Demanding Husband - Bab 276 Apakah Kamu Dapat Memaafkan Aku?

Untuk sesaat tubuh Anastasia membeku.

Aku sangat merindukan kamu.

Di dalam empat kata itu ada emosi-emosi yang terdapat di situ, setiap kata yang terdengar ke telinganya, seperti mengundang air mata, dan senyum masam.

Dia mengedipkan matanya, berusaha menenangkan dirinya.

Anastasia tidak pernah menyangka bahwa dia akan mendengar empat kata ini keluar dari mulut Kevin Yan.

Dia membiarkan Kevin Yan memeluknya, lalu terdiam, dan waktu berlalu, masih belum ada suara, suasana saat itu masih tampak terlihat sangat tenang.

Untuk waktu yang lama, Anastasia menunduk.

Dia menyidirnya lalu perlahan membuka mulutnya, dan balik bertanya.

"Merindukan aku? Kenapa kamu merindukanku?"

Untuk sesaat, Kevin Yan tertengun. Suara Anastasia yang berhembus di sisi wajahnya, sama sekali tidak hangat.

Dia tersenyum lembut: "Apakah karena aku sudah mati?"

Tiba-tiba tubuh Kevin Yan membeku.

Untuk waktu yang lama, dia menyadari, bahwa lenggannya yang hangat, dan jantungnya berdetak kencang.

Namun, tubuh wanita yang berada di pelukannya sama sekali tidak ada detak jantung, bahkan suhu tubuhnya semakin dingin.

Anastasia terus melanjutkan ucapannya, sama sekali tidak ada emosi apa pun.

"Direktur Yan, apakah kamu merasa bersalah karena aku sudah mati?"

Dia mengedipkan matanya, tatapannya kosong, tidak ada rasa senang atau sedih.

"Sebenarnya, kamu tidak perlu menjadi seperti ini, hidup dan mati, kamu tidak bisa menyalahkan siapa pun—"

"Bukan."

Kevin Yan tidak ragu-ragu memotonh kata-katanya yang tanpa emosi, perlahan-lahan menegakkan tubuhnya, dengan kedua tangannya memegang bahu Anastasia, dan menatap matanya lekat-lekat.

Bukan merasa bersalah.

Bisa dibilang, ini bukan hanya perasaan bersalah.

Bagi Anastasia Du, suasana hatinya terlalu berantakan, dia bahkan tidak bisa membedakan emosinya.

Ada perasaan bersalah, penyesalan, penderitaan, rasa rindu... masih ada banyak lagi, dan dia tidak pernah mengalami perasaan lainnya yang lebih dalam.

Misalnya, pada saat ini, dia menyadari bahwa ada rasa takut lain nya.

Jelas-jelas bahwa Anastasia Du berdiri di depannya, di mana dia bisa menggapai tangannya, tetapi dia sepertinya tidak bisa menggenggam, menyentuh, dan memilikinya.

"Bukan seperti ini."

Tangannya mengepal erat di pundaknya, suaranya terdengar rendah dan nada suaranya bergetar: "... Maafkan aku."

Yang dia ingin bicarakan terlalu banyak, tetapi ternyata hanya tiga kata yang terucap.

Dia selalu berhutang permintaan maaf kepadanya, mungkin, tidak hanya satu kalimat, tapi sangat sangat banyak.

Anastasia menarik bibirnya, kali ini, dia bahkan tidak memiliki waktu untuk linglung.

"Direktur Yan, aku baru saja bilang bahwa, hidup dan mati adalah takdir, aku tidak menyalahkan orang lain, dan aku juga tidak berhak menyalahkan kamu."

Apa dia punya hak untuk menyalahkannya?

Dia tidak melakukan kesalahan apa pun, dia hanya memilih cinta sejati dan meninggalkan pengganti yang hina.

Salahkan saja, selama enam tahun ini, angan-angan nya terlalu tinggi, dan menghabiskan hidupnya untuk mempunyai fantasi yang tidak realistis.

"Direktur Yan, jika tidak ada hal lainnya, aku akan pergi dulu."

Dia mengangkat tangannya dan melepaskan genggaman tangan Kevin Yan yang berada di bahunya, membalikkan badan tanpa sedikit pun rasa enggan.

Kevin Yan melangkah maju, menggenggam pergelangan tangannya dengan erat : "Anastasia Du, dengarkan aku selesai berkata--"

"Aku bukan Anastasia Du!"

Seolah-olah dia telah menemukan akar emosi di dalam hatinya, dia membalikkan badan, mata nya yang merah menatap pria itu.

"Anastasia Du sudah meninggal, Direktur Yan, apakah kamu tidak mengerti?"

Dia tidak pernah ingin kembali lagi ke masa lalu, di mana dia merasakan rasa sakit yang tak ada habisnya, apakah dia tidak mengerti?

Tatapan mata Kevin Yan langsung bertemu dengan tatapannya yang penuh dengan tatapan bermusuhan dan menjijikkan, seperti ada pancaran cahaya yang dipancarkan matanya.

Setelah sekian lama, dia perlahan-lahan membuka bibirnya dengan ringan, dan ada kebisuaan di dalam suara lembutnya.

“Anastasia.”

Anastasia kaget. Suaranya, terdengar seperti bisikan, sangat pelan, sangat pelan sehingga tidak terdengar jelas.

Tapi seolah-olah dulu sekali, pemuda itu memeluknya di dalam kegelapan dan berbisik di telinganya: "Beritahu aku namamu, oke?"

Akhirnya, pada saat ini, sembilan tahun kemudian, dia memanggil namanya. Nama marganya tidak palsu, tidak ada cangkang pelindung yang digunakan, hanya memanggil namanya sendiri.

Kevin Yan bergerak perlahan dan mendekatinya, suaranya terdengar rendah dan lembut, matanya dipenuhi dengan emosi yang tidak dapat dipahami oleh Anastasia.

"Aku datang terlambat, maaf."

Kalimat itu di katakana dengan jelas di ruangan yang sempit, dan Kevin Yan menatap wajah Anastasia yang pucat, dan berbicara tanpa ragu-ragu.

"Aku ingat pada mu, aku akan selalu mengingatmu."

"Sembilan tahun lalu, aku ingat semua yang telah terjadi di antara kita."

Anastasia merasa kakinya seperti tertancap di tanah, dia jelas-jelas ingin kabur, tapi tidak bisa bergerak , seakan kakinya tertanam di semen.

Suara Kevin Yan menjadi semakin rendah, seolah setiap kata yang dia ucapkan itu sangat sulit.

"Tapi ... aku salah mengenali Anabelle Du."

"Saat itu, aku memikirkan dia seperti kamu, begitu banyak hal yang akan terjadi ..."

"Anastasia, maafkan aku."

Kevin Yan mengucapkan tiga kata ini berulang kali, seolah-olah hanya dengan mengulanginya terus, dia bisa sedikit meredakan rasa penyesalan dan rasa sedih di dadanya.

Anastasia membeku di tempatnya, pikirannya kosong.

Pada saat ini, sepertinya dia tidak lagi mengerti apa yang sebenarnya dibicarakan oleh Kevin Yan. Dia mengerti setiap huruf dan setiap kata. Tapi ketika diubah ke dalam kalimat, setiap kata yang keluar dari mulut Kevin Yan, dia tidak bisa mengerti apa-apa.

Apa yang Kevin Yan katakan?

Dia berkata, bahwa dia akan selalu mengingatnya, tidak pernah melupakan dirinya.

Potongan-potongan ingatan sembilan tahun yang lalu seperti muncul, membuatnya teringat akan sumpah yang mereka ucapkan di neraka yang dingin.

Tapi dia salah mengenali dirinya sebagai Anabelle Du.

Dia berkata, maaf.

Dia berkata, aku datang terlambat.

……

Kevin Yan menatap wajah Anastasia lekat-lekat, tidak berani melewatkan satu inci pun.

Di saat seperti ini, dia seperti orang berdosa yang sedang menghadapi cobaan, hanya menunggu wanita berhati dingin di depannya ini sampai mengucapkan sepatah dua kata, berharap sekali dia menggunakan hati yang lembut untuk menebus kesalahan dirinya dan tidak lagi menjauh darinya.

Namun, untuk waktu yang sangat lama, Anastasia tetap diam. Wajah pucatnya tampak seperti transparan, matanya sangat kosong, sama sekali tidak ada emosi.

Jantung Kevin Yan berdebar kencang, dan jantungnya berdegup dengan sangat kencang sampai dia merasa sangat cemas.

Dia merasa bahwa waktu berlalu sudah sangat lama, sangat lama, sampai dia tidak bisa lagi menahan lagi, lalu dia melangkah maju, untuk merasakan saat-saat damai.

Namun, saat dia mengambil satu langkah, tubuh Anastasia terlihat bergetar, lalu tanpa ragu-ragu dia mundur selangkah.

Tinggal selangkah lagi, tapi seperti garis horizontal yang tidak bisa dilintasi.

Hati Kevin Yan merosot, lalu mengangkat matanya, dan matanya bertemu dengan mata Anastasia yang memerah.

"Bisakah kamu ... memaafkan aku?"

Dia bertanya dengan hati-hati, tidak seperti dirinya.

Anastasia menatapnya, setelah sekian lama, lalu dia tersenyum pahit.

"Maafkan?"

Dengan pelan, dia menggelengkan kepalanya, matanya serasa panas, seperti air mata ingin mengalir dari matanya, tetapi tidak ada setetes air mata yang menetes.

"Tidak," Suaranya pecah: "Aku membenci kamu."

Novel Terkait

Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
3 tahun yang lalu