Demanding Husband - Bab 58 Tanda tangan saja

Anastasia tidak banyak bicara lagi, hanya membalas singkat “baik”.

Dirinya tidak akan membuat dia kuatir, cuma checkup, lakukan saja.

Dia membalas pesan singkatnya dalam beberapa menit, dokumennya juga selesai terkirim.

Kemudian, telepon dari Marison juga tiba.

Anastasia menerima teleponnya dan berkata ramah : “Halo tuan Xiao, sudah melihat kontraknya? Kalau ada masalah, kita bisa berunding kapan saja.”

Di ujung sana, suara Marison yang ramah dan hangat, terdengar letih dan santai : “Tidak lihat. Tidak mengerti.”

Anastasia tercekat. Gaya bicara artis besar ini masih begitu lepas dan langsung.

“Bagian mana yang tidak megerti, aku akan meminta rekan bagian departemen hukum untuk menghubungi anda.”

“Tidak perlu.” Marison dengan malas berkata : “Besok ketemu dan tanda tangan.”

Anastasia tercengang : “Hah?”

Tidak melihat kontraknya langsung tanda tangan?

Anastasia merasa sedikit simpati dengan manajer Marison.

Tetapi, asalkan dia bersedia tanda tangan, maka tugasnya juga sudah berhasil, untuk yang lain dia tidak mengurusnya lagi.

“Baiklah.” Tegasnya sambil menyambut ujung pembicaraannya : “Tetapi besok aku ada sedikit urusan pribadi, atau tidak___”

Dia berpikir ingin membuat janji temu di waktu lain, tidak di sangka Marison memotong kata-katanya : “Kapan kamu selesai?”

Anastasia berpikir sebentar, kira-kira untuk checkup seluruh badannya mestinya cuma beberapa jam sudah cukup.

“Sebelum siang sepertinya sudah selesai.” Dia menjawab.

“Baik, kalau begitu janji di waktu makan siang. Kabari aku jika sudah menentukan lokasinya.”

Marison langsung menetapkan waktu, namun Anastasia tidak bisa mengatakan apa-apa. Marison bersedia tanda tangan, itu adalah keberuntungan yang sangat luar biasa.

Setelah saling mengucapkan sampai jumpa, Anastasia mencari di internet papan peringkat restoran di China.

Dia tidak bisa memastikan waktu yang tepat selesai checkup, dia membuat janji temu dengan restoran elite yang jaraknya tidak jauh dari Central Hospital, dan mengirimkan lokasi pada Marison.

……

Besoknya, Central Hospital.

Central Hospital adalah lembaga kedokteran yang berwibawa di dunia kedokteran China, termasuk salah satu yang terbaik. Rumah sakit ini milik keluarga Chi, IFC International Grup memiliki bagian saham terbanyak nomor dua.

Dia tiba tepat waktu, dan mendapatkan dokter yang dihubungi oleh Kevin sedang menunggunya.

“Halo, nona Du.” Seorang dokter wanita paruh baya kira-kira umur empat puluh lebih, senyumnya ramah : “Ini bagian pusat pemeriksaan, ikut denganku.”

Begitu melangkah masuk ke dalam ruangan Anastasia merasa tidak nyaman.

Rumah sakit dipenuhi dengan bau desinfektan, bau alkohol, tembok putih, penuh jejalan orang-orang, hawa yang sesak……

Setiap detik dia merasa sulit untuk bernafas.

Tumpukan potongan kenangan muncul dan memunuhi garis pandangannya, bahkan samar-samar dia merasa dirinya terjatuh masuk ke dalam ketakutan masa kecilnya……

“Nona Du, anda baik-baik saja?” Dokter melihat raut wajahnya yang janggal dan bertanya dengan penuh perhatian.

“……Tidak apa-apa.” Dia sadar dari panggilan dokter, berusaha tersenyum : “Kita mulai saja.”

Dia memejamkan mata, membuang keluar ingatan muram yang ada di kepalanya.

Kamu bukan anak kecil lagi, Anastasia. Kamu pasti bisa.

Dia tidak berhenti memberikan sugesti pada dirinya sendiri dalam hati, mengikuti dokter untuk melaksanakan proses pemeriksaan satu bagian demi satu bagian.

Sejam kemudian, semua bagian sudah selesai.

“Nona Du, anda boleh jalan-jalan di luar sebentar. Hasil laporan pemeriksaan perlu tunggu sebentar lagi.” Saran dokter penuh senyum dan ramah sambil menyodorkan segelas teh merah yang hangat.

Di luar ruangan, cuaca bagus yang sulit ditemukan.

Sinar matahari awal musim dingin yang segar dan hangat. Anastasia berdiri di halaman, menghirup udara yang segar, menyapu habis perasaan tertekan.

Dia mencari sebuah kursi kayu untuk duduk, dengan tenang dia menunggu waktu berlalu.

Pikiran melayang sesukanya, membiarkan dirinya teringat akan banyak hal.

Salah satunya yang paling banyak masih tetap Kevin.

Dia ingin memberikan pernikahan yang sempurna untuk Anabelle, dan tidak mengizinkan adanya hal lain yang tidak penting.

Pria itu terlihat tidak berperasaan, nyatanya cintanya begitu dalam. Hanya saja cinta yang dalam itu sudah dia berikan pada Anabelle, perasaan dinginnya dia berikan pada semua orang kecuali Anabelle.

Termasuk dirinya.

Menurut Kevin, ada perbedaan apa wanita seperti dia dan Marvella?

Pikirannya yang melayang dan berkeliaran tidak tahu kemana lagi, hingga dia mendengar ada yang memanggil dirinya.

Dalam keadaan samar-samar, dia mengira adalah dokter yang tadi, sekali menoleh, dengan heran dan spontan terpekik : “Tuan Xiao?”

Marison mengenakan sweater yang longgar, di wajahnya tetap bertengger sebuah kacamata hitam yang besar.

Sinar matahari musim dingin melompat di atas rambutnya, membawa ukuran bentuk tubuhnya yang tinggi sempurna.

Mendadak Anastasia merasa tidak peduli bagaimana dia menyamarkan dirinya, masih tetap akan menjadi titik perhatian semua orang.

Seperti ingin membuktikan pemikirannya, dua tiga orang yang berjalan di halaman menghentikan langkah, pandangan mereka semua tertuju pada diri Marison.

Marison seperti tidak melihat orang di sekitar yang bisik-bisik, langsung berjalan lurus ke samping Anastasia.

“Aku cuma melihat bayangan punggung, ternyata benar nona Du.”

Anastasia sedikit bingung, kemudian segera teringat sesuatu, sambil mengambil ponsel dari tasnya dan melihat jam, dia seraya meminta maaf.

“Maaf tuan Xiao, apa aku terlambat?”

“Tidak.” Marison mengangkat tangan, dengan lembut menahan gerakannya : “Masih ada setengah jam lagi. Aku yang datang lebih awal, sekalian jalan-jalan di sekitar, lalu melihat dirimu.”

Dia melihat-lihat sebentar pemandangan di sekitar : “Apa yang nona Du lakukan di rumah sakit ini?”

Anastasia tercekat : “Aku……”

Dia masih belum memikirkan dengan baik bagaimana menjawabnya, telah ada orang yang datang bantu dia memberikan jawaban.

“Nona Du, hasil pemeriksaan anda sudah keluar.” Dokter tersenyum akrab datang mendekat dan memberikan setumpuk kertas padanya.

“Jika anda perlu pemeriksaan lanjut ataupun pengobatan, boleh hubungi aku, aku sudah meninggalkan nomor telepon di dalamnya.”

“Baiklah.”

Anastasia menerima hasilnya, sambil tersenyum dokter menambahkan : “Apa perlu aku mengirimkan lampiran laporannya pada Direktur Yan?”

Tubuh Anastasia seketika menjadi kaku, segera menjawab : “Tidak perlu, terima kasih.”

Melihat dokter pergi, dalam hati Anastasia berpikir sekalipun dia mengatakan tidak perlu, tapi laporan ini pasti dengan cepat akan terkirim ke email Kevin?

Di depan pria yang memiliki pengaruh dan kekuasaan tinggi, mana ada urusan pribadi yang tidak boleh dikatakan.

Dia ada sedikit canggung sambil melirik pada Marison, dia pasti mengerti apa maksud kata-kata dari dokter.

Tetapi Marison tidak ada reaksi khusus, juga tidak seperti awal mengetahui dia dan Kevin menjalin hubungan, hanya dengan datar berkata : “Kondisi tubuh nona Du baik-baik saja? Tidak buka untuk lihat hasilnya?”

Buka?

Saat ini Anastasia seolah-olah baru benar-benar merasakan beratnya laporan hasil pemeriksaan ini di tangannya.

Kevin pernah bilang, tidak ada yang seratus persen pasti, test pack juga mungkin bisa salah, ataupun hasilnya gagal.

Tiba-tiba dia merasa sedikit takut___sebuah nyawa yang belum pasti lahir akan dibuat mati, apa benar dia bisa menghadapinya dengan tenang?

“Ada apa?”

Melihat dia yang nyaris tidak sadarkan diri, alis Marison mengkerut, di luar dugaan dia mengulurkan tangan dan mengambil hasil laporan tersebut, lalu membuka tumpukan kertas yang tipis itu.

Novel Terkait

My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
4 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu