Demanding Husband - Bab 20 Tugas Seorang Istri

Bibir tipisnya terbuka, mengatakan kalimat dengan tenang tapi dingin.

"Sebagai seorang istri, kamu seharusnya menjelaskan."

Cahayanya terlalu terang, bintik-bintik putih mulai muncul di pandangannya, dan kepalanya pusing, tetapi dia masih bisa mendengar kata-kata di dekat telinganya dengan sangat jelas.

Istri?

Dia menoleh dan menatap dengan tatapan tajamnya, dan menyeringai: "Kevin Yan, istrimu bukan aku."

Dia mengeluarkan semua tenaganya, untuk menjaga pikirannya tetap terjaga, dan berusaha membebaskan pergelangan tangannya dari genggamannya.

"Pada sore hari tadi, kamu baru saja mengumumkan pernikahanmu dengan Anabelle Du di hadapan seluruh media di China, CEO Yan, kamu tidak mungkin sudah melupakannya, bukan?"

Wajah di hadapannya terlihat mengerikan, rahangnya yang sempurna mengencang, seolah-olah rahangnya akan terlepas kapan saja.

Anastasia mengetahui bahwa pria ini sangat marah. Tetapi dia tidak bisa menahan dirinya untuk tidak membuat dia marah.

Dengan kata lain, kenapa dia yang harus menampung amarahnya?

Bukankah dia hanya mencintai Anabelle Du? Lalu kenapa dia menggunakan status "istri" untuk memohonnya?

Mengapa, cinta yang singkat tapi tak terlupakan itu, dan begitu lama penantiannya, semua harus ditanggung olehnya?

Padahal dia yang lupa, dia tidak peduli, dan itu, jelas bukan salah dia.....

Matanya panas, dan rasa sakit menyebar di seluruh tubuhnya, dia mengertakkan giginya untuk menguatkan dirinya, menghadapi pria tangguh di depannya.

Siluet seperti dewa yang indah dan kokoh, tatapan matanya dingin, seperti malam yang gelap dan dingin.

Kevin Yan melepaskan tangannya dengan keras. Sehingga membuatnya terhuyung, tetapi dia sama sekali tidak bermaksud untuk membantunya berdiri.

"Kamu benar," suaranya tidak lagi penuh amarah, tetapi terasa lembut dan menakutkan: "Kamu memang tidak layak memasuki pintu Keluarga Yan."

Dia melanjutkan: "Sekarang, kamu bisa keluar."

Anastasia tertegun, tatapannya bergetar.

Dia tersenyum dengan dingin, melihat ke pintu di mana dia baru saja masuk, dan meningkatkan nada suaranya: "Keluar."

Dia menatapnya selama beberapa detik, tersenyum, lalu berbalik dan berjalan menuju pintu.

Dengan membelakanginya, dia bisa menyembunyikan kelemahannya yang muncul dalam sekejap.

Secara keseluruhan, tidak ada yang benar atau salah. Dia tidak salah, dia hanya kalah.

Mereka yang jatuh cinta terlebih dahulu, akan mengalami kekalahan.

Rasa sakit di bahunya semakin terasa, matanya sedikit menggelap, dan kepalanya pusing sampai dia merasa ingin muntah. Keringat terus mengalir dari dahinya, mengalir turun ke wajahnya yang pucat. Dia menyadarkan dirinya, dan mengangkat tangannya untuk membuka pintu tanpa ragu-ragu.

Di luar rumah, langit sudah gelap, dan angin dingin menerpa tubuhnya, membuat tubuhnya terasa sakit.

Kevin Yan juga terkena angin dingin, tubuhnya juga merasa dingin, bibir tipisnya menjadi sebuah garis, dan matanya menatap pintu yang hendak ditutup.

Dia tidak tahu apa yang terjadi dengannya malam ini. Dia sudah tidak memiliki perasaan, ketika sedang bekerja ataupun dengan kehidupan pribadinya. Tetapi hari ini, wanita ini telah berulang kali membangkitkan emosi yang belum pernah dia rasakan.

Melihat dia yang linglung, pakaian yang berantakan, dan tubuhnya mengeluarkan aroma dari klub malam, membuat dia merasakan kemarahan yang membakar dadanya.

Dia tahu bahwa dia adalah orang yang seperti ini, demi keuntungan, dia dapat menggunakan pernikahan sebagai alat tawar-menawar, untuk mendapat barang yang dia inginkan, tetapi dia ahirnya terpengaruh oleh dirinya......

Buk!

Terdengar suara barang jatuh di depan pintu, Kevin Yan sedikit mengernyit, sebelum otaknya bereaksi, dia sudah melangkah maju dan membuka pintu kayu yang berukiran bunga yang belum ditutup.

Dengan tindakannya, tubuh hangat itu jatuh dengan lembut, dan dia tanpa sadar segera memeluknya.

Suhu tubuhnya tinggi, dan ada sesuatu yang basah yang membuat dia merasa tidak nyaman.

Basah?

"Anastasia Du, kamu....."

Sebelum dia menyelesaikan kalimatnya, dia tiba-tiba tersadar, lengannya bergemetaran.

Cairan merah mengalir turun dari lengan bajunya, perlahan-lahan mengalir turun di sepanjang kulitnya, yang sekarang telah berwarna merah.

Novel Terkait

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu