Demanding Husband - Bab 203 Mengantar Putrinya Sendiri ke Depan Rumah

Semua orang terkejut.

Wajah penanggung jawab wawancara pun membiru dan keadaan menjadi kacau.

Kevin Yan duduk di atas sofa tanpa bergerak sedikit pun dan ekspresinya sangat tenang.

"Pertanyaan ini memang harus dijawab dengan baik."

Sekali dia bersuara, membuat seluruh pegawai yang berada di bawah panggung pun menghentikan langkahnya.

Dari sikap Kevin Yan dapat terlihat dengan jelas bahwa dia tidak ingin menyelesaikan wawancara begitu saja.

Karena sudah terlambat untuk menghentikan siaran langsung saat ini, dan adanya masalah yang begitu menghebohkan, jika mematikannya di tengah jalan maka akan semakin memperburuk keadaan.

Kevin Yan menggerakkan bibirnya dengan tenang berkata: "aku bahkan sudah melupakan kejadian lima tahun yang lalu jika tidak ada orang yang mengungkitnya."

Peristiwa penculikan pada tahun itu di China sangat meggemparkan. Sebagian besar orang mengetahui kasus ini. Kevin Yan malas mengelaknya dan dia pun langsung mengakuinya.

"Jika kamu sang pembawa acara sering mewawancarai orang seperti kita, kamu seharusnya tahu bahwa masalah penculikan ini sering terjadi, tidak perlu heboh seperti itu."

Sang pembawa acara merasa pertanyaan mematikan yang sudah dia siapkan bisa dilewati dengan mudah oleh Kevin Yan hanya dalam beberapa patah kata dan tidak mencapai jawaban yang diinginkannya. Seketika dia merasa panik.

"Direktur Yan itu bukan masalah penculikan biasa. Berdasarkan penyelidikan pada tahun itu, keadaan mental Anda menurun selama tiga bulan........."

"Tidak selama itu."

Kevin Yan dengan dingin memotong pembicaraan dia yang tidak tepat: "keberuntunganku tidak buruk, tidak sampai satu bulan aku sudah ditolong oleh seseorang dan tidak meninggalkan bekas yang tidak baik."

Sang pembawa acara tertegun: "ditolong oleh seseorang?" Apakah benar seperti itu? Orang yang membayar dia sepertinya tidak berbicara seperti itu....

"Iya, dibantu oleh orang kaya, biasanya kemungkinannya akan lebih besar jika dibantu oleh orang kaya."

Tatapan Kevin Yan sangat dingin hingga membuat sang pembawa acara menjadi panik: "siapa orang kaya yang berada di belakangmu?"

Nada bicaranya sangat rendah dan nada bicaranya terdengar begitu dingin hingga membuat sang pembawa acara sangat ketakutan!

Kevin Yan sedang bertanya kepadanya siapa orang yang berada di belakangnya.........

Tangan sang pembawa acara berkeringat dan wajahnya menjadi pucat. Ini pertama kalinya dia mendapatkan banyak uang hanya dengan menanyakan beberapa hal. Uang ini didapatkan begitu mudah sehingga dia hanya seorang anak baru menjadi mudah tergoda akannya.

Tetapi sekarang dia ditatap oleh Kevin Yan dengan tatapan yang begitu tajam dan begitu teringat kekuatan IFC International Group, dia pun panik hingga tangannya hampir saja melepaskan mikrofon. Dia bergegas mengganti topik pembicaraan.

"Ah, hehe ternyata begitu ya." Dia berusaha keras agar dirinya terlihat natural: "kalau begitu Anda pasti sangat berterima kasih kepadanya........."

Kevin Yan menarik kembali tatapannya dan dengan santai mengambil gelas di atas meja lalu menyesapnya.

"Kejadian itu sudah berlalu terlalu lama, aku sudah tidak mengingatnya." Dia tanpa terburu-buru berkata: "tentu saja jika aku beruntung bisa bertemu dengannya, aku pasti akan sangat berterima kasih kepadanya."

Kevin Yan menoleh ke samping dan melihat dari ketinggian. Auranya terpancar begitu kuat.

"Jika tidak ada pertanyaan lain, bagaimana jika kita sudahi sesi wawancara kita hingga di sini saja?"

Sang pembawa acara menganggukkan kepalanya. Sepertinya misi dia dapat dikatakan sudah berhasil. Dia sangat mengharapkan dapat selesai lebih awal: baik, baik. Terima kasih Direktur Yan telah bersedia diwawancarai oleh kami."

Kevin Yan berjalan keluar dari aula dan langsung melihat Jason Lin. Ekspresi dia terlihat sangat buruk.

"Direktur Yan maaf aku telah lalai. Maaf, aku tidak menyangka akan terjadi hal seperti ini karena kita sudah berhubungan baik dengan Harian Bisnis sejak lama..........."

"Sudahlah."

Kevin Yan langsung memotong pembicaraan dia tetapi langkahnya tidak berhenti dan tatapannya begitu dingin dan tajam.

"Jika ada orang yang berani memancing Keluarga Yan seperti ini, sudah pasti dia sudah merencanakannya sejak lama."

Lebih tepatnya bukan memancing Keluarga Yan, melainkan memancing Kevin Yan.

Begitu teringat pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan oleh sang pembawa acara yang tadi, semua pertanyaan itu sedang mempertanyakan kemampuan dan kesehatan Kevin Yan, perbuatan ini bertujuan untuk agar semua orang membahas hal ini dan menggesernya dari posisi CEO.

Tiba-tiba terlintas sebuah pemikiran pada otak Kevin Yan, dia teringat akan Henry Liu.

Apakah mereka sudah merencanakannya dengan memilih kembali ke China pada saat seperti ini?

"Jason Lin temani aku pergi ke rumah sakit, aku mencemaskan Belle."

Anastasia, Hery dan lainnya akhirnya sampai di tempat tujuan setelah menghabiskan waktu selama satu jam di perjalanan.

Hery yang turun terlebih dahulu sambil bersiul.

"Mengapa Tuan Henry memilih tinggal di tempat kumuh seperti ini!"

Ini adalah daerah pinggiran China, daerah sekitar sangatlah sunyi dan jika ada angin datang maka debu akan berterbangan hingga membuat orang tidak dapat membuka matanya.

Anastasia melihat ke arah pabrik yang sudah tidak terpakai di depannya. Di situlah merupakan tempat dimana untuk bernegosiasi dengan Henry Liu.

Dia dan Hery memiliki pemikiran yang sama, mengapa Henry Liu memilih tempat seperti ini untuk bernegosiasi? Bukannya hanya tinggal asal memilih sebuah ruangan saja sudah bisa?

Mungkin saja ini kebiasaan gangster dan memiliki peraturan mereka sendiri.........

"Ayo."

Anastasia berbicara dengan pelan. Hery dan yang lain berjalan terlebih dahulu ke arah pabrik tersebut.

Tidak ada satu pun orang yang berada di depan pintu dan terdengar bunyi pintu besi yang tertiup oleh angin.

"Mengapa tidak ada suara? Apakah kita salah tempat?"

Hery memegang kepalanya, berhenti sejenak lalu menendang pintu besi tersebut.

Begitu pintu terbuka, Anastasia pun tertegun.

Di dalam ruangan pabrik yang begitu luas, kurang lebih ada dua hingga tiga puluh orang yang berada di dalamnya. Orang yang berada di tengah sedang memunggungi pintu utama terlihat reyot karena sudah dimakan usia.

"Heh, datang juga."

Orang itu perlahan-lahan membalikkan badannya dan suaranya terdengar tua dan parau tetapi mengungkapkan kekejaman.

"Hendy Du si brengsek itu benar-benar rela ya, bahkan mengantar putrinya sendiri......."

Dia melihat ke arah Anastasia dan yang lain sambil mengerutkan keningnya.

"Hanya kalian saja? Dimana Anabelle?"

Anastasia berjalan masuk lalu menghentikan langkahnya dengan jarak sejauh tiga hingga empat meter dari mereka.

Orang yang berada di depannya terlihat berkisar 60 tahunan. Pelipisnya putih penuh dengan garis kerutan, tetapi cahaya di matanya setajam listrik, dan bekas luka yang dalam tergambar di separuh wajahnya, membuatnya semakin mengerikan.

Henry Liu.

Anastasia tidak mengerti mengapa dia bisa mengungkit Anabelle, tetapi dia tidak ingin banyak bertanya. Dia datang kemari hanya untuk menyelesaikan misi yang diberikan oleh Hendy Du.

"Tuan Henry lebih baik kita bernegosiasi terlebih dahulu, barulah membahas yang lain. Dengan begitu aku juga lebih mudah memberikan jawaban ketika kembali nanti."

Henry Liu menelusuri Anastasia dari ujung kepala hingga ujung kaki dengan mata yang disipitkan.

"Aku mengenal kamu, Anastasia Du kan."

Dia menggerakkan sedikit sudut bibirnya lalu mendengus: heh, peliharaan Hendy Du."

Anastasia tidak mendengar adanya nada merendahkan dalam ucapan dia. Dia bergegas membuka bibirnya: "Tuan Henry aku mendengar dari Cooper bahwa Anda menginginkan sepertiga harta Keluarga Du."

Dia dengan datar berkata: "seharusnya Anda mengerti bahwa Tuan Du tidak mungkin menyetujuinya."

Henry Liu melihatnya dalam beberapa saat lalu berkata: "bocah, kamu sudah dibohongi oleh Hendy Du. Yang aku inginkan bukan ini."

Novel Terkait

Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
3 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
3 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu