Demanding Husband - Bab 167 Dia adalah Milikku

Di hadapan mereka adalah seorang pria yang berusia kurang dari 30 tahun. Dia sedikit lebih pendek dari Marison Xiao , tetapi proporsi tubuhnya sangat sempurna, dengan bahu lebar, pinggang ramping dan kaki yang jenjang, berdiri di sini di rak pakaian.

Warna rambutnya sangat hitam dan indah, bagian yang sedikit lebih panjang menyebar di antara alis dan matanya yang menawan, terkesan melankolis. Wajahnya tidak setampan Marison Xiao, tetapi menampilkan kesan feminim yang khas yang membuat orang melihatnya merasa sangat terkesima, namun sulit didekati.

"Mengapa membuat janji di sini? Tidak masalah bagiku, tapi kamu seorang aktor terkenal tidakkah masalah makan di kios pinggir jalan?

Pria itu melihat Marison Xiao dan menepuk pundaknya sambil tersenyum.

"Tidak masalahkah bagimu? Lagipula kamu seorang selebriti, jangan rendah hati."

Keduanya bertukar kata, dan Marison Xiao memperkenalkan dua orang lainnya: "Anastasia Du, Ronnie Yin."

Ronnie Yin dengan sopan mengulurkan tangannya: "Senang bertemu dengamu."

Ketika Anastasia dan dia berjabat tangan, berulang kali ia meliriknya, merasa nama itu terdengar akrab.

"Ronnie Yin ..." gumamnya, sambil berusaha mencari informasi dalam benaknya, tetapi ingatannya terlalu lemah untuk mengingat-ingat.

"Hah? Apakah kamu kenal orang ini?"

Marison Xiao menatapnya dengan serius, sambil tersenyum: "Tidak mengherankan, nama seorang pangeran piano memang cukup terkenal."

"Itu semua karena orang lain seenaknya menamainya, jangan mengejekku."

Ronnie Yin tampaknya tidak terbiasa pamer di depan orang asing dan tersenyum malu pada Anastasia.

Ronnie Yin segera duduk dan bergabung dengan keduanya untuk makan malam.

Dalam percakapan selanjutnya antara keduanya, Anastasia pelan-pelan mulai menemukan asal usul Ronnie Yin.

Dia adalah master piano top dunia, di usianya yang masih muda, dia telah memenangkan banyak penghargaan di dalam dan di luar negeri, benar-benar perwakilan anak muda berbakat.

Ronnie Yin dan Marison Xiao bertemu di Prancis, tepatnya sebelum Marison Xiao meninggalkan China, Ronnie Yin kebetulan berada di stasiun Prancis untuk perjalanan konser global.

Marison Xiao adalah seorang seniman. Sebelum memasuki dunia layar lebar, ia berkembang cukup baik di kancah musik. Keduanya langsung cocok meskipun kepribadian mereka sangat berbeda, namun mereka mempunyai banyak kesamaan dalam dunia seni.

Ketika keduanya bertemu, Marison Xiao mengundang Ronnie Yin untuk memintanya mengarang sebuah soundtrack lagu untuk film terbarunya. Kebetulan tur Ronnie Yin berikutnya adalah di China, dan dia langsung setuju.

Mendengar ini, Anastasia memahami sesuatu. Saat pertama kali melihat Ronnie Yin, langsung merasa bahwa dia memancarkan aura yang sangat istimewa, dan ada semacam feminitas yang tidak bisa diungkapkan. Ternyata memang terpancar dari kepribadiannya sebagai seorang seniman.

Setelah mengobrol sebentar, Anastasia mengambil ponselnya dan melihat jam, hampir pukul sebelas malam. Teringat bahwa besok pagi dia harus pergi ke IFC untuk mengurus formulir, dia bersiap-siap untuk pulang.

“Aku antar kamu pulang.” Marison Xiao berbicara begitu Anastasia berdiri.

"Tidak perlu, kalian berdua kan jarang bertemu, berbincanglah lebih lama.”

Kedua pria itu telah berbincang-bincang dari soundtrack film sampai musik niche yang sedang populer di dunia musik saat ini. Anastasia tidak ingin menganggu moment ini.

Ronnie Yin menatapnya pergi sambil menggerakkan matanya yg sedikit tertutup poni, dia tidak berbicara untuk sementara waktu.

Dia baru tersadar dari lamunannya setelah Marison Xiao melambaikan tangan di depan wajahnya.

"Kita berdua sama-sama ingin memiliki hubungan yang baik. Dia adalah milikku, jadi jangan berpikir macam-macam.”

Marison Xiao bersandar di kursi, dengan nada setengah bercanda dan setengah serius.

Ronnie Yin menarik pandangannya dan tertawa kecil. Ada kepahitan di dalam senyuman itu: "Bagaimana mungkin ... kamu tahu."

Kata-katanya terputus-putus, gelisah, dan wajahnya semakin terlihat melankolis. Marison Xiao menatap matanya, seolah memikirkan sesuatu, tatapan matanya juga sangat dingin.

...

Ketika Anastasia berjalan ke Gedung IFC, rasanya seperti dunia akan kiamat.

Sebenarnya selang waktunya tidak terlalu lama, tetapi posisinya di IFC, hubungannya dengan Kevin Yan semuanya telah diberakhir...

Setelah menenangkan diri, Anastasia menuju pintu lift dan menekan lantai departemen HRD.

Efisiensi kerja HRD sangat cepat, hanya 10 menit dia disana, semua dokumen sudah dipersiapkan dengan baik dan prosesnya hampir selesai.

Hingga akhirnya, ketika supervisor HRD menyerahkan sertifikat pengunduran dirinya, dia sedikit merasa ragu.

"Nona Du, apakah Anda mau mempertimbangkannya lagi?"

Anastasia terkejut: "mempertimbangkan apa?"

Sudah begitu lama sejak dia menyerahkan surat pengunduran dirinya, tidak peduli apapun itu, dia sudah mempertimbangkannya dengan matang.

"Begini.. tidakkah terjadi sesuatu ketika kamu mengundurkan diri?"

Supervisor HRD mencubit pangkal hidung yang terletak diantara kedua matanya dengan jarinya: "Mengenai gambar itu sekarang sudah diselidiki, dan Cindy dipecat ... Apakah Anda yakin keluar dari IFC? Semua orang mengakui kinerjamu sangat bagus. Jika Anda bersedia ingin terus bekerja di IFC, kami akan sangat senang menyambutmu kembali. "

Supervisor HRD sama seperti kebanyakan orang di IFC, mengira bahwa karena masalah proyek Pulau XX Anastasia harus mengundurkan diri. Pada saat itu tentu saja dia tidak akan mempertahankannya. Namun sekarang setelah pengadilan telah menyelesaikan kasus ini, Anastasia baru menyadari bahwa dia terpaksa mengundurkan diri karena tuduhan palsu.

Kalau dipikir-pikir, Anastasia Du pertama kali bekeja langsung ditempatkan di kantor presiden IFC, mungkin karena Supervisor HRD memiliki hubungan yang sangat dekat dengan Kevin Yan. Dia berusaha mempertahankan Anastasia demi meningkatkan etikad baiknya dan mana tahu dia bisa bisa menerima nilai plus dari Asisten Li.

Anastasia menggelengkan kepalanya dan berkata dengan tegas, "Terima kasih, aku sudah bertekad."

Mereka tidak tahu mengapa dia benar-benar ingin mengundurkan diri, sama halnya seperti Kevin Yan dan Anabelle yang akan segera menikah, dan juga tidak ada yang tahu bahwa dia pernah menjadi istri sah Presiden Yan.

Anastasia berjalan keluar dari departemen HRD. Sambil menunggu lift, dia mendengar seseorang memanggilnya: "Ketua Team Du?"

Anastasia menoleh dan melihat ternyata ada beberapa rekannya dalam kelompok proyek ketujuh.

"Ah, ternyata benar Ketua Team Du."

Dia mendengar seseorang berbisik, dan kemudian seorang pria muda dengan wajah yang familiar melangkah maju sambal menggaruk kepalanya.

"Ketua Team Du, kamu datang ke departemen HRD ... apakah kamu sedang melakukan prosedur pengunduran diri?"

Anastasia mengangguk: "Ya."

Dia sangat terkesan oleh pria muda ini, pria muda yang paling rajin dan pekerja keras dalam tim proyek, dan juga orang yang paling marah pada hari dia meninggalkan IFC.

Beberapa orang terlihat menyesal sambil menghela nafas, dan kemudian mendorong pemuda yang berdiri di depan. Pria muda itu berdiri lalu tiba-tiba membungkuk: "Ketua Team Du, kami telah salah paham terhadap masalah yang terjadi sebelumnya, mohon maaf."

Beberapa orang di belakangnya terlihat tersipu, dan kemudian ikut meminta maaf.

Anastasia merasa sedikit lega, dan sedikit meringkukkan sudut bibirnya: "Tidak apa-apa, sudah berlalu."

Melihatnya berbalik dan akan segera pergi, gadis pendatang baru yang pendiam di tim proyek pun angkat bicara: "Ketua Team Du, dapatkah Anda kembali dan bekerja bersama kami?"

Anastasia menghentikan langkahnya sejenak, hatinya bergejolak, dan tiba-tiba merasa sedikit emosional dan sedih.

Saat ia ingin mengatakan sesuatu kepada beberapa anak muda ini, dan tiba-tiba kakinya terasa bergetar.

Terdengar seruan di telinganya, dia melihat dua lampu lift di sebelah kanan berkedip-kedip dan ada suara gesekan logam yang keras dari dalam.

"Apa yang terjadi?"

"Sepertinya liftnya rusak!"

"Cepat panggil teknisi!"

"....."

Banyak orang segera bergegas menuju koridor, berlarian naik dan turun, lift rusak, dan pintu darurat penuh sesak oleh orang-orang.

Di tengah kerumunan, terdengar suara samar-samar: "Apakah Anda sudah mendengar beritanya? Mereka bilang Tuan Yan sepertinya baru saja memasuki lift!"

Novel Terkait

Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu