Demanding Husband - Bab 71 Perubahan Gaya yang Tiba-tiba

Semuanya berada di antara batu-batu elektro-optik, dan Anastasia tidak menyangka siapa pun dalam penelitian ini akan benar-benar terpana.

Dengan suara "ping", pintu ruang baca itu pun tertutup rapat. Di ruang yang sunyi, suara nafas cepat dua orang itu bisa terdengar jelas.

Orang itu meletakan kedua tangan di sampingnya, lalu menempelkan telinganya ke pintu, seakan seperti sedang mendengarkan pergerakan di luar.

Setelah memastikan bahwa tidak ada orang yang memperhatikan semua perkembangan yang ada di balik pintu, barulah orang itu bisa menghela nafas dengan lega.

Dan dalam waktu beberapa menit, itu sudah cukup untuk membuat Anastasia kembali ke kenyataan.

Saraf refleks terlatihnya mulai bekerja, dengan diterangi cahaya bulan yang lemah di luar jendela, dia dengan cepat menangkap bahu dan siku orang itu, dan memutar tangan lawan langsung ke belakang dengan gerakan menyamping ——

"Aduh sakit!"

Begitu mendengar suara yang tidak asing ini, Anastasia pun tercengang, kemudian dia mendengat orang itu berkata: "Kurangilah sedikit tenagammu, tanganku ini nyaris saja dipatahkan olehmu!"

Saat ini, Anastasia sungguh sangat tertegun, lalu melepaskannya dan menatap tajam ke arahnya.

"Ck, kamu bilang kamu begitu lemah bahkan sampai bisa tertiup angin, mengapa gerakan tanganmu begitu bagus? Sungguh sangat menipu!"

Anastasia sama sekali tidak menghiraukan gerutuan oran gitu, dan bertanya kepadanya: "Kamu.... mengapa bisa ada di sini?"

Cahaya bulan menembus jendela dan menguraikan garis luar wajahnya yang cantik dengan samar, serta sepasang mata sipit yang tertarik ke atas yang dengan penuh percaya diri mengangkat.

Orang yang tiba-tiba muncul secara tiba-tiba di hadapannya ssat berada di tengah ruang baca rumah lama keluarga Yan ini, sungguh sangat tidak asing.

Dia dia dia...... jelas-jelas hari itu saat sedang di stasiun kereta bawah tanah, memegang tongkat untuk menghembuskan napas padanya, mengalahkan pria jahat itu dengan kecantikannya!

Tapi ini adalah rumah tua Keluarga Yan! Selain dirinya sendiri semuanya adalah anggota keluarga Yan, bagaimana dia bisa menyasar sampai ke sini?

Wanita cantik itu membetulkan poninya yang berantakan, lalu menggosok bahunya sambil "mendesis" dan dengan tidak puas dia bertanya: "Aku ingin bertanya kepadamu, bagaimana bisa kamu berkelompot dengan adikku itu?"

Apa?

Benak Anastasia belum pernah berputar selambat ini, dia tidak paham apa yang dimaksudnya.

Wanita cantik itu meluruskan postur nya, dan "kachak" pintu yang terkunci itu pun terbukalah, dan membuat cahaya terang bersinar terang di ruangan itu.

Anastasia barulah melihat dengan jelas siapa wanita cantik yang ada di hadapannya itu.

Ombak besar berwarna merah marun disisir rapi, dan rambutnya yang tinggi disisir ke atas. Gaun malam hitam-terbuka yang mewah, dengan bulu mengkilap di bagian siku, menyinarkan sosok yang cerah dan bermartabat.

Anastasia menatap ke arahnya dengan tajam, sambil mengingat lagi ingatannya tentang wanita seksi yang ada di stasiun kereta bawah tanah itu, sungguh tidak bisa dipercaya.

Gaya ini..... berubah dengan amat sangat drastis.

Wanita itu berjalan dengan acuh menuju ke meja belajr, lalu mengambil sebuah kotak emas, dan mengeluarkan sebatang rokok wanita, menyulutnya dengan api, dan dengan santai duduk di atas sofa.

"Mengapa berdiri dengan bodoh di sana? Duduklah di sini!"

Dia menepuk-nepuk tempat kosong yang ada di sebelahnya.

Dengan kaku Anastasia pun berjalan dan duduk di istu, lalu dia menoleh dan melihatnya menghisap rokok itu, kemudian berkata kepadanya: "Katakanlah, apa yang terjadi denganmu dan Kevin."

Benak Anastasia berputar berjuta-juta kali, suaranya tercekat di tenggorokannya untuk waktu yang lama, barulah akhirnya dia berani berkata.

"Kamu..... kamu ini Cecilia Yan?"

"Kalau tidak siapa dong?" Dia menaikan matanya: "Kamu kira siapa pun sama seperti mereka kerabat yang sedang berkumpul di bawah, dan dengan penuh kemunafikan datang ke rumahku untuk makan."

Nada suaranya begitu mantap, hingga Anastasia mengira dia seakan sedang berusaha membuat keributan.

Anastasia terdiam dan hanya menatapnya saja selama satu dua ment, hingga akhirnya Cecilia Yang tidak tahan lagi dan menghardiknya: "Lihat apa kamu!"

Barulah Anastasia tergerak, dan menjawab: "Aku hanya merasa terkejut saja."

"Kaget kenapa, aku mengatakan hal yang berbeda dengan media?"

"Ya cukup berbeda," Anastasia merasa penasaran: "Hari itu mengapa kamu ada di kereta bawah tanah?"

Dia ini adalah seorang nona besar perusahaan Yan, dia tidak mengendarai mobil juga tidak membawa pengawal, dan duduk di dalam kereta bawah tanah mengajarnya tentang kereta listrik......

"Hari itu ya, aku pergi untuk membelikan tongkat berjalan untuk Nenek."

Ceclia Yan membungkukan tubuh, dan meraih sebotol anggur merah yang ada di atas meja teh: "Saat itu aku baru saja pulang dari Eropa, dan tidak mengabari orang rumah, lalu langsung mencari Nenek."

Tongkat berjalan?

Anastasia ingat, hari ini dia menggunakan tongkat untuk mengusir si pria hidung belang yang menganggunya itu. Tidak disangkanya itu diberikan kepada Nenek Yan.

"Menjiikan sekali, jadi aku harus kembali lagi ke toko untuk membeli yang baru."

Sampai di sini, dia pun teringat akan hal yang utama: "Bocah, apa kamu sudah bertemu dengan Nenek?"

Anastasia terdiam sesaat, mengabaikan kode nama yang tidak jelas itu, dan mengangguk: "Sudah."

Cecilia Yan mencibirkan bibir: "Jadi Nenek terus menerus mengoceh kepadaku, mengatakan bahwa adikku menikahi seorang perempuan yang cantik bernama Anabelle, sebenarnya itu adalah kamu, benarkah?"

Wajah Anastasia berubah, tanpa mengatakan apa pun.

Tapi hanya dengan melihatnya saja Cecilia Yan sudah mengerti.

"Aku masih heran, bukankah anak perempuan keluarga Du itu dikirim ke luar negeri untuk pengobatan, atau kah penyakit Nenek bertambah parah hingga menjadi semakin kacau......"

Dia menoleh dan menatap Anastasia dengan tajam, ada sebuah kilatan di matanya:

"Kamu ini Anastasia Du? Bermarga Du..... apa hubunganmu dengan Anabelle Du? Mengapa bisa menikah dengan Kevin?"

"Aku......."

Beberapa seri pertanyaan dilontarkan begitu saja kepadanya, baru saja Anastasia hendak mengatakan sesuatu, suaranya pun tercekat.

Ini adalah pertama kalinya dia akan membicarakan hal yang begitu rumit itu dengan orang lain, seketika dia pun tidak tahu bagaimana memulainya.

Pernikahan yang absurd ini benar-benar sulit untuk diceritakan.

"Ini.... mm, jika diceritakan akan sangat panjang......." Dia masih tidak ingin mengatakannya.

"Oh, oke."

Cecilia Yan menyahutnya dengan singkat, lalu mengambil gelas dari meja, dan menuangkan anggur merah ke kedua gelas itu.

"Ini, rasa anggur ini cukup enak." Dia memberikan segelas anggu itu kepada Anastasua, dan menyecap gelasnya sendiri, lalu berkata: "Ceritakan saja pelan-pelan, aku punya waktu yang sangat panjang."

"......."

Setelah beberapa saat, dia pun menarik nafas panjang, lalu berkata pelan: "Aku dan Kevin Yan, hanyalah sebatas transaksi bisnis."

........

Detak jarum jam dinding berputar setengan lingkaran, Cecilia Yan yang mendengar penjelasan Anastasia, menaikan alis nya semakin tinggi, seakan nyaris menembus melebihi rambutnya.

Setelah Anastasia selesai menceritakannya dari awal sampai akhir, Cecilia Yan pun terdiam beberapa saat, kemudian menanyakan sesuatu yang menentukan: "Apa kalian salah makan obat?"

Anastasia sedikit tertegun, lalu tersenyum pahit: "Kira-kira."

Cecilia Yan yang melihat wajahnya terlihat muram, juga tidak menanyakan lebih dalam lagi, lalu bertanya: "Apa rencana kalian untuk mengakhirinya?"

"Setelah Anabelle Du kembali, kami akan bercerai."

Nada bicara Anastasia terdengar tenang dan datar.

Cecilia Yan menganggukan kepala, dia juga merasa tidak berdaya: "Baiklah, lagipula sudah menjadi sedemikian kacaunya, jika Kevin itu ingin melakukan sesuatu, tidak ada seorang pun yang bisa mencegahnya."

Saat kedua orang itu sedang berbincang, pintu ruang baca itu pun diketuk dengan lembut.

Anastasia tidak merespon, Cecilia Yan ada di sini, jadi secara alami tidak memerlukan dia untuk mengatakan apapun.

Dan begitu Cecilia Yan mendengar suara ketukan pintu itu, dia pun segera bangkit berdiri dari sofa, lalu dengan cepat mematikan rokoknya yang masih setengah batang, melepaskan sepatu hak tingginya, lalu mengambil asbak berisi abu rokoknya dan membuangnya ke toilet yang ada di raung abca, kemudian dia segera membuka jendela lebar-lebar untuk mengeluarkan bau asap rokok dari ruangan itu.

Kemudian dia kembali duduk di atas sofa, merapikan rambutnya, mengenakan kembali sepatu hak tingginya, dan duduk dengan tegap dan sopan.

"Silahkan masuk."

Novel Terkait

Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
3 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
3 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu