Demanding Husband - Bab 371 The End: Lebih Baik Menikahimu (2)

Anastasia tidak menyangka bahwa perkataan Kevin Yan mengenai “jalan-jalan” adalah jalan hingga menunju Bandara Internasional.

"Kemana kita akan pergi?"

Anastasia sedikit cemas, dia dibawa pergi dari Baily Street No 9 oleh Kevin Yan tanpa persiapan apapun.

"Aku tidak membawa keperluan apapun dan juga identitas diri..."

Sebelum selesai mengatakannya, dia langsung melihat Kevin Yan mengeluarkan dua paspor dari tangannya dan langsung memasuki jalur VIP tanpa ada hambatan apapun.

Anastasia berhenti sejenak lalu berbicara lagi, "Sepertinya kamu sudah merencanakan ini sejak lama ya!"

Kevin Yan merangkul pinggangnya, sudut bibirnya terangkat dan cahaya main-main terlintas melalui mata hitamnya.

"Jika begitu, apakah kamu berani ikut denganku?"

Anastasia melototinya dengan ekspresi marah, "Apakah aku memiliki pilihan lain?"

Pria tersebut menjawabnya dengan sangat agresif, "Sayangnya tidak ada."

Anastasia: "..."

Keduanya menjalani pemeriksaan keamanan dan menaiki pesawat, setelah disapa oleh pramugari manis, mereka akhirnya duduk di kursi first class.

Kevin Yan mencondongkan tubuh untuk membantu Anastasia mengencangkan sabuk pengaman, Anastasia berbisik, "Sebenarnya kamu ingin membawaku pergi kemana?"

Napasnya yang pelan melewati telinganya, membuat hati Kevin Yan bergejolak, dia menoleh langsung mencium pipinya.

"Hei, kamu--"

Adegan mesra tersebut kebetulan dilihat oleh pramugari yang masuk untuk memberikan layanan, Anastasia tersipu malu dan mendorong Kevin Yan menjauh.

Pramugari tersebut sangat terlatih dan tampak seperti buta dan tidak melihat apapun yang terjadi barusan, bahkan senyuman di wajahnya tidak berubah sama sekali, masih terlihat sangat sempurna.

"Nona Anastasia, waktu perjalanannya lumayan lama, silakan memanggil kami jika Anda merasa tidak nyaman, penerbangan ini dilengkapi dengan peralatan medis dan dokter profesional, Anda tidak perlu khawatir."

Pramugari memberikan selimut dan bantal kepada Anastasia, Anastasia sedikit kaget dengan pelayanan pramugarinya, Kevin Yan sepertinya telah mengurus semua ini sebelumnya.

Memikirkan hal ini, Anastasia memikirkannya dan bertanya kepada pramugari, "Halo, dapatkah Anda memberi tahu saya destinasi penerbangan kali ini?"

Dia bertanya berkali-kali pada Kevin Yan di sepanjang jalan, entah pria itu hanya diam saja, atau dia hanya menciumnya untuk mengabaikannya, jadi dia memutuskan untuk langsung bertanya kepada pramugari.

Pramugari sedikit terkejut, lalu dengan cepat dia tersenyum memperlihatkan giginya yang rapi dan berkata, "Terima kasih telah menggunakan penerbangan U520, semoga perjalananan Anda menyenangkan."

Anastasia: "..."

Jawaban pramugari tersebut jelas tidak sesuai dengan pertanyaan yang dia ajukan, dengan begitu Anastasia mengerti bahwa kali ini Kevin Yan berencana tidak memberitahunya sama sekali.

Pria yang duduk di sebelahnya sedang membuka sebuah majalah keuangan terbaru, dengan kepala tetap menunduk, dia berkata dengan pelan, "Sehabis tidur kita akan sampai di tujuan."

Anastasia kesal dan tidak ingin berbicara dengannya lagi.

Setelah itu, waktu berlalu perlahan namun juga terasa sangat cepat, di dalam kabin sangat sunyi, hanya dengan sedikit suara Kevin Yan yang sesekali membalik halaman buku, lambat laun Anastasia merasa kelopak matanya sedikit berat dan mungkin mudah mengantuk sejak hamil, dia segera tertidur.

Dalam tidurnya, dia samar-samar merasakan seseorang mengelus rambut, alisnya dan bibirnya. Sentuhannya sangat ringan, tidak hanya tidak mengganggunya, tetapi sentuhan yang sangat akrab itu malah membuatnya tidur dengan nyenyak.

Ketika dia bangun lagi, seperti yang dikatakan Kevin Yan, dia telah sampai di tempat tujuannya.

Saat keluar dari bandara, Anastasia terpesona oleh angin laut yang menghembus, dia melihat pemandangan yang asing namun juga akrab yang berada di depannya, seketika dia tidak bisa mengeluarkan suara apapun.

Apa yang muncul di hadapannya adalah pemandangan indah dari laut dan langit.

Langit biru seperti dibersihkan oleh air, seperti awan yang terbentang bebas, segar dan alami.

Di bawah sinar matahari sore, air laut yang jernih memancarkan ombak yang berkilauan dan ombak kecil memantulkan hangatnya matahari, berkilauan seperti emas. Sekumpulan burung camar melebarkan sayapnya dan terbang, membentuk sudut busur yang mulus.

Setiap pemandangan yang berada di sini membuat Anastasia merasa sangat akrab.

Jelas-jelas dia hanya pernah ke sini sekali, tetapi sepertinya ini menjadi tempat yang tak terlupakan olehnya, setiap pemandangan tertanam erat di benaknya.

"Kenapa? Belum bangun sepenuhnya kah?"

Mata Kevin Yan memancarkan sinar yang lembut, melihat Anastasia sedikit terbengong, dia kemudian sedikit tersenyum.

Anastasia menggelengkan kepalanya.

Rasa mengantuk yang menghampirinya tadi telah lama ditiup pergi oleh angin laut yang sejuk ini. Yang membuat dirinya terbengong lama adalah tempat ini, pulau ini.

——Pulau XX.

Dulunya, ini adalah proyek kerja sama paling awal antara IFC International Group dan Keluarga Du.

Benar juga, jodoh antara dirinya dan dia menyatu kembali dan merupakan awal dari mereka tidak bisa dipisahkan lagi.

Dia pernah menikah dengannya demi keuntungan besar yang akan didapatkan dari proyek tersebut, pernikahan mereka dijadikan sebuah hubungan untuk menghubungkan Keluarga Yan dan Keluarga Du.

Dia pernah dituduh mencuri gambar desain pulau ini dan diusir pergi dari keluarga Yan oleh Kevin Yan yang sangat marah yang menyebabkan keduanya berubah menjadi dingin.

Dia juga pernah berada di sini, menghabiskan waktu yang sangat singkat namun sangat indah bersamanya dan mereka tidak terpisahkan satu sama lain.

Sangat disayangkan bahwa pada akhirnya, dikarenakan berita kembalinya Anabelle membuatnya pergi dari sini tanpa menoleh ke belakang, meninggalkannya, meninggalkannya sendirian menghadapi kesepian yang tak terbatas dan cinta yang tak terkatakan.

Bulu mata Anastasia bergetar dan tiba-tiba kedua kaki dan tangannya menggigil, dia langsung mengulurkan tangannya untuk menyentuh pria di sebelahnya.

Kevin Yan meraih jari rampingnya yang terasa sedikit dingin dan memegangnya di telapak tangannya.

"Angin di luar sangat kencang, ayo kita pergi ke hotel."

Dia melepas mantelnya dan membungkus Anastasia dengan erat.

Angin laut yang berhembus seketika tidak bisa masuk sedikit pun ke dalam tubuhnya, dia sepertinya telah dibungkus di tempat yang sangat aman dan hangat, hawa dingin perlahan mencair dan pergi meninggalkannya.

Anastasia mengerutkan bibirnya dan ingin bertanya pada Kevin Yan, mengapa dia membawanya ke sini?

Tetapi dia merasa bahwa dia sepertinya samar-samar mengetahui jawabannya.

Dibandingkan dengan dirinya yang memilih menghindari dan melupakan masa lalu mereka yang tidak indah itu, pria ini selalu memilih untuk menghadapinya.

Dimana kita terluka maka kita harus melipatgandakan untuk menebusnya.

Dia sedang menebus kesalahannya pada Anastasia.

Meskipun dia jarang mengatakan kata maaf atau penyesalan sejak dia memutuskan untuk kembali bersamanya, tetapi dia masih terus-menerus menebus semua kesalahannya dan memberinya rasa aman yang terdalam dengan tindakan.

Anastasia berkedip, matanya terasa sedikit perih.

"Aku tidak kedinginan. Bukankah kita ingin pergi jalan-jalan? Kalau begitu ayo jalan lagi, oke? "

Dia menekan semua emosi yang ada dalam hatinya, kemudian dia memperlambat nadanya dan tersenyum ringan.

Kevin Yan menatapnya dengan sangat lembut, dia mengangkat tangannya dan menyelipkan rambut panjangnya di belakang telinganya yang tadinya berterbangan, kemudian menjawabnya, "Oke."

Keduanya berpegangan tangan, mengenggam erat jari-jari dan berjalan pelan menuju garis pantai.

"Tempat ini sangat berbeda dibandingkan dengan terakhir kali aku datang."

Menginjak pasir halus yang lembut, Anastasia memandangi bangunan di pulau itu dan cukup terkejut.

Fasilitas tempat wisata tiga atau empat tahun yang lalu belum selesai dibangun di Pulau XX, ditambah dengan adanya perebutan antara Keluarga Yan dan Keluarga Du yang membuat pembangunan ini berjalan dengan sangat lambat.

Namun saat ini, seluruh tempat wisata sudah terbentuk, dilengkapi pemandian terbuka, area tamasya selam dan bangunan villa liburan yang indah yang saling melengkapi di antara laut biru dan langit biru, membuatnya menyenangkan untuk dilihat.

"Ya."

Kevin Yan menjawab dengan suara rendah dan kemudian menjelaskan dengan saksama, "Proyek ini telah diambil alih oleh IFC International Group secara keseluruhan, sekarang sedang dalam tahap operasi uji coba dengan harapan lima tahun kemudian bisa dioperasikan."

Anastasia sedikit mengangguk. Melihat Pulau XX yang saat ini beroperasi dengan baik dan juga membandingkannya pada saat proyek ini berada di tangan Hendy Du, perbedaan antara keduanya sangatlah besar. Keluarga Du pada akhirnya gagal menjalankan proyek ini memang takdir yang tak terhindarkan.

Anastasia mendesah pelan di dalam hatinya, desahan terdengar melalui suaranya.

"Bagus sekali."

Kedua kata tersebut bukan hanya sebagai pujian pada keindahan pulau itu sendiri, tetapi juga meliputi banyak hal lainnya.

Kevin Yan memandangnya dari samping, suaranya terdengar sangat dalam dan diikuti oleh senyuman.

"Kamu juga berjasa bagi tempat ini."

Menanggapi tatapan penuh pertanyaan dari Anastasia, dia tersenyum, "Sepertinya aku belum pernah memujimu, kamu menyusun laporan keuangan dengan sangat baik pada waktu itu."

Anastasia kaget dan sesaat sedikit linglung.

Masalah itu telah lama berlalu, itu merupakan pekerjaan yang dia buat tanpa membedakan siang dan malam, dimana dia hanya berkeinginan ingin memperlancar kerjasama antara Keluarga Yan dan juga Keluarga Du, yang ingin membuat Hendy Du merasa puas.

"Jika aku melakukannya dengan baik, mengapa kamu masih mencari kesalahkanku?"

Dia ingat bahwa laporannya dibuat dengan sangat teliti, namun Kevin Yan terus mencari kesalahannya dan mengatakan bahwa dirinya tidak puas dan memintanya menyusun ulang.

Pada saat itu, dia tidak memiliki modal untuk bersaing dengan Kevin Yan, tetapi saat ini Kevin Yan sendiri yang sedang mengingatkan kembali sejarah kelamnya itu, maka Anastasia menginginkan penjelasan atas semua tindakannya.

Melihat diriinya yang tidak puas, matanya yang jernih dan cerah, ekspresi Kevin Yan berubah menjadi lembut dan mulai mengusap bagian atas rambutnya.

"Karena aku membutuhkan sebuah alasan untuk mempertahankan dirimu. Saat itu, aku tidak tahu bahwa sebenarnya aku tidak ingin melepaskanmu lagi."

"......"

Anastasia menggerakan bibirnya dan akhirnya tidak menjawab lagi, hanya menggigit bibir bawahnya dengan ringan.

Kata "saat itu" yang dikatakan oleh Kevin Yan persis saat Kevin Yan mengajukan perjanjian cerai dengannya juga.

Hari dimana dia melemparkan laporan keuangan kepada Anastasia, Anastasia patah hati dengan surat perceraian yang diberikan olehnya.

Meski waktu sudah lama berlalu, rasa sakit itu juga sudah pudar seiiring berjalannya waktu, tetapi saat mengingat kembali hal itu, masih ada rasa sakit yang muncul dari dalam lubuk hatinya.

Kevin Yan memegangi jari-jarinya lebih erat lagi, seolah-olah akan membungkus seluruh hatinya ke dalam telapak tangannya.

Anastasia merasakan hangat di hatinya.

Hangatnya genggaman itu seperti mampu menutupi bekas luka sehingga tidak begitu sakit lagi.

Di atas pasir pantai, jejak kaki mereka berdua tertanam sangat dalam dan dangkal kemudian memanjang hingga ke tepi laut.

Anastasia sekilas melihat terumbu karang besar di pantai.

Terakhir kali datang ke Pulau XX, Anastasia menemukan bahwa terumbu karang tersebut adalah pemandangan alam yang indah. Kevin Yan menyadari bahwa Anastasia sangat ingin menginjak terumbu karang itu, jadi dia langsung mengendongnya ke atas, membuatnya berteriak pelan.

Untungnya, tidak ada orang di sekitar, jika tidak, pipi Anastasia akan memerah lagi.

Dia berdiri di atas terumbu karang, menginjak ekor garis pantai dan melihat ke arah barat, dia dapat melihat bahwa matahari terbenam dengan sangat indah, matahari yang terbenam mulai tenggelam dan seluruh air laut tampak diselimuti cahaya keemasan.

"Indah sekali, apakah kamu melihatnya?"

Dia sedikit bersemangat dan menunjuk ke arah keindahan yang menakjubkan di depannya dan dengan tidak sabar ingin membagikan keindahan itu dengan pria di sebelahnya.

Bibir Kevin Yan sedikit terangkat, melihat senyuman wajah cantiknya, lalu dengan lembut menjawab.

"Aku melihatnya."

Dia mengandeng tangannya dan dengan lembut mengusap celah di antara ujung jarinya, membuatnya merasa sedikit gatal.

"Anastasia, apakah kamu ingat terakhir kali kamu datang ke sini, di atas terumbu karang ini, apa yang kamu katakan kepadaku?"

Hati Anastasia bergetar sedikit dan menunduk.

Dia menginjak terumbu karangnya, setengah tubuh lebih tinggi dari Kevin Yan, matanya jatuh pada tatapan gelap pria itu, seperti batu kecil jatuh ke dalam kolam yang dalam dan membentuk riak.

Apa yang dia katakan?

Anastasia merasakan denyutan di dadanya semakin cepat, dia menggigit bibirnya dan berbisik, "Aku tidak mengatakan apa-apa."

"Tidak. Kamu telah mengatakannya."

Kevin Yan menatapnya, "Kamu hanya saja tidak menyelesaikan perkataan itu."

Tiba-tiba jantung Anastasia berdetak cepat.

Kamu hanya saja, tidak menyelesaikannya.

Ternyata, dia sudah menebaknya?

Tiga tahun lalu, di posisi yang sama, dia menatap wajah pria ini dari samping, emosi yang terombang-ambing di dadanya membuat dia memberanikan diri untuk menyatakan cinta yang dia sembunyikan di dalam hatinya, tetapi secara tak terduga semuanya terganggu.

Dan sekarang--

"Aku pikir, kamu ingin memberitahuku, kamu menyukaiku."

Kevin Yan tersenyum menatapnya, "Benarkah itu?"

Anastasia merasa bahwa udara di dadanya semakin tertekan oleh kata-kata rendah dan lembut dari pria itu, terasa asam dan panas.

Dia tiba-tiba mengerti mengapa Kevin Yan saat ini terus-menerus menyebutkan hal-hal yang tidak baik pada masa lalu.

Perpisahan di Pulau XX, pertengkaran antara Keluarga Yan dan Keluarga Du, hubungan bisnis mereka, pernikahan mereka yang hancur dan pengakuan cintanya yang belum sempat dinyatakan olehnya.

Apa yang dilakukan Kevin Yan saat ini lebih dari sekedar menebus kesalahan.

Dia sedang memperbaiki masa lalu mereka yang telah hancur, bahkan hal-hal yang dia pikir tidak akan pernah bisa dipulihkan, dia juga sedang menyatukan semua hal dan bahkan dia menginginkan semua ini lebih sempurna dari penampilan awalnya.

Anastasia berpikir, tindakannya terlalu egois.

Dia menjawab dengan lembut, tetapi mengangguk berat dan dengan suara serak, "Benar."

Ada cahaya terang dan tajam terlintas pada mata hitam Kevin Yan, dia mengulurkan jari-jarinya yang ramping dan menyeka air yang meluap dari sudut matanya.

Anastasia baru menyadari bahwa dia menangis tanpa sadar.

Dia sebenarnya tidak suka menangis, dua puluh tahun yang dia lewati sebelumnya, tidak peduli penderitaan apa yang dideritanya, dia tetap akan memilih menelan dalam perutnya daripada memilih cara menangis seperti pengecut.

Tapi tidak tahu mengapa, Anastasia merasa sepertinya dia semakin mudah menangis sekarang.

Itu semua karena pria ini.

Semua karena dia, memanjakan dirinya hingga menjadi seseorang yang sangat lemah, dimana menjadi gampang terharu.

"Dikarenakan kamu telah mengaku cintamu sejak dulu, sepertinya aku berhutang sebuah jawaban untukmu."

Nada suara pria itu menunjukkan perasaan ingin dipukul, tetapi tatapan dari matanya menunjukkan ekspresi yang sangat tulus seperti lautan dalam.

Dia mengandeng tangannya.

Cincin yang mempesona perlahan dan lembut melewati jari putih rampingnya, dengan pola bunga datura stramonium dan berlian berwarna darah, terbentuk sangat indah di jarinya.

Anastasia menunduk, menatap cincin berlian yang sudah lama hilang dan akhirnya kembali, dia tersedak untuk waktu yang lama, tidak dapat berkata apapun.

Matahari mulai tenggelam dan langit dipenuhi dengan cahaya keemasan matahari. Angin sepoi-sepoi membawa kehangatan musim semi, bertiup melintasi langit di atas laut diiringi dengan ombak di permukaan air laut.

Hanya saja--

Pemandangan yang indah tidak sebagus dirimu.

The End~

Novel Terkait

Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
4 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
5 tahun yang lalu