Demanding Husband - Bab 228 Dia Mengaku Salah

Tangan Anastasia yang mengengam telepon tiba-tiba menjadi kencang, detak jantungny berubah menjadi cepat.

Kevin Yan tidak akan tahu keberadaan anak ini, dia tidak akan tahu apapun.

Di dalam hati dia terus mengatakannya, Anastasia berusaha berbicara dengan normal: "Aku di rumha. Ada apa?"

"Tidak ada apa-apa, tadi aku melihat...."

Kata-katanya terpotong, di seberang sana menjadi hening cukup lama.

beberapa detik kemudian, dari dalam telepon kembali terdengar suara pria itu.

"Wajahmu.....dia yang memukulnya kan?" Nada bicara Kevin Yan menjadi lembut: "aku mewakilinya meminta maaf padamu."

Mendengar perkataan ini, Anastasia baru merasakan pipinya terasa sakit dan pedas.

Anabelle adalah seorang wanita muda yang tidak mengerjakan apapun dengan sepuluh jarinya, meskipun tamparan ini menggunakan kekuatan penuhnya, namun tidak terlalu berat. Rasa sakit ini bisa ditoleransi oleh Anastasia.

Hal yang tidak dapat di toleransi olehnya adalah, kata-kata Anabelle yang menyakitkan itu, membuat harga dirinya yang menydihkan bagaikan di injak-injak.

Kevin Yan mengatakan, dia mewakilinya meminta maaf.

Berdasarkan status apa dia mewakili Anabelle minta maaf?

Ataukah, Kevin Yan dan Anabelle dua nama ini sejak awal mereka selalu bersama, sama sekali tidak terpisahkan.

Anastasia menarik bibirnya, tidak berbicara. Dia tidak menerima, dia juga tidak menolaknya.

Dengan suara berat Kevin Yan kembali berkata: "Karena Anabelle sedang hamil, sehingga suasana hatinya tidak stabil, dan juga kondisi mentalnya tidak terlalu baik...."

Mendengar kalimat "hamil" ini, salah satu syaraf Anastasia yang sedari tadi bersembunyi bagaikan tersentil, lalu dia langsung memotong perkataan pria itu.

"Bila kamu menelepon hanya untuk membantunya menjelaskan, maka tidak perlu."

Nada bicaranya sedikit menusuk, Kevin Yan tidak lagi melanjutkan pembicaraan tersebut.

Tangan Anastasia yang mengengam ponsel semakin erat.

Begitu berkata, Anastasia sendiri merasa, suasana hatinya yang tidak baik sama sekali tidak dapat di tahan lagi.

Terutama ketika dirinya sekarang sedang hamil, berbaring di ranjang pasien, mendegar Kevin Yan meminta maaf demi Anabelle. Jelas-jelas dia adalah orang yang tidak mudah menundukan kepala dan meminta maaf kepada orang lain, tetapi dia dapat melakukan hal ini demi Anabelle.

Asam lambungnya perlahan mengalir di dalam lambungnya, hingga ke nyawa yang ada di dalam perutnya pun ikut bergejolak.

Perasaannya yang seperti ini benar-benar sangat buruk.

Anastasia mengigit bibirnya, berusaha berbicara dengan tenang: "bila tidak ada apa-apa lagi, aku akan mematikan teleponnya."

Anastasia Du."

Kevin Yan tiba-tiba memanggilanya, suaranya semakin dalam, seperti sedang menahan sesuatu.

Anastasia menunggu pria itu berkata, sambil terus berpikir, dia harus memeeritahu Kevin Yan, dirinya telah memutus hubungan dengan keluarga Du, dirinya tidak bermarga Du lagi.

Setelah beberapa saat, suara pria itu semakin rendah, dan suram.

"Maaf."

"....."

Anastasia terdiam.

Dirinya tdiak tahu, permintaan maaf Kevin Yan ini sebenarnya demi Anabelle atau karena dirinya sendiri.

Dirinya juga tidak tahu mengapa Kevin Yan mengatakan hal ini padanya.

Lalu tidak tahu mengapa, dua kata ini terdengar semakin memiliki makna yang dalam, bagaikan menjadi akhir dari semua keluhan mereka.

Rongga matanya tiba-tiba terasa perih, Anastasia menggoyangkan jari-jarinya dan membelai perut bagian bawahnya yang rata, merasakan kepanikan di dalam hatinya.

Apakah mereka berdua benar atau salah, dendam atau keterjeratan, dia tidak bisa memahaminya.

Dia hanya tahu bahwa di masa depan, tidak akan ada Kevin Yan lagi.

Kevin Yan memegang ponselnya untuk waktu yang lama, mendengarkan suara napas diari lubang suara ponsel tersebut, matanya mengikuti sebuah keluarga dengan tiga orang yang lewat di luar jendela mobil.

Lima menit yang lalu, dia mengira dia melihat Anastasia, tetapi ketika dia mengendarai mobil mengejarnya, dia menyadari bahwa dia telah mengenali orang yang salah.

Bayangan wanita itu mirip dengan Anastasia, tubuhnya kurus dan tangguh. Wanita itu berdiri di perempatan, menunggu suami dan anaknya, mereka bertiga bergandengan tangan dan berlalu dengan tersenyum.

Tidak tahu syaraf Kevin Yan yang bagian mana yang terangsang, ketika dia tersadar, dia telah menelepon Anastasia.

Asalnya dia bukan ingin meminta maaf demi Anabelle. Dia hanya ingin....mendengar suara Anastasia.

Dan kalimat maaf itu, juga tanpa dia pikirkan terucapkan begitu saja. Sepertinya hanya kalimat itu yang paling cocok. Selain itu, dia sudah tidak tahu apa yang dapat dia katakan padanya lagi.

Dua orang, dipisahkan oleh saluran telepon, ada keheningan yang lama dan waktu lama di antaranya.

Hingga ketika keluarga dengan tiga orang tersebut menghilang dari pandangan matanya, Suara Anastasia yang serak terdengar dari seberang sana.

Kevin Yan."

Dia terdiam cukup lama, dari sela-sela gigi dan bibirnya terucap dua huruf.

"Selamat tinggal."

Hanya dua huruf yang begitu sederhana, tetapi terdengar terasa sangat menjauh.

Selamat tinggal, artinya selamanya tidak akan bertemu lagi.

Kevin Yan menatap layar ponsel yang di matikan, ada beberapa saat dia terpaku, bagaikan ada sesuatu yang berharga akan hilang dan pergi, dan tidak akan kembali lagi....

Ponsel tersebut kembali berdering, Kevin Yan menarik kembali pikirannya yang kacau, dan mengangkat telepon masuk dari Jason Lin.

"Ada apa?"

Dengan segera dia kembali ke keadaan bekerja, suaranya yang dalam dan penuh dengan tekanan.

"Direktur Yan, terjadi masalah!"

....

Ketika Kevin Yan kembali ke IFC Building, para petinggi sedang mengadakan rapat darurat.

Banyak proyek IFC International Group terputus hanya dalam beberapa hari karena alasan yang tidak diketahui. Para mitra berulang kali gagal kontrak. Para pesaing mengabaikan aturan bisnis dan menggunakan persaingan yang kejam untuk merebut sumber daya pasar. Berita media memperburuk situasi. Pada saat yang sama, skandal anak perusahaan IFR Intertational Group pecah.

Jason Lin melihat Kevin Yan masuk ke dalam ruang rapat, seperti melihat bintang penyelamat, dirinya menjadi lega, tetapi ketengangan dan kebingungan di wajahnya sama sekali tidak dapat ditutupi.

"Direktur Yan, pasar saham tutup selama Tahun Baru Imlek. Pasar baru saja dibuka kemarin, dan saham IFC International Group langsung jatuh."

Jason Lin membuka layar tablet dan mengesernya: "Keadaan hari ini lebih parah, semua saham anak perusahaan IFC international Group semuanay jatuh, kami baru saja membahas rencana darurat.....'

Kevin Yan mengeluarkan pematik, "ciss" suara rokok di terbakar, perlahan dia menghisap rokok tersebut.

"Jason Lin," dia duduk di tengah: "apakah kamu tidak merasa semua hal belakangan ini terjadi dengan kebetulan?"

Jason Lin terdiam sesaat.

"Z.K International."

Dengan dingin tiga kalimat ini di ucapkan, setelah asap mengepul, mata Kevin Yan berkedip: "Dulu ketika kamu mengatakan nama ini, aku sudah memiliki sebuah firasat. Sekarang kira-kira aku sudah mengetahui siapa yang ada di belakang semua ini."

Baru saja dia selesai berbicara, terdengar suara langkah kaki di luar pintu ruang rapat, dan kemudian pintu itu dibuka, dan terlihat asisten sekretaris dengan wajah gugup.

"Maaf, Direktur Yan," katanya dengan wajah serba salah: "Seorang tamu memaksa untuk menemui Anda. Saya bilang Anda sedang rapat, tapi dia tidak—"

Saat berikutnya, bayangan tinggi perlahan melangkah ke ruang pertemuan.

Pria itu menyeringai, menunjukkan gigi tajam yang membusuk oleh rokok, dan dagunya ditutupi dengan janggut hitam.

"Kevin, lama tidak bertemu."

Dia tersenyum riang dan antusias, tetapi di matanya terlihat cahaya beracun yang bersinar seperti ular berbisa.

"Apakah kamu menyukai hadiah pertemuan yang aku berikan?"

Ketika Kevin Yan melihat orang tersebut, otot pipinya langsung menegang, dan syaraf wajahnya langsung meledak.

Mata seperti elang itu bersinar dengan cahaya dingin, suaranya tidak keras, tapi dia mengertakkan gigi, memanggil nama orang itu kata demi kata, seolah-olah dengan pisau dan bayangan darah.

"WINDY YAN!"

Novel Terkait

Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
5 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu