Demanding Husband - Bab 217 Awal

Tapi Kevin Yan tidak mengatakannya.

Karena dia ingat, bagaimana respon Anastasia Du dulu saat dia mencetuskan idenya ini kala di taman itu.

Dia sangat sedih, dengan air mata berlinang, dia berkata untuk melepaskannya, dan berkata dia menginginkan apa yang tidak mampu dia berikan.

Saat itu karena emosi yang meluap-luap dan tak terkendali, Kevin Yan tidak bisa memahami apa maksud Anastasia Du, dan merasa ia menolaknya, karena ingin bersama dengan Marison Xiao, kenyataan membuatnya semakin marah dan kehilangan akal sehat.

Dan sekarang, dia perlahan mengupas kabut yang menyelubungi wanita itu, dan perlahan mulai melihatnya dengan jelas, juga memahaminya sedikit.

Tangisan tanpa suaranya itu begitu putus asa, Kevin Yan tidak ingin lagi melihatnya, dan lebih tidak ingin lagi orang yang menjadi sumber kesedihan wanita itu, adalah dirinya sendiri.

Dia tidak ingin menjadi kaki tangannya lagi.

Dunia yang dihadapi Anastasia Du begitu dingin dan kejam, meninggalkannya penuh dengan luka dan memar, tapi dia begitu keras kepala hingga dia menahan rasa sakitnya itu tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

Dengan sedih dia mengatakan, kamu tidak mampu memberikannya.

Memberi apa?

Tidak mampu memberinya kehormatan, tidak mampu menemaninya, tidak mampu memberinya, sebuah keluarga yang hangat.

Dalam waktu singkat sebatang rokok yang panjang itu pun akhirnya sampai ke ujungnya, setiap kali dia merasa kesal dia selalu merokok dengan sangat cepat.

Kevin Yna menekan-nekan dadanya, lalu merogoh ponselnya, dan menelepon sebuah nomor yang tidak pernah sekalipun di teleponnya.

"Halo? Ini siapa ya?"

Sebuah suara nakal terdengar, Kevin Yan berdehem dengan malas dan menyahut: "Alamat Anastasia Du sudah dikirimkan ke ponselmu, ku beri kamu waktu setengah jam untuk menjemputnya."

"Sudah di jalan, aku sudah mengebut, mungkin akan ada polisi yang.... tunggu, kamu siapa?"

Suara keras Cooper Du yang tiba-tiba nyaris saja memecahkan gendang telinga.

"Kamu masih punya dua puluh menit, jika kamu tidak muncul aku akan membawanya pergi!"

"Sialan beraninya mengancamku, tunggu saja, jangan kemana-mana kamu!"

Setelah menutup telepon, Kevin Yan duduk di kursi sopir lalu kembali menyalakan sebatang rokok.

Dalam waktu 20 menit mobil SUV Cooper Du pun sampai, Kevin Yan melihatnya dan Anastasia naik ke dalam mobil, dia melihat sampai lampu belakang mobil SUV itu hilang di tikungan jalan barulah dia menyalakan mesin mobilnya.

Sebatang rokok yang masih menyala itu, tergeletak di tanah dengan asap putih yang mengepul.

Saat memasuki pusat kota CHina, ponselnya yang diletakkan di atas sofa itu kembali bergetar.

Tanpa melihatnya Kevin Yan mengernyitkan dahi, dalam hatinya ada suatu perasaan tidak ingin mengangkat telepon itu.

Dengan cepat dia mengabaikan perasaan dalam hatinya itu dan menyalakan Bluetooth.

"Be ------"

"CEO Yan, apa anda akan kembali ke kantor?"

Suara Jason Lin terdengar di telepon Kevin Yan mengambil speaker nya, dan dengan alis berkerut dia menyahut dengan singkat: "Mm, sebentar lagi aku akan sampai, ada masalah apa?"

"Itu.... tunggu anda datang baru kita bicarakan."

Kevin Yan menyahut dengan suara rendah: "Katakanlah sekarang. Apakah ada informasi dari Harian Bisnis?"

Sebelum berangkat, dia menjalankan wawancara dengan Harian Bisnis, wawancara itu jelas sudah dipersiapkan dari sebelumnya, dengan kesempatan mewawancarainya itu, mereka sudah mempersiapkan begitu banyak pertanyaan.

Kevin Yan selalu tidak menyukai media dan jarang muncul di depan umum. Ini adalah wawancara pertama semacam ini. Juga karena dia sudah berkali-kali bekerja sama dengan Harian Bisnis dan membantu mempublikasikan proyek komersial Yan yang tak terhitung jumlahnya. Sebagai ucapan terima kasih, dia setuju dengan ketua editor Harian Bisnis.

Kesempatan yang hanya satu-satunya itu, ternyata digunakan oleh orang-orang yang culas, mereka juga mengungkit tentang kejadian lima tahun yang lalu, terlihat jelas sekali bahwa orang-orang itu sudah merencanakannya sejak lama.

"Pembawa acara itu takut dilaporkan oleh IFC International Group, dan mengakui bahwa dia menerima suap, sekarang dia sudah dikeluarkan dari Harian Bisnis China. Tapi dia hanya sekedar seorang perantara dan bukan dalang utamanya. Kamu masih dalam proses pencarian."

Jason Lin terdiam sesaat, nada suara nya menjadi sedikit berat: "CEO Yan, aku akan membereskan masalah tentang wawancara tersebut, tapi sekarang muncul sebuah hal aneh."

Kevin Yan menghentikan mobilnya di lampu merah: "Katakanlah."

"Akhir-akhir ini muncul sebuah grup multinasional bernama Z.K Internasional, sangat terkenal, dan dia berani bersaing dengan IFC International Group di segala bidang."

Kevin Yan yang mendengar perkataan Jason Lin yang begitu menggebu-gebu, hanya menyahut dengan dingin: "Ini juga bukan kali pertamanya itu terjadi, mengapa gugup, ikuti saja arus untuk menyelesaikannya."

Bagi seorang pebisnis, jangan harap kata "memanfaatkan " tidak tertinggal. Sebenarnya siapapun yang berani menantang IFC International Group tidak berusaha menjadi musuh bebuyutannya, tapi itu hanya merupakan sebuah seruan yang mirip dengan keributan sebelum perang untuk membuktikan kekuatan mereka agar bisa memenangkan kondisi yang lebih menguntungkan di meja perundingan.

"Tapi, Z.K International ini berbeda." Nada suara Jason Lin menjadi semakin panik: "Dia menggunakan nama IFC International Group, dan dengan cepat membuka pemasaran China!"

Mata Kevin Yan menjadi sedikit gelap: "Apa maksudnya?"

"Kami sudah memeriksa semua perusahaan yang melakukan kerjasama dengannya, semuanya adalah partner kerja IFC International Group yang dulu. Aku sudah menghubungi mereka yang diajak kerjasama, mereka semua mengira mereka menandatangani surat kerjasama dengan IFC International Group!"

Sorot mata Kevin Yan menjadi sedikit berbahaya.

Cara ini memang bisa digunakan, jika bukan karena pihak lain terlalu naif, maka juga bisa karena......

Lampu hijau sudah menyala, dan Kevin Yan menginjak gas sekuat-kuatnya, puncak tertinggi IFC Building sudah terlihat di sudut matanya.

"Aku tahu, kalian jangan melakukan apa-apa dulu, biar aku yang menyelesaikannya."

"Baik."

Setelah jawaban kesanggupan Jason Lin, telepon itu pun masih menyambung: "CEO Yan, tentang hal soal menyelidiki Ronnie Yin itu yang anda suruhkan kepadaku, apa anda masih ingat?"

"Aku ingat."

Perasaan Kevin Yan terdengar datar: "Sekarang tidak perlu dulu."

Dulu dia menyuruh untuk memeriksa Ronnie Yin karena dia takut Henry Liu akan menemukan Anabelle menggunakan Ronnie Yin, dia mengeluarkan perintah ini demi untuk melindungi Anabelle. Sekarang.......

Wajah dingin Anastasia Du kembali muncul di benaknya, dan dalam lubuk hatinya Kevin Yan menghela nafas panjang.

Wanita keras kepala itu, untuk apa dia terus menerus menjual hidupnya untuk Keluarga Du. Jika nanti sampai terjadi sesuatu yang membahayakan, mungkin orang yang paling pertama dilindunginya akan berubah menjadi dia, bagaimanapun juga ia digunakan menjadi sebuah target pistol oleh si rubah tua Hendy Du itu.

Dia tidak ingin lagi mengalami momen menakutkan itu, matanya menatap datar ke arah lubang pistol yang diarahkan kepada Anastasia.....

"Ha?" Jason Lin menjadi sedikit ragu: "Tapi...."

"Apa sudah diperiksa?"

Kevin Yan sangat paham dengan kinerja Jason Lin, dan juga tidak merasa aneh: "Apa yang kau temukan?"

Dia sebenarnya hanya sembarang bertanya, dan tidak tertarik dengan hasilnya.

Identitas Ronnie Yin itu mudah, dia juga adalah seorang pianis terkenal di luar negeri, jika dia memiliki data gelap, mereka tidak perlu memeriksanya, begitu banyak paparazi akan sanggup mengoreknya. Bisa dikatakan, Ronnie Yin juga adalah seorang penggila musik, dalam hidupnya semuanya tidak ada yang lain selain musik, dengan sifat seperti ini ada apa yang bisa diperiksa darinya.

Jason Lin begitu ragu, satu-satunya kemungkinan adalah dia menemukan waktu di tahun Anabelle dan Ronnie Yan sedang bersama.

Tapi tanpa disangkanya, yang dikatakan Jason Lin bukanlah tentang itu.

"Begini, karena Ronnie Yan adalah orang luar negeri, tidak mudah bagi kami untuk memeriksanya, jadi kami menyewa penyelidik swasta asing."

"Di dalam data yang diberikan oleh penyelidik swasta itu, salah satunya adalah mutasi rekening bank Ronnie Yan. Kebanyakan transaksinya adalah transaksi luar negeri, ada sejumlah uang, yang dikirimkan ke dalam negeri, dan yang menerima adalah bank dari China."

"Aku rasa itu aneh, jadi aku memeriksanya, Kartu bank itu sudah tidak digunakan selama satu tahun lebih, satu-satunya transaksi yang dilakukannya adalah dengan group multinasional ini. Waktu transaksinya adalah dua bulan yang lalu, penerimanya adalah....."

Jason Lin terdiam sesaat, seperti sangat tidak mengerti, lalu mengucapkan nama seseorang.

"Cindy."

Dengan curiga Kevin Yan mengernyitkan dahi: "Siapa kamu bilang?"

"CEO Yan, dia adalah seorang pegawai yang dikeluarkan dari perusahaan kita, Cindy."

Novel Terkait

Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu