa jijik yang kuat: “Pergi kamu!”

“Pergi?” Robby Gu bersenyum jahat, semakin berani atas bawah sembarangan pegang: “Terlalu cepat bilangnya, nanti akan membuatmu membuka kaki dan memohon padaku!”

Anastasia merasa sangat amat jijik, benang waspada yang di kepala itu seketika ditarik, pandangannya dingin dan tajam, sendi dan otot yang kuat, sama sekali menyerang Robby Gu dengan kejam tanpa sungkan sama sekali——

Pada saat dia mau memukulnya, luar pintu tiba-tiba menyebar kemari suara langkah kaki.

Orangnya jalan sampai depan pintu, berhenti beberapa detik, kemudian detik selanjutnya, pintu ruang pribadi ditendang dengan tenaga keras——

“Peng!”

Suara bunyi yang keras membuar dia tanpa sadar menolehkan kepala, hanya satu mata, dia benar-benar bengong, membuka mulut, mengeluarkan nada pecah:

“Yan... ...”

Novel Terkait

Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu