Demanding Husband - Bab 328 Tingkat Keberhasilan Operasi

William Chi menghela nafas ketika melihat wajah terkejut Anastasia.

"Pada saat itu aku tidak berada di pesta dansa sehingga aku tidak tahu dengan jelas bagaimana Tuan Muda Yan bisa terkena tembakan. Akan tetapi peluru yang ada pada dirinya setelah diselidiki oleh pihak kepolisian, peluru tersebut cocok dengan pistol yang dipegang oleh Hendy Du sebelum meninggal........"

Wajah Anastasia semakin memucat.

Keadaan pesta dansa itu sangat kacau, dia ingat dengan sangat jelas bahwa pistol itu mengeluarkan tiga buah peluru.

Dua buah peluru yang terakhir jelas-jelas ditembak pada tubuh Hendy Du dan yang pertama, Hendy Du mengarahkannya kepada dada dia dan menembaknya.

Dalam seketika, dia sudah dilindungi oleh Kevin Yan sehingga dirinya tidak terluka sama sekali.

Jadi......apakah peluru itu masuk ke dalam tubuh Kevin Yan?

Tubuh Anastasia terhuyung-huyung, seluruh tubuhnya kedinginan. Dia menggelengkan kepala berkata: "tidak mungkin.......dia masih membantuku mengobati lukaku dan kita juga pergi ke kantor polisi untuk memberikan kesaksian........."

Jika Kevin Yan tertembak, mengapa setelah itu ketika mereka berada di kantor polisi dalam waktu yang cukup lama dia tidak menyadarinya?

Dia mengerutkan keningnya memegang tangan dia dan memberikan obat: "jangan bergerak."

Dia berteriak ke arah dia: "mengapa kamu menolong aku?"

Dia dengan pelan berkata: "kamu ingin pergi kemana? Aku akan mengantarmu."

"........"

Anastasia memejamkan mata, matanya kering dan perih serta tubuhnya bergemetar dengan hebat.

Dia ingin menutupi kedua telinganya agar tidak mendengar perkataan yang diucapkan oleh William Chi. Setiap ucapannya bagaikan belati yang membuatnya merasa kesakitan dan dingin.

Tetapi dia tidak bisa berbuat seperti itu, suara William Chi yang tidak tega itu masih terus terdengar pada telinganya.

"Peluru itu memperparah penyakit pada paru-parunya, hal ini dapat disebut sebagai luka lama yang belum pulih sudah ditambah dengan luka baru. Dalam keadaannya yang seperti itu, kemarin malam Tuan Muda Yan masih bisa-bisanya keluar dari rumah sakit. Aku benar-benar tidak tahu apa yang dia pikirkan....."

Bulu mata Anastasia bergetar.

Dia meninggalkan rumah sakit untuk mencari dia.

Pada Baily Street No.9, di kamar mereka, dia memberikan surat cerai tiga tahun yang lalu padanya, lalu memutuskan semua hubungan mereka selama ini.

William Chi tidak lagi bersuara, kedua orang tenggelam ke dalam suasana yang sangat tertekan.

"Tuan Chi, kamu.....bicara yang jujur padaku."

Entah sudah lewat berapa lama, Anastasia akhirnya mengeluarkan suaranya dengan susah payah, suaranya terdengar serak dan lemah.

"Apakah operasi Kevin Yan kali ini..........ada risiko?"

"......."

William Chi tidak berani menatap Anastasia.

"Beritahu aku."

Wajah Anastasia memucat, tetapi nada bicaranya sangat tenang seperti sudah menenangkan dirinya.

"Ada risiko bukan?"

Suara dia terdengar sangat dingin: "seberapa besar tingkat risiko tersebut?"

William Chi mengatupkan bibirnya dan ekspresinya terlihat sangat kacau seperti mengatakan bahwa dirinya ingin kabur dari topik pembicaraan ini.

"Ini.....tidak dapat dipastikan."

Anastasia tidak memburu-buruinya, dia tahu William Chi tidak ingin memberitahu dia sehingga dia pun hanya berdiri saja untuk memperlihatkan bahwa dia ingin mendengar angka tingkat keberhasilan.

William Chi meliriknya sekilas dan merasa bahwa dia sudah bertekad untuk harus mengetahui kenyataan. Dia mengerutkan keningnya dan mengeluarkan beberapa patah kata dari bibirnya.

"Tingkat keberhasilannya kira-kira......sepersepuluh."

Sepersepuluh.

Otak Anastasia seperti merasakan ledakan yang luar biasa dan dia merasa jiwanya telah pergi dari tubuhnya.

William Chi demi menenangkan dia pun menyembunyikan angka yang sebenarnya.

Dia berpikir bahwa beberapa perkataan William Chi yang tadi merupakan kenyataan pahit yang harus dihadapi oleh Kevin Yan......

Anastasia tidak tahu bagaimana cara dia melewati beberapa jam ini.

William Chi meminta dia untuk menunggu di ruang rawat inap Kevin Yan. Pada awalnya dia ingin segera pergi karena memiliki kesibukan yang lain, akan tetapi ketika melihat keadaan dia, dia tidak berani meninggalkan dia sendirian dan hanya terus menenangkan dia.

Tetapi tidak selang beberapa lama, William Chi dipanggil oleh rekan kerjanya.

Di dalam ruangan rawat inap itu tersisa Anastasia seorang.

Tatapan Anastasia kosong, seluruh badannya memucat dan terduduk di atas ranjang tanpa bergerak sedikit pun, dia bagaikan boneka yang telah kehilangan jiwanya.

Sepertinya seluruh akal sehatnya telah membeku sehingga tidak dapat bergerak sedikit pun.

Sisa kekuatan yang dia miliki pun hanya dapat digunakan untuk mengingat kenangan pada masa lampau.

Dimulai dari pertemuan mereka yang pertama kali pada sembilan tahun yang lalu.

Pertemuan di antara mereka yang buruk, akan tetapi itu tidak dapat dilupakan

Tetapi takdir mempermainkan mereka, dia tidak tahu sejak kapan keretakan di antara keduanya berangsur-angsur menjauh dan perlahan keluar dari jalur yang seharusnya.

Dia terluka, putus asa dan bahkan pernah hampir kehilangan nyawanya.

Namun, pada saat ini, gambaran yang tertinggal di pikirannya bukanlah rasa sakit dan kebencian yang telah dia alami, melainkan sosok pria itu.

Dia menciumnya dengan putus asa dan berbisik di telinganya.

"Anastasia apakah kamu dapat menoleh dan melihat aku?"

Terdapat senyuman pahit pada bibirnya: "aku benar-benar merasa lemah...........tanpamu."

Karena rasa takut dan kemarahan yang mengerogoti dia, sehingga dia memegang pundaknya dan berteriak.

"Jika terjadi sesuatu padamu dan kamu meminta aku untuk kembali menunggu sembilan tahun, bagaimana aku dapat membayarnya?!"

Apakah dia sedang membalasnya?

Menggunakan IFC International Group untuk membayar dia, menggunakan tubuhnya membayar kepada dia.

Apakah masih sempat jika dia mengatakan dia sudah tidak menginginkan dia untuk membayarnya?

Jari Anastasia terus bergetar dan matanya memerah.

"Anastasia aku menginginkan kepercayaan kamu."

Dia menatap dia dengan tatapan yakin dan dingin.

"Aku hanya berharap.........setidaknya kamu dapat mengurangi sedikit rasa bencimu padaku."

Tetapi dia sudah tidak membenci dia..........

"Benarkah? Baguslah kalau seperti itu."

Wajahnya pucat, seperti kayu tua, hanya matanya yang menatap ke arahnya yang merupakan cahaya terakhir yang tersisa.

"Aku rasa sudah saatnya aku melepaskannya."

Dia mengatakan: "semoga kamu berbahagia."

Bahagia?

Apa itu bahagia? Bagaimana dia dapat bahagia?

Sosok berjalan semakin jauh dan sudah tidak terlihat.

Anastasia merasakan kepanikan di dalam hatinya dan kepanikan itu menjadi semakin besar dan sebuah bayangan terbentuk dan menutupi dirinya dengan hingga membuatnya tidak bisa bernafas.

Dikelilingi oleh dinding pucat, udara memancarkan bau desinfektan, dan terjadi perubahan pada ruang waktu. Dalam sekejap, dia kembali ke bangsal kecil dan berantakan pada sembilan tahun lalu.

Dia mengatupkan bibir, gemetar, rasa takut dan sakit yang luar biasa menyerang setiap selnya dan dia meringkuk.

Sekali dan sekali lagi, apakah mereka benar-benar akan melewatkan satu sama lain?

Dia sudah tidak dapat bertemu dengannya selamanya.

Tiba-tiba pintu ruangan terbuka dan ditutup dengan pelan.

Terdengar suara bisikan yang pelan.

Detik selanjutnya tubuhnya masuk ke dalam dekapan yang hangat.

Novel Terkait

Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu