Demanding Husband - Bab 162 Optimis pada suami sendiri

Anabelle mengamati Anastasia, dengan segera tatapannya terpana pada pria yang sedang berdiri di sebelahnya.

Pria itu bertubuh tinggi, pembawaannya tidak formal. ia memiliki sepasang mata yang sangat menarik, saat matanya terangkat akan terlihat kecantikkan yang terpancar tapi tidak menghilangkan kesan heroik dari dirinya.

Tapi wajah itu, benar-benar familiar baginya. Kalau memang Anabelle tidak pernah melihat orang ini sebelumnya, tapi ia bisa mengucapkan namanya. "Kamu... Marison Xiao, Tuan Muda Xiao kan?"

Respon dari Marison ternyata sangat dingin.

Dia tidak menghiraukannya, seperti tidak melihat Anabelle , tatapannya tetap santai ke arah seorang laki-laki yang berada di sebelah Anabelle.

"Direktur Kevin, kita bertemu lagi."

Ekspresi Anabelle pun berubah karena respon dingin dari Marison.

Anastasia juga merasa sangat aneh. Meskipun Marison sangat teguh pendiriannya, bahkan sampai sedikit keras kepala, mulutnya dapat membuat orang tidak berkutik, tapi ia sangat sopan terhadap wanita, hal ini dapat terlihat dari cara bagaimana dirinya menghadapi penggemar-penggemarnya, selalu dengan keramahan.

Selain itu, melihat respon Anabelle, sepertinya ia tidak mengenal Marison, di antara keduanya tidak mungkin pernah terjalin sesuatu...

Tapi sekarang ini Anastasia tidak dapat memikirkan hal ini terlalu mendalam, dia baru menyadari saat bertemu dengan Kevin Yan, pikirannya sudah kacau balau.

"Ayo kita pergi." kata Anastasia sambil menarik lengan Marison.

Meskipun Anastasia berusaha untuk menghindar, tapi ia tetap dapat merasakan adanya tatapan panas dari orang di hadapannya.

Tapi Marison terlihat tidak ingin beranjak dari sana, ia malah merangkul erat pinggul Anastasia dan tersenyum, "Hmm? Bukankah kita baru dating? Sayang, aku kan sudah bilang akan membelikan mu sebuah hadiah."

Marison memanggil Anastasia dengan panggilan "sayang" seolah tidak ada siapa-siapa lagi di tempat itu, tatapan Kevin tetap tenang, ia pun hanya terdiam dan tidak berekspresi sama sekali.

Kevin Yan perlahan berkata dengan suara berat, "Tuan Muda Xiao cepat sekali sudah kembali, apakah masalah di rumah sudah diselesaikan semuanya?"

Anastasia terdiam. Mendengar hal ini, sepertinya Kevin mengetahui dengan jelas latar belakang Marison, apakah ia pernah menginvestigasi Marison sebelumnya?

Tatapan Marison tetap tenang dan sama sekali tidak merasa janggal, perlahan ia menjawab, "Tentu saja, Anastasia ada di sini, aku tidak dapat pergi jauh."

Setelah selesai berkata demikian Marison menatap Kevin Yan dengan malas.

Ekspresi Kevin menciut, senyumannya berubah menjadi wajah datar yang terlihat tidak senang.

Tatapan seperti ini sepertinya sangat natural, tapi provokasi dari tatapannya itu menyilaukan mata.

Suasana di antara mereka perlahan mulai menegang. Anabelle yang melihat hal itu segera melepaskan lengan Kevin dan berjalan ke arah Anastasia.

"Anastasia, apakah kamu juga dating untuk memilih gaun pengantin? Kamu sudah Bersama dengan Tuan Muda Xiao bukan? Aku sudah mengetahuinya, mengapa kamu tidak bilang pada keluargamu? Kalau ayahmu mendengar dirimu akan segera menikah, pasti ia akan sangat senang."

Anabelle tersenyum sambil menggandeng tangan Anastasia, "Apakah kalian sudah menentukan tanggalnya? Siapa tahu kita dapat menikah bersama!"

Anastasia gelagapan, seluruh perkataannya tertahan di tenggorokkannya, saat itu ia tidak tahu harus bagaimana menjelaskannya.

"Nona Anabelle, lebih baik mengurusi suami sendiri daripada mengurusi urusan orang lain."

Tatapan Marison sedikit dingin, perkataan yang keluar dari mulutnya juga terlihat menyindir mereka, "Berbicara soal tanggal. Apakah kamu yakin pernikahanmu akan terlaksana sesuai rencana?"

Mendengar perkataan itu, senyuman di wajah Anabelle mendadak sirna.

Aura dingin dari Marison sudah dapat dirasakannya sejak awal. Bahkan sampai saat ini, bukan hanya aura dingin.... tapi ia juga dengan jelas membawa aura permusuhan.

Anabelle tetap mempertahankan senyuman kecil di bibirnya, "Tuan Muda Xiao, sepertinya kita saling tidak mengenal sebelumnya. Apakah anda telah salah paham denganku?"

Tapi Marison sudah mengalihkan tatapannya dan sama sekali tidak menghiraukan Anabelle.

"Sayang, bagaimana kalu kita melihat gaun yang kamu suka?"

Setelah mengatakan hal itu, Marison merangkul Anastasia yang kebingungan melewati mereka berdua.

Setelah itu, toko gaun pernikahan yang tadinya sepi mendadak mulai ramai.

Anastasia juga tidak tahu mengapa masalahnya bisa menjadi seperti ini, ia benar-benar kebingungan sambil memilih gaun pengantin.

beberapa pegawai toko itu mengikuti Anastasia, dengan senyuman khas pegawai toko mereka bertanya, "Nona, bila anda merasa gaun ini bagus, silahkan dicoba."

"Semuanya sangat bagus." jawab Anastasia, "Aku lihat-lihat dulu, kalian tidak perlu mengikutiku."

Sekarang ini ia hanya ingin meninggalkan toko itu dengan segera, karena dari tatapannya ia tetap dapat melihat wajah bahagia Anabelle yang berada tidak jauh dari posisinya sekarang, seakan mengingatkan bahwa Kevin dan Anabelle sedang bersiap menyambut hari bahagia.....

"Semuanya bagus?"

Kata Marison yang sedang duduk di atas sofa berukuran lebar, ia melihat sekilas majalah-majalah sambil menyilangkan kaki, "Kalau begitu beli semuanya."

"......."

Anastasia tidak dapat berkata apa-apa, ia mengira Marison hanya bercanda, akhirnya ia sadar bahwa Marison berkata sungguhan, ia segera memalingkan wajah ke arah beberapa pelayan itu lalu berkata, "Tolong bungkus beberapa gaun yang telah ia lihat tadi."

Beberapa pelayan itu pun merasa senang, "Silahkan Nona, kamu akan mengukur tubuh anda sebentar."

Anastasia merasa kepalanya hamper pecah. Semua pelayan di toko ini berusaha mendapat komisi, karena pekerjaan ini tidak menyediakan terlalu banyak tunjangan, mana ada toko gaun pengantin yang menjual grosir? Memangnya berapa orang yang akan menikahinya!

"Tidak perlu, aku hanya... mencoba satu gaun ini saja."

Tanpa memilih, Anastasia mengambil satu buah gaun yang cocok di matanya, saat ia membalikkan badan ia melihat Marison tersenyum dengan penuh tipu daya.

..... Kelihatannya Anastasia masuk dalam jebakkannya lagi.

Mulai dari pasar malam yang sangat ramai, ke area hiburan orang-orang kelas atas, sampai sekarang di toko gaun pengantin.... Anastasia melihat gaun pengantin berwarna putih yang cantic itu di genggamannya, seketika ia merasa dirinya sedang bermimpi.

Ia berjalan menuju ruang ganti, saat itu Anastasia tidak sengaja melihat sebuah gaun pengantin berkilauan yang dipajang terpisah dalam sebuah ruang pameran di sebuah sudut.

Sepertinya Anastasia terpikat dengan eindahannya, ia pun berjalan perlahan ke dalam ruang pameran terbuka itu.

Seorang pelayan yang mengikuti Anastasia melihat Anastasia menatapi gaun itu, matanya menjadi berbinar lalu berkata, "Nona, selera anda sangat bagus! Gaun ini adalah gaun terbaik sepanjang tahun dari toko kami, dibuat oleh desainer terkenal dunia, menggunakan....."

Anastasia yang berdiri memandangi gaun itu sudah dari awal tidak mendengarkan pelayan itu berbicara.

Anastasia tidak dapat menggambarkan keindahan gaun ini menggunakan kata-kata. Gaun ini seperti karya seni yang memiliki makna sangat dalam, tidak dapat terungkap keindahannya di sisi mana, tapi bisa menarik hati orang-orang, gaun ini adalah keinginan kebahagiaan dari setiap wanita.

Pernikahannya dengan Kevin hanya menyisakan buku pernikahan yang usang dan juga dokumen bisnis yang sudah dingin. Dia tidak memiliki cincin perkawinan, apalagi kesempatan untuk mencoba gaun pernikahan....

"Apakah aku boleh mencobanya?"

Suara Anastasia sedikit serak.

"Tentu saja boleh."

Beberapa pelayan toko saling membantu untuk menurunkan gaun ini dari etalase, "Ukurann ini seharusnya sangat pas di tubuh anda. Ruang gantinya ada di sebelah sini, apakah perlu kami ikut untuk membantu?"

"Tidak perlu, terima kasih."

"Baik, desain gaun ini agak sedikit rumit, bila memerlukan bantuan, kami akan menunggu di depan ruang ganti."

Anastasia tidak terbiasa mengganti baju di hadapan orang lain. Tetapi sepertinya setelah ia membuka bajunya dan mengganti baju itu dengan gaun, lalu memanggil pelayan toko itu untuk membantunya juga sepertinya ide yang bagus --

Gaun ini sangat sulit untuk dikenakan, berlapis-lapis, posisi lubang dan resletingnya juga berbeda dengan model gaun pada umumnya.

Anastasia sudah berada di dalam ruang ganti itu cukup lama, akhirnya ia menyerah dan memanggil pelayan yang berada di luar ruangan, "Tolong kemari bantu aku sebentar."

Pintu ruang ganti itu terbuka, tapi dengan cepat sudah tertutup kembali.

Anastasia menggunakan gaun itu untuk menutupi bagian dadanya, barulah ia berani untuk membalikkan badan, tapi saat melihat orang itu ia hamper saja berteriak histeris.

Anastasia segera menutup mulutnya, tangan satunya lagi memegangi gaun yang menutupi tubuh telanjangnya itu dengan erat.

"Kamu, kamu mengapa bisa masuk ke dalam!"

Anastasia berusaha memelankan suaranya, wajahnya seketika memerah.

Tubuh pria yang kokoh itu sangat dekat jaraknya dengan Anastasia, ruang ganti yang tadinya cukup luas itu seketika menjadi sangat sempit.

Novel Terkait

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
3 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu